Anda di halaman 1dari 2

Gangguan Masalah Kebutuhan Cairan Tubuh

Gangguan Masalah Kebutuhan Cairan Tubuh

1. Hipovolumi atau Dehidrasi

Kekurangan cairan ekste:rnal terjadi kare:na penurunan asupan cairan dan kelebihan pengeluaran
c:airan. '1'ubuh akan merespons kekurangan c:airan tubuh dengan mengosongkan cairan vaskular.
Sebagai kompensasi akibat penurunan cairan interstisial, tubuh akan mengalirkan cairan keluar sel.
Pengosongan cairan ini terjadi pada pasien diare dan muntah. Ada tiga macam kekurangan volum cairan
eksternal atau dehidrasi, yaitu:

Dehidrasi isotonik, terjadi jika kehilangan sejumlah c:airan dan elektrolitnya yang seimbang.

Dehidrasi hipertonik, terjadi jika kehilangan sejumlah air yang lebih banyak dari pada elektrolitnya.

Dehidrasi hipotonik, terjadi jika tubuh lebih banyak kehilangan elektrolitnya daripada air.

Kehilangan cairan ekstrasel yang berlebihan akan menyebabkan volume ekstrasel berkurang
(hipovolume). Pada keadaan dini, tidak terjadi perpindahan cairan daerah intrasel ke permukaan, sebab
osmolaritasnya sama. .Jika terjadi kekurangan cairan ekstrasel dalam waktu yang lama, kadar urea dan
nitrogen serta kreatinin meningkat dan menyebabkan terjadinya perpindahan cairan intrasel ke
pembuluh darah. Kekurangan cairan dalam tubuh dapat terjadi secara lambat atau cepat dan tidak selalu
cepat diketiahui. Kelebihan asupan pelarut sepcrtii protein dan klorida/natrium akan menycbabkan
ekskresi atau pengeluaran urine secara berlebihan, serta berkeringat banyak dalam waktu lama dan
terus-menerus. Kelainan lain yang menyebabkan kelebihan pengeluaran urine adalah adanya gangguan
pada hipotalamus, kele:njar gondok dan ginjal, diare, muntah yang terus-menerus, terpasang drainage,
dan lain-lain.

Macam dehidrasi (kurang volume cairan) berdasarkan derajatnya:

a. Dehidrasi Berat

Pengeluaran/kehilangan cairan 4-6 L.

Serum natrium 159-166 mhq/h.

Hipotensi.

Turgor kulit buruk.

Oliguria.

Nadi dan pernapasan meningkat.

Kehilangan cairan mencapai > 10% BB


b. Dehidrasi Sedang

Kehilangan cairan 2-4 1 atau antara 5-10% BB

Serum natrium 152-158 ml;q/h.

Mata cekung.

c. Dehidrasi Ringan dengan ciri-ciri mengalami kehilangan cairan mencapai 5% B atau 1,5-2 L.

2. Hipervolumi atau Overhidrasi

Terdapat dua manifestiasi yang ditimbulkan akibat kelebihan cairan yaitu hipervolume (peningkatan
volume darah) dan edema (kelebihan c:airan pada interstisial). Normalnya cairan interstisial tidak terikat
dengan air, teaapi elastis dan hanya terdapat di antara jaringan. Keadaan hipervolumi dapat
menyebabkan Pitting edema merupakan edema yang berada pada darah perife;r atau akan mencekung
setelah ditekan pada daerah yang bengkak, hal ini disebabkan karena perpindahan cairan ke: jaringan
melalui titik tekanan. Cairan dalam jaringan yang edema tidak digerakkan ke permukaan lain dengan
penekanan jari. Nonpitting edema tidak menunjukkan tanda kelebihan cairan ekstrasel, tetapi sering
karena infeksi dan trauma yang menyebabkan pengumpulan membekunya cairan pada permukaan
jaringa.n. Kelebihan cairan vaskular dapat meningkatkan hidrostatik cairan dan akan menekan cairan ke
permukaan interstisial, sehingga dapat menyebabkan edema anasarka (edema yang terdapat diseluruh
tubuh).

Peningkatan tekanan hidrostatik yang besar dapat me:nekan sejumlah cairan hingga ke membran kapiler
paru sehingga menyebabkan edema paru, dan dapat mengakibatkan kematian. Manifestasi edema paru
adalah penumpukan sputum, dispnea, batuk, dan suara ronki. Keadaan edema mi disebabkan karena
gagal jantung yang mengakibatkan pe:ningkatan pene:kanan pada kapiler darah paru dan perpindahan
cairan ke jaringan paru.

Anda mungkin juga menyukai