Anda di halaman 1dari 13

Sadar Wisata dan Sapta Pesona

forumpariwisata

3 tahun yang lalu


Iklan

Pariwisata terbukti telah mengangkat kehidupan masyarakat, karena sektor ini


mampu menggerakkan roda perekonomian di segala lapisan masyarakat dan
berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat, sekaligus mampu
mendorong pertumbuhan dan pengembangan wilayah.
Namun demikian, perlu disadari bahwa upaya-upaya pengembangan pariwisata
yang dilaksanakan oleh pemerintah sangat membutuhkan dukungan penuh dan
partisipasi aktif dari masyarakat.
Oleh karena itu sebagai upaya untuk membangun dukungan dan partisipasi
masyarakat, pemerintah secara sistematik dan terus menerus berupaya
menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya dukungan semua
pihak terhadap pengembangan sektor kepariwisataan

KONSEP SADAR WISATA DAN SAPTA PESONA

SADAR WISATA

Sadar Wisata dapat didefinisikan sebuah konsep


yang menggambarkan PARTISIPASI DAN DUKUNGAN SEGENAP
KOMPONEN MASYARAKAT DALAM MENDORONG TERWUJUDNYA
IKLIM YANG KONDUSIF BAGI TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA
KEPARIWISATAAN DI SUATU WILAYAHDAN BERTJUAN UNTUK
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT.
Dalam konteks pengertian tersebut, maka Gerakan SADAR WISATA dapat
dijabarkan :
Pertama, gerakan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar siap untuk
berperan sebagai tuan rumah (Host) dan memahami, mampu serta bersedia
untuk mewujudkan SAPTA PESONA di lingkungannya yang meliputi unsur-
unsur : Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, dan Kenangan.
Kedua, gerakan untuk menumbuhkan keinginan dan kemampuan bagi
masyarakat untuk bepergian, mengenali dan mencintai tanah airnya sebagai
wisatawan (tourist).

SAPTA PESONA

Sapta Pesona merupakan jabaran konsep SADAR WISATA yang terkait dengan
dkungan dan peran masyarakat sebagai tuan rumah dalam upaya untuk
menciptakan lingkungan dan suasan kondusif yang mampu mendorong dan
tumbuh berkembangnya industri pariwisata, melalui perwujudan unsur : Aman,
Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, dan Kenangan.
Jabaran masing-masing unsur SAPTA PESONA tersebut adalah sebagai berikut
:

1. AMAN
Suatu kondisi lingkungan di destinasi pariwisata atau daerah tujuan wisata
yang memberikan rasa tenang, bebas dari rasa takut dan kecemasan bagi
wisatawan dalam melakukan perjalanan atau kunjungan ke daerah tersebut.

Bentuk aksi yang diwujudkan, antara lain:


a. Sikap tidak mengganggu kenyamanan wisatawan dalam kunjungannya.
b. Menolong dan melindungi wisatawan.
c. Menunjukkan rasa bersahabat terhadap wisatawan.
d. Memelihara keamanan lingkungan.
e. Membantu memberi informasi kepada wisatawan.
f. Menjaga lingkungan yang bebas dari bahaya penyakit menular.
g. Meminimalkan resiko kecelakaan dalam penggunaan fasilitas publik.

2. TERTIB
Suatu kondisi lingkungan dan pelayanan di destinasi pariwisata/ daerah tujuan
wisata yang mencerminkan sikap disiplin yang tinggi serta kualitas fisik dan
layanan yang konsisten dan teratur serta efisien sehingga memberikan rasa
nyaman dan kepastian bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan atau
kunjungan ke daerah tersebut.
Bentuk aksi yang diwujudkan, antara lain:
a. Mewujudkan budaya antri.
b. Memelihara lingkungan dengan mentaati peraturan yang berlaku.
c. Disiplin waktu/ tepat waktu.
d. Serba jelas, teratur, rapi, dan lancar.

