Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

TRANSMISI OTOMATIS DAN PENGGERAK RODA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Chassis dan Pemindah Daya

Disusun Oleh:

Irfan Riza Rahman (5202416023)

Dosen Pengampu:

Ahmad Mustamil Khoiron, S.Pd., M.Pd.

JURUSAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun Makalah Sistem Transmisi Otomatis dan
Penggerak roda yang merupakan tugas dari mata kuliah Chassis dan Pemindah Daya.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk makalah
ini. Supaya di kemudian hari makalah ini bias sangat bermanfaat bagi para pembacanya

Semarang, 12 April 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB 1. PENDAHULUANiv…………………………………………………………………...

1.1 Latar Belakangiv……………………………………………………………………...

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………....

1.3 Tujuan……………………………………………………………………………......

BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………….................

2.1 Penertian Transmisi Otomatis………………………………………………………..

2.2 Komponen Transmisi Otomatis……………………………………………………...

2.3 Penggerak Roda …………………………………………………..………………....


a. Penggerak Depan…………………………………………………………………....
b. 4WD…………………………………………………………………………………
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………………………..

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………..

3.2 Saran…………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….

iii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang menjadi penghantar


energidari mesin ke diferensial dan as. Dengan memutar as, roda dapat berputar
danmenggerakkan mobil.Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang
umumnya digunakan dalammobil merupakan mesin pembakaran internal yang
menghasilkan putaran (rotasi) antara600 sampai 6000 rpm. Sedangkan, roda
berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai2500 rpm.Sekarang ini, terdapat
dua sistem transmisi yang umum, yaitu transmisi manual dan transmisi otomatis.

Terdapat juga sistem-sistem transmisi yang merupakan gabungan antara


kedua sistem tersebut, namun ini merupakan perkembangan terakhir yang
barudapat ditemukan pada mobil-mobil berteknologi tinggi dan merek-merek
tertentu saja. Transmisi otomatis terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : Torque
converter,Planetary gear unit, dan Hydraulic control unit. Torque converter
berfungsi sebagaikopling otomatis dan dapat memperbesar momen mesin.
Sedangkan Torque converter terdiri dari Pump impeller, Turbine runner, dan
Stator. Stator terletak diantara impeller dan turbine. Torque converter diisi dengan
ATF. Momen mesin dipindahkan dengan adanya aliran fluida.

Sedangkan penggerak roda umumnya ada Pemindah Daya (drive train), adalah
sejumlah mekanisme yang memindahkan tenaga dari mesin ke roda kendaraan.
Pemindah daya merupakan sebuah sistem yang berfungsi meneruskan
tenaga/putaran mesin ke roda sehingga mobil dapat melaju. Ada dua tipe pada
sistem pemindah daya yang umunya dipakai yaitu penggerak depan belakang
(Front engine rear drive) yang disingkat dengan FR, dan tipe depan penggerak
depan (Front engine front drive) yang disingkat dengan FF. Disamping itu ada
juga tipe lain yaitu mesin tengah penggerak belakang yang disebut MR, dan jenis
penggerak 4 roda yang sering disebut 4WD.

iv
1.2 Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan Transmisi Otomatis.


2) Apa komponen-komponen yang terdapat pada Transmisi Otomatis
3) Mengetahui prinsip kerja Penggerak Roda Depan dan 4WD
4) Mengetahui komponen pada Penggerak Roda Depan dan 4WD

1.3 Tujuan

1) Dapat mengetahui prinsip kerja Transmisi Otomatis dan Penggerak


Roda
2) Dapat mengetahui teori-teori tentang Transmisi Otomatis dan
Penggerak Roda
3) Dapat mengetahui komponen-komponen yang terdapat pada system
Transmisi Otomatis dan Pemindah Daya beserta fungsinya.

v
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Transmisi Otomatis

Pengertian transmisi otomatis atau A/T dapat dikatakan sebagai jenis


transmisi dengan gigi-gigi yang bisa melakukan perpindahan sendiri atau otomatis
berdasarkan pada beban mesin yang berasal dari besaranya tekanan gas pedal dan
kecepatan kendaraan itu sendiri. Pengoperasiannya berbeda dengan transmisi
manual yang memerlukan perpindahan gigi dengan memakai tuas pemindah gigi.
Melalui transmisi otomatis, gigi-gigi bisa berpindah dengan sendirinya untuk
menyesuaikan kondisi jalan dan jumlah muatan yang beragam. Pengertian
transmisi otomatis ini memang berbeda dengan transmisi manual pasalnya,
transmisi otomatis dilengkapi dengan torque conventor atau pengubah puntiran
yang difungsikan sebagai kopling otomatis.

