Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/311127030

ANALISIS DAYA SERAP AKAR MANGROVE Rhizophora mucronata DAN


Avicennia marina TERHADAP LOGAM BERAT Pb dan Cu DI PESISIR
PROBOLINGGO, JAWA TIMUR

Conference Paper · May 2016

CITATIONS READS

0 1,293

3 authors, including:

Defri Yona Syarifah hikmah julinda Sari


Brawijaya University Brawijaya University
28 PUBLICATIONS   9 CITATIONS    16 PUBLICATIONS   8 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

PHB 2014 View project

Phisical and Chemical Characteristic of Marine Sedimen in Various Environmental Setting View project

All content following this page was uploaded by Defri Yona on 30 November 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan VI,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang 2016

ANALISIS DAYA SERAP AKAR MANGROVE Rhizophora mucronata DAN


Avicennia marina TERHADAP LOGAM BERAT Pb dan Cu DI PESISIR
PROBOLINGGO, JAWA TIMUR
Riski Ayuk Novia Sugiyanto, Defri Yona*, Syarifah Hikmah Julianda S

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya


Jl. Veteran, Kode Pos 65145 Malang, Telp/Fax. 0341-557837
*Email : defri.yona@ub.ac.id

Abstrak - Mangrove merupakan tumbuhan yang berfungsi sebagai biofilter zat pencemar khususnya logam berat.
Perbedaan spesies mangrove menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat akumulasi logam berat pada akar
mangrove. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat akumulasi logam berat Pb dan Cu
pada akar Rhizophora mucronata dan Avicennia marina di Pesisir Probolinggo, Jawa Timur. Pengambilan sampel
kedua jenis akar mangrove dilakukan pada 2 stasiun, dimana letak stasiun (1) di kawasan mangrove Kelurahan
Sukabumi, dan (2) di kawasan mangrove Kelurahan Mayangan. Pengambilan sampel akar mangrove dilakukan
sebanyak 3 kali pengulangan untuk masing – masing stasiun. Perbedaan akumulasi logam berat Pb dan Cu pada
akar Rhizophora mucronata dan Avicennia marina di analisis dengan menggunakan nilai BCF dan Uji-T. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi logam berat Pb pada akar Rhizophora mucronata dan Avicennia
marina berada pada kisaran 0,202 – 0,267 ppm dan 0,112 – 0,302 ppm, sedangkan konsentrasi logam berat Cu
pada akar Rhizophora mucronata dan Avicennia marina berada pada kisaran 0,083 – 0,185 ppm dan 0,04 – 0,149
ppm. Hasil dari perhitungan nilai BCF (<1) menunjukkan bahwa Rhizophora mucronata dan Avicennia marina
termasuk ke dalam kategori excluder terhadap logam berat Pb dan Cu karena konsentrasi logam berat Pb dan Cu
pada kedua akar mangrove ini lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi logam berat Pb dan Cu di sedimen.
Hasil Uji-T menunujukkan bahwa tidak terdapat perbedaan akumulasi Pb pada akar Rhizophora mucronata dan
Avicennia marina, begitu juga dengan logam berat Cu.
Kata Kunci: Rhizophora mucronata, Avicennia marina, Excluder, Logam berat

Abstract – Mangrove is a plant which has a function as biofilter of pollutant especially heavy metal. Mangrove
species differences led to the difference in the rate of heavy metal accumulation in the mangrove roots. The goal of
this research is to find out the difference in the level of accumulation heavy metal Pb and Cu in roots of
Rhizophora mucronata and Avicennia marina in Probolinngo, East Java. The sample both of mangrove roots
performed on 2 station, where the station (1) in the area of Mangrove Sukabumi, and (2) in the area of Mangrove
Mayangan. The sample collection of mangrove roots done as much as 3 times for each station. The differences
accumulation of heavy metal Pb and Cu in the roots of Rhizophora mucronata and Avicennia marina have been
analysis by using BCF value and T-test. The result of this research indicates that concentration of heavy metal Pb
in Rhizophora mucronata and Avicennia marina on the range 0,202 – 0,267 ppm and 0,112 – 0,302 ppm, while the
concentration of heavy metal Cu in roots of Rhizophora mucronata and Avicennia marina on the range 0,083 –
0,185 ppm and 0,04 – 0,149 ppm. the result of calculation BCF value (<1) indicates that Rhizophora mucronata
and Avicennia marina categorized as excluder to heavy metal Pb and Cu because concentration of heavy metal Pb
and Cu in both of this mangrove is lower than concentration of heavy metal Pb and Cu in the sediment. The result
of T-test indicates that there isn’t difference of accumulation Pb in Rhizophora mucronata and Avicennia marina,
so are heavy metal Cu.
Keywords: Rhizophora mucronata, Avicennia marina, Excluder, Heavy metal