3. BERSIH

Suatu kondisi lingkungan serta kualitas produk dan pelayanan di destinasi


pariwisata / daerah tujuan wisata yang mencerminkan keadaan yang sehat /
hygienic sehingga memberikan rasa nyaman dan senang bagi wisatawan dalam
melakukan perjalanan atau kunjungan ke daerah tersebut.
Bentuk aksi yang diwujudkan, antara lain:
a. Tidak membuang sampah / limbah sembarangan.
b. Menjaga kebersihan lingkungan objek dan daya tarik wisata serta sarana dan
prasarana pendukungnya.
c. Menjaga lingkungan yang bebas dari polusi udara (akibat asap kendaraan atau
rokok, bau lainnya).
d. Menyiapkan sajian makanan dan minuman yang higienis.
e. Menyiapkan perlengkapan penyajian makanan dan minuman yang bersih.
f. Pakaian dan penampilan petugas bersih dan rapi.

4. SEJUK
Suatu kondisi lingkungan di destinasi pariwisata / daerah tujuan wisata yang
mencerminkan keadaan yang sejuk dan teduh yang akan memberikan perasaan
nyaman dan ”betah” bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan atau
kunjungan ke daerah tersebut.
Bentuk aksi yang diwujudkan, antara lain:
a. melaksanakan penghijauan dengan menanam pohon
b. memelihara penghijauan di lingkungan objek dan daya tarik wisata serta jalur
wisata.
c. Menjaga kondisi sejuk dalam area publik / fasilitas umum, hotel, penginapan,
restoran dan sarana prasarana dan komponen / fasilitas kepariwisataan lainnya.
5. INDAH
Suatu kondisi lingkungan di destinasi pariwisata / daerah tujuan wisata yang
mencerminkan keadaan yang indah dan menarik yang akan memberikan rasa
kagum dan kesan yang mendalam begi wisatawan dalam melakukan perjalanan
atau kunjungan ke daerah tersebut, sehingga mewujudkan potensi kunjungan
ulang serta mendorong promosi ke pasar wisatawan yang lebih luas.
Bentuk aksi yang diwujudkan, antara lain:
a. Menjaga obyek dan daya tarik wisata dalam tatanan yang estetik, alami, dan
harmoni.
b. Menata lingkugan dan tempat tinggal secara teratur dan serasi serta menjaga
karakter kelokalan.
c. Menjaga keindahan vegetasi, tanaman hias dan peneduh sebagai elemen
estetika lingkungan yang bersifat alami.

6. RAMAH
Suatu kondisi lingkungan yang bersumber dari sikap masyarakat di destinasi
pariwisata / daerah tujuan wisata yang mencerminkan suasana yang akrab,
terbuka dan pnerimaan yang tinggi yang akan memberikan perasaan nyaman,
perasaan diterima dan ”betah” (seperti di rumah sendiri) bagi wisatawan dalam
melakukan perjalanan atau kunjungan ke daerah tersebut.
Bentuk aksi yang diwujudkan, antara lain:
a. Bersikap sebagai tuan rumah yang baik dan rela serta selalu siap membantu
wisatawan.
b. Memberi informasi tentang adat istiadat secara sopan.
c. Menunjukkan sikap menghargai dan toleransi terhadap wisatawan.
d. Menampilkan senyum yang tulus.

7. KENANGAN
Suatu bentuk pengalaman yang berkesan di destinasi pariwisata / daerah tujuan
wisata yang akan memberikan rasa senang dan kenangan yang indah yang
membekas bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan atau kunjungan ke
daerah tersebut.
Bentuk aksi yang diwujudkan, antara lain:
a. menggali dan mengangkat keunikan budaya lokal.
b. Menyajikan makanan minuman khas lokal yang bersih, sehat dan menarik.
c. Menyediakan cinderamata yang menarik, unik/ khas serta mudah dibawa.

