Anda di halaman 1dari 6

http://jurnal.fk.unand.ac.

id 15

Tinjauan Pustaka

Peran Antioksidan pada Non Alcoholic Fatty Liver Disease


(NAFLD)
Yusri Diane Jurnalis, Yorva Sayoeti, Elfitrimelly

Abstrak
Nonalcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) merupakan penyebab tersering penyakit hati kronik pada anak
dan remaja diseluruh dunia. NAFLD berhubungan dengan obesitas, diabetes melitus tipe 2 dan sindrom metabolik.
Resistensi insulin memegang peranan penting dalam patogenesis molecular terjadinya NAFLD. Ketidakseimbangan
prooksidan dan antioksidan pada sel hepatosis menentukan progresifitas penyakit ini. Sebagai antioksidan telah
dilakukan penelitian mengenai efek antioksidan vitamin E, vitamin C, betaine, N-asetil sistein, probucol dan silymarin.
Antioksidan tersebut memperlihatkan perbaikan fungsi hepar dan gambaran histopatologis.
Kata kunci: Arial 9 NAFLD, resistensi insulin, antioksidan

Abstract
Nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD) is the most common cause of liver disease in pediatric and
adolescent population. NAFLD related with obesity, type 2 diabetes mellitus and metabolic syndrome. Insulin
resistance and oxidative stress have important role in molecular pathogenesis of NAFLD. Prooxidant and antioxidant
factor in hepatosit can determine progressivity of liver disease. As antioxidant agent for treatment NAFLD have been
studied effect of vitamin E, vitamin C, betaine, N-acetyl cystein, probucol and sylimarin. They have been shown
improvement of liver function test and histopathologycal feature.
Keywords:NAFLD, insulin resistance, antioxidant

Affiliasi penulis : Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Oleh karena itu, penting untuk mengetahui
Universitas Andalas , peran antioksidan sebagai terapi pada anak yang
Korespondensi : Yusri Diane Jurnalis, email :
menderita NAFLD.
yusridiane@yahoo.com, Telp/Hp : 081363931569

Non Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD)


PENDAHULUAN NAFLD adalah suatu kondisi akumulasi
Nonalcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) lemak yang berlebihan pada hepar pada individu yang
7
merupakan penyebab tersering penyakit hati kronik meminum sedikit alkohol maupun tidak. Insidens
pada anak dan remaja di seluruh dunia. Angka NAFLD pada anak adalah 2,6% dan 53% diantaranya
4,8
kejadian meningkat terutama pada anak yang adalah anak dengan obesitas.
1-4
mengalami obesitas (22,5%-528%). NAFLD Angka kejadian NAFLD sangat bervariasi,
2
dilaporkan mengenai 2,6% populasi anak didunia, NAFLD dilaporkan mengenai anak usia 2-19 tahun.
20% anak dan remaja dengan obesitas di Amerika Gejala klinis NAFLD pada anak hampir sama dengan
Serikat, 44% di Italia dan 74% di Cina. Penyakit ini dewasa. Namun pada anak sering dijumpai gejala
berhubungan dengan diabetes melitus tipe 2 dan yang asimtomatis. Sering anak terdiagnosis setelah
3,4
sindrom metabolik. melakukan pemeriksaan kadar aminotransferase
NAFLD meliputi beberapa derajat penyakit untuk skrining penyakit yang berhubungan dengan
mulai dari steatosis ringan sampai Nonalcoholic obesitas. NAFLD yang khas ditemukan pada anak
steatohepatitis (NASH) yang dapat menyebabkan usia 11-13 tahun, laki-laki dengan berat badan lebih
fibrosis lanjut, sirosis, bahkan karsinoma atau obesitas. Manifestasi klinis yang paling sering
hepatoseluler. Resistensi insulin dan stres oksidatif adalah rasa tidak nyaman pada perut kanan atas dan
memegang peranan penting dalam patogenesis letih. Pada anak sering ditemukan obesitas dan
2-4
NAFLD. Stres oksidatif terjadi bila senyawa oksidan hepatomegali. Adanya achantosis nigricans
diproduksi lebih banyak dibandingkan proses merupakan marker resistensi insulin yang ditemukan
4
antioksidan yang mampu dilakukan oleh hepar. pada kulit. Sirosis yang merupakan progresifitas dari
Saat ini strategi pengobatan untuk pasien NAFLD dapat mengenai anak usia 10 tahun. Lamanya
yang menderita NAFLD meliputi identifikasi dan menderita obesitas merupakan determinan untuk
1,3,8,9
tatalaksana penyakit metabolik yang terkait seperti progresif menjadi sirosis.
obesitas, diabetes dan dislipidemia, memperbaiki Pada NAFLD ditemukan peningkatan kadar
resistensi insulin melalui penurunan berat badan, aminotransferase serum yang ringan sampai berat (+
olahraga dan farmakoterapi, serta penggunaan obat- 6-7 kali dari nilai normal). Kadang-kadang dapat juga
obat hepatoprotektor seperti antioksidan untuk dijumpai kadar aminotransferase serum yang normal
melindungi hepar dari proses stres oksidatif. Sebagai walaupun hasil biopsi menunjukkan gambaran
antioksidan untuk terapi NAFLD, telah dilakukan uji NAFLD. Pada keadaan terdapatnya peningkatan
terhadap vitamin E, betaine, n-asetil sistein, probucol aminotransferase, perlu dilakukan pemeriksaan
dan vitamin C. Vitamin E memperlihatkan aktivitas ultrasonografi bila dicurigai menderita NAFLD. Biopsi
5,6
antioksidan yang kuat secara in vivo. hepar merupakan baku emas untuk diagnosis NAFLD.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(1)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 16

