Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
(NIM : 1102160107)
Mengetahui.
i
ABSTRAK
Telkom memiliki catuan listrik utama dari PLN dan memiliki catuan cadangan
yaitu genset. Listrik ini akan disalurkan kesetiap perangkat yang memerlukan catuan
seperti halnya perangkat transmisi atau server. Sebelum dialirkan langsung ke perangkat
ada beberapa slangkah sebelum akhirnya dapat digunakan sesuai dengan kebuthan
perangkat. Disini perangkat yang berperan penting untuk merubah atau menyearahkan
tegangan yaitu rectifier.
Perangkat sistem catu daya yang dimiliki PT.Telkom Indonesia seperti halnya
perangkat transmisi memererlukan proses maintenance agar dapat menjaga performa
dan selalu mengetahui kelayakan sebuah perangkat. Disini unit CME ditugaskan sebagai
pengontrol perangkat sistem catu daya di wilayah bogor khususnya.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan
rahmat serta inayah-Nya, yang karena-Nya, penulis diberikan kekuatan dan kesabaran
untuk menyelesaikan aktfitas Kerja Praktik (KP) dan menyusun satu buah laporan KP
dengan judul “Sistem Catu Daya dan Maintenance di PT. Telkom Indonesia Bogor”.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi kita, yaitu
Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama
Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh
alam semesta.
Penulis sungguh-sungguh sadar bawha aktifitas KP serta penulisan laporan KP ini
dapat selesai berkat dari bantuan serta dukungan dari semua pihak. Butuh diketahui
pula bahwa dengan segenap kelemahan, tentunya laporan KP ini tetap jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu saya meminta masukkan dan kritikan yang dapat
membangun penulis, yang kemudian dapat menyempurnakan laporan ini.
Akhirnya, semoga laporan ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi setiap
pihak terutama bagi mereka para pembaca.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB III..................................................................................................................... 11
PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN ....................................... 11
3.1 Konsep Dasar .................................................................................................. 11
3.2 Konfigurasi dan Wiring Sistem Catu Daya ....................................................... 11
3.2.1 Trafo ......................................................................................................... 12
3.2.2 DEG (Diesel Engine Genset) ..................................................................... 13
3.2.3 Panel AMF dan ATS (Automatic Transfer Switch) .................................... 14
3.2.4 MDP (Main Distribution Panel) ................................................................ 15
3.2.5 SDP (Sub Distributin Panel) ...................................................................... 15
3.2.6 Rectifier .................................................................................................... 16
3.2.7 Baterai ...................................................................................................... 18
3.2.8 Sistem Pentahanan (Grounding) ................................................................ 19
3.2.9 DC PDB .................................................................................................... 19
3.3 SOP (Standard Operation Procedure) ............................................................. 20
3.3.1 Genset ....................................................................................................... 20
3.3.2 Perangkat Baterai ...................................................................................... 22
3.3.3 Rectifier .................................................................................................... 23
3.3.4 AC ( Air Conditioner) ............................................................................... 24
3.4 SMP (Standard Maintenance Procedure) ........................................................ 25
3.4.1 Genset ....................................................................................................... 25
3.4.2 Instalasi Daya ............................................................................................ 28
3.4.3 Baterai ...................................................................................................... 29
3.4.4 Rectifier .................................................................................................... 30
3.4.5 AC (Air Conditioner) ................................................................................ 30
BAB IV .................................................................................................................... 33
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 33
4.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 33
4.2 Saran ............................................................................................................... 33
Daftara pustaka ......................................................................................................... 34
Lampiran Lampiran .................................................... Error! Bookmark not defined.