Pada transmisi otomatis, minyak transmisi memiliki fungsi ganda karena


tak hanya melumasi dan mendinginkan tetapi juga memindahkan gigi dan fluida
kopling secara otomatis. Sehingga minyak transmisi ini jumlahnya harus selalu
mencukupi agar bisa melakukan fungsinya dengan baik. Penggantian minyak
transmisi secara rutin merupakan hal yang penting untuk dilakukan sebab jika
jarak tempuhnya bertambah maka kualitasnya akan menurun. Dengan mengetahui
pengertian transmisi otomatis, Anda kini sudah memahami apakah yang
membedakan jenis transmisi ini dengan transmisi manual. Selain itu, Anda sudah
memiliki gambaran singkat tentang bagaimana kinerja dari transmisi ini.
Berikutnya, Anda akan mengetahui apa fungsi transmisi otomatis.

vi
Jenis-jenis Transmisi otomatis :

a. Full hydraulic

Waktu perpindahan gigi dan waktu lock up diatur sepenuhnya secara hidraulis.
Dibandingkan dengan transmisi manual, transmisi otomatis jenis hidrolik
mempunyai beberapa keuntungan sebagal berikut:

1. Mengurangi kelelahan pengemudi karena tidak ada pengoperasian pedal


kopling dan pemindahan gigi.
2. Perpindahan gigi terjadi secara otomafis dan lembut. Mengurangi beban
mesin karena mesin dan pemindah daya dihubungkan melalui fluida secara
hidraulls (torque converter)

b. Elektronic Control Transmision (ECT)

Waktu perpindahan gigi dan waktu lock up di atur secara elektronik. Tipe ini
menggunakan data yang tersimpan di ECU untuk pengontrol nya. Dibandingkan
dengan Transmisi Full Hydrolic, ECT memiliki keuntungan sebagai berikut

vii
a. Pengemmudi dapat memilih mode kenfaraan
b. Mengurangi getaran perpindahan gigi
c. Bahan bakar lebih irit
d. Mempunyai fungsi fail save

Transmisi otomatis kontrol elektronik bekerja berdasarkan masukan dari speed


sensor (sebagai sinyal kecepatan kendaraan) dan Throttle Position Sensor (sebagai
sinyal beban mesin) untuk menentukan pembukaan solenoid valve oleh ECU
sehingga akan terjadi perpindahan gigi.

viii
c. CVT

Mobil Transmisi Otomatis CVT (Continuously Variable Transmission)


Mobil dengan transmisiotomatis CVT, menggunakan perangkat puli dan sabuk
baja sebagai komponen utama pengggeraktransmisi. Transmisi jenis CVT dapat
melakukan perubahan gigi rasio menyesuaikan dengan putaran mesin.

Cara kerja transmisi CVT lebih halus karena tidak ada hentakan yang ditimbulkan
dari proses perpindahan gigi ataupun perpindahan transmisinya menggunakan
sebuah belt. Tetapi kekurangan dari mobil dengan transmisi CVT adalah
akselerasinya tidak sebaik mobil dengan transmisi manual ataupun automatic
standar. Kemudian satu hal lagi yang penting, transmisi CVT lebih rawan
mengalami kerusakan dan susah untuk diperbaiki karena memiliki sistem yang
lebih komplit. Mesin mobil dengan transmisi CVT tidak bisa dibuat dengan gaya
berkendara kasar karena mesin mudah kedodoran.

2.2 Komponen Transmisi Otomatis

Transmisi otomatis terdiri dari beberapa komponen utama sebagai berikut:


1. Torque converter
2. Planetary gear unit
3. Hydraulic control unit
4. Manual linkage
5. Automatic transmission fluida

ix
Torque converter

Torque converter dipasang pada sisi input shaft transmisi dan diikat
dengan baut ke flywheel crankshaft. Torque converter diisi dengan minyak
transmsisi otomatis (ATF) yang berfungsi untuk memperbesar momen mesin dan
diteruskan ke transmisi.