Biopsi lebih akurat untuk menentukan derajat penyakit (SREBP-1c) dan carbohydrate response element
3
dan membedakan NASH dengan simple steatosis. binding protein (CREBP). Pada subjek yang sehat,
Karakteristik NAFLD ditandai oleh akumulasi lemak kontribusi lipogenesis saat puasa kurang dari 5% dan
dalam sel hepar yang hampir mengenai 5% dari meningkat secara signifikan setelah makan. Pada
hepatosit. bila terdapat akumulasi lemak tanpa adanya penderita NAFLD, lipogenesis meningkat secara
4,5,7
inflamasi disebut simple steatosis. Pada non- signifikan pada keadaan puasa (mencapai 26% dari
alcoholic steatohepatitis (NASH), akumulasi lemak kecepatan normal) dan gagal meningkat pada respons
dihubungkan dengan inflamasi sel hepar dan derajat setelah makan. Lipogenesis menyebabkan
parut yang berbeda. NASH merupakan kondisi yang pembentukan pool asam lemak di hepar.
serius yang menyebabkan parut hepar yang hebat dan Berkurangnya kecepatan transpor lemak hepar
5
sirosis. disebabkan menurunnya sintesis dan ekskresi apo-
lipoprotein B, sehingga cadangan lemak menumpuk
3,10
Patogenesis NAFLD dalam hepar. Pada NAFLD, seperti halnya
Patogenesis NAFLD masih belum jelas sejak resistensi insulin, asam lemak dari jaringan adiposa
awal penyakit ini ditemukan. Berbagai hipotesis tidak ditekan oleh insulin dan asam lemak plasma
menjelaskan mekanisme patogenesis NAFLD seperti menjadi meningkat. Sehingga pada anak yang
perbedaan distribusi lemak atau sistem antioksidan. menderita NAFLD sering mengalami
Terdapat “two-hit theory´yang mengawali mekanisme hipertrigliseridemia, kadar HDL rendah, dan LDL
patogenesis dan progresifitas NAFLD/NASH. Teori tinggi.
yang pertama adalah akumulasi lemak pada penderita Jalur kompensasi akibat penumpukan lemak
obesitas atau resistensi insulin, sementara teori yang yang berlebihan di hepar dan otot adalah aktivasi beta
kedua adalah induksi sitokin inflamasi akibat stres oksidasi asam lemak mitokondria karena desensitisasi
oksidatif, peroksidasi lipid dan endotoksin. Kedua teori dari carnitine palmitoyltransferase (CPT-I) yang
ini menyebabkan kematian sel, infiltrasi sel inflamasi merupakan gerbang yang mengatur masuknya asam
dan fibrosis hepar. Kerusakan mitokondria juga terlibat lemak rantai panjang ke dalam mitokondria. Sebagian
pada stres oksidatif dan reactive oxygen species besar elektron-elektron berperan dalam rantai
3
diproduksi dalam jumlah besar. respirasi dan bermigrasi sepanjang rantai respirasi ke
Peranan resistensi insulin pada progresifitas cytochrome c oxidase. Ketidakseimbangan antara
penyakit NAFLD atau NASH masih belum jelas. input elektron yang tinggi dan pembatasan aliran
