Anda di halaman 1dari 12

1.

Definisi dan Konsep Dasar

Ada banyak definisi tentang geokimia, tetapi definisi yang dilakukan oleh
Goldschmidt menekankan pada dua aspek yaitu:

 Distribusi unsur dalam bumi (deskripsi)


 Prinsip-prinsip yang mengatur distribusi tersebut di atas (interpretasi)

Pada dasarnya definisi ini menyatakan bahwa geokimia mempelajari jumlah dan
distribusi unsur kimia dalam mineral, bijih, batuan tanah, air, dan atmosfer. Tidak
terbatas pada penyelidikan unsur kimia sebagai unit terkecil dari material, juga
kelimpahan dan distribusi isotop-isotop dan kelimpahan serta distribusi inti atom.

Eksplorasi geokimia khusus mengkonsentrasikan pada pengukuran kelimpahan,


distribusi, dan migrasi unsur-unsur bijih atau unsur-unsur yang berhubungan erat
dengan bijih, dengan tujuan mendeteksi endapan bijih. Dalam pengertian yang lebih
sempit eksplorasi geokimia adalah pengukuran secara sistematis satu atau lebih unsur
jejak dalam batuan, tanah, sedimen sungai aktif, vegetasi, air, atau gas, untuk
mendapatkan anomali geokimia, yaitu konsentrasi abnormal dari unsur tertentu yang
kontras terhadap lingkungannya (background geokimia).

1.1 Prinsip Dasar Prospeksi/Eksplorasi Geokimia

Prospeksi/eksplorasi geokimia pada dasarnya terdiri dari dua metode:

1. Metode yang menggunakan pola dispersi mekanis diterapkan pada mineral


yang relatif stabil pada kondisi permukaan bumi (seperti: emas, platina,
kasiterit, kromit, mineral tanah jarang). Cocok digunakan di daerah yang
kondisi iklimnya membatasi pelapukan kimiawi.
2. Metode yang didasarkan pada pengenalan pola dispersi kimiawi. Pola ini
dapat diperoleh baik pada endapan bijih yang tererosi ataupun yang tidak
tererosi, baik yang lapuk ataupun yang tidak lapuk. Pola ini kurang terlihat
seperti pada pola dispersi mekanis, karena unsur-unsurnya yang membentuk
pola dispersi bisa:

 memiliki mineralogi yang berbeda pada endapan bijihnya (contohnya: serussit


dan anglesit terbentuk akibat pelapukan endapan galena)
 dapat terdispersi dalam larutan (ion Cu2+ dalam airtanah berasal dari endapan
kalkopirit)
 bisa tersembunyi dalam mineral lain (contohnya Ni dalam serpentin dan
empung yang berdekatan dengan sutu endapan pentlandit)
 bisa teradsorbsi (contohnya Cu teradsosbsi pada lempung atau material
organik pada aliran sungai bisa dipasok oleh airtanah yang melewati endapan
kalkopirit)
 bisa bergabung dengan material organik (contohnya Cu dalam tumbuhan atau
hewan)

1.2 Daur Geologi

Semua endapan bijih adalah produk dari daur yang sama di dalam proses-proses
geologi yang mengakibatkan terjadinya tanah, sedimen dan batuan. Gambar 1
merupakan ringkasan dari daur geologi dan contoh-contoh tipe bijih yang dihasilkan
pada berbagai stadia daur.
Gambar 1. Daur geologi, geokimia dan terbentuknya bijih

1.3 Dispersi

Dispersi geokimia adalah proses menyeluruh tentang transpor dan atau fraksinasi
unsur-unsur. Dispersi dapat terjadi secara mekanis (contohnya pergerakan pasir di
sungai) dan kimiawi (contohnya disolusi, difusi dan pengendapan dalam larutan).

Tipe dispersi ini mempengaruhi pemilihan metode pengambilan conto, pemilihan


lokasi conto, pemilihan fraksi ukuran dsb. Contohnya dalam survey drainage
pertanyaan muncul apakah conto diambil dari air atau sedimen ; jika sedimen yang
dipilih, haris diketahui apakah pengendapan unsur yang dicari sensitif terhadap
variasi pH (contohnya adsorpsi Cu oleh lempung) atau kecepatan aliran sungai
(contohnya dispersi Sn sebagai butiran detrital dari kasiterit). Jika adsorp\si dari ion-
ion yang ikut diendapkan dicari dalam tanah atau sedimen, maka fraksi yang halus
yang diutamakan; jika unsur yang dicari hadir dalam mineral yang resisten, maka
fraksi yang kasar kemungkinan mengandung unsur yang dicari.