I. Pendahuluan
Kota Probolinggo merupakan salah satu kota mendominasi di kedua daerah ini adalah jenis
pesisir yang memiliki kawasan ekosistem mangrove Rhizophora mucronata dan Avicennia marina.
yang luas khususnya di Kelurahan Mayangan dan Kawasan ekosistem mangrove di Kelurahan
Sukabumi, dimana spesies mangrove yang Mayangan dan Sukabumi terletak dekat dengan

488| I l m u K e l a u t a n [ I K - 1 9 ] - R i s k i A y u k N o v i a S u g i a n t o , d k k
Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan VI,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang 2016

Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan, Pemukiman, secara acak untuk air, sedimen serta akar Rhizopora
perindustrian dan daerah pariwisata BJBR (Beejay mucronata dan Avicennia marina. Stasiun 1 terletak di
Bakau Resort). Dekatnya letak kedua kawasan kelurahan Sukabumi, Probolinggo, sedangkan stasiun
mangrove ini dengan berbagai aktivitas manusia 2 terletak di Kelurahan Mayangan. Sampel yang telah
kemungkinan akan menyebabkan terjadinya di ambil kemudian di analisa di laboratorium Kimia,
pencemaran yang akan merusak kawasan ekosistem UM dengan menggunakan AAS.
mangrove di Kota Probolinggo, karena aktivitas
pelabuhan dan pemukiman merupakan penyumbang
zat pencemar yang dapat membahayakan kehidupan
organisme pada ekosistem mangrove khusunya logam
berat. Aktivitas pelabuhan dan pemukiman merupakan
penyumbang logam berat khusunya Pb dan Cu.
Mangrove merupakan tumbuhan yang berfungsi
sebagai biofilter zat pencemar. Bagian tubuh
mangrove yang bisa mengakumulasi logam berat
adalah bagian akarnya. Akar mangrove dapat
mengakumulasi logam berat lebih banyak
dibandingkan bagian lainnya. Hal ini disebabkan
karena bagian akar mangrove berhubungan langsung
dengan sedimen.
Logam berat merupakan suatu zat pencemar yang Gambar 1. Peta lokasi penelitian
banyak ditemukan di kehidupan sehari – hari.
Keberadaan logam berat di perairan dapat 2.2 Prosedur Pengambilan Sampel
terakumulasi pada sedimen maupun akar mangrove. 2.2.1 Pengambilan Sampel Air
Pb dan Cu merupakan logam berat yang paling Sampel air diambil pada kedalaman kurang lebih
banyak ditemukan di alam. Kandungan rerata logam 30 cm dari permukaan sebanyak 100 ml. Sampel yang
berat Cu dan Pb mencapai 37, 68 ppm dan 59,16 pada di ambil dimasukkan ke dalam botol polietilen. Untuk
akar Avicennia marina, sedangkan pada akar pengawetan sampel air dilakukan dengan cara
Rhizhophora mucronata mencapai 12,17 ppm logam menambahkan HNO3 hingga pH sampel bernilai 2.
berat Cu dan 53,89 ppm untuk logam berat Pb [8]. Kemudian sampel di masukkan ke dalam cool
Banyak penelitian yang sudah membahas box.Kemudian sampel di analisa dengan
mengenai akumulasi logam berat Cu dan Pb padaakar menggunakan AAS.
mangrove. Akan tetapi daya serap akar mangrove
pada setiap spesies berbeda - beda. Hal ini disebabkan 2.2.2 Pengambilan Sampel Sedimen
karena setiap spesies memiliki kemampuan akumulasi Sampel sedimen diambil dengan menggunakan
logam berat yang berbeda – beda sesuai dengan core sample (pipa paralon).Pengambilan sampel
bentuk morfologinya. Oleh sebab itu diperlukan sedimen dilakukan dengan memasukkan pipa paralon
penelitian mengenai daya serap akar mangrove sampai kedalaman 30 cm. Sampel sedimen
terhadap zat pencemar khususnya logam berat Pb dan dimasukkan ke dalam plastik, kemudian dimasukkan
Cu di Kota Probolinggo untuk mengetahui seberapa ke dalam cool box. Kemudian sampel di analisa
besar mangrove mampu menyerap logam berat yang dengan menggunakan AAS.
ada diperairan serta untuk melakukan perbandingan
kemampuan akumulasi antara dua jenis mangrove 2.2.3 Pengambilan Sampel Akar Mangrove
yaitu Rhizopora mucronatadan Avicennia marina di Bagian akar Avicennia marina dan Rhizopora
Kota Probolinggo. mucronata yang diambil adalah bagian yang terendam
di dalam sedimen karena kemungkinan akumulasi
II. METODE PENELITIAN logam berat pada bagian ini lebih banyak daripada
2.1 Waktu dan Tempat Penelitian bagian lainnya. Kriteria mangrove Avicennia marina
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal dan Rhizophora mucronata yang di ambil sampel
28 Januari 2016, sedangkan untuk lokasi penelitian akarnya adalah pohon mangrove dengan ketinggian
dilakukan di Kawasan Mangrove Kota Probolinggo, mencapai ≥ 3-5 meter. Pengambilan sampel dilakukan
Jawa Timur. Ada 2 Stasiun penelitian, dimana pada secara langsung dengan menggunakan alat potong,
masing – masing stasiun dilakukan 3 kali pengulangan masing – masing sampel diambil kurang lebih 100

