BIDANG KEGIATAN:
PKM KARSA CIPTA
Diusulkan oleh :
Hijrawati 16 001 007 (Ketua Peneliti) 2016
Andi Eni Firdani 16 001 024 (Anggota Peneliti) 2016
Hardiman 17 001 020 (Anggota Peneliti) 2017
BIDANG KEGIATAN:
PKM KARSA CIPTA
Diusulkan oleh :
Hijrawati 16 001 007 (Ketua Peneliti) 2016
Andi Eni Firdani 16 001 024 (Anggota Peneliti) 2016
Hardiman 17 001 020 (Anggota Peneliti) 2017
i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA
Dr. Ir. Minanrny Gobel, M.Si Didit Kustantio Dewanto, S.Kel., M.Si.
NIP.19640430 198903 2 002 NIDN. 0919058602
ii
RINGKASAN
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... ii
RINGKASAN............................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................ iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 2
1.3 Tujuan dan Manfaat…………........................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Mangrive Rhizophora sp.................................................. 2
2.2 Antioksidan....................................................................................... 3
2.3 Proses Pengolahan “Teh”…………………………………………. 3
2.4 Standar Nasional Indonesia Teh Wangi…………………………... 4
2.5 Hasil Penelitian “Teh” Daun Mangrove………………………….. 5
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian............................................................ 5
3.2 Alat dan Bahan.................................................................................. 5
3.3 Prosedur Penelitian............................................................................ 6
3.3.1 Persiapan Bahan Baku.................................................................... 6
3.3.2 Pembuatan “Teh Wangi” Daun Mangrove……………………… 6
3.3.3 Pengujian Aktivitas Antioksidan…………………….………….. 6
3.3.4 Pengujian Toksisitas………………………………….…………. 6
3.3.5 Analisis Angka Lempeng Total………………………….……… 7
3.3.6 Analisis Proksimat…………………………………….………… 7
3.3.7 Analisis GC-MS………………………………………….……… 8
3.3.8 Analisis Cemaran Logam Berat………………………….……… 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-.................................................... 8
A. Jadwal Penelitian............................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 9
LAMPIRAN.................................................................................................. 11
iv
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Rhizophora merupakan jenis mangrove yang banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat lokal. Banyak penelitian berkembang untuk menguji khasiat dan
kegunaan mengonsumsi daun Rhizophora. Antioksidan menjadi salah satu
penelitian yang sering dilakukan pada tumbuhan mangrove, hal ini disebabkan
oleh antioksidan memegang peran penting dalam adaptasi tumbuhan terhadap
tekanan abiotik dan biotik. Antioksidan utama yang diproduksi oleh tumbuhan
adalah metabolit sekunder yang di antaranya adalah senyawa fenolat sederhana
maupun kompleks. Selain memiliki peran penting terhadap tumbuhan, antioksidan
juga memiliki manfaat bagi manusia. Manfaat antioksidan antara lain dapat
melindungi organ mata, fungsi paru paru, dan fungsi jaringan syaraf (Dickinson
2002).
Semua organisme hidup membutuhkan sistem antioksidan dalam menunjang
kehidupannya. Bagi kelangsungan hidup organisme, antioksidan berfungsi dalam
perlindungan terhadap kerusakan oksidatif dan berperan penting dalam jalur
sinyal utama dari sistem metabolisme sel. Antioksidan mencegah kerusakan sel
dari reactive oxygen species (ROS) (Devi et al., 2011).
Salah satu sumber potensial antioksidan alami yaitu dari tumbuhan
mangrove (Nurjanah et al., 2015). Di Asia Selatan dan India, mangrove
dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Wibowo et al. (2009) melaporkan adanya
potensi ekstrak dari berbagai spesies mangrove sebagai anti-inflamasi,
antioksidan, anti-bakteri dan antivirus. Hasil-hasil penelitian juga melaporkan
bahwa mangrove sedang dikaji untuk pengobatan penyakit diabetes asama,
kanker, maag penyembuhan luka dan AIDS (Itoigawa et al., 2001; Babu, Shylesh,
& Padikkala, 2001 dan Premanathan et al., 1999).