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar3.7 ATS………………………….………………………………………….. 15
vi
Gambar3.8 MDP…………………………………………………………………. …15
Gambar 3.15Grounding…………………………………………………………......19
vii
Gambar 3.29 Cek suhu evaporator………………………………………………….. 31
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan semakin pesatnya perkembangan Iptek menuntut mahasiswa/i
untuk menyiapkan diri menghadapinya, tidak hanya berupa teori semata tetapi
mengaplikasikannya di dalam dunia kerja secara nyata. Pengetahuan yang di dapat
dengan kerja praktik akan menjadi kurang bermanfaat jika tidak disertai dengan
suatu pengalaman yang dapat memberikan gambaran kepada mahasiswa/i tentang
dunia kerja secara nyata juga penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang yang
ditekuninya.
Baik secara teori maupun kemampuan nyata di lapangan diharapkan
mampu melahirkan tenaga – tenaga kerja Indonesia yang unggul dan berkualitas.
Persiapan ini tidak mutlak menjadi tanggung jawab dari lembaga pendidikan
semata dikarenakan keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh lembaga –
lembaga tersebut dalam menyediakan berbagai sarana prasarana yang sesuai
dengan kemajuan Iptek.
Keterbatasan inilah yang kemudian diharapkan dapat dijembatani oleh
lembaga industri dan korporasi yang ada saat ini. Lembaga industri dan korporasi
inilah yang nantinya akan menjadi pengguna dari calon – calon tenaga kerja yang
ada di negara kita ini, sehingga tentunya mereka mengharapkan apabila dalam
proses penerimaannya, calon tenaga kerja yang ada merupakan calon tenaga kerja
yang berkualitas.
Proses hubungan tersebut kemudian dituangkan dalam suatu bentuk
Kerja Praktik, di mana oleh lembaga pendidikan diharapkan para mahasiswa/i yang
sedang dalam masa pengembangan tersebut mampu melihat secara nyata berbagai
hal yang sifatnya aplikatif dari proses pembelajaran yang telah dilalui melalui
pendidikan formal. Hal ini sekaligus juga merupakan suatu bentuk usaha untuk
menyiapkan mahasiswa tidak hanya sebagai calon tenaga kerja berkualitas, tetapi
juga siap kerja.
1
Dalam Kerja Praktik, mahasiswa diberikan kebebasan dalam memilih
lembaga industri maupun korporasi yang sesuai dengan minat. Namun tetap dalam
koridor yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan. Adapun pemilihan topik dalam
Kerja Praktik juga diserahkan kepada mahasiswa/i dengan tujuan membantu
mahasiswa/i untuk memilih bidang yang ingin lebih didalami sehingga
membantunya lebih jauh tentang pemahaman terhadap pembelajaran teori yang
telah dilewatinya. Seluruh rangkaian pengamatan tersebut kemudian dibukukan
dalam suatu bentuk laporan Kerja Praktik.
2
laporan juga dilaksanakan dengan studi literatur atau pustaka yang didapat dari
buku-buku manual, dan sumber lainnya seperti tercantum pada daftar pustaka.
1. Studi Lapangan
Data yang kami peroleh dari studi lapangan ini berasal dari:
3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah
menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara
Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
2.1.3 Perumtel
4
2.1.4 PT Telekomunikasi Indonesia
Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari Indosat sebagai
bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang
ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara
Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan
telekomunikasi lokal.
Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan "New Telkom" ("Telkom baru") yang
ditandai dengan penggantian identitas perusahaan.
5
2.2 Profil Umum Perusahaan
Visi
Misi
Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
6
Visi dan Misi ditetapkan berdasarkan keputusan Komisaris PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk No.09/KEP/DK/2012 pada tanggal 30 Mei 2012.
Gambar 27 Logo
Telkom (23
Gambar 2.5 Logo Oktober 2009-16
Telkom (1991-2002) Gambar 2.6 Logo
Agustus 2013)
Telkom (2002-23
Oktober 2009)
7
Gambar 2.8 Logo Telkom (16 Agustus 2013-sekarang)
Sistem dan budaya terus dikembangkan sesuai dengan tuntutan dan perubahan
bisnis untuk mewujudkan cita- cita agar kami terus maju, dicintai pelanggannya,
kompetitif di industrinya dan dapat menjadi role model Perusahaan.
