NIM : 11140163000019
Kelas : Fisika 2 A
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Alamat Blog : mayurikoolivia.blogspot.com
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
KONSEP DIRI
A. Konsep Diri
1. Pengertian Konsep diri
1
Avin Fadilla Helmi, Gaya Kelekatan dan Konsep Diri, Jurnal Psikologi 1999 UGM hal. 9.
2
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Edisi Revisi, Penerbit Rosda Karya, hal. 99-100.
3
Rina Oktaviana, Hubungan Antara Penerimaan Diri terhadap Cara-Cara Perkembangan
Sekunder dengan Konsep Diri pada Remaja Puteri SLTPN 10 Yogyakarta hal. 3-4.
4
Ibid hal. 4.
5
Lita H Wulandari & Pasti Rola, Konsep Diri dan Motivasi Berprestasi Remaja Penghuni Panti
Asuhan, Jurnal Pemberdayaan Komunitas, Mei 2004, Volume 3, Nomor 2 hal. 81-82.
1
baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya,
maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
Dari uraian di atas dapat disimpulkan pengertian konsep diri
adalah cara individu memandang dirinya secara utuh, baik fisikal,
emosional, intelektual, sosial, dan spiritual terhadap masyarakat, lingkungan
maupun terhadap Tuhan Yang Maha Esa .
d. Kerancuan Identitas
Kekacauan identitas adalah kegagalan individu
mengintegrasikan aspek – aspek identitas masa kanak – kanak ke dalam
kematangan aspek psikososial kepribadian pada masa dewasa yang
harmonis.
e. Depersonalisasi
Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis dan asing
terhadap diri sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta
tidak dapat membedakan dirinya dengan orang lain.
6
Nina Mutmainah, Psikologi Komunikasi, Universitas Terbuka, 1999 hal. 101.
2
B. Pembagian Konsep Diri
2. Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia
seharusnya bertingkah laku berdasarkan standar pribadi. Pada usia yang
lebih tua dilakukan penyesuaian yang merefleksikan berkurangnya kekuatan
fisik dan perubahan peran serta tanggung jawab11. Menurut Anna Keliat
(2005), ada beberapa faktor yang mempengaruhi ideal diri, yaitu12 :
a. Kecenderungan individu menetapkan ideal pada batas kemampuannya.
b. Faktor budaya akan mempengaruhi individu menetapkan ideal diri.
c. Ambisi dan keinginan untuk melebihi dan berhasil, kebutuhan yang
realistis, keinginan untuk mengklaim diri dari kegagalan, perasaan cemas
dan rendah diri.
d. Kebutuhan yang realistis.
e. Keinginan untuk menghidari kegagalan.
f. Perasaan cemas dan rendah diri.
7
Salbiah, Konsep Diri, Program Studi Ilmu Keperawatan, 2006, USU Repository.
8
Ibid hal. 6.
9
Ibid hal. 6.
10
Potter & Perry, 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Jakarta.
11
Stuart & Sundeen, 2005, Buku Ajar Keperawatan Jiwa, Jakarta.
12
Anna Keliat, 2005, Proses Keperawatan Kesehatan, Jiwa Edisi 2, Jakarta.
3
Ideal diri hendaknya ditetapkan tidak terlalu tinggi, tetapi masih
lebih tinggi dari kemampuan agar tetap menjadi pendorong dan masih dapat
dicapai.
3. Harga Diri
Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai
dengan menganalisis seberapa banyak kesesuaian tingkah laku dengan ideal
dirinya. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, yaitu dicintai,
dihormati dan dihargai. Mereka yang menilai dirinya positif cenderung
bahagia, sehat, berhasil dan dapat menyesuaikan diri, sebaliknya individu
akan merasa dirinya negatif, relatif tidak sehat, cemas, tertekan, pesimis,
merasa tidak dicintai atau tidak diterima di lingkungannya13.
4. Identitas
Identitas adalah pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang
bertanggung jawab terhadap kesatuan, kesinambungan, konsistensi, dan
keunikan individu. Mempunyai konotasi otonomi dan meliputi persepsi
seksualitas seseorang. Pembentukan identitas dimulai pada masa bayi dan
seterusnya berlangsung sepanjang kehidupan tapi merupakan tugas utama
pada masa remaja.
13
Anna Keliat, 2005, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2, Jakarta.
14
Ibid.
15
Anna Keliat, 1995, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi I, Jakarta.
4
Menurut Calhoun dan Acocela (1990),16 dalam
perkembangannya konsep diri terbagi menjadi dua, yaitu konsep diri positif
dan konsep diri negatif.
1. Konsep Diri Positif
Konsep diri positif kepada penerimaan diri bukan sebagai suatu
kebanggaan yang besar tentang diri. Konsep diri yang positif bersifat stabil
dan bervariasi. Individu yang memiliki konsep diri positif adalah individu
yang tahu betul tentang dirinya.
16
Lita H Wulandari & Pasti Rola, 2004, Konsep Diri dan Motivasi Berprestasi Remaja Penghuni
Panti Asuhan, Jurnal Pemberdayaan Komunitas Volume 3, Nomor 2, hal. 83.
5
3. Roles You Play-Role Taking
Peran memiliki pengaruh terhadap konsep diri, adanya aspek
peran yang kita mainkan sedikit banyak akan mempengaruhi konsep diri
individu. Peran yang individu mainkan itu adalah hasil dari sistem nilai
individu. Individu dapat memotret diri sebagai individu yang bermain sesuai
persepsi yang didasarkan pada pengalaman diri sendiri, yang di dalamnya
terdapat unsur selektivitas dari keinginan individu untuk memainkan peran.
4. Reference Groups
Konsep diri individu juga terbentuk dari adanya kelompok yang
bercirikan individu itu terkumpul dalam suatu kelompok atau komunitas
yang diiinginkan. Setiap kelompok tersebut mempunyai ikatan enosional
yang pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri
individu. Dalam kelompok tersebut individu akan mengarahkan perilakunya
dan menyesuaikan dirinya sesuai dengan ciri-ciri dan karakteristik
kelompoknya itu. Artinya jika kelompok ini kita anggap penting dalam arti
mereka dapat menilai dan bereaksi pada kita, hal ini akan menjadi kekuatan
untuk menentukan konsep diri. Jadi cara kita menilai diri kita merupakan
bagian dari fungsi kita dievaluasi oleh kelompok rujukan.
5. Berpikir positif
Segala sesuatu tergantung pada cara kita memandang segala
sesuatu baik terhadap persoalan maupun terhadap seseorang, artinya
kendalikan pikiran jika pikiran itu mulai menyesatkan jiwa dan raga.
1. Pengertian Prestasi
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah
ia melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Webster’s New International Dictionary mengungkapkan bahwa prestasi
adalah : “Achievement test a standardised test for measuring the skill or
6
knowledge by person in one more lines of work a sudy”.17 Prestasi adalah tes
standar untuk mengukur kecakapan atau pengetahuan bagi seseorang dalam
satu atau lebih garis-garis pekerjaan atau belajar. Prestasi belajar yang
dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor
yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari
luar diri (faktor eksternal) individu.
a. Meningkatkan Motivasi
b. Meningkatkan rasa percaya diri
c. Menjadikan seseorang memahami dirinya, baik kelebihan dan
kekurangannya
d. Menjadikan seseorang untuk berpikir positif
e. Memudahkan seseorang dalam belajar
7
DAFTAR PUSTAKA