1.4 Lingkungan Geokimia

Lingkungan geokimia primer adalah lingkungan di bawah zona pelapukan yang


dicirikan oleh tekanan dan temperatur yang besar, sirkulasi fluida yang terbatas, dan
oksigen bebas yang rendah. Sebaliknya, lingkungan geokimia sekunder adalah
lingkungan pelapukan, erosi, dan sedimentasi, yang dicirikan oleh temperatur rendah,
tekanan rendah, sirkulasi fluida bebas, dan melimpahnya O2, H2O dan CO2. Pola
geokimia primer menjadi dasar dari survey batuan sedangkan pola geokimia sekunder
merupakan target bagi survey tanah dan sedimen.

1.5 Mobilitas Unsur

Mobilitas unsur adalah kemudahan unsur bergerak dalam lingkungan geokimia


tertentu. Beberapa unsur dalam proses dispersi dapat terpindahkan jauh dari asalnya,
ini disebut mudah bergerak atau mobilitasnya besar, contohnya: unsur gas mulia
seperti radon. Rn dipakai sebagai petunjuk dalam prospeksi endapan Uranium.

Mobilias unsur akan berbeda dalam lingkungan yang berbeda, contohnya: F bersifat
sangat mobil dalam proses pembekuan magma (pembentukan batuan beku), cebakan
pneumatolitik dan hidrotermal, namun akan sangat tidak mobil (stabil sekali) dalam
proses metamorfose dan pembentukan tanah. Bila F masuk ke air akan menjadi
sangat mobil kembali.

Unsur yang berbeda yang ditemukan dalam suatu endapan bisa memiliki mobilitas
yang sangat berbeda, sehingga mungkin tidak memberikan anomali yang sama secara
spasial. Misalnya: Pb dan Zn sangat sering terdapat bersama-sama (berasosiasi) di
dalam endapan bijih (di dalam lingkungan siliko-alumina), sedangkan dalam
lingkungan pelapukan Zn yang jauh lebih mobil daripada Pb akan mudah mengalami
pelindian, sehingga Pb yang tertinggal akan memberikan anomali pada zona
mineralisasinya. Contoh lainnya:

 Emas yang tahan terhadap larutan akan tertinggal dalam gossan


 Galena terurai perlahan dan menghasilkan serusit dan anglesit yang relatif
tidak larut. oleh karena itu Pb cenderung tahan dalam gossan
 Mineral sulfida Cu, Zn dab Ag mudah terurai dan bermigrasi ke level yang
lebih rendah membentuk bijih oksida yang kaya atau bijih supergen

1.6 Unsur Penunjuk

Karena unsur-unsur memperlihatkan mobilitas yang berbeda (dikontrol oleh


perbedaan stabilitas dan oleh lingkungan tempat mereka bermigrasi) sering dilakukan
penggunaan unsur penunjuk dalam prospeksi suatu unsur. Unsur penunjuk adalah
suatu unsur yang jumlahnya atau pola penyebarannya dapat dipakai sebagai petunjuk
adanya mineralisasi. Alasan penggunaan unsur penunjuk antara lain:

 Unsur ekonomis yang diinginkan sulit dideteksi atau dianalisis


 Unsur yang diinginkan deteksinya mahal
 Unsur yang diinginkan tidak terdapat dalam materi yang diambil (akibat
perbedaan mobilitas)

Contohnya : Emas kelimpahannya kecil dalam bijih, oleh karena itu pola dispersinya
hanya mengadung kadar emas yang sangat rendah, kurang dari batas minimal yang
dapat dianalisis. Di lain pihak, Cu, As, atau Sb dapat berasosiasi dengan emas dalam
kelimpahan yang relatif besar.
1.7 Anomali Geokimia

Bijih mewakili akumulasi dari satu unsur atau lebih diatas kelimpahan yang kita
anggap normal. Kelimpahan dari unsur khusus di dalam batuan barren disebut
background. Penting untuk disadari bahwa tak ada unsur yang memiliki background
yang seragam, beberapa unsur memiliki variasi yang besar bahkan dalam jenis batuan
yang sama. Contohnya background nikel:

 dalam granitoid kira-kira 8 ppm dan relatif seragam


 dalam shale berkisar antara 20 – 100 ppm
 dalam batuan beku mafik Ni rata-rata sekitar 160 ppm dan relatif tidak
seragam
 dalam batuan beku ultramafik Ni rata-rata sekitar 1200 ppm dengan variasi
yang besar.

