Anda di halaman 1dari 21

PERATURAN DESA PUPUAN

..........................
TENTANG

KEGIATAN PENYELENGGARAAN DAN


PENGELOLAAN POSYANDU, KEGIATAN
PELAYANAN IMUNISASI DAN GIZI BALITA,
KEGIATAN PEMERIKSAAN IBU HAMIL, SERTA
KEGIATAN PEMBERIAAN MAKANAN TAMBAHAN
TAHUN 2015-2020

DESA PUPUAN
KECAMATAN PUPUAN KABUPATEN TABANAN

TAHUN 2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 3
1.2 Dasar Hukum ............................................................................................. 4
1.3 Maksud dan Tujuan.................................................................................... 7
BAB II PROFIL DESA
2.1 Kondisi Desa .............................................................................................. 9
2.1.1 Sejarah Desa............................................................................. 9
2.1.2 Demografi ................................................................................ 12
2.1.3 Keadaan Sosial ........................................................................ 13
2.2 Kondisi Pemerintahan Desa ...................................................................... 15
2.3 Pembagian Wilayah Desa .......................................................................... 15
BAB III MASALAH DAN POTENSI
3.1 Masalah ..................................................................................................... 19
3.2 Potensi ....................................................................................................... 19
BAB IV RENCANA PEMBANGUNANA JANGKA MENENGAH DESA

4.1 Visi Desa .................................................................................................... 20


4.2 Misi Desa ................................................................................................... 20
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 21
5.2 Saran ......................................................................................................... 21

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Desa memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Bukan hanya
dikarenakan sebagian besar rakyat Indonesia bertempat tinggal di desa, tetapi desa
memberikan sumbangan besar dalam menciptakan stabilitas nasional. Pembangunan desa
adalah bagian dari rangkaian pembangunan nasional. Pembangunan nasional merupakan
rangkaian upaya pembangunan secara berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek
kehidupan masyarakat. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (UU Pemda) memberikan pengertian Desa atau yang disebut dengan nama lain,
sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan pengertian Desa menurut Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (“UU Desa”) adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (UU Desa) mengamanatkan


penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) dan Rencana
Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP
Desa) kepada pemerintahan desa. RPJM Desa adalah rencana kegiatan pembangunan desa
untuk jangka waktu 6 (enam) tahun, dan RKP Desa sebagai penjabaran dari RPJM Desa
berlaku dalam jangka waktu 1 (satu) tahun. RPJM Desa dan RKP Desa merupakan dasar
dalam pembangunan desa dengan tujuan melakukan upaya peningkatan kualitas hidup dan
kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.

Sutarjo Kartohadikusumo berpendapat bahwa desa adalah kesatuan hukum suatu


masyarakat yang berkuasa. Unsur-unsur dalam desa meliputi: daerah atau lingkungan
geografis, tata kehidupan yang meliputi segala hal yang menyangkut seluk beluk kehidupan
masyarakat desa, serta adanya sesuatu penduduk dimana tentang kehidupan seperti jumlah,
persebaran, dan mata pencaharian. Salah satu unsur yang penting ialah unsur penduduk

3
atau masyarakat, dimana kemajuan suatu desa dapat didukung melalui masyarakat yang
berkualitas. Masyarakat yang berkualitas ialah masyarakat yang memiliki kompetensi,
ataupun kuliatas kesehatan yang baik. Pemerintah menyadari akan pentingnya
pembangunan di tingkat desa maka salah satu upaya pemerintah ialah membuat program-
program yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Berbagai bentuk program untuk
mendorong percepatan pembangunan kawasan perdesaan telah dilakukan oleh pemerintah
untuk meningkatkan kualitas kesehatan hidup dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena
itu, pembangunan desa melalui program-program kesehatan tesebut harus dilakukan secara
terencana dengan baik dan harus menyentuh kebutuhan riil masyarakat desa.