Sejak tahun 2009 dilakukan transformasi budaya baru perusahaan yang disebut
dengan “The Telkom Way”. Pengembangan budaya selanjutnya, dilakukan pada tahun
2013 dengan ditetapkannya Arsitektur Kepemimpinan Dan Budaya Perusahaan
(“AKBP”) Telkom Group. Secara lengkap Budaya Perusahaan digambarkan sebagai
berikut:
Philosophy to be the Best: Always The Best adalah sebuah basic belief untuk selalu
memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan. Always the Best memiliki esensi
“Ihsan” yang dalam pengertian ini diterjemahkan “terbaik”. Karyawan yang memiliki
spirit Ihsan akan selalu memberikan hasil kerja yang lebih baik dari yang seharusnya,
sehingga sikap ihsan secara otomatis akan dilandasi oleh hati yang ikhlas. Ketika setiap
aktivitas yang di lakukan adalah bentuk dari ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Philosophy to be the Best: Integrity, Enthusiasm, Totality Always the Best menuntut
setiap insan Telkom memiliki integritas (integrity), antusiasme (enthusiasm), dan
totalitas (totality).
8
Principles to be the Star dari The Telkom Way adalah 3S yakni Solid, Speed,
Smart yang sekaligus menjadi core values atau great spirit.
9
2.4 Struktur Organisasi
10
BAB III
SDP
GENSET L
RECTIFIER-2 O
SDP RECT-2 A
D
I
BATTERE-2 N
11
SDP PEN SDP RECTIFIE DC
RECT R.1 PDB 1
PLN -
AMF-
TRAFO ATS-
GPON
BATERE.
1
TRANSMISI
PERANGKA
T LAIN
BATERE.
2
3.2.1 Trafo
Trafo atau transformator adalah suatu perangkat yang dapat
menurunkan catuan arus listrik 20kv menjadi 380 volt. Peran trafo disini
sebagai catuan utama semua perangkat yang ada. Di sini Telkom
menggunakan trafo berkapasitas 1600KVA yang berjenis trafo stepdown.
Yang berfungsi menurunkan taraf level tegangan AC dari taraf yang tinggi
ke taraf yang lebih rendah.
12
Gambar 3.3 Trafo
13
Gambar 3.4 Tangki Harian Gambar 3.5 Tangki Bulanan
Konsumsi bahan bakar yang di habiskan biasanya 120 liter solar per
jamnya. Kapasitas tangka solar utama sebesar 500 liter diletakan di
dalam ruangan bersama genset sedangkan tangka cadangan
berkapasitas 6000 liter.
Genset ini bias memasok listrik kira kira sebesar 750KVA namun hanya
dipergunakan <50% saat terjadinya pemadaman.
Ruangan genset juga dilengkapi dengan peredam yang berguna untuk
meredam suara noise genset ketika sedang beroperasi
14
Gambar 3.6 AMF Gambar 3.7 ATS
15
Gambar 3.9 SDP Gambar 3.10 Rangkaian SDP
3.2.6 Rectifier
Rectifier adalah suatu perangkat yang dapat merubah arus bolak balik
(AC) menjadi arus searah (DC), dengan tegangan input ac power 220/380
volt menjadi tegangan output 48/50 volt DC sesuai dengan kebutuhan
perangkat Telekomunikasi. Perangkat rectifier termasuk peracngkat yang
vital karena funsinya sebagai pencatu perangkat dan juga untuk mengisi
daya baterai.
Rectifier yang digunakan di STO yang di daerah kerja witel bogor
kebanyakan yaitu merk NEC (1fasa) 50V 100A dan merk Siemens (3fasa)
dengan kapasitas 1 rectifier sebsar 500A.