SADAR WISATA MENUJU KESEJAHTERAAN RAKYAT


Makna yang terkandung dalam konsep SADAR WISATA adalah dukungan dan
pertisipasi seluruh komponen masyarakat dalam mewujudkan iklim yang
kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di suatu wilayah.
Konsep tersebut telah menempatkan posisi dan peran penting masyarakat dalam
pengembangan kepariwisataan baik sebagai tuan rumah (untuk menciptakan
lingkungan dan suasana yang mendukung di wilayahnya) maupun sebagai
wisatawan (untuk menggerakkan aktifitas kepariwisataan di seluruh wilayah
tanah air, mengenali dan mencintai tanah air).
Sejalan perkembangan paradigma pembangunan yang menekankan upaya-
upaya pemberdayaan masyarakat serta orientasi pembangunan yang mengarah
pada 3(tiga) pilar yaitu : pro job (menciptakan lapangan kerja ), pro poor
(menanggulangi dan mengurangi kemiskinan), pro growth (mendorong
pertumbuhan), maka makna konsep Sadar Wisata perlu diperdalam agar
meningkatkan posisi masyarakat sebagai penerima manfaat yang sebesar-
besarnya dari pengembangan kegiatan kepariwisataan.
Atas dasar itulah maka konsep Sadar Wisata atau Gerakan Kampanye Sadar
Wisata (KSW) memiliki tujuan yang tajam dan fokus yaitu gerakan untuk
menghidupkan dan memajukan aktifitas kepariwisataan yang dapat
memberikan nilai manfaat yang sebesar-besarnya bagi Kesejahteraan Rakyat.

TUJUAN SADAR WISATA MENUJU KESEJAHTRAAN RAKYAT

Menciptakan nilai manfaat ekonomi yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan


rakyat, sehingga pariwisata dapat secara nyata menunjukkan fungsinya sebagai
agen pembangunan daerah maupun instrumen pemberdayaan masyarakat yang
efektif ,nilai manfaat ekonomi tersebut dapat disumbangkan melalui penciptaan
dampak ekonomi multi ganda pariwisata dampak ekonomi yang langsung, tak
langsung maupun dampak ekonomi ikutan, bagi masyarakat.

BENTUK AKSI YANG PERLU DIWUJUDKAN


Untuk mendukung terwujudnya makna Sadar Wisata menuju Kesejahteraan
Rakyat, maka bentuk-bentuk aksi yang perlu diwujudkan antara lain :
1. menciptakan akses bagi usaha ekonomi skala Mikro, Kecil dan Menengah
masyarakat agar dapat menjadi bagian dari sistem atau mata rantai
kepariwisataan.
2. memprioritaskan pemanfaatan produk lokal untuk mendorong tumbuhnya
ekonomi masyarakat; antara lain melaui pemanfaatan produk kerajinan
/kesenian lokal sebagai unsur interior dan eksterior hotel, memasukkan produk
makanan khas lokal sebagai bagian dari menu hotel.

B anyak di antara kita yang masih bertanya-tanya, mengapa beberapa daerah sangat sukses

mengembangkan sektor pariwisata sedangkan daerah lain masih sangat tertinggal? Apakah kurang
promosi? Ataukah program pengembangan daerah yang kurang efektif?
Pada dasarnya ada beberapa elemen pariwisata yang harus dipenuhi agar pengembangan sektor
pariwisata di suatu daerah dapat berjalan dengan baik. Agar mudah dipahami saya singkat menjadi
3A, yaitu Attraction, Amenities, dan Access.
Hermawan Kartajaya Founder Mark Plus Inc &
Penasihat Destinasi Indonesia

A. Attraction
Elemen utama pertama adalah Attraction. Pada dasarnya Attraction adalah segala sesuatu yang dapat
menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah. Attraction belum tentu berarti keindahan
alam dan warisan budaya saja. Bisa juga berawal dari kreativitas manusia, baik dalam bentuk tempat
hiburan, festival, dan lain-lain.
Sebut saja sebagai contoh, Singapura yang sangat berhasil menarik wisatawan, padahal kekayaan alam
yang dimiliki cukup minim. Belum lagi Korea Selatan yang berhasil menarik wisatawan melalui K-
Pop nya. Dari dalam negeri, ada Jember yang sukses menyelenggarakan festival tahunan yang sudah
menjadi agenda dunia.