Penelitian awal yang telah dilakukan (Hanifah et al. 2017) menunjukkan
persentase inhibisi dan nilai IC50 daun mangrove Rhizophora sp. cukup tinggi dan
masuk kategori antioksidan sedang. Pada penelitian pendahuluan yang dilakukan
oleh tim, air seduhan daun mangrove Rhizophora sp. yang dilarutkan dalam air
hangat matang berwarna coklat kemerahan, hampir sama dengan seduhan daun
teh pada umumnya. Hal ini sesuai dengan penelitian Ferdiansyah (2017) yang
telah menguji antioksidan dan mutu organoleptik “teh” daun mangrove
Rhizophora sp. Hasil penelitian menunjukkan panelis menyukai bau dan warna
“teh” daun mangrove Rhizophora sp. Eksplorasi potensi daun mangrove
Rhizophora sp. sebagai minuman herbal “teh wangi” yang berantioksidan
membutuhkan analisis yang lebih mendalam agar bisa menjadi alternatif sumber
antioksidan alami bagi masyarakat. Maka dari itu, perlu dilakukan inovasi dalam
mengolah mangrove sebagai bahan yang dapat dikonsumsi salah satunya
“minuman teh”, sebagai minuman suplemen kesehatan.
2
listrik, pengaduk kayu, kompor, kain saring, kain blacu, blender, gelas takar 100
ml, toples plastik, desikator, timbangan analitik, termometer, tabung reaksi, gelas
ukur, erlenmeyer, Freeze drier, spektrofotometer UV-Vis, tanur, GC-MS, laminar
air flow dan AAS. Bahan yang akan digunakan daun mangrove Rhizophora sp.,
air steril, kristal 1,1-diphenyl-2-pycrylhydrazyl (DPPH), metanol, vitamin C, larva
udang Artemia salin, media PCA dan bahan untuk analisis cemaran logam berat.
3.3 Prosedur Pelaksanaan
Program ini merupakan kegiatan eksperimenal dengan menguji karateristik
larutan daun mangrove Rhizophora sp. dalam pelarut air matang. Tepung daun
mangrove akan dilarutkan sebanyak 2 g dalam 100 ml air matang. Parameter yang
diamati adalah aktivitas antioksidan, toksisitas, analisis GC-MS, angka lempeng
total, cemaran logam berat dan kadar proksimat.
3.3.1 Persiapan Bahan Baku
Bahan baku daun mangrove Rhizophora sp. yang diperoleh di pesisir Teluk
Palu akan disortir, dibersihkan dan dikeringkan. Daun yang dipetik adalah daun
yang berada di pucuk.
3.3.2 Pembuatan “Teh Wangi” Daun Mangrove Rhizophora sp.
Pembuatan “teh wangi” daun mangrove mengikuti petunjuk
Ayuningtyastuty (2009) bahwa tahap pembuatan teh mulai dari pelayuan,
penggulungan, pengeringan awal, pengeringan akhir 1, pengeringan akhir 2,
sortasi dan penghalusan. Daun yang sudah halus akan disterilkaan dibawah lampu
UV selama 15 menit. Lalu, serbuk daun sebanyak 2 g akan diseduh dengan air
steril panas (80-90°C) dalam wadah. Lalu didiamkan selama 3 menit dan dituang
ke dalam wadah kecil. Dari proses ini diperoleh larutan “teh wangi” daun
mangrove.