Sebuah desa dengan kategori sehat tentu harus punya indikator capaiannya, diantaranya
melalui kegiatan penyelenggaraan dan pengelolaan posyandu, kegiatan pelayanan
imunisasi dan gizi balita, kegiatan pemeriksaan Ibu hamil, serta kegiatan pemberiaan
makanan tambahan. Dokumen RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Desa
menjadi salah alat yang sangat penting dan mendukung terlaksananya segala program
pemerintah desa akan usaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat desa akan
pentingnya kesehatan.

1.2 Dasar Hukum

Penyusunan proposal teknis Desa ini didasarkan pada beberapa peraturan perundang-
undangan, antara lain:

1. Undang-undang No 60 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II


dalam wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495)
4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 2
Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang

4
Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 24 tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Republik Indonesia 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5717);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5558) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 tentang Pedoman Teknis Peraturan Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 tentang Pemilihan Kepala Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2092);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 tentang Pedoman Pembangunan Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 247/ PMK.07 Tahun 2015 tentang Tata Cara
Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1967) sebagaimana telah diubah
terakhir kali dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/ PMK.07 Tahun 2016;
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 141/ PMK.03/ 2015 tentang
Jenis Jasa Lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf c angka 2 Undang-

5
undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah
beberapa kali dengan yang terakhir Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1086);
12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 141/PMK.03/2015 tentang
Jenis Jasa Lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 Ayat (1) Huruf C Angka 2
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1086);
13. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal
Usul dan Kewenangan Berskala Lokal Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 158);
14. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme
Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 159);
15. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pendampingan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 160);
16. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan
Pembubaran Badan Usaha Milik Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 161);
17. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa
Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 297);
18. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa
Tahun 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1934);
19. Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan dan Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor: 900/5356/SJ. Nomor
959/KMK.07 Tahun 2015. Nomor 49 Tahun 2015 tentang Percepatan, Penyaluran,
Pengelolaan dan Penggunaan Dana Desa Tahun 2015:

6
20. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah Nomor 13
Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/ Jasa di Desa (Berita
Negara Tahun 2013 Nomor 1367) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/ Jasa
di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1506);
21. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-32/Pj Tahun 2015 tentang Pedoman
Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21
dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan
Orang Pribadi;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Kabupaten Tabanan
Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Tabanan Tahun 2011 Nomor 11);
23. Peraturan Bupati Tabanan Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
(Berita Daerah Kabupaten Tabanan Tahun 2015 Nomor 41);
24. Peraturan Bupati Nomor 17 Tahun 2016 tentang Daftar Kewenangan Berdasarkan Hak
Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Daerah Kabupaten Tabanan
Tahun 2016 Nomor 17);
25. Peraturan Bupati Tabanan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja Pemerintah Desa
(Berita Daerah Kabupaten Tabanan Tahun 2016 Nomor 20).

1.3 Maksud dan Tujuan

Kegiatan penyelenggaraan dan pengelolaan posyandu, kegiatan pelayanan imunisasi


dan gizi balita, kegiatan pemeriksaan Ibu hamil, serta kegiatan pemberiaan makanan
tambahan memiliki maksud dan tujuan, antara lain:
- Tujuan Utama: Terwujudnya pembangunan desa melalui peningkatan kesadaran
masyarakat akan pentingnya kesehatan masyarakat desa.
- Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan sejak dini melalui
penyelenggaraan posyandu.
b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan kesehatan anak sejak dini melalui
penyelenggaraan kegiatan imunisasi dan gizi balita.

7
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat (ibu hamil) akan pentingnya menjaga dan
merawat kesehatan saat hamil melalui pemeriksaan Ibu hamil.
d. Mengembangkan pengetahuan atau wawasan masyarakat mengenai pemberian
makanan tambahan.

8
BAB II
PROFIL DESA
2.1 Kondisi Desa
2.1.1 Sejarah Desa
Berbicara tentang sejarah singkat Desa Pupuan, terlebih dahulu kami mencoba untuk
mengutarakan PUPUAN dari segi asal kata yaitu : PUPUAN berasal dari kata PUPU yang
artinya : PAHA, kemudian diberi imbuhan AN, maka menjadi PUPUAN. Pengertian PAHA
ini sesuai letak / Denah Desa Pupuan ini adalah merupakan Paha dari Gunung batukaru.
Kemudian ada juga yang menyebutkan nama Desa Pupuan, ini berasal dari kata PLUPUHAN
yangberarti KUBANGAN .dilihat dari topografinya tepatlah bahwa Desa Pupuan itu berasal
dari Kata Plupuhan, atau dengan kata lain Desa Pupuan dikelilingi oleh dataran tinggi.