Tujuan mencari nilai background adalah untuk mendapatkan anomali geokimia, yaitu
nilai di atas background yang sangat diharapkan berhubungan dengan endapan bijih.
Karena sejumlah besar contoh bisa saja memiliki nilai di atas background, maka ada
nilai ambang/nilai batas yang digunakan untuk menentukan anomali, yang dikenal
dengan sebutan threshold, yaitu nilai rata-rata plus dua standar deviasi dalam suatu
populasi normal. Semua nilai di atas nilai threshold didefinisikan sebagai anomali.

Teknik-teknik interpretasi baru melibatkan grafik frekuensi kumulatif, analisis rata-


rata yang bergerak, analisis regresi jamak banyak menggantikan konsep klasik
background dan threshold.

Aplikasi Geokimia Dalam Eksplorasi Uranium

A. Uranium
Uranium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang U dan nomor atom 92. Logam ini merupakan logam putih berwarna
keperakan yang termasuk dalam deret aktinida pada tabel periodik unsur. Uranium
memiliki 92 proton, 92 elektron, dan berelektron valensi 6. Inti uranium mengikat
sebanyak 141 sampai dengan 146 neutron, sehingganya terdapat 6 isotop uranium.
Namun, isotop yang paling umum adalah uranium-238 (146 neutron) dan uranium-
235 (143 neutron).
Semua isotop uranium tidak stabil dan bersifat radioaktif lemah. Uranium
memiliki bobot atom terberat kedua di antara semua unsur-unsur kimia yang dapat
ditemukan secara alami. Massa jenis uranium kira-kira 70% lebih besar
daripada timbal, namun tidaklah sepadat emas ataupun tungsten. Uranium dapat
ditemukan secara alami dalam konsentrasi rendah (beberapa bagian per
juta (ppm)) dalam tanah, bebatuan, dan air.

Gambar 1. Spesimen logam Uranium

Uranium yang dapat dijumpai secara alami adalah uranium-238 (99,2742%),


uranium-235 (0,7204%), dan sedikit uranium-234 (0,0054%). Uranium meluruh
secara lambat dengan memancarkan partikel alfa. Umur paruh uranium-238 adalah
sekitar 4,47 milyar tahun, sedangkan untuk uranium-235 adalah 704 juta tahun.
Oleh sebab itu, uranium dapat digunakan untuk penanggalan umur Bumi.
Uranium-235 merupakan satu-satunya isotop unsur kimia alami yang
bersifat fisil, yaitu dapat mempertahankan reaksi berantai pada fusi nuklir,
sedangkan uranium-238 dapat dijadikan fisil menggunakan neutron cepat. Selain
itu, uranium-238 juga dapat ditransmutasikan menjadiplutonium-239 yang bersifat
fisil dalam reaktor nuklir. Isotop uranium lainnya yang juga bersifat fisil
adalah uranium-233, yang dapat dihasilkan dari torium.

B. Eksplorasi

Uranium umumnya terdeteksi di tanah menggunakan scintillometer atau


Geiger counter, yang mengukur jumlah radiasi yang dipancarkan. Uranium
sebenarnya bukan logam langka, bahkan lebih berlimpah daripada raksa, antimony
(Sb) , perak, atau kadmium dan sama berlimpahnya seperti molibden atau arsen.

