Pemanasan Global Masalah Lingkungan Wordpresscom - 59fa2ce11723dd0c5100464b PDF
Pemanasan Global Masalah Lingkungan Wordpresscom - 59fa2ce11723dd0c5100464b PDF
Disusun :
Wahyu Nugroho
Disusun oleh:
¾ Wahyu Nugroho
Mengesahkan
Kepala Sekolah SMK N 1 Magelang
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb,
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
mencurahkan rahmat,taufik dan hidayah-Nya kepada kami sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “PEMANASAN GLOBAL
:MASALAH LINGKUNGAN PALING SERIUS”
Karya tulis ini disusun dalam rangka untuk mengikuti lomba karya ilmiah
siswa tingkat SMK.
Karya tulis ini disususun berdasarkan study kepustakaan dan pengupulan
data dengan metode interviu yang ada dilapangan .Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa karya tulis dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu adanya bantuan dari semua pihak yang terkait
Dalam menyusun karya tulis ini penulis sudah berusaha
menyajikan semaksimall mungkin ,namun penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan pada makalah ini ,maka penulis mengharapkan masukan
dan saran yang berguna.
Akhirnya, semoga karya tulis ini dapat bermafaat bagi seluruh pembaca.
Wassalamualaikum Wr.W
Magelang,Oktober 2008
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….
A. LATAR BELAKANG MASALAH…………………………………………………1
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D.Rumusan Masalah
BAB II LANDASAN TEORI
A. PEMANASAN GLOBAL
B.PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL
1.Efek Rumah kaca
2 Pelepasan Gas Metan / CH4
3 Variasi Matahari
4 Penebangan Hutan
5 Peternakan
C. DAMPAK DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
1. Iklim Mulai Tidak Stabil
2. Peningkatan Permukaan Air Laut
3. Suhu Global Cenderung Meningkat
4 Gangguan Lingkungan
5 Dampak Sosial Politik :
a. Perubahan Cuaca dan Lautan
b. Pergeseran Ekosistem
c. Perubahan Kualitas Lingkungan .
d. Gelombang Panas
e. Gempa Bumi dan Letusan Gunung Berapi
BAB III PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN
B. PENANGAN MASALAH :
1 Mencari energi alternative
2. Melestarikan hutan.
3 Penanaman pohon.
6 Manajemen lingkungan
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan adanya suhu bumi yang meningkat ,bukan tidak mungkin akan
menghilangkan spesies hewan bersel satu yang sangat rentan terhadap
perubahan suhu serta zat kimia tertentu.Karena itu , beberapa spesies hewan
bersel satu , bukannya tidak mungkin , kalau tiap tahun ,terjadi kenaikan suhu ,
hewan atau spesies tersebut dapat punah , jika tidak tahan dengan suhu yang
tinggi , atau bermutasi menjadi spesies baru.
Kini jelaslah bahwa tiap individu punya tanggung jawab yang besar terhadap
lingkungannya.adanya pencemaran yang dihasilkan oleh segala aktivitas makhluk
hidup diyakini menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem.terlebih lagi,manusia
yang mempunyai peranan terbesar.individu atau masayarakat yang tinggal
1
didaerah perkotaan cenderung mempunyai sifat perusak yang paling besar.betapa
tidak,wilayah perkotaan mempunyai perubahan tatanan perilaku masyarakat yang
paling cepat.hal tersebut dipengaruhi oleh perkembangan arus
modernisasi.sedangkan fakta dilapangan , lahan yang seharusnya digunakan
sebagai lahan terbuka hijau (green open space) semakin berkurang . lonjakan
penduduk yang tinggi dan kepadatan jumlah penduduk yang tinggi dan kepdatan
jumlah penduduk per luas tanah yang melebihi nilai standar , terkadang
menyebabkan orang cenderung membuka lahan baru untuk pemukiman
penduduk .
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D.Rumusan Masalah
2
Dari uraian tersebut diatas kita dapat mengambil rumusan masalah yaitu
tentang upaya yang harus di lakukan dalam rangka penanganan pemanasan
global dimana dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan dapat ikut sreta
dalam kegiatan penyelamatan lingkunagn yang selama ini kurang di lakukan
masyarakat serta menungkatkan kesadaran akan pentingnya penyelamatn
lingkungan itu sendiri
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan Bumi , yang berlangsung secara berkelanjutan.Dari data disebutkan bahwa
suhu rata rata global pada permukaan bumi telah mengingkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32
°F) selama seratus tahun terakhir.Kebanyakan hal tersebut disebabkan oleh aktivitas
manusia, diman dalam kegiatan tersebut menghasilkan gas co2.