Pupuan yang terletak didataran tinggi dengan luas wilayah 5,25 Ha yang terdiri dari 5
Banjar Dinas dan 5 banjar Adat serta 1 Bendesa Adat yang merupakan Desa Tua yang masih
melaksanakan tata kehidupan dan upacara – upacara adat yang unik misalnya : setiap
Purnamaning Kapat di Pura Kahyangan Puseh melaksanakan Upacara Piodalan dengan
menampilkan tarian Rejang Deha Teruna.

Kemudian sebagai kami sebutkan diatas maka hal tersebut terdapat dalam isi tulisan
Prasasti bantiran yang terbuat dari Tembaga Wasa, yang saat ini disimpan / disungsung di Pura
Puseh Desa Sading Kabupaten Badung.Dalam Prasati tersebut dituliskan pada abad II ( Tahun
caka 923 / tahun 1072 M dengan bahasa zaman Peralihan Bali Kuna, ke Jawa Kuno bahwa
Desa Pupuan itu sudah ada, yang jelasnya kami akan sebutkan beberapa lembar dari Prasasti
dimaksud :

o Ing Caka 1072 Cetramasa, Tithi Dwadeca Cuklapaksa,Ta,Wa,Wr Waraning Julung Pujut
irika dewasanire Paduka Cri Maharaja Jaya Sakti Umajari para senapati mekadi rakyan
Apatih Umingsor I Tanda Rakyan Ri Pakiran I Jro Mekabehan Kerusan Mpengku
Cewasegata masabrahmana I Pingsor nyajna paduka Cri Maharaja Ajaren sire kabeh Ri
Gatinikang keramani Bantiran Apasapara pawongannya magil mare Tha Ni Salen kari
Masesa sakuren atunggu karaman makanimitta kabyatan hutang lumud tan Kawasedenia
ngisya drwya haji mwang pinta panumbas ri nayakanya ya tika sampun inusadan denire
kabeh sumrahaken pandaksayanye kangenangen pawa lara prih sakitnya de Ibu ni Paduke
cri Maha raja apan purih kadfi sire Prabu saksat Hari Murti Jagadhita karuna

