PENDHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengeksplorasi konsep taskhir dalam al-quran
2. Menyebutkan kriteria kekhalifahan manusia
3. Menganalisis peran kekhalifahan dibumi
BAB II
1
PEMBAHASAN
Konsep taskhir juga menggambarkan relasi Allah, manusia, dengan alam. Manusia harus
“melihat keatas” hanya kepada Allah. Menyembah hanya kepada Allah, taat dan patuh pada
syariat Allah yang tertulis dalam al-quran. Kemudian kepada sesame harus melihat dalam gari
mendatar yang setara, tidak boleh sombong atu rendah diri, tidak boleh menindas atau bersedia
ditindas.tidak boleh mempertuhan kan diri sendiri atau orang lain. Dan kepada alam semesta,
manusia harus melihat kebawah. Manusia tidak seharusnya menafsirkan gejala alam secara
magis-mitologis yang pada khirnya mengantarkan manusia dalam lembah kemusyrikan.
Dalam perspektif ekonomi, Allah yang maha pemurah menciptakan bumi yang bisa
menopang segala kebutuhan ciptaan-Nya. Allah juga telah memilih manusia sebagai mandaritas
tuhan dibumi untuk mengisi dan memakmurkan bumi. Islam membantah asumsi hokum
kelangkaan yang disuarakan para ekonom sekuler dengan 3 lasan penting, berikut:
1. Secara teologis, tuhan telah menjamin rezeki makhluk-Nya. Persediaan sumber daya
alam tak terbatas dalam jangka panjang. Segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
melayani dan meningkatkan kualitas hidup manusia disedakan tuhan secara melimpah,
tidak ada kekurangan, keuali jika tuhan hendak menguji manusia.
2. Kenyataan alamiah, bahwa tanaman dan hewan jauh lebih subur daripada manusia.
Perempuan butuh waktu Sembilan bulan untuk melahirkan, dan jarang sekekali
melahirkan kembar dua atau tiga. Banyak hewan yang dikonsumsi manusia jauh lebih
produktif. Tanaman bahan pangan pertanian bahkan lebih cepat petumbuhan nya
ketimbang hewan.
3. Populasi (angkatan kerja)merupakan unsur penting bagi kemajuan ekonomi. Manusia
merupakan modal dasar pembangunan, bukan sekedar mulut yang harus diberi makan
dan menjadi beban Negara (masyarakat), tetapi juga makhluk produktif yang memiliki
pikiran dan kemampuan bersama menyelesaikan masalah,menggunakan, dan
kmenentukan teknologi baru.
DEFINISI TASKHIR
Taskhir adalah masdar dari kata يرسسخخرر- سسخخسرyang berarti membebani sesuatu tanpa imbalan
atau pembebanan seseorang dengan suatu pekerjaan tanpa upah. Secara bahasa berarti
membebani sesuatu untuk tujuan tertentu secara terpaksa (tanpa alternative) hingga mengikuti
semua perintahnya. Dikatakan secara paksa (qahran) karena bagi sesuatu yang ditundukkan tidak
ada pilihan keuali mengikuti kehendak dan keinginan yang memberdayakannya. Kata sakhkhara
juga diartikan menundukkan. Dalam Al-Qur’an setiap kali disebut kata sakhkhara, hampir selalu
2
dimaksudkan untuk menggambarkan bahwa segala ciptaan Allah di langit dan di bumi
ditundukkan untuk mengikuti system “sunnatullah” yang telah Allah letakkan.
2. MACAM-MACAM TASKHIR
Macam-macam taskhir yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an antara lain adalah Allah telah
menundukkan matahari dan bulan, siang dan malam, sungai-sungai, kendaraan manusia di lautan, serta
tutunnya air hujan. Sedangkan beberapa bukti kesatuan alam adalah sebagai berikut:
a. Seorang ahli fisika menemukan bahwa struktur atom persis dengan tatasurya-tatasurya yang ada.
3
b. Dalam ilmu fisika ada satu hukum umum yang disebut sebagai Qanun az-Zaujiyyah, yakni
makhluk itu ada secara berpasang-pasangan. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam surat Yaa-
siin(36): 36 dan Adz-Dzariyat(51): 49.
Adanya saling bantu-membantu, saling koordinasi satu irama diantara bagian-bagiannya
sehingga setiap bagian menjalankan fungsinya dengan rapi dan teratur. Tidak ada benturan
dengan bagian-bagian lain. Sebagai contoh adalah hubungan timbale balik antara alam binatang
dan alam tumbuhan yang begitu selaras dan seimbang.
Keseluruhan kata tersebut berakar dari kata khulafa’ yang pada mulanya berarti “dibelakang”.
Disini para khalifah