489| I l m u K e l a u t a n [ I K - 1 9 ] - R i s k i A y u k N o v i a S u g i a n t o , d k k
Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan VI,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang 2016

gram dan di masukkan ke dalam plasti, setelah itu masuk ke dalam perairan tidak terhalang oleh
sampel dimasukkan ke dalam cool box. Kemudian mangrove, sedangkan kerapatan mangrove di stasiun
sampel di analisa dengan menggunakan AAS. 1 tinggi sehingga menyebabkan intensitas cahaya
yang masuk ke dalam perairan terhalang oleh
2.3 Analisis Data mangrove. Hal inilah yang menyebabkan nilai suhu di
Data yang diperoleh dari hasil analisis di stasiun 2 cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan
laboratorium kemudian dianalisis daya serap akar stasiun 1. Suhu perairan di tempat terbuka dengan
mangrove Rhizopora mucronata dan Avicennia kerapatan mangrove yang rendah memiliki nilai suhu
marina dengan menggunakan perhitungan yang cenderung tinggi karena cahaya matahari
biokonsentrasi faktor.Parameter BCF ini merupakan berkontak langsung dengan air[16].
perbandingan antara konsentrasi senyawa di
lingkungan dan di dalam jaringan atau tubuh 3.1.2 pH (Derajat Keasaman)
organisme[5]. Berikut adalah rumus BCF : Nilai rata – rata pH pada stasiun 1 sebesar 6,7
± 0,09, sedangkan nilai rata – rata pH untuk stasiun 2
(1) yaitu 6,6 ± 0,11(Gambar 3). Nilai pH optimum untuk
Suatu tanaman dalam mengakumulasi logam pertumbuhan biota yaitu 7,5 [10], sehingga diperoleh
berat dapat dibedakan menjadi 3 bagian[2]yaitu: kesimpulan bahwa nilai pH pada stasiun 1 dan 2
Dimana jika: BCF > 1 = Akumulator merupakan nilai pH yang belum optimal untuk biota
BCF < 1 = Excluder akuatik.
BCF = 1 = Indikator
Analisis statistik dengan uji T (t-test) digunakan 6
untuk membandingkan serapan logam berat pada akar 4
pH

