Ada banyak definisi tentang geokimia, tetapi definisi yang dilakukan oleh
Goldschmidt menekankan pada dua aspek yaitu:
Pada dasarnya definisi ini menyatakan bahwa geokimia mempelajari jumlah dan
distribusi unsur kimia dalam mineral, bijih, batuan tanah, air, dan atmosfer. Tidak
terbatas pada penyelidikan unsur kimia sebagai unit terkecil dari material, juga
kelimpahan dan distribusi isotop-isotop dan kelimpahan serta distribusi inti atom.
Semua endapan bijih adalah produk dari daur yang sama di dalam proses-proses
geologi yang mengakibatkan terjadinya tanah, sedimen dan batuan. Gambar 1
merupakan ringkasan dari daur geologi dan contoh-contoh tipe bijih yang dihasilkan
pada berbagai stadia daur.
Gambar 1. Daur geologi, geokimia dan terbentuknya bijih
1.3 Dispersi
Dispersi geokimia adalah proses menyeluruh tentang transpor dan atau fraksinasi
unsur-unsur. Dispersi dapat terjadi secara mekanis (contohnya pergerakan pasir di
sungai) dan kimiawi (contohnya disolusi, difusi dan pengendapan dalam larutan).
Mobilias unsur akan berbeda dalam lingkungan yang berbeda, contohnya: F bersifat
sangat mobil dalam proses pembekuan magma (pembentukan batuan beku), cebakan
pneumatolitik dan hidrotermal, namun akan sangat tidak mobil (stabil sekali) dalam
proses metamorfose dan pembentukan tanah. Bila F masuk ke air akan menjadi
sangat mobil kembali.
Unsur yang berbeda yang ditemukan dalam suatu endapan bisa memiliki mobilitas
yang sangat berbeda, sehingga mungkin tidak memberikan anomali yang sama secara
spasial. Misalnya: Pb dan Zn sangat sering terdapat bersama-sama (berasosiasi) di
dalam endapan bijih (di dalam lingkungan siliko-alumina), sedangkan dalam
lingkungan pelapukan Zn yang jauh lebih mobil daripada Pb akan mudah mengalami
pelindian, sehingga Pb yang tertinggal akan memberikan anomali pada zona
mineralisasinya. Contoh lainnya:
Contohnya : Emas kelimpahannya kecil dalam bijih, oleh karena itu pola dispersinya
hanya mengadung kadar emas yang sangat rendah, kurang dari batas minimal yang
dapat dianalisis. Di lain pihak, Cu, As, atau Sb dapat berasosiasi dengan emas dalam
kelimpahan yang relatif besar.
1.7 Anomali Geokimia
Bijih mewakili akumulasi dari satu unsur atau lebih diatas kelimpahan yang kita
anggap normal. Kelimpahan dari unsur khusus di dalam batuan barren disebut
background. Penting untuk disadari bahwa tak ada unsur yang memiliki background
yang seragam, beberapa unsur memiliki variasi yang besar bahkan dalam jenis batuan
yang sama. Contohnya background nikel:
Tujuan mencari nilai background adalah untuk mendapatkan anomali geokimia, yaitu
nilai di atas background yang sangat diharapkan berhubungan dengan endapan bijih.
Karena sejumlah besar contoh bisa saja memiliki nilai di atas background, maka ada
nilai ambang/nilai batas yang digunakan untuk menentukan anomali, yang dikenal
dengan sebutan threshold, yaitu nilai rata-rata plus dua standar deviasi dalam suatu
populasi normal. Semua nilai di atas nilai threshold didefinisikan sebagai anomali.
A. Uranium
Uranium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang U dan nomor atom 92. Logam ini merupakan logam putih berwarna
keperakan yang termasuk dalam deret aktinida pada tabel periodik unsur. Uranium
memiliki 92 proton, 92 elektron, dan berelektron valensi 6. Inti uranium mengikat
sebanyak 141 sampai dengan 146 neutron, sehingganya terdapat 6 isotop uranium.
Namun, isotop yang paling umum adalah uranium-238 (146 neutron) dan uranium-
235 (143 neutron).
Semua isotop uranium tidak stabil dan bersifat radioaktif lemah. Uranium
memiliki bobot atom terberat kedua di antara semua unsur-unsur kimia yang dapat
ditemukan secara alami. Massa jenis uranium kira-kira 70% lebih besar
daripada timbal, namun tidaklah sepadat emas ataupun tungsten. Uranium dapat
ditemukan secara alami dalam konsentrasi rendah (beberapa bagian per
juta (ppm)) dalam tanah, bebatuan, dan air.
B. Eksplorasi
C. Kegunaan
Uranium adalah bahan bakar nuklir yang sangat penting. Uranium 238 bisa
diubah menjadi Plutonium yang bida direaksikan fisi dengan reaksi sebagai
berikut:238U(n, gamma) ? 239U –(beta)? 239Np –(beta)? 239 Pu
Konversi nuklir ini 6ont dibawa ke dalam kontrol awal di mana sangat
memungkinkan untuk menghasilkan material baru yang 6ont direaksikan fisi,
daripada material yang 6ont direaksikan fissi dalam memelihara reaksi berantai.
Uranium-235 juga tak kalah pentingnya karena unsur ini adalah kunci untuk
mnggunakan uranium. 235U, meski terdapat di alam hanya berkadar 0.71%, sangat
mudah direaksikan fisi dengan neutron lambat sehingga reaksi berantai fisi yang
panjang dapat dibuat dalam kontrol berkonstruksi dasar uranium alam dan
moderator yang cocok, seperti air berat atau grafit, sendirian saja.
Uranium-235 bisa dipekatkan dengan difusi gasdan proses fisika lainnya,
bila diinginkan dan digunakan sebagai bahan bakar uklir secara langsung,
menggantikan uranium alamiah, atau digunakan sebagai bahan peledak.
Uranium alamiah, sedikit diperkaya dengan 235 U degan kadar yang rendah,
digunakan sebagai bahan bakar kontrol nuklir untuk menghasilkan listrik. Thorium
alamiah dapat diradiasikan dengan neutron sebagai berikut untuk menghasilkan
6ontrol 233 U yang penting:
232Th(n, gamma) ? 233Th –(beta)? 233Pa –(beta)? 233U Meski thorium sendiri tidak
direaksikan secara fisi, 233 U, dalam hal ini digunakan sebagai bahan bakar nuklir.
Kontrol uranium yang tereaksi fisi secara lengkap memiliki nilai bahan bakar yang
sama dengan batu bara sebanyak 1500 ton lebih. Kegunaan bahan bakar nuklir untuk
menghasilkan listrik, untuk membuat energi nuklir yang digunakan untuk tujuan
damai, dan sebagai peledak, sangat diketahui dengan baik. Kapasitas 429 reaktor
pembangkit listrik tenaga nuklir di seluruh dunia yang beroperasi pada Januari 1990
diperkirakan mencapai 311000 megawatt.
Penggunaan uranium di Amerika Serikat dikontrol oleh Komisi Pengawasan
Nuklir Amerika Serikat. Saat ini sedang dikembangkan penggunaan uranium yang
habis, yakni uranium dengn persentase 235 U berkurang hingga 0.2%. Uranium
digunakan dalam peralatan petunjuk inert, dalam kompas giro, sebagai imbangan
berat untuk permukaan, kontrol penerbangan, sebagai pemberat untuk kendaraan
pembawa missil, dan sebagai bahan pelindung. Logam uranium digunakan untuk
target sinar X untuk memproduksi sinar X berenergi tinggi; uranium nitrat berguna
untuk tinta fotografi, dan uranium asetat digunakan dalam kimia analisis. Kristal
uranium bersifat triboluminesens atau memiliki fenomena optis di mana cahaya
dihasilkan ketika ikatan asimetris rusak karena zatnya tergores atau dihancurkan.
Garam uranium juga digunakan untuk memproduksi kaca dan vaseline kuning.
Uranium dan senyawanya sangat beracun, baik dari sudut pandang kimia dan
radiologi