Kecepatan pembentukan glukosa oksidatif dan non elektron menyebabkan reduksi yang berlebihan pada
oksidatif berkurang secara bermakna pada pasien kompleks I dan III rantai respirasi. Hal inilah yang
yang mengalami NASH. Hal ini memperlihatkan mendasari kompleks-kompleks yang tereduksi akan
tingginya kebutuhan insulin untuk mempertahankan bereaksi dengan oksigen untuk membentuk reactive
3,8
kadar gula darah normal. Sehingga sekresi insulin oxygen species (ROS).
meningkat untuk menurunkan kadar glukosa. Berkurangnya oksigen pada kompleks I dan
Patogenesis molekuler dari resistensi insulin III menghasilkan radikal anion superoksida yang
adalah multifaktorial dan beberapa target molekuler mengalami dismutasi menjadi hidrogen peroksida
8
terlibat dalam menghambat kerja insulin. Resistensi (H2O2) oleh enzim superokida dismutase (MnSOD).
insulin disebabkan ketidakmampuan jaringan adiposa ROS mengoksidasi asam lemak tidak jenuh yang
untuk mengatasi keadaan kelebihan lemak. menyebabkan lipid peroksidasi membentuk produk-
Ketidakmampuan ini menyebabkan pelepasan yang produk seperti 4-hydroxynonenal (HNE) dan
berlebihan adipositokin yang memperberat resistensi malondialdehyde (MDA). ROS dan produk-produk
insulin sehingga terjadi vicious cycle. reaktif aldehid lipid peroksidasi secara langsung
Insulin bekerja melalui perantara protein merusak DNA mitokondria dan polipeptida rantai
substrat reseptor insulin. Thyrosine phosporilation respirasi.
yang terdapat pada substrat reseptor insulin akan Selanjutnya, produksi ROS yang berlebihan
mengaktivasi tiga jalur utama yaitu: meningkatkan ekspresi beberapa sitokin-sitokin (TNF-
1. Jalur PI3K-Akt yang terlibat dalam α, transforming growth factor beta;(TGF beta), Fas
metabolisme glukosa, lemak dan protein. ligand, IL-8) yang mampu mengaktivasi kaspase dan
2. Jalur MAPK yang mengaktivasi pertumbuhan meningkatnya permeabilitas mitokondria, infiltrasi
dan diferensiasi sel. netrofil, dan sintesis kolagen dalam sel hepar. Bahan-
3. Jalur CAP/Cbl/Tc10 pada otot yang mengatur bahan antioksidan terutama glutation secara cepat
translokasi membran (Glucose transporter 4, dikonsumsi, namun tidak mencukupi untuk mentralkan
GLUT4). peningkatan kadar ROS sehingga mengakibatkan
Aktivasi jalur PI3K-Akt di hepar menyebabkan nekroinflamasi. ROS menyebabkan apoptosis sel
abnormalitas supresi lipolisis, meningkatkan secara langsung melalui aktivasi NF-kB.
glukoneogenesis dan lipogenesis. Lipogenesis Beberapa sinyal lain yang berasal dari
disebabkan karena pengaturan faktor-faktor transkripsi jaringan adiposa seperti leptin dan TNF-α
3
lipogenik seperti sterol regulatory binding protein-1c memperberat proses inflamasi hepatik. (gambar 1).

Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(1)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 17

3
Gambar 1. Kerusakan jalur metabolik pada NAFLD
Antioksidan
Antioksidan merupakan suatu molekul yang Gambar 2. Produksi oksigen dan nitrogen radikal
12
dapat memperlambat atau mencegah oksidasi molekul bebas dalam sel
lainnya. Reaksi oksidasi menghasilkan radikal bebas
yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Antioksidan Pada kondisi fisiologis, hampir 1-3% oksigen
11,12 dikonsumsi tubuh dirubah menjadi superoksida dan
dapat menetralkan radikal bebas.
Radikal bebas adalah suatu atom, gugus ROS lainnya. Dalam siklus kehidupan, setiap manusia
atom atau molekul yang memiliki satu atau lebih berisiko mengalami stres oksidatif yang diinduksi oleh
elektron yang tidak berpasangan pada orbital paling tingginya konsumsi oksigen, aktivasi autoimun sel
luar. Radikal bebas pada umumnya bersifat tidak stabil sistem imun dan faktor-faktor lingkungan.
dan sangat reaktif. Beberapa bentuk senyawa oksigen Keterpaparan jangka panjang terhadap radikal bebas,
radikal bebas diantaranya superoksida, hidroksil, meskipun dalam kadar rendah menyebabkan mutasi
peroksil (RO2-), alkoksil (RO-),hidroperoksil (HO2-), DNA, kerusakan jaringan dan penyakit. Sistem
nitrit oksida dan nitrogen dioksida (NO2). Oksigen dan pertahanan terhadap radikal bebas berupa enzim
nitrogen radikal bebas dapat dirubah menjadi spesies (superoksida dismutase, glutation, glutation
reaktif non radikal seperti hidrogen peroksida, asam peroksidase, glutation reductase, katalase) dan
12
hipoklorat dan peroksinitrit. Reactive oxygen species makanan yang mengandung antioksidan.
(ROS) dan reactive nitrogen species (RNS) diproduksi
oleh hewan dan manusia dibawah kondisi fisiologis Antioksidan pada NAFLD
dan patologis.
12 a. Vitamin E
Radikal bebas memiliki peranan penting Vitamin E adalah vitamin yang larut
dalam kehidupan alamiah sel dan evolusi biologi. dalam lemak, secara in vivo memperlihatkan
Radikal bebas dapat berperan pada transduksi sinyal, aktivitas yang kuat sebagai antioksidan.
transkripsi gen dan pengaturan aktivitas guanilat Vitamin E memiliki struktur mirip cincin
siklase dalam sel. Radikal bebas berperan dalam dengan rantai samping isoprene, terbagi atas
oksidasi biomolekul-biomolekul seperti protein, asam dua kelompok yaitu tokoferol dengan satu
amino, lipid dan DNA yang menyebabkan kerusakan rantai samping isoprene yang jenuh dan
dan kematian sel. Efek sitotoksik radikal bebas tokotrienol dengan tiga ikatan yang tidak
Reaksi utama produksi oksigen dan nitrogen radikal jenuh pada rantai samping. Masing-masing
bebas diperlihatkan pada gambar 2.
12 terdiri atas empat isomer (α,β,γ dan δ)

Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(1)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 18

menyebabkan vitamin E terdiri atas 8 Vitamin E merupakan antioksidan yang dapat


6,13
jenis. menstabilkan membran-membran biologis
Tokoferol-α merupakan jenis melalui efek protektifnya terhadap proses
antioksidan yang paling potensial. Kadar lipid peroksidase asam lemak tidak jenuh
tokoferol-α dalam plasma dipertahankan dan reaksi radikal bebas. α-tokoferol
untuk tetap tinggi. Hepatosit terdiri atas α- merupakan bentuk vitamin E yang dapat
tocopherol transfer protein (α-TTP) yang dimetabolisme manusia, menghambat
berikatan dengan tokoferol-α. Tokoferol produksi transforming growth factor beta 1
diabsorbsi oleh usus halus dan mencapai (TGF-β1) dan melemahkan stimulasi sitokin
hepar melalui ikatannya dengan kilomikron. terhadap sel-sel stelata yang menyebabkan
Dalam hepar, tokoferol-α berikatan secara fibrosis. Penelitian Hasegawa dan kawan-
selektif dengan α-TTP, kemudian berikatan kawan (2001) dengan memberikan vitamin E
dengan very low density lipoprotein (VLDL) 300 mg per hari selama 1 tahun
dan beredar dalam darah. Proses ambilan memperlihatkan penurunan yang bermakna
tokoferol-α oleh α-TTP dalam hepar kadar TGF-β1, dan normalisasi kadar enzim-
merupakan kunci utama dalam enzim hepar dan perbaikan steatosis,
14,15
mempertahankan kadar tokoferol-α dalam inflamasi dan fibrosis pada biopsi hepar.
sirkulasi. Keadaan gangguan fungsi α-TTP Pemberian vitamin E pertama kali
menyebabkan defisiensi vitamin E. Pada dilakukan terhadap 11 anak obesitas yang
manusia terdapat defisiensi vitamin E familial menderita NAFLD dengan dosis 400-1200
yang disebabkan oleh defek pada gen α- IU/hari selama 6 bulan, hasil memperlihatkan
6
TTP. perbaikan kadar serum aminotransaminase
Vitamin E digunakan dalam tanpa tergantung perubahan berat badan.
tatalaksana NAFLD, namun bagaimana Namun kadar serum aminotransferase
6
mekanisme kerjanya masih belum diketahui. meningkat kembali setelah penghentian
3,16
Vitamin E merupakan antioksidan yang terapi vitamin E. Vajro dan kawan-kawan
mencegah kerusakan sel melalui ikatannya (2000) juga mendapatkan perbaikan kadar
dengan radikal bebas dan menetralisasi serum aminotransaminase setelah pemberian
elektron yang tidak berpasangan. Bila vitamin vitamin E setelah 2 bulan, namun tidak
-
E berikatan dengan OO atau O2, akan terdapat perubahan gambaran histopatologi.
membentuk struktur intermedietnya yaitu α- Manco dan kawan-kawan (2008)
13
tocopherylquinone (gambar 3). merekomendasikan vitamin E hanya pada
penderita NAFLD yang memiliki berat badan
normal. Pada penelitian kohort 90 biopsi anak
yang terbukti NAFLD/NASH, setelah
mendapat suplementasi antioksidan vitamin
E 600 IU/hari dan vitamin C 500 mg/hari tidak
memperlihatkan perbedaan yang bermakna
pada gambaran histologi, kadar enzim hepar
dan ultrasonografi, dibandingkan pemberian
3
plasebo. Lavine dkk (2011) melaporkan efek
pemberian vitamin E 800 IU/hari bersamaan
dengan metformin 1000 mg hampir sama
dengan efek plasebo dalam menurunkan
kadar alanin transaminase (ALT) selama 96
17
minggu. Tabel 1 memperlihatkan beberapa
penelitian tentang efek vitamin E pada
penderita NAFLD/NASH pada anak dan
15
dewasa yang telah dipublikasikan.

