18 35 1 SM PDF
18 35 1 SM PDF
id 15
Tinjauan Pustaka
Abstrak
Nonalcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) merupakan penyebab tersering penyakit hati kronik pada anak
dan remaja diseluruh dunia. NAFLD berhubungan dengan obesitas, diabetes melitus tipe 2 dan sindrom metabolik.
Resistensi insulin memegang peranan penting dalam patogenesis molecular terjadinya NAFLD. Ketidakseimbangan
prooksidan dan antioksidan pada sel hepatosis menentukan progresifitas penyakit ini. Sebagai antioksidan telah
dilakukan penelitian mengenai efek antioksidan vitamin E, vitamin C, betaine, N-asetil sistein, probucol dan silymarin.
Antioksidan tersebut memperlihatkan perbaikan fungsi hepar dan gambaran histopatologis.
Kata kunci: Arial 9 NAFLD, resistensi insulin, antioksidan
Abstract
Nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD) is the most common cause of liver disease in pediatric and
adolescent population. NAFLD related with obesity, type 2 diabetes mellitus and metabolic syndrome. Insulin
resistance and oxidative stress have important role in molecular pathogenesis of NAFLD. Prooxidant and antioxidant
factor in hepatosit can determine progressivity of liver disease. As antioxidant agent for treatment NAFLD have been
studied effect of vitamin E, vitamin C, betaine, N-acetyl cystein, probucol and sylimarin. They have been shown
improvement of liver function test and histopathologycal feature.
Keywords:NAFLD, insulin resistance, antioxidant
Affiliasi penulis : Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Oleh karena itu, penting untuk mengetahui
Universitas Andalas , peran antioksidan sebagai terapi pada anak yang
Korespondensi : Yusri Diane Jurnalis, email :
menderita NAFLD.
yusridiane@yahoo.com, Telp/Hp : 081363931569
Biopsi lebih akurat untuk menentukan derajat penyakit (SREBP-1c) dan carbohydrate response element
3
dan membedakan NASH dengan simple steatosis. binding protein (CREBP). Pada subjek yang sehat,
Karakteristik NAFLD ditandai oleh akumulasi lemak kontribusi lipogenesis saat puasa kurang dari 5% dan
dalam sel hepar yang hampir mengenai 5% dari meningkat secara signifikan setelah makan. Pada
hepatosit. bila terdapat akumulasi lemak tanpa adanya penderita NAFLD, lipogenesis meningkat secara
4,5,7
inflamasi disebut simple steatosis. Pada non- signifikan pada keadaan puasa (mencapai 26% dari
alcoholic steatohepatitis (NASH), akumulasi lemak kecepatan normal) dan gagal meningkat pada respons
dihubungkan dengan inflamasi sel hepar dan derajat setelah makan. Lipogenesis menyebabkan
parut yang berbeda. NASH merupakan kondisi yang pembentukan pool asam lemak di hepar.
serius yang menyebabkan parut hepar yang hebat dan Berkurangnya kecepatan transpor lemak hepar
5
sirosis. disebabkan menurunnya sintesis dan ekskresi apo-
lipoprotein B, sehingga cadangan lemak menumpuk
3,10
Patogenesis NAFLD dalam hepar. Pada NAFLD, seperti halnya
Patogenesis NAFLD masih belum jelas sejak resistensi insulin, asam lemak dari jaringan adiposa
awal penyakit ini ditemukan. Berbagai hipotesis tidak ditekan oleh insulin dan asam lemak plasma
menjelaskan mekanisme patogenesis NAFLD seperti menjadi meningkat. Sehingga pada anak yang
perbedaan distribusi lemak atau sistem antioksidan. menderita NAFLD sering mengalami
Terdapat “two-hit theory´yang mengawali mekanisme hipertrigliseridemia, kadar HDL rendah, dan LDL
patogenesis dan progresifitas NAFLD/NASH. Teori tinggi.