Berdasar model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC ( Intergovermental
Panel On Climate Change ) menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1
hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Pemanasan ini akan
berkelanjutan meskipun kondisi gas gas rumah kaca telah stabil ,ternyata kemampuan
perairan laut menyimpan kapasitas panas lebih lama daripada daratan . Akibatnya , suhu
atau pelepasan panas tersebut secara tidak langsung menyebabkan kecenderungan suhu
permukaan bumi tetap.
Adapun , jumlah pemanasan yang akan terjadi kemudian , serta perubahan
perubahannya masih menimbulkan keraguan para ilmuwan.Fenomena alam yang terjadi
akhir akhir ini , bukan berarti kemungkinan tidak akan terjadi di masa yang akan
datang.bahkan lebih parah . Hingga saat ini , masih terjadi perdebatan politik mengenai
tindakan apa yang harus dilakukan dalam rangka pengurangan atau pembalikan
pemanasan lebih lanjut, atau kemingkinan beradaptasi dengan mengambil resiko
konsekuensi yang ada.Beberapa negara bahkan telah menyetujui Protokol Kyoto yang
intinya adalah sebuah persetujuan sah di mana negara-negara perindustrian akan
mengurangi emisi gas rumah kaca mereka secara kolektif sebesar 5,2% dibandingkan
dengan tahun 1990 (namun yang perlu diperhatikan adalah, jika dibandingkan dengan
perkiraan jumlah emisi pada tahun 2010 tanpa Protokol, target ini berarti pengurangan
sebesar 29%). Tujuannya adalah untuk mengurangi rata-rata emisi dari enam gas rumah
kaca - karbon dioksida, metan yang dihitung sebagai rata-rata selama masa lima tahun
antara 2008-2012.
4
mengenai bumi , terjadi perubahan energi dari energi cahaya menjadi energi panas yang
dimanfaatkan untuk menghangatkan bumi.Sebagian panas tersebut di pantulkan kembali
ke atmosfer.
Gas karbon dioksida ( CO2) memiliki peranan penting dalam proses tersebut .
Panas yang dihasilkan oleh proses perubahan energi tersebut , terperangkap di atmosfer
bumi , karena terdapat lapisan CO2 . Sehingga menyebabkan proses penjagaan suhu
bumi menjadi tetap stabil.
Sebenarnay efek rumah kaca ini mempunyai peranan penting bagi kelangsungan mahluk
hidup . Dengan temperatur rata rata Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F),
bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dengan efek rumah kaca (tanpanya suhu
bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi).Namun jika
kadar CO2 terus naik , akibatnya pemanasan global
3 Variasi Matahari
Variasi matahri adalah pengaruh penyinaran matahari pada suatu tempat berbeda
dengan tempat yang lain.Ada beberapa penelitian menunjukkan bahwa kontribusi matahri
dalam pemanasan global mungkin telah diabaikan.Dua ilmuwan dari Duke University
mengemukakan bahwa matahari telah berkontribusi sekitar 45-50% terhadap rata rata
suhu bumi dalam rentang periode tahun 1900 – 2000 , dan 25 – 35% rentang tahun 1980
– 2000.
4 Penebangan Hutan
Dengan adanya pembabatan hutan di dunia yang tiap tahun mencapai 30 juta
hektar , jelas turut meperparah keadaan .Hutan yang selama ini menjadi pelindung bagi
berbagai jenis satwa dari ancaman pemanasan global seharusnya dapat membantu
5
mengurangi pemanasan global .Tapi , dalam kenyataan di lapangan masalah tersebut
sangat akut.Yakni hutan amazon , yang hamper 70% wilayahnya habis dibabati oleh
manusia dalam rangka produksi hasil daging.Sedangkan di Indonesia itu sendiri , masalah
pembabatan hutan tersebut disebabkan karena pembukaan lahan baru yang bertujuan
membuka perkebunan , keinginan memperoleh penghasilan dari penjualan kayu atau hasil
hutan yang jika dilakukan secara legal memerlukan baiya yang sangat tinggi.Hal tersebut
dipengaruhi karena tingkat kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang masih
sangat rendah.