Gambar 3. Mekanisme vitamin E sebagai


13
antioksidan

Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(1)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 19

Tabel 1. Penelitian tentang efek vitamin E melalui oksidasi dan sulfasi serta di eliminasi
15
pada penderita NAFLD/NASH lewat urin. ± 85% dari dosis yang di absorbsi
di ekskresikan melalui urin. Dosis > 2 g/hari
Author Desi Interventi Compa Dura Histo AL dapat menyebabkan diare dan batu ginjal
(year) gn on rator tion, logy T
mont
sehingga dosis 1 g/hari merupakan batas
19
hs konsumsi perhari yang aman.
Sanyal RCT Pioglitazo Placeb 24 + + Penambahan terapi antioksidan seperti
et al ne (n=80) o asam askorbat selain intervensi pola hidup
2010 or vitamin (n=83)
E (n=84)
didasari oleh pengetahuan tentang stress
Yakary OL Vitamin E 6 + + oksidatif yang menyebabkan steatosis
ilmaz sederhana, steatohepatitis, fibrosis dan
et al sirosis. Stress oksidatif akan memperkuat
(2007)
Dufour RCT Vitamin E UDCA 24 + +
resistensi insulin. Penelitian pada anak
et al + UDCA + dengan memberikan vitamin E 600 IU dan
(2006) (n=15) placebo vitamin C 500 mg/hari memperlihatkan
(n=18)
perbaikan fungsi hati dan gambaran
or 3
placebo histopatologi.
+ c. Betaine
placebo Betaine adalah suatu metabolit choline, yang
(n=15)
Bugian RCT Vitamin E Metfor 12 - +
meningkatkan kadar S-adenosyl-L-
esi et min or methionine (SAM) yang memperkuat
al diet integritas membran sel dan melindungi sel
(2005) dari infiltrasi lemak pada hewan coba. Pada
Sanyal RCT Vitamin E Vitamin 6 + -
et al E + hepar, betaine merupakan faktor
4,9
(2004) pioglita hepatoprotektor. Betaine biasanya dapat
zone dijumpai pada makanan seperti jus buah-
Harriso RCT Vitamin C Placeb 6 - - buahan yang dapat digunakan dalam
n et al + vitamin o
(2003 E (n=23) (n=22) tatalaksana NAFLD. Betaine disintesis secara
Haseg OL Vitamin E - 12 + + in vivo dari oksidasi choline.
awa et Betaine biasanya digunakan untuk
al(200
1)
mengobati gangguan metabolisme
Lavine OL Vitamin E - 4-10 N/A + homosistein pada anak. Pada penderita
et al NAFLD dewasa betaine telah digunakan,
(2000) namun pemberian pada anak belum diteliti.
Efeknya pada NAFLD telah diperlihatkan
pada beberapa penelitian klinis
b. Vitamin C (Asam Askorbat) menggunakan betaine anhidrat cairan oral
Vitamin C atau asam askorbat atau sebagai kapsul. Abdelmalek dan kawan-
merupakan senyawa enam buah carbon- kawan telah meneliti tentang efek pemberian