9
umittisakaparipurnakna nikang rat rinaksadenira matangnyadawuh anugra paduka Cri
Maharaja.
Artinya :
Pada tahun caka 1072, bulan Cetra, tanggal Dua belas Bulan Paro Terang , hari tinggleh
Wager kemis Wuku Julung Pujut, pada hari itulah Sri maharaja Jayasakti ( Bima sakti
) memerintahkan parasenapati , terutama rakyan apatih kemudian para tanda rakyan
didalam paseban terutama para Pendeta Siwa dan Budha , mahabrahmana, berikut amanat
sri paduka Maharaja menerangkan kepada sekalian itu yang isinya tentang peristiwa
penduduk Desa Pupuan keadaanya pecah belah antara penduduk itu ada yang pergi terus
tinggal diDesa lain, yang hingga kini sisa dari penduduk itu masih satu keluarga saja yang
tinggal menetap di Desanya.Oleh karena itu maka mereka sangat berat menanggungnya
,serta mereka tidak sanggup akan membayar pajak Drewyahaji dan iuran iuran yang
dipungut oleh para Nayakannya. Hal ini sudah dibebaskan oleh sri Baginda, karena
baginda terasa belas kasihan kepada kesusahan dan kesedihan masyarakat yang kecil
itu.lebih lebih karena Baginda itu sebagai penjelmaan Sanghyang Wisnu ( Hari ) yang
selalau mengamankan Negara dan berbelas kasihan serta selalu menyempurnakan keadaan
negaranya yang dikuasainya. Dan itulah baginda memerintahkan Penduduk Desa Pupuan
itu sekalian taklukannya, deberikan sebuah piagam keputrusannya, yang isinya antara lain
: Membebaskan Hutang Piutang Prihawak , iuran – iuran dan Hutang Naik Turun selama
5 tahun. Selama 5 tahun itu mereka tidak dipersalahkan dan tidak boleh ditahan serta
disiksa dengan duri belatung dan juga tidak boleh dilaporkan kedalam pura.tetapi setelah
5 tahun lamanya barulah mereka kena iuran permulaan sebagai biasa, sebanyak 4 masaka
setiap hutangnya yang satu Tabil, dan tidak boleh dilipat dan tidak boleh dikenai iuran –
iuran setiaphari,Tidak Kena PancaGina , hutang – hutangnya itu tidak kena iuran
Panusurtulis dan iuran Pembeli Sayub. Apabila ada salah seorang penduduk Desa
Pupuan mempunyai hutang hutang Prihawak, hal itu tiada dibenarkan oleh isi isi Piagam
keputusan ini. Sekarang kalau kita kaji isi Prasasti tersebut bahwasanya pada 1000 tahun
yang lalu Pupuan ini sudah ada penduduk yang jelas sebagai Desa Tua , nah setelah itu
baru para Pendatang dari Desa lain. Kemudian jaman penjajahan Belanda penduduk Desa
Pupuan ditambah lagi Suku Madura, Jawa dan Cina seperti sekarang ini.
Disamping itu pula dengan diketemukannya beberapa Sarkopagus, kemudian ditempat
sekitarnya yang agak tinggi ada pelinggih Bebaturan Pemujaan Wisnu yang merupakan
perlambang mensucikan Cri banginda, Cri Sakti yang merupakan penjelmaan Wisnu,
antara lain :

10
o Pura Puseh taman + 1½ Km disebelah Timur Desa Adat Pupuan, disana terdapat
peninggalan : Bajra, Tombak, Sangku dan Beberapa Lontar.
o Pura Khayangan Grya Sari Udayalaya, dipelemahan Kayupuring, terdapat Sarkopagus
yang isinya Busana Pendeta dan Tulang Manusia.

Demikian pula di masing masing rumah tangga, perumahannya berpedoman kepada Tri
mandala. Dipelemahan Hulu yaitu Tempat Sanggah, masih menunjukkan keasliannya yaitu
membuat sanggah kemulan dari pohon dapdap sakti beratapkan ijuk. Palemahan perumahan
situasinya sempit dan ngomplek dan palemahan teben tempat wewalungan. Kesemuannya
memang demikianlah diwariskan oleh para leluhur Desa Pupuan.

Setelah sekian abad Keadaan Desa Pupuan, maka tibalah saaatnya sekarang setelah
Baginda Raja mengumpulkan kembali Masyarakat Desa Pupuan dengan dibuka awig awig
oleh Raja, karena hampir musnah , kehilangan penduduknya yang selalu suka berpindah
pindah . maka ternyata Pupuan ini adalah daerah subur udaranya sejuk dengan tanaman Kopi,
Cengkeh, Panili ,Padi dll. Yang merupakan Penghasilan utama Pendudk Desa Pupuan.

2.1.2 Demografi
a. Keadaan Fisik /Geografis Desa
1. Batas Wilayah.

- Sebelah Utara : Desa Bantiran


- Sebelah Selatan : Desa Pajahan.
- Sebelah Timur : Desa Pujungan.
- Sebelah Barat : Desa Pajahan.
2. Luas Wilayah
- Tanah Sawah : 63,414
- Tanah Kebun : 43,225
- Tanah Pemukiman : 131
b. Tipologi Desa
Desa Pupuan merupakan Desa yang berada di sekitar hutan tepatnya disebelah
utara kaki gunung Batukaru.
c. Orbitasi.
- Jarak tempuh ke ibu Kota Kecamatan : 1 Km
- Waktu tempuh ke Ibu Kota Kecamatan : 5 Menit
- Jarak ke Ibu Kota Kabupaten : 47 Km

11
- Waktu tempuh ke Ibu Kota Kabupaten : 90 Menit.
d. Iklim
- Curah Hujan Rata rata Pertahun : 2, 350 Mm
- Jumlah Bulan Hujan : 6 Bulan.
- Suhu Rata-rata harian : 25 º C
- Ketinggian tempat : 670,5

e. Wilayah Administrasi Pemerintahan Desa


Banjar Dinas
a. Br. Dinas Pupuan
b. Br.Dinas Kubu
c. Br.Dinas Kayupuring
d. Br.Dinas Kayupadi
e. Br.Dinas Semoja.