5 Peternakan
Dari hasil penelitian di sebutkan bahwa total emisi gas rumah kaca negara
Argentina 30% nya berasal dari hewan . Para peneliti menemukan bahwa sumber gas
metan terbesar berasal dari sapid an domba yang sengaja diternakan untuk diambil wol ,
Pada suatu perhitungan ditemukan bahwa metan memiliki kekuatan 72 kali lebih besar
daripada CO2 selama lebih dari 20 tahun .Kenyatan ini sangat mengejutkan , karena pada
dasarnya , jumlah ini melebihi dari pembangkit listrik tenaga batu bara. Terlebih lagi sapi
sapi tersebut melepaskan 800 hingga 1000 liter gas setiap hari.
Pada daerah yang lebih hangat , udara akan menjadi lebih lembab , karena
penguapan air laut lebih banyak . Tapi , para ilmuwan belum yakin , apakah penguapan
tersebut dapat meningkatkan atau menurunkan pemanasan lebih lanjut. Hal ini di
sebabkan karena uap air mmpunyai efek mengisolasi panas pada atmosfer , yang akan
menambah panas bumi . Tetapi , uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan
yang lebih banyak sehingga akan memantulkan cahaya matahri kembali ke angkasa luar.
6
Ketika atmosfir menghangat , lapisan permukaan lautan juga akan menghangat ,
sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan
juga kan mencairkan banyak es di kutub , terutama di sekitar Greenland , yang lebih
memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 –
25 cm ( 4 – 10 inchi ) . selama abad ke 20, dan para ilmuwan IPCC memprediksi
peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm ( 4 – 35 inchi ) .pada abad ke 21.
4. Gangguan Lingkungan
7
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit – penyakit
yang berhubungan dengan panas dan kematian yang di akibatkan oleh temperature yang
panas , sehingga menyebabkan gagal panen yang berakibat munculnya kelapran dan
malnutrisi . Perubahan cuaca yang ekstrim dan peningkatan permukaan air laut akibat
mencairnya es kutub utara dapat menyebabkan penyakit – penyakit yang berhubungan
deengan bencana alam ( banjir , badai , dan kebakaran ) dan kematian akibat trauma .
Timbulnya bencana alam biasanya di sertai dengan perpindahan penduduk ke tempat
tempat pengungsian yang seringkali menimbulkan masalah baru seperti penyakit diare ,
ispa , dan kekurangan gizi.
b. Pergeseran Ekosistem
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air
maupun penyebaran melalui vektor ( mahluk perantara penyebar penyakit ) seperti
meningkatnya kejadian demam berdarah karena munculnya ruang baru ( ekosistem baru )
untuk nyamuk ini berkembang biak .Dengan adanya perubahan iklim ini maka ada
beberapa spesies vektor penyakit yang sama dengan Aedes Agipty . Virus , bakteri ,
plasmodium menjadi lebih kebal terhadap obat tertentu yang seharusnya dapat
membasmi organisme tersebut . Selain itu , bias di prediksikan bahwa ada beberapa
spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah di karenakan perubahan
ekosistem yang ekstrim ini . Hal ini juga secara tidak langsung berdampak pada
peningkatan kasus tertentu , seperti ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut ) demam
berdarah denagn musim hujan yang tidak menentu , kemarau panjang yang berakibat
kebakaran hutan .
d. Gelombang Panas
Gelombang panas yang ekstrim diperkirakan bias terjadi karena pemanasan global.
Dari suatu model komputer , dapat diprediksi akan adanya peningkatan gelombang panas
8
hebat di berbagai belahan dunia seiring dengan naiknya suhu permukaan bumi . Pada
model tersebut , lebih lanjut menunjukkan bahwa jumlah dan intensitas gelombang panas
akan lebih besar seperti yang pernah melanda negara Perancis pada tahun 2003 yang
merenggut korban jiwa 1500 orang .