Rhizopora mucronata dan Avicennia marina. Tujuan


dari Uji T ini untuk mengetahui perbedaan dua 2
variabel yang dihipotesakan dengan hipotesis : tidak 0
ada perbedaan akumulasi logam berat Pb dan Cu pada 1 2
akar Rhizophora mucronata dan Avicennia marina. STASIUN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambar 3.Hasilanalisis pH
3.1 Kondisi Kualitas Air di Pesisir Probolinggo
Gambar 3 menunjukkan bahwa rata – rata
3.1.1 Suhu
nilai pH di stasiun 1 dan 2 tidak jauh berbeda, hanya
Nilai rata – rata suhu di stasiun 1 adalah 31,5 ±
berbeda 0,1. Nilai pH pada stasiun 1 dan 2 termasuk
0,5 oC, sedangkan nilai suhu di stasiun 2 adalah 33,7 ±
ke dalam pH asam. Rendahnya nilai pH selain di
1,9 oC (Gambar 2).Suhu suatu perairan yang normal
pengaruhi oleh faktor kualitas air juga dipengaruhi
berada pada kisaran 28 – 310C [18]. Berdasarkan
oleh aktivitas manusia dan organisme yang berada di
pernyataan ini stasiun 1 dan 2 memiliki nilai rata –
sekitar Pesisir Probolinggo. Masuknya bahan organik
rata suhu yang tinggi yaitu lebih dari 31 oC.
akibat aktivitas manusia dan organisme dapat
35 menyebabkan penurunan nilai pH karena bahan
30
25 organik yang dihasilkan dari aktivitas tersebut
Suhu˚C

20 cenderung membentuk senyawa – senyawa asam yang


15 akan menurunkan nilai pH [6].
10
5
0 3.1.3 Salinitas
1 2 Nilai rata – rata salinitas di stasiun 1 dan stasiun
STASIUN 2 berada pada kisaran 1,5 ± 0,5 ‰, dan 2 ± 0,0 ‰
(Gambar 4).Nilai salinitas untuk muara sungai berada
pada kisaran 5 - 35 ‰[14], sehingga dapat
Gambar 2. HasilAnalisisSuhu
disimpulkan bahwa nilai salinitas di stasiun 1 dan 2
Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat bahwa memiliki salinitas yang tergolong rendah.
stasiun 2 memiliki nilai suhu 2,2˚C lebih tinggi
dibandingkan dengan stasiun 1. Hal ini disebabkan
karena stasiun 2 memiliki kerapatan mangrove yang
rendah, sehingga intensitas cahaya matahari yang

490| I l m u K e l a u t a n [ I K - 1 9 ] - R i s k i A y u k N o v i a S u g i a n t o , d k k
Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan VI,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang 2016

2,5 (0,279 – 0,476 ppm)(Gambar 5). Tingginya kadar


logam berat Pb pada sedimen disebabkan oleh
Salinitas (‰)

2,0
1,5 karakteristik sedimen itu sendiri. Jenis sedimen baik
1,0 di stasiun 1 dan 2 berupa lumpur, dimana sedimen
0,5 yang berupa lumpur lebih banyak mengikat logam
0,0 berat, karena banyaknya kandungan bahan organik
1 2 yang ada pada sedimen lumpur. Hal ini sejalan dengan
karakteristik logam berat yang mudah terikat oleh
STASIUN
bahan organik. Prosentasi kandungan lumpur yang
tinggi cenderung mengandung logam yang tinggi,
Gambar 4. HasilanalisisSalinitas karena konsentrasi logam yang tinggi umumnya
Rendahnya nilai salinitas di stasiun 1 dan 2 berasosiasi dengan sedimen yang memilik ukuran
disebabkan karena waktu pengukuran salinitas butir kecil sehingga mampu mengikat logam dalam
dilakukan pada saat surut, dimana massa air laut saat sedimen dengan baik [15].
surut bergerak ke arah laut sehingga terbentuk pola
sebaran yang menyebabkan nilai salinitas rendah di 3.2 Logam Berat Cu di Air dan Sedimen
bagian hulu[4]. Konsentrasi rata – rata Cu di air pada stasiun
1 yaitu 0,086 ± 0,04 ppm, sedangkan konsentrasi Cu
3.2 Logam Berat Pb di Air dan Sedimen di air pada stasiun 2 adalah 0,199 ± 0,07 ppm.
Konsentrasi rata – rata Pb di air pada stasiun 1 Konsentrasi rata – rata Cu pada sedimen di stasiun 1
adalah 0,279 ± 0,128 ppm dan konsentrasi Pb di air adalah 1,460 ± 0,41ppm, sedangkan konsentrasi rata –
pada stasiun 2 adalah 0,476 ± 0,045 ppm. Konsentrasi rata Cu di sedimen pada stasiun 2 adalah 0,663 ± 0,12
rata – rata Pb pada sedimen di stasiun 1 adalah 0,361 ppm (Gambar6).
± 0,078 ppm dan konsentrasi Pb di sedimen pada
stasiun 2 adalah 0,424 ± 0,075 ppm (Gambar5).
2
Cu (ppm)

0,6 1
Pb (ppm)