16
Jenis-Jenis Rectifier
Rectifier 1 fasa merupakan rectifier yang rangkaian inputannya
memakai AC supply 1 fasa, rectifier akan bekerja apabila diberi
tegangan sebesar 220VAC
Rectifier 3 fasa merupakan rectifier yang rangaian inputannya
memakai AC supply 3 fasa (380VAC), supaya menghasilkan
tegangan sebsar 380VAC, maka proses penyambungannya yaitu
dengan konfigurasi fasa to fasa (R-S/R-T/T-S) agar dapat bekerja
Trafo Utama
Trafo utama yang dipasang di rectifier merupakan trafo step-down
(penurun tegangan) dan tegangan AC 220V/380V menjadi 48V,
yang kemudian masuk ke rectifier untuk didistribusikan ke beban
baterai
Penyearah Dioda
Digunakan untuk penyearah arus yang dikeluarkan trafo, hal ini
dikarenakan beban yang dicatu menggunakan tegangan AC hasil
dan penyearah dioda.
17
Prinsip kerja pada Rectifier
Pada Kondisi Normal
Catuan input tegangan AC 380 Volt. 50 Hz dari PLN atau genset
masuk, kemudian didistribusikan ke masing-masing unit Rectifier
yang mengubah menjadi tegangan DC = 48V untuk catuan beban
dan paralel untuk memelihara kapasitas baterai.
Pada Kondisi Main Failure
Semua Unit Rectifier tidak operasi sehingga baterai langsung
mencatu Beban melalui panel baterai (sehingga beban tidak
terputus)
Pada Kondisi Main Normal Kembali
Semua Unit Rectifier kembali beropesi secara Auto ke operasi
Trikle Baterai dengan tegangan 56 Volt. DC, serta paralel mencatu
Beban melalui Panel Baterai
3.2.7 Baterai
Baterai adalah suatu perangkat yang dapat menyimpan atus listrik
searah (DC) dan dipergunakan saat peralihan (switch over) catuan listrik dari PLN
ke Diesel Genset sehingga perangkat Telekomunikasi tidak mati.
Biasanya 1bank baterai terdiri dari 24-25 sel. Baterai ini memiliki
tegangan kurang lebih 2 volt dan tegangan total kurang lebih 50volt. Merk baterai
yang dipakai pun berbagai macam seperti yuasa, anbattery, varta, dan masih ada
beberapa lagi. Dengan massa jenis berkisar 1,21mg.
18
Gambar 3.14 Baterai Yuasa
3.2.9 DC PDB
DC PDB (Direct Current Panel Distribution) adalah suatu panel distribusi
catuan arus searah DC yang dilengkapi dengan pembatas arus dipergunakan untuk
mencatu perangkat telekomunikasi arus searah.
19
3.3 SOP (Standard Operation Procedure)
3.3.1 Genset
A. OPERASI
1. Cek oli mesin genset
6. Tekan start
B. CARA MEMATIKAN
20
3. Perhatikan motorize pada MOP pada posisi on
6. Tekan auto
D. CARA MANUAL
1. Matikan kan fuze R pada panel ATS PLN, maka ATS PLN akan mati dan
secara otomatis genset akan start dan beban akan dicatu oleh genset
2. Hidupkan kan kembali fuse pada ATS PLN maka beban akan dicatu oleh
PLN
Gambar 3.16 Lembar maintenance DEG Gambar 3.17 Lembar maintenance instalasi daya
21
3.3.2 Perangkat Baterai
2. Ruangan baterai harus dalam kondisi bersih dan kering, sirkulasi udara
continue dengan fan blower yang memadai
3. Tegangan nominal baterai 2,00 V/Cell
5. Untuk kondisi charge tegangan total dalam 1 bank berkisar antara 55v± 0,5
v/dc
7. Sedang pada kondisi uncharge tegangan total dalam 1 bank berkisar antara
48,8
± 0,80 V/dc
22
Gambar 3.18 Lembar maintenance baterai
3.3.3 Rectifier
1. Pastikan bahwa semua fuse perangkat rectifier dalam keadaan baik dan
terpasang pada posisinya masing-masing serta sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
2. Pastikan bahwa catuan input dan fuse input dan fuse lainnya pada main Panel
Rectifier dalam keadaan normal dan stand by.