Dari hasil penelitian di tahun 2001 , ditemukan fakta bahwa konsekuensi pemanasan
global jauh lebih serius daripada yang sebelumnya di bayangkan .Pemanasan global
menambah panas inti bumi yang berakibat gunung gunung berapi menjadi lebih
kuatsehingga menyebabkan letusan gunung berapi menjadi lebih kuat . Aktivitas gempa
bumi di seluruh dunia sekarang lima kali lebihg banyak daripada 20 tahun yang lalu .
Penelitian membuktikan sifat merusak gempa bumi menungkat dengan pesat dan tyren ini
terus berlanjut , kecuali masalah pemanasan global diatasi secara menyeluruh .
Dari uraian diatas , dapat kita ketahuibahwa akibat akibat pemanasan global akan
lebih parah jika hal tersebut tidak segera di atasi dengan baik. Namun jika kita tidak sgera
bertindak ,
9
BAB III
PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN
Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang
dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi
efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim
di masa depan
Dari grafik diatas menunjukan bahwa dalam kurun waktu antara 1860 – 200 telah terjadi
peningkatan suhu mencapai 0.12 ° C .Hasl ini menunjukan dalam periode tersebut perlahan
namun pasti bumi kita telah mengalami pemanasan global.Hal ini dapat kita analisa bahwa pada
tahun tersebut era industrialisasi yang sangat cepat berpengaruh atas emisi gas karbon yang
dihasilkan , sehingga kenaikan karbon dioksida sedikit demi sedikit terakumulasi dan akibatnya
dapat kita rasakan sekarang.
10
Peningkatan karbondioksida d (CO2)di atmosfir yang diukur di daerah Mauna Loa ,
Hawaii.pengukuran yang di lakukan tiap bulan . Kadar CO2 cenderung meningkat di waktu
musim dingin dikarenakan pada musim tersebut , tanaman dalam keadaan dorman atau istirahat..
Sehingga , kadsar karbon dioksida berada dalam keadaan tetap.
Kenyataan peningkatan tersebut dikarenakan dalam periode tersebut telah terjadi revolusi
industri yakni pergantian dari tenaga manusia menjadi mesin.jika di tinjau kembali , penggunaan
mesin memang membantu kita . namun , disisi lain kita juga tahu bahwa penggunaan bahn bakar
fosil sebagi sumber energi mesin tersebut menyebabkan hasil sampingan lain yakni emisi atau
buangan gas CO2 akibat pembakaran yang tidak sempurna. Masalahnya , kiat cenderung terpaku
pada penggunaan bahan bakar tersebut.
Perkiraan yang kemudian muncul adalah , peningkatan suhu tiap daerah di bumi
cenderung berbeda.Hal ini di karenakan pengaruh oleh pengaruh suhu yang dihasilkan
sinar matahari terhadap permukaan bumu berbeda satu dengan yang lain.Hal tersebut
dikarenakan perairan ataupun es cenderung menerima panas secara cepat dan
melepaskan panas tersebut secara lambat , sedangkan daratan sendiri menyerap
panas secara lambat dan memantulkannya secara cepat., yang menagibatkan
pencairan es di kutub bumi.Mencairnya es yang terbentuk sejak jaman es pun terus
berlangsung karena temperatur bumi mengalami perubahan i semenjak es u terbentuk,
hal tersebut mengakibatkan permukaan laut pun terus mengalami kenaikan (yang
dikenal dengan istilah sea level rise). Jika fenomena ini terjadi secara cepat , dapat
11
mengakibatkan terancamnya peradaban manusia.Data terkini dari NOAA dari
Pegunungan Rocky USA menunjukkan bahwa kadar CO2 meningkat secara signifikan.
Konsentrasi polutan di Atmosfer bahkan mencapai rekor tertinggi sebesar 381 ppm, 100
ppm lebih tinggi selama sejuta tahun. Keberadaan CO2 berlebihan mengakibatkan
panas matahari sulit untuk keluar dari atmosfer setelah mengalami pemantulan.
Akibatnya bumi semakin panas. Peningkatan kadar CO2 membuktikan bahwa bumi
tengah mengalami pemanasan global.