0,4 Air
0
0,2 Air Sedimen
1 2
0
Sedimen STASIUN
1 2
Stasiun
Gambar 6. Hasilanalisiskonsentrasi Cu di air dan
Gambar 5. Hasilanalisislogam Pb pada air dan sedimen
sedimen Berdasarkan perbandingan konsentrasi Cu di
Konsentrasi Pb di air dan sedimen pada stasiun 2 air dan di sedimen diperoleh kesimpulan bahwa
lebih tinggi dibandingkan di stasiun 1 dengan konsentrasi Cu pada sedimen lebih tinggi
perbedaan konsentrsasi Pb di air 0,197 ppm dan dibandingkan di air. Selain dari faktor jenis sedimen,
perbedaan Pb di sedimen 0,063 ppm. Tingginya kadar tingginya konsentrasi Cu di sedimen juga dipengaruhi
Pb baik di air maupun di sedimen pada stasiun 2 oleh kondisi kualitas air di daerah Probolinggo. Hal
disebabkan karena lokasi pengambilan sampel ini berkaitan dengan sifat logam berat Cu,
dilakukan di muara yang dialiri limbah dari Pelabuhan dimanalogam Cu pada pH 6-8 bersifat tidak larut dan
Mayangan.Tingginya kandungan logam berat di cenderung terendapkan dalam sedimen[17]. Hal ini
perairan yang dekat dengan area pelabuhan sesuai dengan nilai pH di stasiun 1 dan 2 yang berada
disebabkan karena keberadaan kapal – kapal yang pada kisaran tersebut yaitu 6,6 – 6,7 (Gambar 3) yang
berada di pelabuhan tersebut, dimana efek tidak menyebabkan kelarutan Cu di air rendah dan
langsung dari penggunaan bahan bakar dan meningkatkan absorbsi Cu oleh sedimen. Salah satu
pembuangan limbah kapal yang mengandung Timbal hasil studi menunjukkan 40-60% Cu dalam perairan
(Pb) kemungkinan mengalir ke badan perairan[3]. sungai teradsorpsi oleh padatan tersuspensi dan terikat
Berdasarkan perbandingan rata – rata konsentrasi oleh koloid baik organik maupun inorganik[13].
Pb di sedimen dan di air diperoleh kesimpulan bahwa
konsentrasi Pb di sedimen (0,361- 0,424 ppm) lebih 3.3. Biokonsentrasi Pb pada Akar Rhizophora
tinggi dibandingkan rata – rata konsentrasi Pb di air mucronata dan Avicennia marina

491| I l m u K e l a u t a n [ I K - 1 9 ] - R i s k i A y u k N o v i a S u g i a n t o , d k k
Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan VI,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang 2016

Konsentrasi logam berat Pb pada akar Rhizophora Tabel 1. BCF Pb pada akar mangrove
mucronata berada pada kisaran 0,267 ± 0,075 ppm - No Spesies Pb (Timbal)
0,202 ± 0,069 ppm. Konsentrasi rata – rata Pb pada 1 Rhizophora mucronata 0,590
akar Avicennia marina berada pada kisaran 0,302 ± 2 Avicennia marina 0,619
0,055 ppm - 0,112 ± 0,184 ppm(Gambar 7).
3.4 Biokonsentrasi Cu pada Akar Rhizophora
0,4 mucronata dan Avicennia marina
Pb (ppm)

Rhizophora Konsentrasi rata - rata logam Cu pada akar


0,2 Rhizophora mucronata berada pada kisaran 0,185 ±
mucronata
0,13 ppm - 0,083 ± 0,07 ppm. Konsentrasi Cu pada
0 Avicennia akar Avicennia marina berada pada kisaran 0,149 ±
1 2 marina 0,08 ppm - 0,04 ± 0,03 ppm (Gambar8).
STASIUN
0,4

