Prodi: HI / 5B
Karena dendam Nyai Ontosoroh pada orang tuanya, Nyai bertekad untuk
mengangkat harkat martabatnya sendiri dengan pengetahuan. Nyai belajar banyak
dari Tuan Mellema—hidup seperti bangsa Eropa, membaca buku Eropa, belajar
baca tulis, dan belajar mengelola perusahaan. Tuan Mellema awalnya baik dan
sangat mencintai Nyai Ontosoroh, meski tidak pernah menikahinya secara resmi
secara hukum dan agama. Namun bencana datang ketika anak sah Tuan Mellema
datang dari Belanda untuk bekerja di Indonesia dan menuntut Tuan Mellema,
semuanya menjadi kacau, Tuan Mellema pergi meninggalkan Nyai Ontosoroh.
Meski mendapati diri dalam tantangan yang panjang, Minke tetap saja
berusaha untuk mendapatkan Annalies, menurutnya hal itu sebanding—karena
Annales adalah wanita cantik dan berkepribadian baik, hal itu terbukti dari sikapnya
yang bisa mengurusi perusahaan bersama Ibunya, Nyai Ontosoroh.
Dari segi nilai yang bisa di dapat, buku ini luar biasa memiliki hal itu.
Mungkin dari semua keunggulannya, amanat nilai-nilai kemanusiaan yang
diberikan buku ini adalah yang paling diunggulkan. Berikut penulis kutip kalimat-
kalimat yang menurut penulis sangatlah indah dan bermakna, khususnya bagi
penulis sendiri.
Karena memiliki aspek historis, novel ini selain menyenagkan dibaca untuk
orang yang memang menikmati karya satra romantik, juga bagus untuk kalangan
akademisi yang ingin mengetahui bagaimana kehidupan manusia di Indonesia pada
tahun yang bersangkutan. Bagaiamana kebangkitan nasional dipupuk, termasuk
dalam diri Minke.
Agak sulit mencari apa yang kurang dari novel ini sebab hampir di semua
aspek Novel ini sangat mengagumkan. Mulai dari penyajian masalah yang sangat
rapi, gaya bahasa yang begitu mengalir namun tetap bernilai sastra tinggi, juga
pesan moral yang bertebaran dimana-mana dalam novel ini.