4. Rectifier akan beroperasi setelah relay K-1 bekerja (0-15 detik) dengan indikasi
H81 nyala, dan pada modul A3 LED H7, H8 nyala, LED enabling H9 nyala
serta secara beransur LED gate pulse H1-H6 nyala.
5. Tekan tombol S44 (automatic) dan LED pada tombol tersebut menyala.
23
7. Setelah waktu pengatur berkisar 0-9 jam tercapai, maka Rectifier secara
otomatis akan beroperasi mencatu beban/baterai dengan tegangan 2,23 V/cell
(floating charge) dapat dilihat pada penunjukkan LED display monitor .
24
Gambar 3.20 Lembar maintenance AC
3.4.1 Genset
A. Bulanan
1. Ketinggian oli
2. Sistem radiator
3. Sistem kelistrikan
4. Pemeriksaan kekencangan tali kipas
5. Running test ±15 menit
Tes manual start/stop
Tes auto start/stop
Cek Frekuensi
Cek tegangan output
Tekanan oli
Arus beban
Warna gas buang
Suara mesin
Temperatur air
Test beban
25
Gambar 3.21 Cek Visual Gambar 3.22 Pembersihan area Body
Gambar 3.23 Cek ketinggian oli Gambar 3.24 Cek ketinggian air radiator
26
Gambar 3.25 Cek tegangan baterai starter Gambar 3.26 Cek tali kipas
B. Semesteran
27
- Low Oil Pressure
- Over speed
- Over crank
- PLN hidup
B. Tahunan
1. Kalibrasi meter
2. Pengukuran total harmonic distarsion (THD pada saat tanpa beban)
3. Terminasi dan kapasitas baterai starter
3.4.2 Instalasi Daya
A. Perkabelan Instalasi Daya
B. ATS
Operasi otomatis
Operas manual
Kondisi CB
28
C. Mdp/SDP
D. Panel TM
3.4.3 Baterai
Bulanan
1. Pemeriksaan kebersihan ruangan dan baterai
29
Gambar 3.27 SOP Pakaian Gambar 3.28 Pemeliharaan baterai
3.4.4 Rectifier
A. Test Fungsi Rectifier
Rectifier ON
Floating mode
Equalizing mode
Manual mode
Current limited
Rectifier fault
Mains ON
A. Visual Cek
Bersih, indah, rapih
B. Cek Tegangan Output
Charging
Floating
30
Ruang transmisi
Ruang sentral
Ruang rectifier
Ruang GPON
Suhu evaporator
Suhu kondensor
Suhu Ruangan
Saluran drain air kondensasi
Thermostat
Pemeriksaan unit indoor & outdoor
Tegangan operasi
Arus Operasi
Sistem Kelistrikan
Gambar 3.29 Cek suhu evaporator Gambar 3.30 Cek suhu kondensor
31
Gambar 3.31 Cek sirip kondensor Gambar 3.32 Cek tegangan operasi
32
BAB IV
4.2 Saran
1. Butuhnya pembaharuan perangkat penunjang catu daya dikarenakan usia
perangkat yang tergolong sudah tua, ditakutkan akan berdampak buruk pada
kemudian hari.
2. Perlunya penambahan personil dalam unit, secara angka 5 orang tidaklah
cukup untuk me-maintenance 33 STO yang dicakupi oleh Witel Bogor.
3. Perawatan infrastruktur yang lebih merata, banyak bangunan Telkom yang
kurang layak.
33
Daftara pustaka
id.wikipedia.org/wiki/Telkom_Indonesia [1]
34