Bukti pemanasan global lainnya adalah peningkatan suhu. Berdasarkan laporan IPCC,
temperatur global pada permukaan bumi telah meningkat 0,74 0,18ºC selama seratus
terakhir. Tidak hanya itu, pencitraan satelit NASA dengan sensor AMSR-E Jepang
menunjukkan pemanasan yang paling signifikan terjadi di wilayah Arktik pada 1978-
2003. Sejak November 1978, atmosfer Arktik telah mengalami peningkatan panas 7 kali
lebih cepat daripada pemanasan di bumi bagian selatan. Peningkatan suhu ini
disebabkan oleh peningkatan kadar CO2.
Es-es dan salju abadi mencair. Ini akibat dari peningkatan suhu bumi. Seperti yang
survey WWF (2006) yang melaporkan bahwa Himalaya (cadangan air beku kedua di
dunia) telah mencair dengan laju 10-15m/tahun sehingga menimbulkan banjir di daerah
aliran sungai Gangga, Indus, Mekong dan sungai lainnya. Selain itu, beberapa bagian
gunung es di Antartika telah pecah selama dekade ini yaitu Betting Wilkins (1100 km²)
dan Larsen B (13500 km²).
Bukti lainnya adalah kenaikkan permukaan air laut akibat mencairnya es-es di kutub.
Berdasarkan laporan IPCC, tinggi muka laut dunia meningkat 10-25 cm selama abad
20. Banyak pulau seperti P.Tegua dan P.Abenuea di Kiribati tenggelam pada tahun
1999. Penduduk yang tinggal di kepulauan Cantaret di Papua New Guinea, Shismaref
di Alaska, dan Tuktoyaktuk di Kanada juga harus pindah karena pulau mereka
terancam tenggelam.
Beberapa jenis species mengalami kepunahan dan muncul penyakit yang angka
kematiannya terus meningkat. Katak Atelopus sp misalnya, punah akibat infeksi fungi
patogen Batrachocytrium dendrobatridis yang terus meningkat akibat peningkatan suhu
di sekitar pegunungan Amerika Selatan. Angka kematian akibat serangan panas ( heat
stroke) meningkat secara signifikan. Di Eropa, heat stroke telah menewaskan 25000
12
orang, 800 orang diantaranya berasal dari Inggris.
Gejala-gejala alam dan bukti ilmiah yang ada telah membuktikan bahwa pemanasan
global tengah terjadi. Pemanasan global sudah seharusnya menjadi perhatian bagi
semua pihak untuk diselesaikan secara tuntas karena masalah ini menyangkut
kehidupan manusia di masa mendatang.
IPA dan teknologi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. IPA
adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan tidak hidup sedangkan
teknologi adalah hasil dari pengembangan ilmu yang dapat dengan mudah
diaplikasikan. Perkembangan IPA dan teknologi dapat dirasakan dengan banyaknya
kemudahan manusia dalam melakukan aktivitasnya. Dalam hal industri misalnya,
mereka dapat dengan cepat memproduksi. Namun, dampak dari industri adalah polusi
udara (CO2, S, CO dll). Agar hal-hal tersebut dapat dihindari, IPA dan teknologi harus
dipelajari dan dimanfaatkan lebih jauh. Ini penting demi terciptanya teknologi yang
ramah lingkungan sehingga kerusakan alam dapat diminimalisasi.
Peningkatan kadar CO2 akibat banyaknya industri yang menggunakan bahan bakar
fosil. Hal tersebut telah melanggar etika lingkungan karena penggunaan bahan bakar
fosil mengakibatkan kerusakan alam berupa pemanasan global. Etika lingkungan
merupakan petunjuk arah perilaku praktis manusia dalam mewujudkan moral
lingkungan. Dengan etika lingkungan, diharapkan terwujud suatu pembangunan yang
melarutkan unsur-unsur lingkungan dalam prosesnya. Namun, hal tersebut masih sulit
diterapkan mengingat masih sedikitnya ketersediaan teknologi yang menguntungkan
secara ekonomi maupun ekologi.
Bumi sebagai tempat kehidupan merupakan tempat bagi makhluk hidup untuk
melangsungkan kehidupan dengan memanfaatkan berbagai sumber daya alam di
dalamnya. Gejala-gejala alam yang menunjukkan adanya pemanasan global
menunjukan bahwa bumi bukan lagi sebagai tempat yang aman untuk hidup. Hal ini
terbukti dari beberapa pulau kecil sebagai tempat tinggal manusia tenggelam akibat
naiknya permukaan air laut. Lapisan litosfer mulai tertutup oleh air dan lapisan hidrosfer
semkin meluas. Akibatnya, manusia akan mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan pangan, tempat tinggal dan kebutuhan lainnya.