3.3.3 Pengujian Aktivitas Antioksidan (Maydina, 2012)
Pengujian ini akan menggunakan metode DPPH. Air hasil seduhan daun teh
mangrove akan diuapkan kandungan airnya. Ekstrak sampel ditimbang sebanyak
25 mg, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml. Setelah itu, ditambahkan
pelarut etanol sehingga diperoleh konsentrasi larutan 1000 ppm. Lalu dilakukan
pengenceran untuk mendapatkan larutan 200 ppm. Larutan ini diambil sebanyak 2
ml dan ditambahkan dengan 2 ml larutan DPPH 50 µM. Campuran
dihomogenkan dan dibiarkan selama 30 menit dalam tempat gelap. Kemudian
diukur serapan radikal bebasnya pada panjang gelombang 517 nm. Larutan blanko
dibuat hanya satu kali ulangan saja. Setelah itu, aktivitas antioksidan dari masing-
masing sampel dan antioksidan pembanding akan dinyatakan dengan persen
inhibisi yang dihitung dengan :
% Inhibisi = × 100%
3.3.4 Pengujian Toksisitas
Metode pengujian toksisitas menggubakan metode Brine Shrimp Lethality
(BST). Organisme uji yang akan digunakan ialah larva udang (Artemia salina
Leach). Sebanyak 50 mg telur udang (A. salina) disiapkan. Kemudian akan
7
dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air laut 250 ml air laut. Lalu, akan
diletakkan di bawah cahaya lampu yang dilenglapi aerator dengan suhu 25oC.
Setalah 24 jam telur udang akan menetas dan menjadi larva. Larva yang berumur
48 jam yang akan digunakan dalam pengujian toksisistas.
Sampel akan dibuat konsentrasi 0,1 ppm, 1 ppm, 10 ppm, 100 ppm, dan
1000 ppm. Lalu akan dicukupkan dengan 5 ml air laut. Setelah itu, akan
dimasukkan 10 ekor larva udang (A. salina). Kemudian dicukupkan menjadi 10
ml air laut dan diinkubasi selama 24 jam. Setelah inkubasi akan diamati kematian
larva udang dan dihitung LC50.
3.3.5 Analisis Angka Lempeng Total
Prosedur pengujian angka lempeng total mengikuti Standar Nasional
Indonesia (SNI) No. 01-2332.3 Tahun 2006 tentang penentuan angka lempeng
total pada produk perikanan. Prosedur kerjanya sebagai berikut : pertama
ditimbang sebanyak 25 g sampel abon kemudian dimasukkan ke dalam plastik.
Lalu ditambahkan 225 ml larutan BFP steril dihomogen selama 1-2 menit (larutan
ini dianggap pengenceran 10-1. Setelah itu, dipindahkan 1 ml dari pengenceran 10-
1
dan dimasukkan ke dalam tabung yang berisi larutan BPB 9 ml untuk
mendapatkan pengenceran 10-2. Kemudian dipindahkan 1 ml dari pengenceran 10-
2
dan dimasukkan ke dalam tabung yang berisi larutan BPB 9 ml untuk
mendapatkan pengenceran 10-3. Langkah ini dilakukan sampai mendapatkan
tabung pengenceran 10-5.
Setelah itu, dipipet sebanyak 1 ml dari 3 seri pengenceran terakhir (10-3,
10-4, 10-5) dan dimasukkan ke dalam cawan petri steril serta lakukan secara duplo
untuk tiap seri pengenceran. Lalu ditambahkan 12-15 ml Plate Count Agar (PCA)
yang sudah didinginkan pada suhu ke masing-masing cawan petri yang sudah
berisi larutan sampel. Kemudian dilakukan agar larutan sampel dan media PCA
tercampur seluruhnya. Sesudah itu, dibiarkan sampai media PCA menjadi padat.
Media PCA ini diinkubasi selama 48 jam ± 2 jam pada suhu 35 °C dengan posisi
cawan terbalik. Lalu dihitung cawan-cawan yang telah ditumbuhi bakteri.
3.3.6 Analisis Proksimat
Kadar Air
Penentuan kadar air mengikuti petunjuk cara pengujian makanan dan
minuman (BSN, 1992). Prosedurnya, yaitu sampel dengan berat sekitar 1 – 2 g
ditimbang pada sebuah cawan porcelain yang telah diketahui bobotnya (W).
Kemudian, sampel dikeringkan dalam oven pada suhu 105 ºC selama 3 jam. Lalu,
didinginkan pada desikator. Setelah itu, sampel ditimbang (W1). Prosedur ini
diulangi sehingga diperoleh bobot tetap. Persentase dari kadar air dihitung dengan
menggunakan rumus :
Kadar air = × 100 %
Kadar Abu
Prinsip penetapan kadar abu mengikuti panduan AOAC (1995).