Cu (ppm)
Gambar 7. Konsentrasi Pb pada akar mangrove
Konsentrasi rata-rata Pb pada stasiun 1 lebih 0,2 Rhizophora
tinggi dibandingkan di stasiun 2 baik pada akar mucronata
Rhizophora mucronata maupun Avicennia marina. 0
Avicennia
Hal ini disebabkan karena umur mangrove pada kedua 1 2 marina
stasiun ini berbeda. Dimana pada stasiun 1 mangrove STASIUN
memiliki ketinggian sekitar ±3 - 4 meter, sedangkan
ketinggian mangrove pada stasiun 2 berada pada Gambar 8. konsentrasi Cu pada akar mangrove
kisaran ±2 - 3 meter. Ketinggian mangrove ini Konsentrasi rata – rata logam berat Cu baik
diasumsikan bahwa semakin tinggi pohon mangrove pada akar Rhizophora mucronata dan Avicennia
maka umurnya semakin tua, dimana semakin marina di stasiun 1 lebih tinggi dibandingkan di
bertambah umur mangrove maka semakin tinggi stasiun 2. Sama halnya dengan konsentrasi Pb di akar
konsentrasi logam berat Pb yang terakumulasi di mangrove, tingginya konsentrasi Cu di stasiun 1
dalam akar. Mangrove pada stasiun 1 lebih tinggi disebabkan karena umur mangrove di stasiun 1 lebih
dibandingkan stasiun 2 sehingga tingkat konsentrasi tua dibandingkan umur mangrove di stasiun 2.
Pb pada akar mangrove di stasiun 1 lebih tinggi Tingginya konsentrasi Cu pada akar mangrove
dibandingkan dengan di stasiun 2.Akumulasi logam di stasiun 1 juga disebabkan oleh tingginya
berat oleh tanamandipengaruhi oleh umur tanaman itu konsentrasi Cu pada sedimen, dimana konsentrasi Cu
sendiri, dimana semakin tua umur tanaman maka di sedimen lebih tinggi pada stasiun 1 dibandingkan di
tingkat konsentrasi logam berat akan bertambah dan stasiun 2 (Gambar 5).Korelasi antara sedimen dan
cenderung menurun seiring barakhirnya daur hidup akar adalah positif, maksudnya tingginya konsentrasi
tanaman tersebut[7]. logam berat di sedimen diiringi oleh tingginya
Berdasarkan rata – rata konsentrasi Pb pada konsentrasi logam berat di akar[11]. Sama halnya
akar Rhizophora mucronata dan Avicennia marina dengan stasiun 2, rendahnya konsentrasi Cu di stasiun
dapat diperoleh kesimpulan bahwa konsentrasi logam 2 disebabkan karena konsentrasi sedimen di stasiun 2
berat Pb oleh akar Rhizophora mucronata lebih lebih rendah dibandingkan konsentrasi Cu di stasiun 1
rendah dibandingkan pada akarAvicennia marina, yaitu (Gambar 5).
dengan perbedaan konsentrasi 0,008 ppm. Tingginya Berdasarkan perbandingan konsentrasi Cu pada
konsentrasi Pb pada akar Avicennia marina akar Rhizophora mucronata dan Avicennia marina
dipengaruhi oleh nilai BCF Avicennia marina(0,619) dapat disimpulkan bahwa Tingkat akumulasi logam
yang lebih tinggi dibandingkan Rhizophora berat Cu pada akar Avicennia marina lebih rendah
mucronata(0,590)(Tabel 1).Tanaman excluder dibandingkan Rhizophora mucronata baik di stasiun 1
merupakan tanaman yang mencegah masuknya logam maupun stasiun 2 (Gambar 8). Tingginya konsentrasi
berat dari akar menuju ke jaringan lainnya[1]. Dari Cu pada akar Rhizophora mucronata berhubungan
pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa Avicennia dengan konsentrasi Cu di air dan sedimen, dimana Cu
marina mencegah masuknya logam berat Pb masuk ke di air jauh lebih rendah dibandingkan di sedimen
jaringan lainnya sehingga konsentrasi logam berat Pb (Gambar 5). Hal ini menguntungkan Rhizophora
di akar lebih banyak dibandingkan dengan Rhizophora mucronata yang memiliki bentuk akar lebar dan luas
mucronata yang tingkat excluder-nya lebih rendah

492| I l m u K e l a u t a n [ I K - 1 9 ] - R i s k i A y u k N o v i a S u g i a n t o , d k k
Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan VI,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang 2016