Uranium terdapat dalam sejumlah mineral seperti pitchblende, uraninit, karnotit,


autunit, uranofan dan tobernit. Juga terdapat pada batuan fosfat, lignit, pasir
monazit, dan bisa diperoleh dari semua sumber komersial ini.
Departemen Energi Amerika Serikat membeli uranium dalam bentuk yang
dapat diolah dengan mudah yaitu U3O8 pekat. Program ini telah meningkatkan
persediaan uranium yang ada di sana. Uranium dapat dibuat dengan mereduksi
bijih uranium dengan logam alkali atau alkali tanah atau dengan mereduksi
uranium oksida dengan kalsium, aluminum atau karbon pada suhu tinggi. Logam
ini juga dihasilkan dari proses elektrolisis KUF5 atau UF4, yang dilarutkan dalam
campuran CaCl2 dan NaCl yang dicairkan. Uranium dengan kemurnian tinggi dapat
dibuat dengan penguraian termal senyawa bijih uranium dengan panas.
Gambar 2. Pitchblende merupakan bijih uranium yang paling melimpah

C. Kegunaan

Uranium adalah bahan bakar nuklir yang sangat penting. Uranium 238 bisa
diubah menjadi Plutonium yang bida direaksikan fisi dengan reaksi sebagai
berikut:238U(n, gamma) ? 239U –(beta)? 239Np –(beta)? 239 Pu
Konversi nuklir ini 6ont dibawa ke dalam kontrol awal di mana sangat
memungkinkan untuk menghasilkan material baru yang 6ont direaksikan fisi,
daripada material yang 6ont direaksikan fissi dalam memelihara reaksi berantai.
Uranium-235 juga tak kalah pentingnya karena unsur ini adalah kunci untuk
mnggunakan uranium. 235U, meski terdapat di alam hanya berkadar 0.71%, sangat
mudah direaksikan fisi dengan neutron lambat sehingga reaksi berantai fisi yang
panjang dapat dibuat dalam kontrol berkonstruksi dasar uranium alam dan
moderator yang cocok, seperti air berat atau grafit, sendirian saja.
Uranium-235 bisa dipekatkan dengan difusi gasdan proses fisika lainnya,
bila diinginkan dan digunakan sebagai bahan bakar uklir secara langsung,
menggantikan uranium alamiah, atau digunakan sebagai bahan peledak.
Uranium alamiah, sedikit diperkaya dengan 235 U degan kadar yang rendah,
digunakan sebagai bahan bakar kontrol nuklir untuk menghasilkan listrik. Thorium
alamiah dapat diradiasikan dengan neutron sebagai berikut untuk menghasilkan
6ontrol 233 U yang penting:
232Th(n, gamma) ? 233Th –(beta)? 233Pa –(beta)? 233U Meski thorium sendiri tidak
direaksikan secara fisi, 233 U, dalam hal ini digunakan sebagai bahan bakar nuklir.
Kontrol uranium yang tereaksi fisi secara lengkap memiliki nilai bahan bakar yang
sama dengan batu bara sebanyak 1500 ton lebih. Kegunaan bahan bakar nuklir untuk
menghasilkan listrik, untuk membuat energi nuklir yang digunakan untuk tujuan
damai, dan sebagai peledak, sangat diketahui dengan baik. Kapasitas 429 reaktor
pembangkit listrik tenaga nuklir di seluruh dunia yang beroperasi pada Januari 1990
diperkirakan mencapai 311000 megawatt.
Penggunaan uranium di Amerika Serikat dikontrol oleh Komisi Pengawasan
Nuklir Amerika Serikat. Saat ini sedang dikembangkan penggunaan uranium yang
habis, yakni uranium dengn persentase 235 U berkurang hingga 0.2%. Uranium
digunakan dalam peralatan petunjuk inert, dalam kompas giro, sebagai imbangan
berat untuk permukaan, kontrol penerbangan, sebagai pemberat untuk kendaraan
pembawa missil, dan sebagai bahan pelindung. Logam uranium digunakan untuk
target sinar X untuk memproduksi sinar X berenergi tinggi; uranium nitrat berguna
untuk tinta fotografi, dan uranium asetat digunakan dalam kimia analisis. Kristal
uranium bersifat triboluminesens atau memiliki fenomena optis di mana cahaya
dihasilkan ketika ikatan asimetris rusak karena zatnya tergores atau dihancurkan.
Garam uranium juga digunakan untuk memproduksi kaca dan vaseline kuning.
Uranium dan senyawanya sangat beracun, baik dari sudut pandang kimia dan
radiologi

Anda mungkin juga menyukai