13
Terkait dengan sistem manajemen lingkungan, gejala-gejala alam yang tidak biasa
tersebut membuktikan bahwa selama ini manusia mengabaikan sistem tersebut. Sistem
B. PENANGAN MASALAH
Dari beberapa uraian tersebut diatas dapat di bayangkan dampak terparah yang
mungkin terjadi jika penagnanan masalah pemanasan global tidak tertangani dengan
baik. Terlebih bagi kita , warga Indonesia khususnya adalah kemungkinan resiko
kehilangan pulau pulau kecil yang selama ini di punyai Indonesia. Bagi masyarakat
umumnya resiko akan adanya kekurangan pangan akibat kegagalan panan yang
disebabkan musim tanam yang berubah menjadi masalah yang sangat serius , dan
masalah masalah lain yang timbul akibat pemanasan global menjadikan diri kita patut
waspada akan adanya perubahan cuaca yang cukup ekstrim.
Adapun beberapa langkah yang harus kita tempuh dalam penanganan masalah
pemanasan global ini antara lain :
2. Melestarikan hutan.
Masyarakat dan pemerintah harus berupaya bersama-sama dalam menjaga hutan
dari kebakaran. Negara-negara lain memandang kebakaran hutan yang kerap terjadi di
Indonesia merupakan penyumbang CO2 terbesar di dunia. Bahkan, Indonesia dituding
14
menjadi Negara ketiga penyumbang pemanasan global karena penebangan hutan dan
pembakaran hutan yang cukup besar terjadi beberapa tahun belakangan ini.
3. Penanaman pohon.
Uji emisi adalah sarana untuk memperoleh kepastian mengenai kinerja mesin
kendaraan apakah dalam kondisi prima atau sebaliknya. Melakukan uji emisi dengan
benar terhadap kendaraan bermotor juga harus dilakukan karena mesin prima
mengeliminer pembuangan gas karbon sehingga dapat ikut menjaga lingkungan dan
hemat bahan bakar. Perlu sanksi yang tegas terhadap pelaku uji yang meloloskan
kendaraan yang mesinnya bermasalah. Uji emisi yang benar antara lain dapat berfungsi
untuk tiga hal berikut: a) Mengetahui efektivitas proses pembakaran bahan bakar pada
mesin dengan cara menganalisis kandungan karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon
(HC) yang terkandung di dalam gas buang. Tingginya kandungan HC yang diakibatkan
oleh kerusakan kendaraan disebabkan oleh beberapa factor antara lain:
seperti kebocoran pada system vakum, system pengapian yang tidak bekerja
dengan baik, kerusakan pada engine control unit, kerusakan pada oksigen sensor, dan
gangguan pada system pasokan udara.
c) Membantu saat melakukan setting campuran udara dan bahan bakar yang
tepat.
15
Upaya sadar lingkungan mulai digerakkan sedini mungkin pada anak-anak dan
remaja. Salah satu upayanya adalah dengan membentuk dan membina organisasi
dan klub pecinta lingkungan.
Walaupun hasilnya tidak dapat dilihat secara langsung dan cepat, setidaknya strategi
serta upaya untuk mereduksi efek global warming haruslah didukung oleh segenap
masyarakat. Pada akhirnya, masyarakat juga yang akan merasakan manfatnya. Efek
pemanasan global tidak dapat dicegah hanya melalui individu, melainkan butuh kerja
sama semua pihak. Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika kita memulai upaya sadar
lingkungan mulai saat ini demi generesai yang akan datang. Mari bertindak nyata
untuk masa depan bersama.
6 Manajemen lingkunagn.
16
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
• Penyebab utama terjadinya pemanasan global adalah adanya efek rumah kaca
dan efek umpan balik positif.
B. Saran-saran
Selain itu, kita harus menanamkan segala kebiasaan yang mampu menekan
pemanasan global seperti: menghemat listrik, menggunakan alat elektronik yang hemat
listrik dan ramah lingkungan, menghemat BBM, dan melakukan penghijauan disekitas
lingkungan kita.
DAFTAR PUSTAKA
18