yang pertama adalah akumulasi lemak pada penderita Jalur kompensasi akibat penumpukan lemak
obesitas atau resistensi insulin, sementara teori yang yang berlebihan di hepar dan otot adalah aktivasi beta
kedua adalah induksi sitokin inflamasi akibat stres oksidasi asam lemak mitokondria karena desensitisasi
oksidatif, peroksidasi lipid dan endotoksin. Kedua teori dari carnitine palmitoyltransferase (CPT-I) yang
ini menyebabkan kematian sel, infiltrasi sel inflamasi merupakan gerbang yang mengatur masuknya asam
dan fibrosis hepar. Kerusakan mitokondria juga terlibat lemak rantai panjang ke dalam mitokondria. Sebagian
pada stres oksidatif dan reactive oxygen species besar elektron-elektron berperan dalam rantai
3
diproduksi dalam jumlah besar. respirasi dan bermigrasi sepanjang rantai respirasi ke
Peranan resistensi insulin pada progresifitas cytochrome c oxidase. Ketidakseimbangan antara
penyakit NAFLD atau NASH masih belum jelas. input elektron yang tinggi dan pembatasan aliran
Kecepatan pembentukan glukosa oksidatif dan non elektron menyebabkan reduksi yang berlebihan pada
oksidatif berkurang secara bermakna pada pasien kompleks I dan III rantai respirasi. Hal inilah yang
yang mengalami NASH. Hal ini memperlihatkan mendasari kompleks-kompleks yang tereduksi akan
tingginya kebutuhan insulin untuk mempertahankan bereaksi dengan oksigen untuk membentuk reactive
3,8
kadar gula darah normal. Sehingga sekresi insulin oxygen species (ROS).
meningkat untuk menurunkan kadar glukosa. Berkurangnya oksigen pada kompleks I dan
Patogenesis molekuler dari resistensi insulin III menghasilkan radikal anion superoksida yang
adalah multifaktorial dan beberapa target molekuler mengalami dismutasi menjadi hidrogen peroksida
8
terlibat dalam menghambat kerja insulin. Resistensi (H2O2) oleh enzim superokida dismutase (MnSOD).
insulin disebabkan ketidakmampuan jaringan adiposa ROS mengoksidasi asam lemak tidak jenuh yang
untuk mengatasi keadaan kelebihan lemak. menyebabkan lipid peroksidasi membentuk produk-
Ketidakmampuan ini menyebabkan pelepasan yang produk seperti 4-hydroxynonenal (HNE) dan
berlebihan adipositokin yang memperberat resistensi malondialdehyde (MDA). ROS dan produk-produk
insulin sehingga terjadi vicious cycle. reaktif aldehid lipid peroksidasi secara langsung
Insulin bekerja melalui perantara protein merusak DNA mitokondria dan polipeptida rantai
substrat reseptor insulin. Thyrosine phosporilation respirasi.
yang terdapat pada substrat reseptor insulin akan Selanjutnya, produksi ROS yang berlebihan
mengaktivasi tiga jalur utama yaitu: meningkatkan ekspresi beberapa sitokin-sitokin (TNF-
1. Jalur PI3K-Akt yang terlibat dalam α, transforming growth factor beta;(TGF beta), Fas
metabolisme glukosa, lemak dan protein. ligand, IL-8) yang mampu mengaktivasi kaspase dan
2. Jalur MAPK yang mengaktivasi pertumbuhan meningkatnya permeabilitas mitokondria, infiltrasi
dan diferensiasi sel. netrofil, dan sintesis kolagen dalam sel hepar. Bahan-
3. Jalur CAP/Cbl/Tc10 pada otot yang mengatur bahan antioksidan terutama glutation secara cepat
translokasi membran (Glucose transporter 4, dikonsumsi, namun tidak mencukupi untuk mentralkan
GLUT4). peningkatan kadar ROS sehingga mengakibatkan
Aktivasi jalur PI3K-Akt di hepar menyebabkan nekroinflamasi. ROS menyebabkan apoptosis sel
abnormalitas supresi lipolisis, meningkatkan secara langsung melalui aktivasi NF-kB.
glukoneogenesis dan lipogenesis. Lipogenesis Beberapa sinyal lain yang berasal dari
disebabkan karena pengaturan faktor-faktor transkripsi jaringan adiposa seperti leptin dan TNF-α
3
lipogenik seperti sterol regulatory binding protein-1c memperberat proses inflamasi hepatik. (gambar 1).
3
Gambar 1. Kerusakan jalur metabolik pada NAFLD
Antioksidan
Antioksidan merupakan suatu molekul yang Gambar 2. Produksi oksigen dan nitrogen radikal
12
dapat memperlambat atau mencegah oksidasi molekul bebas dalam sel
lainnya. Reaksi oksidasi menghasilkan radikal bebas
yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Antioksidan Pada kondisi fisiologis, hampir 1-3% oksigen
11,12 dikonsumsi tubuh dirubah menjadi superoksida dan
dapat menetralkan radikal bebas.
Radikal bebas adalah suatu atom, gugus ROS lainnya. Dalam siklus kehidupan, setiap manusia
atom atau molekul yang memiliki satu atau lebih berisiko mengalami stres oksidatif yang diinduksi oleh
elektron yang tidak berpasangan pada orbital paling tingginya konsumsi oksigen, aktivasi autoimun sel
luar. Radikal bebas pada umumnya bersifat tidak stabil sistem imun dan faktor-faktor lingkungan.
dan sangat reaktif. Beberapa bentuk senyawa oksigen Keterpaparan jangka panjang terhadap radikal bebas,
radikal bebas diantaranya superoksida, hidroksil, meskipun dalam kadar rendah menyebabkan mutasi
peroksil (RO2-), alkoksil (RO-),hidroperoksil (HO2-), DNA, kerusakan jaringan dan penyakit. Sistem
nitrit oksida dan nitrogen dioksida (NO2). Oksigen dan pertahanan terhadap radikal bebas berupa enzim
nitrogen radikal bebas dapat dirubah menjadi spesies (superoksida dismutase, glutation, glutation
reaktif non radikal seperti hidrogen peroksida, asam peroksidase, glutation reductase, katalase) dan
12
hipoklorat dan peroksinitrit. Reactive oxygen species makanan yang mengandung antioksidan.
(ROS) dan reactive nitrogen species (RNS) diproduksi
oleh hewan dan manusia dibawah kondisi fisiologis Antioksidan pada NAFLD
dan patologis.
12 a. Vitamin E
Radikal bebas memiliki peranan penting Vitamin E adalah vitamin yang larut
dalam kehidupan alamiah sel dan evolusi biologi. dalam lemak, secara in vivo memperlihatkan
Radikal bebas dapat berperan pada transduksi sinyal, aktivitas yang kuat sebagai antioksidan.
transkripsi gen dan pengaturan aktivitas guanilat Vitamin E memiliki struktur mirip cincin
siklase dalam sel. Radikal bebas berperan dalam dengan rantai samping isoprene, terbagi atas
oksidasi biomolekul-biomolekul seperti protein, asam dua kelompok yaitu tokoferol dengan satu
amino, lipid dan DNA yang menyebabkan kerusakan rantai samping isoprene yang jenuh dan
dan kematian sel. Efek sitotoksik radikal bebas tokotrienol dengan tiga ikatan yang tidak
Reaksi utama produksi oksigen dan nitrogen radikal jenuh pada rantai samping. Masing-masing
bebas diperlihatkan pada gambar 2.
12 terdiri atas empat isomer (α,β,γ dan δ)
Tabel 1. Penelitian tentang efek vitamin E melalui oksidasi dan sulfasi serta di eliminasi
15
pada penderita NAFLD/NASH lewat urin. ± 85% dari dosis yang di absorbsi
di ekskresikan melalui urin. Dosis > 2 g/hari
Author Desi Interventi Compa Dura Histo AL dapat menyebabkan diare dan batu ginjal
(year) gn on rator tion, logy T
mont
sehingga dosis 1 g/hari merupakan batas
19
hs konsumsi perhari yang aman.
Sanyal RCT Pioglitazo Placeb 24 + + Penambahan terapi antioksidan seperti
et al ne (n=80) o asam askorbat selain intervensi pola hidup
2010 or vitamin (n=83)
E (n=84)
didasari oleh pengetahuan tentang stress
Yakary OL Vitamin E 6 + + oksidatif yang menyebabkan steatosis
ilmaz sederhana, steatohepatitis, fibrosis dan
et al sirosis. Stress oksidatif akan memperkuat
(2007)
Dufour RCT Vitamin E UDCA 24 + +
resistensi insulin. Penelitian pada anak
et al + UDCA + dengan memberikan vitamin E 600 IU dan
(2006) (n=15) placebo vitamin C 500 mg/hari memperlihatkan
(n=18)
perbaikan fungsi hati dan gambaran
or 3
placebo histopatologi.
+ c. Betaine
placebo Betaine adalah suatu metabolit choline, yang
(n=15)
Bugian RCT Vitamin E Metfor 12 - +
meningkatkan kadar S-adenosyl-L-
esi et min or methionine (SAM) yang memperkuat
al diet integritas membran sel dan melindungi sel
(2005) dari infiltrasi lemak pada hewan coba. Pada
Sanyal RCT Vitamin E Vitamin 6 + -
et al E + hepar, betaine merupakan faktor
4,9
(2004) pioglita hepatoprotektor. Betaine biasanya dapat
zone dijumpai pada makanan seperti jus buah-
Harriso RCT Vitamin C Placeb 6 - - buahan yang dapat digunakan dalam
n et al + vitamin o
(2003 E (n=23) (n=22) tatalaksana NAFLD. Betaine disintesis secara
Haseg OL Vitamin E - 12 + + in vivo dari oksidasi choline.
awa et Betaine biasanya digunakan untuk
al(200
1)
mengobati gangguan metabolisme
Lavine OL Vitamin E - 4-10 N/A + homosistein pada anak. Pada penderita
et al NAFLD dewasa betaine telah digunakan,
(2000) namun pemberian pada anak belum diteliti.
Efeknya pada NAFLD telah diperlihatkan
pada beberapa penelitian klinis
b. Vitamin C (Asam Askorbat) menggunakan betaine anhidrat cairan oral
Vitamin C atau asam askorbat atau sebagai kapsul. Abdelmalek dan kawan-
merupakan senyawa enam buah carbon- kawan telah meneliti tentang efek pemberian
lactone yang disintesis dari glukosa pada oral larutan betain anhidrat dua kali sehari
hepar sebagaian besar mamalia, bukan pada selama 1 tahun pada 10 penderita NASH
manusia, primata dan babi. Karena spesies dewasa dengan melakukan biopsi. Meskipun
ini tidak memiliki enzim gulonolactone terdapat perbaikan pada kadar transaminase,
oksidase yang berperan dalam sintesis asam namun perubahan histologi dan fibrosis tidak
askorbat. Sehingga bila manusia tidak 9,20
bermakna. Penelitian pada dewasa
mengkonsumsi vitamin C, defisiensi akan dengan memberikan cairan oral betaine
terjadi dengan berbagai spektrum klinis. anhidrat 20 gram/hari dibagi dua dosis
Vitamin C merupakan donor elektron atau selama 12 bulan memperlihatkan perbaikan
agen pereduksi. Asam askorbat memberikan fungsi hati dan gambaran histopatologi. Dosis
dua elektron dari ikatan ganda antara karbon optimal dan bentuk sediaan betaine yang
kedua dan ketiga. Vitamin C disebut sebagai dapat diberikan pada penderita NAFLD masih
antioksidan karena kemampuannya 20
belum jelas.
mendonorkan elektron, mencegah senyawa- d. N-asetil-sistein
senyawa lain dari proses oksidasi. Vitamin C N-asetilsistein merupakan suatu senyawa
bekerja pada lipid, membran lipid, protein dan thiol yang bereaksi sebagai scavenger
DNA sel. Vitamin C bereaksi dalam radikal bebas dan prekursor gluthatione yang
menurunkan reactive oxygen species (ROS) melindungi hepar dari stres oksidatif melalui
18
dan menghambat proses lipid peroksidase. peningkatan kadar glutathione. Peningkatan
Vitamin C terutama ditemukan dalam kadar glutathione sebaliknya akan membatasi
buah-buahan dan sayuran. Sebagai produksi reactive oxygen species (ROS).
suplemen, vitamin C tersedia dalam bentuk Glutathione merupakan antioksidan non
18
tablet dan serbuk. Dietary Reference protein utama dalam sel yang berperan
Intake Panel of the Institute of Medicine dalam detoksifikasi radikal bebas. Pada
merekomendasikan diet vitamin C yang penderita NAFLD kadar glutathione
disarankan adalah 90 mg/hari untuk laki-laki meningkat. Gulbahar dan kawan-kawan
dewasa dan 75 mg/hari untuk wanita dewasa, meneliti tentang efek N-asetil-sistein pada 11
sedangkan untuk remaja usia 14-18 tahun, pasien dewasa dan melaporkan adanya
laki-laki 75 mg/hari dan perempuan 65 perbaikan pada kadar transaminase, namun
mg/hari dengan dosis maksimal 1.000 tidak terdapat perubahan histopatologi.
mg/hari. Vitamin C di metabolisme di hepar