sehingga bidang penyerapan logam beratnya Tabel 3. hasil analisa Uji-T


cenderung tinggi[9]. No T- Hitung T-tabel Sig. Logam Berat
Rendahnya konsentrasi Cu pada akar 1 -.290 -2,571 .783 Pb
Avicennia marina di sebabkan oleh sifat Avicennia 2 1.156 2,571 .300 Cu
marina itu sendiri, dimanaAvicennia marina
mempunyai kemampuan mendetoksifikasi logam Hasil analisa Uji-T menunjukkan bahwa T-hitung
berat essensial apabila di dalam sedimen berada dalam < T-tabel yang berarti H0 di terima, selain itu dapat
jumlah yang banyak dengan cara mengurangi tingkat dilihat pada nilai signifikansinya yang lebih dari 0,05
toksisitas logam berat tersebut[12]. (p > 0,05) maksudnya tidak ada perbedaan akumulasi
. logam berat Pb dan Cu pada akar Rhizophora
Tabel 2. BCF Cu pada akar mangrove mucronata dan Avicennia marina (Tabel 3). Hal ini
No Spesies Cu (Tembaga) disebabkan karena konsentrasi logam berat Pb dan Cu
1 Rhizophora mucronata 0,126 pada akar Rhizophora mucronata dan Avicennia
2 Avicennia marina 0,089 marina cenderung homogen. Selain dipengaruhi oleh
faktor konsentrasi logam berat pada akar, nilai BCF
Nilai BCF Cu pada akar Rhizophora mucronata pada kedua akar mangrove tersebut tergolong kategori
adalah 0,126, sedangkan nilai BCF akar Avicennia excluder yang berarti sama – sama mencegah
marina untuk logam Cu adalah 0,089 (Tabel 2). Dari masuknya logam berat Pb dan Cu pada sedimen ke
perhitungan nilai BCF Cu pada akar Rhizophora akar atau dari akar ke jaringan lainnya. Kesamaan
mucronata dan Avicennia marina diperoleh dalam perlakuan logam berat Pb dan Cu oleh kedua
kesimpulan bahwa kedua jenis mangrove di Pesisir jenis akar mangrove ini menyebabkan tidak adanya
Probolinggo termasuk ke dalam kategori excluder perbedaan dalam mengakumulasi logam berat.
yang mana nilai BCFnya < 1. Hal ini kemungkinan
disebabkan karena kedua akar mangrove ini mencegah IV. KESIMPULAN
masuknya logam berat dari sedimen ke akar Berdasarkan hasil dan pembahasan konsentrasi
mangrove, sehingga tingkat akumulasi Cu oleh kedua logam berat Pb dan Cu baik pada akar mangrove,
akar mangrove ini termasuk ke dalam kategori sedimen dan air diperoleh kesimpulan bahwa
excluder. konsentrasi logam berat Pb dan Cu di air berkisar
0,279 – 0,476 ppm dan 0,086 – 0,199 ppm, sedangkan
3.5 Perbandingan Akumulasi Logam Berat Pb dan Cu konsentrasi logam berat Pb dan Cu di sedimen
pada Akar Rhizophora mucronata dan Avicennia berkisar 0,361 – 0,424 ppm dan 0,663 – 1,460 ppm.
marina Konsentrasi Pb dan Cu pada akar Rhizophora
Rata – rata konsentrasi Pb pada akar Rhizophora mucronata berkisar 0,202 – 0,267 ppm dan 0,063 –
mucronata adalah 0,232 ± 0,042 ppm, sedangkan rata 0,185 ppm, sedangkan konsentrasi Pb dan Cu pada
– rata konsentrasi Pb pada akar Avicennia marina akar Avicennia marina berkisar 0,184 – 0,302 ppm
adalah 0,243 ± 0,083 ppm. Konsentrasi rata – rata Cu dan 0,04 – 0,149 ppm.Berdasarkan nilai BCF
pada akar Rhizophora mucronata adalah 0,134 ± Rhizophora mucronata dan Avicennia marina di
0,072 ppm, sedangkan konsentrasi rata – rata Cu pada Pesisir Probolinggo dapat dikategorikan sebagai
akar Avicennia marina adalah 0,095 ± 0,077 ppm Excluder terhadap logam berat Pb dan Cu, sehingga
(Gambar 9). tidak terdapat perbedaan akumulasi logam berat Pb
dan Cu pada akar Rhizophora mucronata dan
0,3 Avicennia marina.
0,25
0,2 Rhizophora V. DAFTAR PUSTAKA
ppm

0,15 mucronata
0,1 [1] N.Ainun, A.Tjoa, S. Samudin. Pengaruh Bahan
Avicennia Organik Pada Tailing Emas Terhadap Pertumbuhan
0,05 marina
0 Dan Translokasi Merkuri (Hg) Pada Sawi (Brassica
Parachinensis L.) Dan Tomat (Lycopersicum
Pb Cu
Esculentum Mill.). Agrotekbis, 1. 2003.
Gambar 9. konsentrasi Pb dan Cu pada akar [2] A.J.Baker. Accumulators And Excluders-Strategies In
mangrove The Response Of Plants To Heavy Metals. J. Plant
Nutr.. 643–654, 3. 1981.