Fungsi torque converter :


1. Memperbesar momen yang dihasilkan oleh mesin.
2. Bekerja sebagai kopling otomatis yang memindahkan momen mesin ke
transmisi.
3. Meredam getaran akibat momen dari mesin dan pemindahan daya
4. Berfungsi sebagai flywheel untuk memperlembut putaran mesin.
5. Menggerakkan pompa oli dari hydraulic control system.

x
Planetary gear unit

Adalah salah satu komponen pada transmisi otomatis yang berfungsi untuk
menurunkan dan menaikkan momen mesin dan kecepatan laju kendaraan.
Komponen ini pada dasarnya dipakai agar dapat menghasilkan tenaga dan
menggerakkan kendaraan yang mempunyai beban berat dengan tenaga yang
ringan. Salah satu komponen penting di planetary gear adalah brake yang
berfungsi untuk bergerak dan mendapatkan perbandingan gigi yang diperlukan.
Brake adalah salah satu komponen transmisi otomatis yang digerakan dengan
tekanan hidraulik.

Brake

Brake memegang salah satu komponen planetary gear yang dapat bergerak untuk
mendapatkan perbandingan gigi yang diperlukan. Brake dioperasikan oleh
tekanan hidrolik. Ada dua tipe brake yaitu wet multiple disc brake dan
band type brake. Pada tipe multiple disc brake, plate-plate yang diikatkan dengan
rumah transmisi dan disc yang berputar integral dengan masing-masing planetary
gear set ditekan satu sama lain untuk memegang salah satu bagian planetary gear
agar tidak bergerak

xi
Hydraulic Control Unit

Hydraulic Control Unit adalah salah satu komponen pada transmisi


otomatis yang berguna untuk mengkontrol kerja rem dan kopling dengan
menggunakan tekanan yang dihasilkan dari pompa oli. Hydraulic control ini
mempunyai oil pan yang berfungsi sebagai reservoir fluida, pompa oli dapat
menambah tekanan hidraulik dan banyak macam katup dan pipa yang akan
mengalirkan minyak transmisi menuju ke bagian clutch brake

SHIFTING CONTROL

Hydraulic control system merubah beban mesin dan kecepatan kendaraan


menjadi hydraulic "signal". Berdasarkan signal inilah tekanan hidrolik dialirkan
ke kopling, rem dan planetary gear untuk merubah gear ratio secara otomatis
sesuai dengan kondisi pengemudian.

xii
Manual Linkage

Transmisi otomatis melakukan up-shift dan down-shift secara otomatis.


Tetapi ada dua buah linkage yang memungkinkan dioperasikan secara manual
oleh pengemudi dihubungkan dengan transmisi otomatis. Linkage ini adalah
selector lever dengan cable dan accelerator pedal dan throttle cable.

xiii
Automatic transmission fluida

High-grade petroleum-based mineral oil khusus yang dicampur dengan beberapa


bahan tambahan dipergunakan untuk melumasi transmisi otomatis. Minyak ini
dikenal sebagai Automatic Transmission Fluid (ATF) untuk membedakannya dari
jenis minyak lain.

Transmisi otomatis harus selalu menggunakan jenis ATF yang telah


ditentukan. Penggunaan ATF selain yang ditentukan atau penggunaan ATF yang
campuran akan menurunkan kemampuan transmisi otomatis. Untuk memastikan
bahwa transmisi otomatis bekerja dengan benar, level minyak juga penting.
Pergunakan dipstick untuk pemeriksaan level minyak, dilakukan saat mesin
berputar idle dan transmisi berada pada suhu kerja normal dan posisi tuas
transmisi berada pada posisi.

Fungsi ATF:
1. Memindahkan momen puntir pada torque converter
2. Mengendalikan hydraulic control system, demikian juga kerja kopling dan rem
pada transmisi otomatis.
3. Melumasi planetary gear dan bagian-bagian lain yang bergerak
4. Mendinginkan bagian-bagian yang bergerak

xiv
2.3 Penggerak Roda

Dalam kendaraan mobil kita pasti menggenal dengan sistem penggerak roda.
Sistem peggerak roda tersebut di bagi menjai 4 bagian yaitu antara lain :

FR ( Front engine Rear drive)

Yaitu di mana mesin berada di depan dan penngerak roda ada di belakang.
sistem ini di gunakan untuk mobil dengan beban tinggi / beban angkut yang besar.

FF ( Front engine Front drive)

Yang di maksud dengan FF yaitu mesin berada di depan dan penggerak roda
berada di depan. pada sistem ini tidak menggunkan poros propeller / poros shaft,
biasanya paling banyak di gunakan untuk mobil dengan kecepatan tinggi.