2.1.3 Keadaan Sosial


Jumlah Penduduk Desa Pupuan Tahun 2018 , adalah sebanyak 3286 jiwa terdiri dari
1648 Jiwa penduduk laki laki dan 1638 Jiwa penduduk Perempuan, yang terdiri dari 871 KK
sedangkan Jumlah RTM sebanyak 202 KK.

Setruktur penduduk menurut pendidikan yang dipunyai Desa Pupuan menunjukan


kwalitas SDM [Sumber Daya Manusia] yang menunjang pembangunan di Desa Pupuan
meliputi : yang berusia 0-9 Tahun 324 jiwa, yang berusia 10 – 17 Tahun 398 jiwa, yang berusi
18 – 25 Tahun 354 jiwa, Yang berusia 26-40 Tahun 702 jiwa, yang berusia diatas 1.508 tahun
jiwa . Jumlah penduduk yang belum bersekolah 190 jiwa, jumlah penduduk yang tamat SD
sebanyak 1.154, tamat SMP sebanyak 386 jiwa, tamat SLTA sebanyak 730 jiwa dan yang
telah melangsungkan pendidikan sampai keperguruuan tinggi sebayak 94 jiwa.

Keadaan Penduduk menurut Agama menunjukan sebagaian besar penduduk Desa


Pupuan Beragama Hindu [86.34%] , yang beragama Islam [9,68 %], yang beragama Budha
[3,44 %] dan yang beragama Kristen [0,52 %].

Dalam hubungan ketenagakerjaan di temukan bahwa 76 % penduduk sudah bekerja


dengan sebagian besar bergerak disektor pertanian, sedangkan beberapa bergerak dibidang
usaha / berdagang mengingat juga Desa Pupuan merupakan sentral / pusat perekonomian

12
kecamatan. Sedangkan sisanya lagi 24 % masuk kedalam katagori belum usia kerja. atau masih
bersekolah.

2.1.4 Keadaan Ekonomi


Struktur perekonomian Desa Pupuan , masih bercorak agraris yang menitik beratkan
pada sector pertanian.Hal ini didukung oleh penggunaan lahan pertanian yang masih
mempunyai porsi yang terbesar sebayak kurang lebih 91 % dari keseluruhan total penggunaan
lahan di Desa Pupuan . Pada Sektor perkebunan komudite yang menjadi unggulan adalah
tanaman Kopi, sedangkan tanaman sela yang juga dapat menambah penghasilan para petani
adalah Kakao, cengkeh serta tanaman musiman seperti Pisang, Durian, Manggis salak dan lain
lain.

Pada sektor Perdagangan yang diusahakan adalah yang berhubungan dengan mayoritas
mata pencaharian masyarakat Desa Pupuan yaitu sektor Pertanian berupa jual beli hasil bumi.
Didukung dengan usaha usaha warung dan industri rumah tangga. Perkembangan pesat
dibidang perekonomian di Desa Pupuan di tunjukan dengan bermunculannya Mini market –
mini market yang bergerak kearah pasar modern.

