Anda di halaman 1dari 3

RESUME BAYI BARU LAHIR (BBL)

PADA BAYI NY. S NEONATUS ATERM


DI RUANG BAYI SEHAT OBSTETRI RSUP dr. KARIADI SEMARANG
Disusun untuk Memenuhi Tugas pada Stase Keperawatan Maternitas

Pembimbing Akademik : Ns. Fatikhu Yatuni Asmara, S.Kep.,M.Sc


Pembimbing Klinik : Sri Rejeki, S.Tr.Keb

Disusun oleh :
Maftukhatun Ni’mah
22020118220098

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXXIII


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
RESUME BAYI BARU LAHIR (BBL)
PADA BAYI NY. D NEONATUS ATERM
DI RUANG BAYI SEHAT RSUP dr. KARIADI SEMARANG

Pada tanggal 11 Agustus 2019 pukul 10.00 lahir bayi laki-laki dari ibu
G1P0A0 usia 23 tahun, hamil 38 minggu, lahir secara Sectio Caesarea atas
indikasi CPD. Riwayat sakit selama hamil DM (-), HT (-), asma (-), sait jantung
(-), penyakit bronkopneumonia (+) dan CPD (+). Riwayat ANC > 4x, ANB (-),
penyakit selama kehamilan (-), minum obat/jamu diluar resep dokter (-). Kulit
ketuban pecah sesaat sebelum persalinan, bau khas, jumlah cukup, warna jernih.
Bayi lahir tidak langsung menangis, tonus otot baik dengan skor APGAR
8-9-10. BB lahir = 2980 gr, PB lahir = 48 cm, LK lahir = 35 cm, LD lahir 32,5
cm. Plasenta lahir secara manual, kotiledon infark (-), hematom (-)
Hasil pengkajian bayi menunjukkan nadi = 156x/menit, RR = 52x/menit,
nafas reguler, iraman teratur, suhu = 36,5oC, SpO2 : 94%. Dari pengkajian
pemeriksaan fisik didapatkan kepala molding bentuk mesochepal; ubun-ubun
belum menyatu; mata simetris, kotoran (-), perdarahan (-); telinga simetris,
kelainan (-), kedua lubang telinga (+), keluaran (-); mulut simetris, palatum mole
(+), palatum durum (+), reflek hisap (+), sekret (-); kedua lubang hidung (+),
keluaran (-), pernapasan cuping hidung (-); pergerakan leher baik, pembesaran
kelenjar limfe (-); bunyi napas vesikuler, retraksi dinding dada (-); Bunyi jantung
I-II normal; abdomen tidak kembung, BU (+), tali pusat basah sepanjang ± 3 cm;
lanugo masih tampak di wajah, lengan atas, dada, punggung, perut, kaki; vernix
tersisa sedikit ditubuh bayi; kelainan punggung (-); perempuan, miksi (+); anus
(+), mekonium (+); jari tangan lengkap, jari kaki lengkap, gerakan aktif, tangan
dan kaki simetris dan sejajar, kulit lembut dan tipis, warna kemerahan. Akral
dingin, sianosis (-), CRT > 2 detik; reflek tendon (+), reflek moro (+), reflek
rooting (+), reflek hisap (+), reflek babinski (+), reflek menggenggam (+), reflek
menangis (+).
Pengkajian kebutuhan dasar didapatkan bahwa ASI belum keluar, BAK
(+), BAB (+), flatus (+) telah dilakukan IMD, interaksi orang tua dan anak (+).
Bayi telah diberikan injeksi vit K 0.05mg/ IM dan chlorampenicol topical 1% dan
injeksi Hb0 (single dose). Masalah keperawatan yang muncul dari hasil
pengkajian yang telah dilakukan yaitu risiko ketidakefektifan termoregulasi
berhubungan dengan proses adaptasi (00274) dan risiko infeksi berhubunggan
dengan luka pemotongan tali pusat, dan imunitas bayi yang belum adekuat
(00004).
Intervensi untuk mengatasi masalah risiko ketidakefektifan termoregulasi
adalah perawatan bayi baru lahir (NIC:6880) dengan monitor suhu bayi dan
pernapasan, monitor warna kulit, monitor BAK, BAB, dan muntah pada bayi,
anjurkan ibu bayi memberikan ASI yang adekuat, pakaikan penutup kepala,
bedong, dan selimut hangat pada bayi baru lahir, letakkan bayi di sebelah ibu,
anjurkan ibu bayi untuk memberikan pelukan dan langsung bersentuhan antara
kulit ibu dan bayi saat menyusui, serta ganti baju bayi jika BAK dan BAB.
Intervensi untuk mengatasi risiko infeksi yaitu dengan menganjurkan
keluarga dan ibu untuk mencuci tangan sebelum menyentuh klien, mengobservasi
adanya tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, mengeluarkan nanah, ataupun
berbau, mengajarkan Ibu dan keluarga mengenai perawatan tali pusat yang benar,
memberikan edukasi pada ibu dan keluarga mengenai tanda dan gejala infeksi tali
pusat seperti kemerahan, mengeluarkan nanah, ataupun berbau, menjaga agar tali
pusat tetap kering dan terjaga dari kotoran, dan motivasi ibu memberikan ASI
secara rutin / sesuai keinginan bayi sebagai perlindungan bayi.
Implementasi dilakukan selama 2x24 jam. Masalah risiko ketidakefektifan
termoregulasi teratasi dengan hasil evaluasi Ny.S mengatakan telah melakukan
anjuran untuk menjaga kehangatan bayi dengan memeluk dan memberikan
selimut hangat. Suhu bayi 36,60C, RR: 40x/m, HR: 140x/m, kulit kemerahan,
akral hangat, tidak ada tanda hipotermi dan bayi bisa menyusu pada ibunya.
Masalah risiko ineksi juga teratasi dengan hasil evaluasi Ny.S mengatakan klien
tidak rewel, Ny.S mengatakan telah mengikuti anjuran untuk mencuci tangan
sebelum dan sesudah menyentuh bayinya, tali pusat sudah tampak lebih
mengering, tali pusat masih di klem dan terdapat sisa tali pusat sepanjang 3 cm,
tidak terlihat adanya kemerahan atau pus pada tali pusat.

Anda mungkin juga menyukai