Bab I23
Bab I23
PENDAHULUAN
pemerintah Indonesia, dalam mengejar target surplus beras 10 juta ton pada tahun
2014 perlu didukung dengan berbagai upaya antara lain peningkatan supplyair
mengairi lahan pertanian. Dalam dunia modern, saat ini telah banyak model irigasi
yang dapat dilakukan manusia. Sistem irigasi memiliki beberapa jenis irigasi
Irigasi Pompa Air Dan Irigasi Tanah Kering Dengan Terasisasi. Selain dari jenis-
jenis irigasi, irigasi juga mempunyai tingkatan pada sistemnya sendiri seperti tata
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Klasifikasi Jaringan Irigasi
Secara hirarki jaringan irigasi dibagi menjadi jaringan utama dan jaringan
tersier. Jaringan utama meliputi bangunan, saluran primer dan saluran sekunder.
Sedangkan jaringan tersier terdiri dari bangunan dan saluran yang berada dalam
petak tersier. Suatu kesatuan wilayah yang mendapatkan air dari suatu jarigan
bangunan sadap (off take) tersier. Petak tersier terdiri dari beberapa
2
Gambar 2.1 Saluran Irigasi Primer
menerima air dari bangunan bagi yang terletak di saluran primer atau
3
Gambar 2.2 Saluran Irigasi Sekunder
langsung air dari saluran primer. Petak primer dilayani oleh satu
4
2.2. Bangunan Utama
bendung, (2) pengambilan bebas, (3) pengambilan dari waduk, dan (4) stasiun
pompa.
a. Bendung
Bendung adalah adalah bangunan air dengan kelengkapannya yang
banjir.
b. Pengambilan Bebas
Pengambilan bebas adalah bangunan yang dibuat di tepi sungai yang
muka air di sungai. Dalam keadaan demikian, jelas bahwa muka air di
sungai harus lebih tinggi dari daerah yang diairi dan jumlah air yang
kekurangan air. Jadi, fungsi utama waduk adalah untuk mengatur aliran
sungai.
d. Stasiun Pompa
5
lrigasi dengan pompa bisa dipertimbangkan apabila pengambilan secara
gravitasi temyata tidak layak dilihat dari segi teknis maupun ekonomis.
saluran sekunder, saluran tersier dan saluran kwarter. Termasuk dalam bangunan
pernbawa adalah talang, gorong-gorong, siphon, tedunan dan got miring. Saluran
Sedangkan saluran sekunder sering dinamakan sesuai dengan nama desa yang
sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi. Batas ujung saluran primer
sadap terakhir,
Saluran tersier membawa air dari bangunan yang menyadap dari saluran
terkahir,
Saluran kuarter mernbawa air dari bangunan yang menyadap dari boks
terkahir.
6
2.4. Bangunan Bagi Sadap
sekunder dan tersier yang berfungsi untuk membagi air yang dibawa oleh saluran
Aliran akan diukur di hulu (udik) saluran primer, di cabang saluran jaringan
primer dan di bangunan sadap sekunder maupun tersier. Bangunan ukur dapat
dibedakan menjadi bangunan ukur aliran atas bebas (free overflow) dan bangunan
ukur alirah bawah (underflow). Beberapa dari bangunan pengukur dapat juga
7
airbuangan yang berlebihan dan dari dalam terhadap aliran saluran yangberlebihan
akibat kesalahan eksploitasi atau akibat masuknya air dari luar saluran. Beberapa
Gendong.
bangunan lainnya.
8
BAB III
PENUTUP
Ada banyak teori yang berkembang untuk perencanaan bangunan air khususnya
untuk irigasi. dalam hal ini sebuah perencanaan irigasi berpedoman kepada
9
DAFTAR PUSTAKA
pengertian.html
10