2.2 Kondisi Pemerintahan Desa


2.1.1 Pembagian wilayah Desa
Desa Pupuan merupakan salah satu dari 14 Desa yang ada di wilayah Kecamatan Pupuan
terletak ± 48 Km kearah utara dari pusat Kota Tabanan.
Desa Pupuan memiliki batas – batas wilayah sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Desa Bantiran
 Sebelah Timur : Desa Pujungan
 Sebelah Selatan : Desa Sai
 Sebelah Barat : Desa Bantiran
Dilihat dari kondisi geografis, wilayah Desa Pupuan merupakan dataran tinggi dengan
ketinggian ± 670,5 meter dari permukaan air laut. Suhu udara berkisar antara 25°C dengan
curah hujan rata – rata 25 mm/tahun.
Menjadi 5 (Lima) Banjar Dinas Yaitu:
Wilayah Administratif Desa Pupuan dengan cakupan wilayah seluas 525 ha yang terbagi
menjadi 5 [ lima ] wilayah Administrasi yaitu :

13
No Wilayah Luas Wilayah
(ha)
1 Banjar Dinas Pupuan 115
2 Banjar Dinas Kubu 108
3 Banjar Dinas Kayupuring 107
4 Banjar Dinas Kayupadi 100
5 Banjar Dinas Semoja 95
2.1.2 Kondisi Kelembagaan

N
Jabatan Nama Pendidikan
o

1. Perbekel Desa Pupuan I Gede Susana SH. S1

2 Sekretaris Desa I Wayan Gede Dada. SPP/SPMA

A.A.Ayu Wiwin Arista


3 Kaur Umum S1
Dewi Spd.

4 Kasi pelayanan I Made Suardika SMA.

5 Kaur Perencanaan I Gede Eri Surianto SMA

6 Kasi Pemberdayaan I Wayan Budiasa SMA.

7 Kaur Keuangan. Ni Luh Tatik Sriwahyuni. SMA.

8 Kasi pemerintahan I Gede Agus Eka Putra SE. S1

9 Bendahara Desa I Nyoman Suamba SMA.

10 Kelian Dinas Br. Pupuan. I Komang Sudana SMA.

11 Kelian Dinas Br. Kubu. I Nyoman Santika Yasa. SMA.

12 Kelian Dinas Br. Kayu Puring I Gede Darmana. SMA.

13 Kelian Dinas Br. Kayu Padi. I Putu Gunawan. SMA.

14 Kelian Dinas Br. Semoja. I Gede Andi Artayana SMA

14
2.2.2.1 Kelembagaan
- Lembaga Pemerintahan Desa
Jumlah Aparatur Pemerintahan Desa Pupuan sesuai dengan Ketentuan Peraturan Daerah
Kabupaten Tabanan Nomor 7 Tahun 2001 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Pemerintahan Desa di Kabupaten Tabanan adalah sebagai berikut ( keadaan tahun 2014);
seperti tersebut dalam daftar
Badan Permusyawaratan Desa ( BPD )
BPD sebagai salah satu unsur yang merupakan wakil masyarakat yang memiliki fungsi
legislasi atau legislative Badan Permusyawaratan Desa yang dulunya Badan Perwakilan Desa
( BPD ) Desa Pupuan telah banyak berperan aktif dalam perkembangan masyarakatnya
terutama dalam hal menyusun dan menetapkan maupun menyetujui.
Peraturan – Peraturan yang dapat mencerminkan kehendak warganya sehingga
penyelenggaraan Pemerintahan Desa dapat berjalan dengan baik disamping mempunyai peran
yang sangat strategis dalam upaya menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat baik secara
individu maupun lembaga. Dan juga mempunyai peran penting dalam prosesperencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintahan Desa.
Jumlah pengurus dan anggota BPD Desa Pupuan adalah sebanyak 9 (Sembilan) orang dari
berbagai unsur masyarakat.
- Lembaga Kemasyarakatan.
Keadaan Lembaga Kemasyarakatan yang ada di Desa Pupuan dapat dilihat seperti dalam table
berikut ini (Keadaan tahun 2014 / 2015)
Jumlah Aktif /
No Nama Organisasi
Pengurus Tidak Aktif
1. Lembaga Desa Adat Pekraman. 11 Orang Aktif
2. Subak Abian Budhi Tunggal. 9 Orang Aktif
3. Subak Yeh Aa Anyar 7 Orang Aktif
4. Kelompok Tani Mukti Jaya 5 Orang Aktif
5. Kelompok Tani Amerta Nadhi 5 Orang Aktif
6. LPM Desa Pupuan 21 Orang Aktif
7. Kelompok Tani Wahana Giri Lestari. 22 Orang Aktif
8. Tim Penggerak PKK Desa Pupuan 31 orang Aktif
9. Kelompok Santhi Widya Stana 14 orang Aktif
10. Posyandu 5 kelompok Aktif