Prosedurnya, yaitu dengan menimbang sisa mineral hasil pembakaran bahan
8
organik pada suhu 650 ºC. Cawan kosong dipanaskan dalam oven lalu
didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang beratnya. Sampel
ditimbang sebanyak 5 g dan diletakkan dalam cawan, kemudian dibakar dalam
kompor listrik sampai tidak berasap. Cawan kemudian dimasukkan ke dalam
tanur. Secara bertahap suhu tanur dinaikkan hingga mencapai suhu 650 ºC hingga
diperoleh abu yang berwarna putih keabu-abuan. Cawan kemudian didinginkan
dalam desikator, setelah dingin cawan ditimbang. Persentase dari kadar abu dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :
cemaran logam
berat dan toksisitas
6. Analisis data
Penyusunan dan
7. pengunggahan
laporan kemajuan
Pengukuran
kandungan
8.
proksimat, dan
angka lempeng total
9. Analisis data
Penyusunan dan
pengunggahan
10.
laporan akhir dan
artikel
DAFTAR PUSTAKA
Agoramoorthy, G. et al., 2008. Evaluation of antioxidant polyphenols from
selected mangrove plants of India. Asian Journal of Chemistry, 20(2),
pp.1311–1322.
Ayuningtyastuty, H., 2009. Laporan Magang di PT. Rumpun Sari Kemuning I
Ngargoyoso Karanganyar (Quality Control Pada Proses Produksi Teh
Hijau), Surakarta.
Babu, B.H., Shylesh, B.S. & Padikkala, J., 2001. Antioxidant and
hepatoprotective effect of Acanthus ilicifolius. Fitoterapia, 72(3), pp.272–
277.
Bandaranayake, W.M., 2002. Bioactivities, bioactive compounds and chemical
constituents of mangrove plants. Wetlands Ecology and Management, 10(6),
pp.421–452.
Banerjee, D. et al., 2008. Antioxidant activity and total phenolics of some
mangroves in Sundarbans. African Journal of Biotechnology, 7(6), pp.805–
810.
BSN, Badan Standardisasi Nasional, 2002. SNI No.01-1989-2002 tentang Teh
Wangi, Jakarta.
BSN, Badan Standardisasi Nasional. 2011. SNI No,2354.5:2011 tentang
Pengukuran cemaran logam berat pada produk perikanan. Jakarta
Devi, G.K. et al., 2011. In vitro antioxidant activities of selected seaweeds from
Southeast coast of India. Asian Pacific Journal of Tropical Medicine, 4(3),
pp.205–211.
Dickinson, A. 2002. Benefits of antioxidant: may help protect eyes, lungs, and
brain. Council for responsible nutrition. Dixon, R.A., Paiva, N.L., 1995.
Stress-induced phenylpropanoid metabolism. Plant Cell 1995; 7 : 1085 97.
DKP, 2007. Profil Teluk Palu Provinsi Sulawesi Tengah,
Eyrika, 2011. Penentuan Daerah Penangkapan Potensial Ikan Selar Bentong
(Selar crumenophthalmus) Di Perairan Teluk Palu. Universitas Hasanuddin.
Ferdiansyah. 2017. Uji Aktivitas Antioksidan dan Mutu Organoleptik Teh Daun
Mangrove Rhizophora mucronata. Skripsi. Sekolah Tinggi Perikanan dan
Kelautan. Palu.
Gao, M. & Xiao, H., 2012. Activity-guided isolation of antioxidant compounds
10
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1 Posona SMPN 2 Kasimbar SMKN 1
Kasimbar
Jurusan - - Budidaya
Perikanan
Tahun Masuk 2004 2010 2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
syarat dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-
KC).
Palu, 4 Desember 2017
HIJRAWATI
12
Biodata Anggota
A. Anggota Tim Pengusul 1
1 Nama Lengkap Andi Eni Firdani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
4. NIM 16 001 024
5. Tempat Tanggal Lahir Paranggi, 12 Juni 1998
6. E-Mail enifirdani@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 081242844933
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Inpres 2 MTS Alkhairat SMK Negeri
Paranggi Ampibabo Ampibabo
Jurusan - - Nautika Kapal
Penangkap Ikan
Tahun Masuk 2004 2010 2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
syarat dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-
KC).