B. Amenities
Elemen kedua adalah Amenities. Bahasa sederhana dapat diartikan sebagai berbagai fasilitas
pendukung pariwisata, mulai dari fasilitas umum seperti toilet, tempat makan, tanda jalan, dan
sebagainya. Tidak sebatas itu, penginapan pun menjadi salah satu faktor krusial bagi banyak segmen
wisatawan dalam proses pengambilan keputusan. Pada intinya Amenitiessangat memerhatikan
kenyamanan wisatawan. Amenities menjadi faktor penting apakah wisatawan bersedia mengadakan
kunjungan dan kemudian merekomendasikan kepada komunitas di sekitarnya.
C. Access
Elemen terakhir adalah Access. Percuma memiliki destinasi wisata menarik dan amenitiesnyaman
tanpa dukungan Access memadai. Kebanyakan wisatawan pun akan berpikir dua kali bila harus
menempuh perjalanan yang sulit dan waktu tempuh yang panjang. Terlebih lagi bila destinasi wisata
tersebut berada di wilayah yang cukup terpencil.Elemen Access bisa jadi faktor penentu apakah
mereka bersedia untuk berkunjung atau tidak.
Namun untuk mewujudkan elemen ini tentu tidak dapat diupayakan sendiri, perlu ada kolaborasi
antara pengembang pariwisata dan pemerintah daerah.
Kini kita telah menyadari bahwa Attractions, Amenities, dan Access sangat penting bagi
pengembangan suatu daerah wisata. Tapi tidak berhenti sampai di sini, kita pun harus dapat meramu
ketiga elemen tersebut untuk membentuk Positioning, Differensiasi, Positioningdari pariwisata suatu
daerah. Bagaimana caranya? Semua tergantung dari jiwa entrepreneurship, kreativitas, dan
produktivitas masing-masing. ***

User Rating: 5 ( 3 votes)


Share this:

 Click to share on Twitter (Opens in new window)

 Click to share on Facebook (Opens in new window)

Related
BI: Pariwisata Bisa Jadi Sumber Pertumbuhan Baru Ekonomi Sumbar11/04/2019In "Sumbar"
Turis Timur Tengah, Suka Alam Alami Sumbar04/08/2019In "Sumbar"
Pengelola Homestay Harus Tersertifikasi29/03/2019In "Sumbar"

Via

Majalah Destinasi Indonesia No. 41 | Volume 4 | 2017

Source

Photo Alvi Eko Pratama

Tags

minangtourismpariwisata

FacebookTwitterGoogle+LinkedInStumbleUponTumblrPinterestRedditVKontakteOdnoklassnikiPocketShar
e via EmailPrint

Read Next


Fakta-Fakta Wisata Halal Sumatera Barat yang Wajib Anda Ketahui

Fakta-Fakta Wisata Halal Sumatera Barat yang Wajib


Anda Ketahui
GenPI Gelar Ngobrol Santai Wisata Halal Sumatera Barat

GenPI Gelar Ngobrol Santai Wisata Halal Sumatera Barat


Fakta-Fakta Wisata Halal Sumatera Barat yang Wajib Anda Ketahui
Fakta-Fakta Wisata Halal Sumatera Barat yang Wajib
Anda Ketahui
GenPI Gelar Ngobrol Santai Wisata Halal Sumatera Barat

GenPI Gelar Ngobrol Santai Wisata Halal Sumatera Barat

Amin
Saya bersama Tim sedang mengerjakan jejaring sosial pariwisata Sumatera Barat, mohon bantuan dan
doanya. Founder of @minangtourism

 Website

 Facebook

 Twitter

 Google+

 LinkedIn

 Flickr

 YouTube

 Pinterest

 Behance

 Instagram
Ayo Bergabung Sekarang!