15
11. Karang Taruna 22 orang Tidak Aktif
12. Sekehe Gong Mani Puspaka Desa Pupuan 9 orang Aktif

- Lembaga Politik dan Kamtibmas


i. Politik
a. Jumlah Partai Politik : 1 Buah
b. Jumlah Pengurus Partai Politik
Yang ada di Desa : 3 Orang
ii. Kamtibmas
a. Jumlah Pos Kamling : 2 buah
b. Jumlah Hansip Desa : 31 Orang

a. Lembaga Pendidikan
Maju mundurnya suatu Negara, ditentukan oleh faktor pendidikan masyarakat
disamping faktor penunjang lainnya.Pendidikan merupakan suatu alat untuk menciptakan
manusia yang dinamis baik kuantitasnya maupun kualitasnya. Ini berarti masalah pendidikan
adalah masalah yang mendesak yang harus dipecahkan, tetapi yang lebih penting disini adalah
kesadaran dan pengertian masyarakat itu sendiri tentang arti pentingnya pendidikan, sebab
kesadaran yang dimiliki akan meningkat inisiatif berswadaya dan berswakarsa. Untuk
menunjukkan kondisi yang demikian perlu saranan dan prasarana yang mendukung dan
memadai. Adapun sarana dan prasarana pendidikan yang ada di Desa Pupuan dapat dilihat
dalam table berikut ( keadaan tahun 2015 )
Jumlah Jumlah Guru /
No Jenis Pendidikan Jumlah Siswa
Sekolah Pengajar
1 Pendidikan Formal ;
a. TK 1 2
b. SD / Sederajat 2 8 156 / 148
c. SLTP / 1 7 786.
Sederajat 0 0 0
d. SLTA / 0 0 0
Sederajat

16
e. Perguruan
Tinggi

2 Pendidikan Non
Formal ; 0 0 0
a. Kejar Paket A 0 0 0
b. Kejar Paket B 0 0 0
c. Kejar Paket C 0 0 0
d. Pendidikan 1 2 20
Keagamaan 1 4 45
e.Kursus – Kursus 0 0 0
/ Pendidikan
ketrampilan
* Tari
*PAUD
*Meditasi

b. Lembaga Perekonomian
Jumlah Anggota /
Jumlah Usaha
No Jenis Usaha Tenaga Kerja
(Buah / Unit )
( orang )

1 KUD 1 7

2 LPD 0 0

3 BUM Des 1 3

4 Kelompok Simpan Pinjam - -

5 Industri Kecil / Rumah Tangga - -

6 Industri Sedang 0 0

7 Industri Besar 0 0

8 Toko / Warung

17
9 Pasar Desa 0 0

10 Swalayan 3 20

11 Usaha Lainnya 0 0

18
BAB III
MASALAH DAN POTENSI
3.1 Masalah
Adapun masalah yang mendasari penyusunan program kegiatan penyelenggaraan dan
pengelolaan posyandu, kegiatan pelayanan imunisasi dan gizi balita, kegiatan pemeriksaan Ibu
hamil, serta kegiatan pemberiaan makanan tambahan adalah:
a. Pelayanan kesehatan belum maksimal
b. Sebagian masyarakat belum memahami arti hidup sehat
c. Sebagian besar kader posyandu belum memiliki sumber daya yang memdai dan
kesejahteraan mereka rata-rata masih rendah
d. Kurangnya sarana prasarana posyandu
e. Masih adanya perilaku buruk masyarakat yang BAB disembarangan tempat dan
belum memaksimalkan pemanfaatan MCK oleh masyarakat
f. Jamkesmas hanya mendapatkan obat pelangi, obat paten beli sendiri
g. Kebersihan lingkungan masih belum terjaga
h. Petugas kesehatan untuk kegiatan posyandu masih kurang terbatas