493| I l m u K e l a u t a n [ I K - 1 9 ] - R i s k i A y u k N o v i a S u g i a n t o , d k k
Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan VI,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang 2016

[3] F.Barik, N.Afiati, N. Widyorini. Kajian Kandungan [16] L.Putra, K.P.Boediman, R.Rohman, M. Istiomah,
Natrium (Na) Dan Logam Berat Timbal (Pb) Pada Analisis Kondisi Komunitas Mangrove Di Pantai
Jaringan Lunak Kerang Darah (Anadara Granosa (L.)) Pondok Bali, Subang, Jawa Barat. Inst. Teknol. Bdg.
Dari Perairan Tanjung Emas Semarang Dan Perairan 2009.
Wedung Demak. Manag. Aquat. Resour. J. 3, 151– [17] H.S.Sanusi, S. Putranto. Kimia Laut Dan Pencemaran.
159.2004. Dep. Ilmu Dan Teknol. Kelaut. 2009.
[4] Budianto, A.Pratomo, Muzahar. Pola Sebaran [18] Simon, P. Distribution Temperature, Salinity And
Salinitas Dan Suhu Di Perairan Estuari Sungai Kawal Dissolved Oxygen In Waters Kema, North Sulawesi.
Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Ria. Univ, Raja J. Ilm. Platax.1, 148–157.2013.
Alim Haji, 2015.
[5] M.Crookes, D.Brooke. Estimation Of Fish
Bioconcentration Factor (Bcf) From Depuration Data.
Environment Agency Science Report. Bristol Environ.
Agency. 2011.
[6] H. Effendi, Telaah Kualitas Air, Bagi Pengelolaan
Sumber Daya Dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta:
Kanisius, 2003.
[7] K.E.Giller, R.Nussbaum, A.M.Chaudri, S.P. Mcgrath.
Rhizobium Meliloti Is Less Sensitive To Heavy-Metal
Contamination In Soil Than R. Leguminosarum Bv.
Trifolii Or R. Loti. Soil Biol. Biochem.25, 273–
278.1993
[8] F.Hamzah, A. Setiawan. Akumulasi Logam Berat Pb,
Cu, Dan Zn Di Hutan Mangrove Muara Angke,
Jakarta Utara. 2010.
[9] T. Handayani. Bioakumulasi Logam Berat Dalam
Mangrove Rhizopora Mucronata Dan Avicennia
Marina Di Muara Angke Jakarta. J. Teknol. Lingkung.
7.2011.
[10] H. Joshi, Ghose, M. Forest Structure And Species
Distribution Along Soil Salinity And Ph Gradient In
Mangrove Swamps Of The Sundarbans. Trop. Ecol.
2003, 44, 195–204.
[11] Krupadam, R.J., Ahuja, R., Wate, S.R. Heavy Metal
Binding Fractions In The Sediments Of The Godavari
Estuary, East Coast Of India. Environ. Model. Assess.
2007, 12, 145–155.
[12] G.R.Macfarlane, A.Pulkownik, M.D. Burchett.
Accumulation And Distribution Of Heavy Metals In
The Grey Mangrove, Avicennia Marina (Forsk.)
Vierh.: Biological Indication Potential. Environ.
Pollut.123, 139–151. 2003,
[13] J.W.Moore, S.Ramamoorthy.Aromatic
Hydrocarbons—Polycyclics, In: Organic Chemicals In
Natural Waters. Germany: Springer, Pp.67–87, 1994.
[14] J.W.Nybakken, H.M.Eidman.Biologi Laut: Suatu
Pendekatan Ekologis, Jakarta: Pt Gramedia Pustaka
Utama, 1992.
[15 T.Purbonegoro, A.Damar, Z.Arifin. Logam Berat (Cd
Dan Pb) Dalam Padatan Tersuspensi Dan Sedimen
Muara Kapuas, Kalimantan Barat. Oseanologi Dan
Limnol. Indones.40, 55–70.2014.

494| I l m u K e l a u t a n [ I K - 1 9 ] - R i s k i A y u k N o v i a S u g i a n t o , d k k

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai