Anda di halaman 1dari 4

Cerita Kisah Nabi Adam 'Alaihissalam

Nabi Adam A.S. merupakan nabi dan juga manusia pertama yang bergelar khalifah Allah yang
dimuliakan dan ditinggikan derajatnya menjadi nabi yang pertama. Baginda diutus oleh Allah
untuk anak cucunya agar menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Tapi di antara mereka
ada yang taat dan ada pula yang enggan. Nabi Adam A.S. pada mulanya ditempatkan di
syurga tetapi telah diturunkan ke bumi bersama isterinya, Hawa kerana mengingkari perintah
Allah (memakan buah Quldi).

Substansi:
1. Ringkasan Riwayat Hidup
2. Kesombongan Iblis
3. Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda
4. Adam Menghuni Surga
5. Iblis Bertindak
6. Adam dan Hawa diturunkan ke Bumi
7. [Referensi] Kisah Adam dalam Al-Quran
8. Hikmah Kisah Nabi Adam A.S.

1. Ringkasan Riwayat Hidup


Setelah Allah SWT menciptakan bumi, langit, dan malaikat-malaikat, maka barulah Allah
menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni bumi serta memeliharanya. Ketika para
malaikat diberi kabar oleh Allah SWT mengenai hal itu, mereka para malaikat khawatir akan
makhluk tersebut, "jangan-jangan mereka (makhluk) nantinya berbuat kerusakan dan kelalaian
di Bumi. Mereka (malaikat) berkata kepada Allah SWT; "Wahai Tuhan kami, Untuk apa Tuhan
menciptakan makhluk lain selain kami?, padahal kami selalu bertasbih, bertahmid, bertakbir
dan selalu beribadah kepada MU tanpa henti, sedangkan makhluk yang Tuhan akan ciptakan
dan turunkan ke bumi itu, niscaya akan bertengkar satu sama lainnya, saling membunuh
karena berebut kekuasaan dan kekayaan yang terlihat di atas bumi dan yang terpendam di
dalam bumi, sehingga terjadilah kerusakan di atas bumi". Kemudian Allah berfirman; "Aku
mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat
penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku. Bila Aku telah ciptakannya dan meniupkan roh
kepadanya, maka bersujudlah kamu sekalian (malaikat) di hadapan makhluk baru itu sebagai
penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah". Maka diciptakanlah Adam oleh Allah SWT
dari segumpal tanah liat yang kering dan lumpur hitam sehingga berbentuk, setelah
disempurnakan bentuknya maka Allah meniupkan roh ke dalamnya dan berdirilah tegak
menjadi manusia yang sempurna.
2. Kesombongan Iblis
Saat semua malaikat dan penghuni surga bersujud kepada Adam, namun Iblis malah
membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah SWT, karena merasa terbuat dari unsur
api sedangkan Adam hanyalah dari tanah dan lumpur sehingga Iblis merasa lebih mulia
dibandingkan Adam. Kebanggaan sebab asal-usulnya menjadikannya sombong. Sebab
kesombongannya itu maka Allah mengusir Iblis dari surga dan melaknatnya hingga hari kiamat
serta menjadikannya penghuni neraka.

Iblis dengan sombongnya menerima hukuman Allah tersebut bahkan meminta kesempatan
untuk hidup kekal dan mengancam akan menyesatkan Adam dan anak turunnya agar dapat
bersamanya menghuni neraka. Kemudian Allah berfirman kepada Iblis sambil melaknatnya;
"Kamu Iblis tidak akan berjaya menyesatkan hamba-KU yang beriman dengan sepenuh hati."

3. Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda


Allah hendak menghilangkan pandangan para malaikat terhadap Adam dan meyakinkan
mereka akan kebenaran hikmah-Nya yang menyatakan Adam sebagai penguasa bumi, maka
Allah mengajari kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta, kemudian
ditunjukkan benda-benda itu di hadapan para malaikat, lalu saut malaikat menyebut nama itu
untuk kalahkan Adam. Para malaikat tidak berdaya menyahut untuk menyebut nama-nama
benda yang berada di depan mereka dan mengaku ketidaktahuaan mereka, sehingga mereka
malaikat berkata; ”Kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa-apa yang
telah Allah ajarkan kepada Kami”, seketika Allah perintahkan Adam untuk memberitahu nama-
nama benda itu kepada para malaikat. Setelah itu Allah berfirmanlah kepada mereka (Malaikat
dan Adam); ”Hanya AKU yang mengetahui rahasia langit dan bumi serta apa-apa yang zahir
dan tersembunyi.”

4. Adam Menghuni Surga


Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk
mendampinginya dan menjadi teman hidupnya, menghilangkan rasa kesepiannya dan
melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunannya.

Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri pada waktu
baginda masih tidur sehingga ketika baginda terbangun, baginda melihat Hawa sudah berada
di sisinya. Lalu baginda ditanya oleh malaikat: "Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang
berada di sampingmu itu?" lantas berkatalah Adam: "Seorang perempuan." Sesuai dengan
fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya. "Siapa namanya?" tanya malaikat lagi.
"Hawa", jawab Adam. "Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?", tanya malaikat lagi. Adam
menjawab: "Untuk mendampingiku, memberi kebahagian kepadaku dan mengisi keperluan
hidupku sesuai dengan kehendak Allah." Allah berpesan kepada Adam: "Tinggallah engkau
bersama isterimu di surga, rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya,
rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan
nafsumu. Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar, dahaga ataupun letih selama kamu
berada di dalamnya. Akan tetapi janganlah engkau makan buah dari pohon ini yang akan
menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim. Ketahuilah bahawa Iblis itu
adalah musuhmu dan musuh isterimu, ia akan berusaha membujuk kalian dan menyeret kalian
keluar dari surga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmati ini."

5. Iblis Bertindak
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh Allah dari surga akibat
keengganannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan hasad dengki terhadap Adam yang
menjadi penyebab sehingga dia dikutuk dan dilaknat selama-lamanya serta tersingkir dari
singgahsana kebesarannya. Iblis mulai menyusun rencana untuk menyesatkan Adam dan
Hawa yang sedang hidup berdua di surga yang tenteram, damai dan bahagia. Dia
menyatakan kepada mereka bahawa dia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan
petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka. Berbagai cara dan kata-kata
halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa dia
betul-betul jujur dalam nasihat dan memberi petunjuk kepada mereka. Dia membisikkan
kepada mereka bahawa larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang
ditunjukkan itu adalah kerana dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi
malaikat dan akan hidup kekal. Diulang-ulangi hingga menunjukkan harumnya bau pohon
yang dilarang itu dan indah nian bentuk buahnya serta lazat rasanya. Akhirnya termakanlah
mereka pada bujuk rayuannya Iblis.

Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman: "Tidakkah Aku mencegah kamu daripada
mendekati pohon itu dan memakan buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa
syaitan itu adalah musuhmu yang nyata.?!" Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu
sedarlah mereka bahawa mereka telah melanggari perintah Allah dan bahawa mereka telah
melakukan suatu kesalahan serta dosa besar. Maka mereka menyesal dan berkatalah mereka:
"Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiayai diri kami sendiri dan telah melanggari perintah-
Mu kerana larut dalam bujukan Iblis. Ampunilah dosa kami kerana nescaya kami akan
tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami."

6. Adam dan Hawa diturunkan ke Bumi


Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampunkan perbuatan yang mereka
telah lakukan. Hal ini demikian telah melegakan dada mereka dan menghilangkan rasa sedih
akibat kelalaian mereka terhadap peringatan Tuhan mengenai Iblis sehingga terjerumus dalam
rayuannya yang manis namun berancun itu. Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah
menerima pengampunan Allah dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh
Iblis dan akan berusaha agar tidak mengulangi pelanggaran yang telah dilakukan.

Murka Allah telah memberikan pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati lagi
menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yang dilaknat. Harapan untuk tinggal selamanya di
surga kini telah pudar kerana perbuatan mereka melanggar perintah Allah,
Allah telah menentukan dalam catatan takdir-Nya seperti apa yang belum terlintas dalam hati
dan pikiran mereka. Allah telah menentukan dalam catatan takdir-Nya bahawa bumi yang
penuh dengan kekayaan itu akan dikuasai oleh manusia keturunan Adam.

Allah memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-
hambanya yang bernama manusia. Berfirmanlah Allah kepada mereka: "Turunlah kamu ke
bumi, maka sebagian dari kamu akan menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kamu dapat
tinggal dan hidup disana sampai waktu yang telah ditentukan."

Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh berlainan dengan
hidup di surga yang pernah dialaminya.. Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana
ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka ragam sifat
serta tabiat mereka yang berbeda-beda serta warna kulit dan kecerdasan otaknya. Umat
manusia akan hidup berkelompok dan menjadi suku-suku serta bangsa-bangsa yang mana
salah satu akan menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh, aniaya-menganianya dan
tindas-menindas sehingga Allah mengutuskan nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya untuk
memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus, penuh damai dan kasih sayang di antara
sesama manusia untuk menuju jalan yang diridhai-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan
akhirat.

[Referensi] Kisah Adam dalam Al-Quran terdapat di dalam beberapa surah diantaranya adalah
surah Al_Baqarah ayat 30 hingga 38 dan surah Al_A'raaf ayat 11 hingga 25.

7. Hikmah Kisah Nabi Adam A.S.Hikmah Kisah Nabi Adam A.S.


 Hendaklah berpikir 2x terhadap setiap rencana serta memperbaikinya dengan sabar.
 Hikmah yang terkandung dalam perintah dan larangan Allah kadang kala tidak atau
belum dapat dicapai oleh otak manusia bahkan oleh makhluk-NYA yang terdekat
sekalipun seperti yang dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahwa Allah akan
menciptakan manusia dari keturunan Adam untuk menjadi khalifah-NYA di bumi,
sehingga menjadikan mereka (malaikat) seakan-akan keberatan dan bertanya-tanya
dengan membawa-bawa kelebihan mereka.
 Bahwasannya manusia meski telah dikaruniai kecerdasan berfikir, kekuatan fisik dan
mental, mereka tetap mempunyai kelemahan diri seperti sifat lalai, lupa dan khilaf,
sebagaimana yang telah terjadi pada diri Nabi Adam A.S.
 Sampai hari kiamat Iblis tidak akan mati dan selalu berusaha menggoda anak turun
Adam agar jauh dari rahmat Allah SWT.
 Allah SWT maha pengampun lagi maha penyayang, maka hendaklah bertobat
bilamana telah melakukan suatu kesalahan atau kelalaian.

Anda mungkin juga menyukai