3.3 Potensi
Adapun potensi yang mendasari penyusunan program kegiatan penyelenggaraan dan
pengelolaan posyandu, kegiatan pelayanan imunisasi dan gizi balita, kegiatan pemeriksaan Ibu
hamil, serta kegiatan pemberiaan makanan tambahan adalah:
a. Tersedianya Bidan Desa dan Polindes serta kader kesehatan Desa
b. Tersedia kader kesehatan, PKK
c. Kader posyandu yang rutin melaksanakan pelayanan posyandu setiap bulan di
setiap dusun
d. Terdapat Balita, Lansia, Kader posyandu dan tempay kegiatan
e. Tersedia lokasi untuk membangun MCK
f. Pelaksanaan kegiatan posyandu setiap bulan

19
BAB IV
RENCANA PEMBANGUNANA JANGKA MENENGAH DESA
4.1 VISI DAN MISI
4.1.1 Visi Desa
Aparatur Desa Pupuan dan Masyarakat setempat sepakat bahwa Visi adalah
gambaran umum dari kondisi yang ideal yang dibutuhkan oleh Desa Pupuan di masa
yang akan datang yang dicapai bersama dengan partisipasi masyarakat untuk jangka
waktu tertentu.
Jangka waktu sebagaimana dimaksud sesuai dengan Peraturan Menteri dalam
Negeri Nomor 114 tahun 2014 tentang Pembangunan Desa, yaitu 6 (enam) tahun.
Jangka waktu dimaksud bagi Desa Pupuan adalah dari Tahun 2015 sampai dengan
Tahun 2020.
Adapun sesuai kesepakatan antara Pemerintah Desa Pupuan dengan BPD Desa
Pupuan bahwa visi Desa Pupuan adalah:

“ Menuju Pupuan “ Berseri “


( Beriman, Sejahtera, mandiri )
4.1.2 Misi
1. Misi membangun perencanaan yang akuntabel.
2. Misi mewujudkan penyelenggarakan pertanian yang bermutu sesuai dengan
Topografi desa dan memaksimalkan potensi yang ada.
3. Misi memberikan fasilitas pembinaan dan pengembangan keterampilan dan
krestivitas masyarakat untuk menciptakan lapangan kerja dan wira usaha baru.
4. Meningkatkan kerukunan umat beragama.

20
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kajian terhadap kondisi desa, potensdi dan masalah maka dapat
disimpulakan beberapa hal sebagai berikut:

1. Terdapat banyak masalah dan potensi untuk visi dan misi desa khusunya program kegiatan
penyelenggaraan dan pengelolaan posyandu, kegiatan pelayanan imunisasi dan gizi balita,
kegiatan pemeriksaan Ibu hamil, serta kegiatan pemberiaan makanan tambahan.
2. Penyusunan program kegiatan penyelenggaraan dan pengelolaan posyandu, kegiatan
pelayanan imunisasi dan gizi balita, kegiatan pemeriksaan Ibu hamil, serta kegiatan
pemberiaan makanan tambahan harus dirumuskan dengan matang.
3. Partisipasi pemerintah, tenaga kesehatan, serta masyarakat yang belum sadar akan
pentingnya kesehatan sangat diperlukan untuk menyukseskan program kegiatan
penyelenggaraan dan pengelolaan posyandu, kegiatan pelayanan imunisasi dan gizi balita,
kegiatan pemeriksaan Ibu hamil, serta kegiatan pemberiaan makanan tambahan.

5.2 Saran
Kerjasama dari semua komponen masyarakat, pemerintah, tenaga kesehatan dan tenaga
kerja lainnya sangat diperlukan dalam kelancaran program kegiatan penyelenggaraan dan
pengelolaan posyandu, kegiatan pelayanan imunisasi dan gizi balita, kegiatan pemeriksaan Ibu
hamil, serta kegiatan pemberiaan makanan tambahan ini. Untuk keberhasilan program
kedepannya perlu dilakukan pengkajian secara mendetail agar masyarakat lebih paham akan
pentingnya kesehatan dimulai sejak dini sampai orang dewasa.

21

Anda mungkin juga menyukai