Jangan sampai kelewatan update informasi terbaru


dari Minangtourism!
Daftar jadi anggota komunitas untuk mendapatkan informasi terbaru, langsung ke email anda.
Tidak dipungut biaya:

Enter your Email address

Kemegahan dan Keindahan Masjid Ummi di Pinggiran Danau Ateh

Menyatu di Homestay Rumah Gadang Solok Selatan

Cari

Search for:

Banyak Yang Baca

Fakta-Fakta Wisata Halal Sumatera Barat yang Wajib Anda Ketahui



3A: Elemen Penting Pengembangan Pariwisata

GenPI Gelar Ngobrol Santai Wisata Halal Sumatera Barat

Minangtourism.com hadir di Sumatera Barat untuk menjadi bagian dari kemajuan Pariwisata
dalam berbagai hal baik dan terpercaya yang memiliki manfaat dengan dukungan sistem jejaring
sosial.
Enter your Email address

© Copyright 2019, All Rights Reserved | www.minangtourism.com

 About

 Aturan

 Kontak
 Privacy Policy

 Pedoman


FacebookTwitter

Home › Geowisata › 3S, Prinsip Pengembangan Pariwisata

3S, Prinsip Pengembangan Pariwisata


By Guru Geografi - February 06, 2017

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat di era modern saat ini.
Padatnya rutinitas hidup membuat manusia memerlukan kegiatan traveling atau pariwisata.
Indonesia memiliki beragama potensi pariwisata baik itu dalam bentang alam maupun
budaya nya. Kegiatan pariwisata dapat meningkatkan pendapatan daerah dan menjadi
pendongkrak citra negara Indonesia di mata dunia.

Saat ini dengan munculnya aplikasi media sosial, beragam objek wisata baru bermunculan
dan menjadi trend. Wilayah yang dulunya biasa-biasa saja kini menjadi objek vital wisata
hingga terkenal di Mancanegara. Artinya setiap daerah memiliki potensi yang bisa
dikembangkan untuk menjadi sarana wisata. Dalam mengembangkan pariwisata setidaknya
3 prinsip ini harus terpenuhi.

Indonesia punya potensi wisata yang indah

1. Something to See

Artinya "ada sesuatu untuk dilihat". Setiap daerah tentu punya objek yang bisa dilihat dan
jika objek itu menarik maka ia dapat dijadikan sebagai lokasi wisata wisata. Objek tersebut
dapat berupa kenampakan alam maupun budaya. Contohnya saja dulu tidak ada yang
namanya wisata Gunung Api Nglanggeran. Namun setelah dikaji ulang ternyata gunung batu
tersebut menyimpan potensi wisata sejarah, geologi dan ekowisata. Setelah di kembangkan
kini menjadi Desa Wisata dan terkenal hingga mancanegara.

2. Sometihing to do

Artinya "ada sesuatu untuk dilakukan". Jika objek wisata sudah ada maka langkah
selanjutnya adalah mencari kegiatan yang bisa dilakukan di sana. Jika ada objek air terjun
maka selain menikmati indahnya air terjun, wisatawan harus melakukan aktifitas lain seperti
berenang, hiking atau lainnya. Orang akan berinteraksi dengan objek tersebut sehingga akan
menciptakan kegembiraan dan kesenangan batin.

3. Something to buy

Artinya "ada sesuatu untuk dibeli". Tentunya para wisatawan memerlukan kebutuhan di
tempat wisata mulai dari makanan, minuman sampai cinderamata. Jadi tempat wisata harus
punya beragam pernak-pernik tambahan untuk dibeli. Orang datang ke Bali misalnya, maka
disana juga harus ada fasilitas hotel untuk menginap, restoran, outlet cinderamata dan
lainnya

Anda mungkin juga menyukai