lactone yang disintesis dari glukosa pada oral larutan betain anhidrat dua kali sehari
hepar sebagaian besar mamalia, bukan pada selama 1 tahun pada 10 penderita NASH
manusia, primata dan babi. Karena spesies dewasa dengan melakukan biopsi. Meskipun
ini tidak memiliki enzim gulonolactone terdapat perbaikan pada kadar transaminase,
oksidase yang berperan dalam sintesis asam namun perubahan histologi dan fibrosis tidak
askorbat. Sehingga bila manusia tidak 9,20
bermakna. Penelitian pada dewasa
mengkonsumsi vitamin C, defisiensi akan dengan memberikan cairan oral betaine
terjadi dengan berbagai spektrum klinis. anhidrat 20 gram/hari dibagi dua dosis
Vitamin C merupakan donor elektron atau selama 12 bulan memperlihatkan perbaikan
agen pereduksi. Asam askorbat memberikan fungsi hati dan gambaran histopatologi. Dosis
dua elektron dari ikatan ganda antara karbon optimal dan bentuk sediaan betaine yang
kedua dan ketiga. Vitamin C disebut sebagai dapat diberikan pada penderita NAFLD masih
antioksidan karena kemampuannya 20
belum jelas.
mendonorkan elektron, mencegah senyawa- d. N-asetil-sistein
senyawa lain dari proses oksidasi. Vitamin C N-asetilsistein merupakan suatu senyawa
bekerja pada lipid, membran lipid, protein dan thiol yang bereaksi sebagai scavenger
DNA sel. Vitamin C bereaksi dalam radikal bebas dan prekursor gluthatione yang
menurunkan reactive oxygen species (ROS) melindungi hepar dari stres oksidatif melalui
18
dan menghambat proses lipid peroksidase. peningkatan kadar glutathione. Peningkatan
Vitamin C terutama ditemukan dalam kadar glutathione sebaliknya akan membatasi
buah-buahan dan sayuran. Sebagai produksi reactive oxygen species (ROS).
suplemen, vitamin C tersedia dalam bentuk Glutathione merupakan antioksidan non
18
tablet dan serbuk. Dietary Reference protein utama dalam sel yang berperan
Intake Panel of the Institute of Medicine dalam detoksifikasi radikal bebas. Pada
merekomendasikan diet vitamin C yang penderita NAFLD kadar glutathione
disarankan adalah 90 mg/hari untuk laki-laki meningkat. Gulbahar dan kawan-kawan
dewasa dan 75 mg/hari untuk wanita dewasa, meneliti tentang efek N-asetil-sistein pada 11
sedangkan untuk remaja usia 14-18 tahun, pasien dewasa dan melaporkan adanya
laki-laki 75 mg/hari dan perempuan 65 perbaikan pada kadar transaminase, namun
mg/hari dengan dosis maksimal 1.000 tidak terdapat perubahan histopatologi.
mg/hari. Vitamin C di metabolisme di hepar

Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(1)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 20

Pengobatan NASH dengan dosis 1 gram per


hari selama 3 bulan terhadap 11 pasien 7. Feldstein AE, Kay MH. Fatty liver disease.
NASH dewasa memperlihatkan perbaikan The American College of Gastroenterology.
fungsi hati yang signifikan pada akhir periode Diunduh dari: www.acg.gi.org. Tanggal 19
pengobatan. Meskipun N-asetil sistein April 2012.
memperlihatkan perbaikan fungsi hati, 8. Angulo P. Nonalcoholic fatty liver disease. N
21
mekanismenya masih belum jelas. Engl J Med.2002;346(16):p.1221-31.
e. Silymarin 9. American Gastroenterology Association. AGA
Silymarin merupakan ekstrak flavolignan dari technical review on Nonalcoholic Fatty Liver
buah dan biji-bijian tanaman Silybum Disease. Gastroenterology.2002;123:p.1705-
marianum. Sylimarin memiliki efek 25.
antioksidan dan hepatoprotektor. Suatu 10. Quercioli A, Montecucco F, Mach F. Update
penelitian tentang efek Sylimarin pada on the Treatments of Non-Alcoholic Fatty
penderita NAFLD juga diperoleh perbaikan Liver Disease (NAFLD). Cardiovascular &
kadar enzim-enzim hepar dan resistensi Haematological Disorders-Drug
insulin, bila kapsul silybinin 94 mg diberikan Targets.2009;9:p.261-270
bersamaan dengan kapsul vitamin E 90 mg 11. What are Antioxidants?. Diunduh dari:
dan kapsul fosfolipid 194 mg dengan dosis www.news-medical.net/health. Tanggal 19
empat kapsul setiap hari. Penelitian lebih April 2012.
lanjut harus dilakukan sebelum 12. Fang YZ, Yang S, Wu G. Free radicals,
merekomendasikan penggunaan sediaan antioxidants and nutritions.
14,15
ini. Nutrition.2002;18:p.872-9.
f. Probucol 13. Mechanism of action of antioxidants, vitamin
Probucol merupakan antioksidan yang dapat E. Diunduh dari: www.cnsforum.com.
menurunkan kadar lipid. Pada penelitian Tanggal 20 April 2012.
Merat dan kawan-kawan (2003) diperoleh 14. Duvnjak M, Tomasic V, Gomercic M, Duvnjak
hasil perbaikan kadar serum LS, Barsic N, Lerotic I. Therapy of
aminotransferase dibandingkan kelompok nonalcoholic fatty liver disease: current
yang diberikan plasebo selama 6 bulan status. Journal of Physiology and
pengamatan. Namun, probucol tidak tersedia pharmacology.2009;60(7):p.57-66.
dan pernah dihentikan pemberiannya di 15. Satapathy SK, Sanyal AJ. Novel treatment
Australia dan Amerika Serikat akibat potensi modalities for non alcoholic steatohepatitis.
5
pro aritmia. Trends in Endocrinology and
Metabolism.2010;21(11):p.668-75.
KESIMPULAN 16. Kerkar N. Non-alcoholic steatohepatitis in
Pemberian terapi antioksidan pada penderita children. Pediatr Transplantation
NAFLD dapat memperbaiki fungsi hepar serta 2004;8:p.613-8.
gambaran histopatologi. Namun tidak semua 17. Lavine JE, Schwimmer JB, Van Natta ML,
antioksidan memberikan hasil yang memuaskan, Molleston JP, Murray KF et al. Effect of
untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Vitamin E or Metformin for Treatment of
Nonalcoholic Fatty liver disease in Children
DAFTAR PUSTAKA and Adolescent. JAMA.2011;305 (16):p.1659-
1. Moore EA. The fight against fatty liver 68.
disease. Diunduh dari: Cewebsource.com. 18. Padayatty SJ, Katz A, Wang Y, Eck P, Kwon
tanggal 24 Maret 2012. O, Lee JH et al. Vitamin C as an antioxidant:
2. Feldstein AE, Charatcharoenwitthaya P, Evaluation of its role in disease prevention.
Treeprasertsuk S, Benson JT, Enders FB, Journal of the american college of
Angulo P. The natural history of non-alcoholic nutrition.2003;22(1):p.18-35.
fatty liver disease in children: a follow-up 19. Hathcock JN, Azzi A, Blumberg J, Bray T,
study for up to 20 years. Gut.2009;58:p.1538- Dickinson A, Frei B, Jialal I et al. Vitamins E
44. and C are safe across a broad range of
3. Manco M, Bottazo GF, DeVito R, Marcellini intakes. Am J Clin Nutr.2005:81:p.736-45.
M, Mingrone G, Nobili V. Nonalcoholic fatty 20. Mukherjee S. Betaine and nonalcoholic
liver disease in children. Journal of American statohepatitis: Back to the future?. World J
College of Nutrition.2008;27(6):p. 667-76. Gastroenterol.2011;17(32):3663-4.
4. Collantes R, Ong JP, Younossi ZM. Non 21. Thong-Ngam D, Samuhasaneeto S,
alcoholic fatty liver disease and the epidemic Kulaputana O, Klaikeaw N. N-acetylcysteine
of obesity. Cleveland clinic journal of attenuates oxidative stress and liver
medicine.2004;71(8):p.657-64. pathology in rats with non-alcoholic
5. Adams LA, angulo P.Treatment of non- steatohepatitis. World J Gastroenterol. 2007;
alcoholic fatty liver disease. Postgrad med 13(38): 5127-32.
J.2006;82:315-22.
6. Takitani K, Miyazaki H, Yoden A, Tamai H.
Children’s toxicology from bench to bed-Liver
injury(2): Mechanism of antioxidant therapy
for nonalcoholic fatty liver disease.J.
Toxicol.Sci. 2009; 34. SP223-SP228.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(1)

Anda mungkin juga menyukai