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD 2 Inti Toaya SMP N 1 Sindue SMA N 1 Sindue
Jurusan - -
Tahun Masuk 2003 2009 2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
syarat dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-
KC).
HARDIMAN
14
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama PT Universitas Sam Ratulangi Universitas Sam Ratulangi
Bidang Ilmu Ilmu Kelautan Ilmu Perairan
Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2012
Judul Skripsi / Kepadatan Ascidiacea Kultur Massal Rotofer
Thesis Didemmum molle dan Branchionus rotundiformis
Simbionnya Prochloron sp. di Tanpa Mikroalga dan Aerasi
Perairan Pantai Tasik Ria
B. Pengalaman Penelitian
No. Tahun Judul Penelitian
Ekplorasi Khitin dan Khitosan dari Zooplankton Laut Serta
1 2011 Karakterisasi Sifat Kimia-Fisika dan Farmasetika Sebagai Sediaan
Farmasi
Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Jamur Laut Yang Diisolasi
2 2016
dari Sponge
Skrining Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daum Mangrove dari
3 2017
Pesisir Teluk Palu
Karaterisasi Mutu Organoleptik “Teh” Daun Mangrove Rhizophora
4 2017
sp.
C. Pengalaman Publikasi
No. Tahun Judul Penelitian Nama Jurnal/Volume
Kultur Massal Rotifer Branchionus Pacific Journal (ISSN
1 2012
rotundiformis Tanpa Mikroalga 1907-9672) Vol. 1/No. 7
Evaluasi Komparatif Beberapa Model
Matematika Dalam Mendeskripsi Jurnal Riset Unkrit
2 2012 Pertumbuhan Rotifer Branchionus (ISSN 2302-8211) Vol.
rotundiformis dan Bebek Entok Cairina 1/No. 1
moschata
Skrining Aktivitas Antibakteri Dari Kauderni : (ISSN : 2541-
3 2016
Ekstrak Jamur Laut 0571 Vol. 1/No. 1
Kepadatan Ascidiacea Didemnum molle Kauderni : (ISSN : 2541-
4 2016
di Perairan Pantai Tasik Ria 0571 Vol. 1/No. 1
15
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
syarat dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-
KC).
3. Perjalanan
Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian
(Rp) (Rp)
Perjalanan lokal Pelaksanaan
90 hari 20,000 1.800.000
di kota palu Penelitian
Perjalanan dari
kampus STPL Pengambilan
3 kali 100,000 300,000
ke Pesisir Teluk daun mangrove
Palu
Perjalanan lokal
dosen Pendampingan 40 hari 20,000 800,000
pendamping
SUB TOTAL (Rp) 1,100,000
4. Lain-Lain
Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian
(Rp) (Rp)
Pelaporan Mencetak
1 paket
kemajuan dan laporan dan 700000 700000
laporan final penjilidan (5minggu)
Pengolahan 1 paket
Analisis data data hasil 500000 500000
penelitian (2minggu)
SUB TOTAL (Rp) 1,200,000
Dihamparkan di wadah
Pelayuan
Suhu 100-120 oC, 15-30 menit, Ka : 60-70%
Penggulungan
15-20 menit
Pengeringan Awal
Suhu 125-150 oC, 20-30 menit, Ka : 20-25%
Pengeringan Akhir 1
Suhu 100 oC, 20-30 menit, Ka : 15-20%
Pengeringan Akhir 2
Suhu 125-150 oC, 10-12 menit, Ka : 4-5%
Daya Antioksidan Toksisitas Analisa GC-MS ALT Cemaran Logam Berat Proksimat
Dibadingkan
Analisa Data Mutu Seduhan“Teh Wangi” Daun Mangrove dengan Data Mutu
“Teh Wangi” dalam
Kemasan
Prototipe “Teh Wangi”
Daun Mangrove
Rhizophora sp.