RR ( Rear engine rear drive )

RR sama dengan FF, namun bedanya letak mesin dan letak penggeraknya
rodanya ada di belakang

xv
4WD ( Four Wheel Drive )

Tipe Drive Train 4WD untuk mobil dalam segala medan seperti Toyota Fortuner,
mesin dihubungkan dengan differential tengah yang membagi tenaga ke roda
belakang dan roda depan. Karena pada saat menggunakan Drive Train 4 roda,
penggunaan energi lebih tinggi, biasanya penggerak 4 roda hanya digunakan pada
saat dibutuhkan saja, dengan mengaktipkan melalui tombol atau tuas tertentu.

Di sini kita hanya akan membahas Penggerak Roda Depan dan 4WD saja.

xvi
a. Penggerak Roda Depan

FF adalah singkatan dari Front engine Front wheel drive layout. Artinya
adalah, yang membuat mobil bergerak adalah roda depan. Biasanya mesin FF
mesinnya horizontal, atau biasanya disebut mesin miring. FF pada jaman sekarang
sih lebih banyak, atau mungkin sudah merajalela di Indonesia.

Kemampuan yang menyudutkan dari sebuah kendaraan FF pada umumnya


lebih baik, karena mesin ditempatkan di atas mengarahkan roda. Akan tetapi,
seperti roda yang didorong memiliki tuntutan tambahan kemudi, jika
mempercepat kendaraan maka kendaraan akan mengalami kekurangan grip untuk
belok, yang dapat mengakibatkan understeer. Mobil FF umumnya dianggap lebih
unggul daripada mobil FR dalam kondisi di mana ada traksi rendah seperti salju,
lumpur, kerikil atau aspal basah

Keunggulan :

 Irit BBM karena bobot mobil lebih ringan


 Komponen lebih sedikit
 Ongkos produksi lebih murah
 Tenaga Mesin lebih efisien

Kerugian :

 Komponen tidak awet


 Roda lebih mudah selip saat tanjakan

xvii
b. 4WD (Four Wheel Drive)

Four-wheel drive, 4WD, 4x4 adalah sebuah kendaraan roda empat dengan
drivetrain yang memungkinkan keempat roda untuk menerima torsi dari mesin
secara bersamaan. Sementara banyak orang mengasosiasikan istilah dengan
kendaraan off road dan Olahraga utilitas kendaraan, menyalakan semua empat
roda memberikan kontrol yang lebih baik di mobil jalan normal pada banyak
permukaan, dan merupakan bagian penting dari olahraga dari demo.

Dalam singkatan seperti 4x4, angka pertama biasanya diambil sebagai jumlah
roda dan yang kedua biasanya diambil sebagai jumlah powered roda (angka-angka
tersebut benar-benar poros-tujuan untuk memungkinkan lebih dari satu roda pada
setiap akhir suatu poros). 4x2 berarti kendaraan roda empat di mana tenaga mesin
ditransmisikan ke hanya dua as roda-berakhir: dua di depan roda depan atau
belakang dua di belakang-wheel drive. Ada beberapa sedan yang menggunakan
AWD ataupun 4WD.

xviii
Kelebihan :

 Tenaga dan traksi maksimal


 Mudah di kendalikan
 Lebih kuat

Kekurangan :

 Beban lebih berat


 Bahan bakar lebih boros

xix
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem Transmisi dibutuhkan untuk meneruskan putaran Fly well dari


engine, transmisi sangat di butuhan kendaraan karena kendaraan tanpa transmisi
tidak mungkin akan bisa berjalan. Cara kerja dari sistem transmisi otomatis lebih
simple dibandingkan dengan sistem transmisi manual. Sistem transmisi otomatis
lebih canggih daripada transmisi jenis manual. Selain itu penggerak roda juga
sangat penting bagi kendaraan roda 4. Banyak macam macam jenis penggerak
roda, masing masing juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

3.2 Saran

Kita harus menggali informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada,
dan mampu memanfaatkanya dengan baik dalam kehidupan sehari-hari untuk
memperluas pengetahuan kita.

xx
DAFTAR PUSTAKA

 Sigit Joko P.2010. Transmisi Otomatis, apakah itu?. Jurnal Fakultas


Teknik Universitas Tidar Magelang. Vol 33 No.1 : 118-131
 Toyota. 2012. NEW STEP 1. Jakarta: PT Toyota Astra Motor.
 http://otomotif.handy.co.id/mobil/pengertian-transmisi-otomatis/
 https://autonetmagz.com/inilah-plus-dan-minus-mobil-berpenggerak-
fwd-rwd-dan-awd/28346/

xxi

Anda mungkin juga menyukai