Anda di halaman 1dari 10

1

DUALITAS

Semua persoalan program linear dapat dirumuskan menjadi sebuah persoalan


pemrograman linear lain yang memiliki hubungan erat dengan persoalan utama.
Persoalan pertama yang dirumuskan lebih dahulu disebut dengan persoalan asli atau
persoalan utama “Primal Problem” sedangkan persoalan kedua merupakan persoalan
yang mengikuti persoalan utama, disebut persoalan rangkap “Dual Problem”. Dual
Problem adalah masalah program linear yang didefiniskan secara langsung dan
sistematis dari suatu masalah utama ( Taha, 2003).
Pada buku Budnick (1993) “The Simplex and Computer Solution Methods”
menjelaskan bahwa setiap masalah program linear memiliki dual problem atau
selanjutnya disebut dual. Sebuah dual dapat diformulasikan dari informasi yang
terkandung pada primalnya. Jika persoalan utama (Primal problem) suatu program
linear adalah maksimum, maka Dual Problem untuk program linear tersebut adalah
minimum. Jika persoalan utama (Primal problem) minimum, maka Dual Problem
untuk program linear tersebut adalah maksimum ( Ruminta, 2009).
Pada banyak perlakuan pemrograman linear, masalah dual dapat didefinisikan
pada setiap bentuk masalah primal dan bergantung pada bentuk maksimum atau
minimumnya, kendala (≥, ≤, 𝑎𝑡𝑎𝑢 =), variabel nonnegatif dan variabel tak tentu
(Taha, 2003).

Primal-dual menunjukkan hubungan secara simetris dengan ketentuan sebagai


berikut :

1. Koefisien fungsi tujuan primal menjadi konstanta ruas kanan dual


2. Konstanta ruas kanan primal menjadi koefisien fungsi tujuan dual
3. Semua kolom primal menjadi kendala dual
4. Semua kendala primal menjadi variabel keputusan dual
5. Koefisien kendala dari variabel primal menjadi koefisien yang
berkorespondensi dengan kendala dual.

A. Penotasian pada Dual dan Primal Problem


Notasi pada persoalan utama (Primal Problem) yaitu :
1. Fungsi Tujuan dinotasikan dengan huruf Z
2. Variabel Keputusan dinotasikan dengan x1, x2, x3, …, xn
2

Notasi pada persoalan rangkap (Dual problem)


1. Fungsi tujuan dinotasikan dengan huruf W
2. Varaibel keputusan dinotasikan dengan y1, y2,y3, …, yn

B. Formulasi Matriks Persoalan Utama untuk Maksimum


Adapun bentuk matriks dari persoalan utama program linear (Primal Problem)
maksimum adalah sebagai berikut :
1. Fungsi tujuan → Z = CX : Maksimum
2. Pembatasnya → AX ≤ H
X ≥0

Seperti yang telah dijelaskan bahwa jika suatu primal problem program linear adalah
maksimum, maka dual problem dari program linear tersebut adalah minimum.
Sehingga formulasi persoalan rangkap (Dual Problem) dari persoalan utama (Primal
Problem) diatas, yaitu sebagai berikut :
1. Fungsi tujuan → W = HY : Minimum
2. Pembatasannya → A Y ≥ C T

Y≥0

𝑥1 ℎ1 𝑦1
𝑥2 ℎ2 𝑦2
C = [c1 c2 c3 … cn] , X = 𝑥3
.. , H ℎ3
..
= ,Y= 𝑦3
.. ,
𝑥𝑛 ℎ𝑚 𝑦𝑚
[ ] [ ] [ ]
A= a11 a12 . . a1n

a21 a22 . . a2n dan


. . . . .
. . . . .
am1 am2 . . amn
3

AT = a11 a21 . . am1


a12 a22 . . am2
. . . . .
. . . . .
a1n a2n . . anm

C. Formulasi Matriks Persoalan Utama untuk Minimum


Adapun bentuk matriks dari persoalan utama program linear (Primal Problem)
maksimum adalah sebagai berikut :
1. Fungsi tujuan → Z = CX : Minimum
2. Pembatasnya → AX ≥ H
X ≥0

Seperti yang telah dijelaskan bahwa jika suatu primal problem program linear adalah
maksimum, maka dual problem dari program linear tersebut adalah maksimum.
Sehingga formulasi persoalan rangkap (Dual Problem) dari persoalan utama (Primal
Problem) diatas, yaitu sebagai berikut :
1. Fungsi tujuan → W = HY : maksimum
2. Pembatasannya → A Y ≤ C T

Y≥0

E.Formulasi Matematika Pesoalan Rangkap untuk Maksimum


Cari : x1, x2, , ..... dan xn

S.r.s : Z = c1x1 + c2x2 + .... + cnxn : Maksimum

D.p. : a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn  h1

a21x1 + a22x2 + ... + a1nxn h2

..... ....... .... .....

am1x1 + am2x2 + .... + amnxn  hm

xj  0 ; (j = 1,2,....,n)
4

a. Persoalan Rangkap (Dual Problem)

Cari : y1, y2, , ..... dan ym

S.r.s : W = h1y1 + h2y2 + ... + hmym :Minimum

D.p. : a11y1 + a12y2 + ... + a1nyn  c1

a12y1 + a22y2 + ... + am2ym c2

..... ....... .... .....

a1ny1 + a2ny2 + .... + amnym  cn

yj  0 ; (i = 1,2,....,m)

D. Formulasi Matematika Persoalan Rangkap untuk Minimum

Persoalan Utama (Primal Problem)

Cari : x1, x2, , ..... dan xn

S.r.s : Z = c1x1 + c2x2 + .... + cnxn : Minimum

D.p. : a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn  h1

a21x1 + a22x2 + ... + a1nxn h2

..... ....... .... .....

am1x1 + am2x2 + .... + amnxn  hm

xj  0 ; (j = 1,2,....,n)

a. Persoalan Rangkap (Dual Problem)

Cari : y1, y2, , ..... dan ym

S.r.s : W = h1y1 + h2y2 + ... + hmym :Minimum


D.p. : a11y1 + a12y2 + ... + a1nyn  c1
5

a12y1 + a22y2 + ... + am2ym c2


..... ....... .... .....
a1ny1 + a2ny2 + .... + amnym  cn
xj  0 ; (i = 1,2,....,m)

Contoh :

1. Formulasikan persoalan utama (Primal Problem) dan persoalan rangkap


(Dual Problem) dari pemrograman linier pada pembuatan mebel berikut.
Sebuah perusahaan mebel membuat lemari,meja dan kursi. Setiap
pembuatan produk mebel tersebut diperlukan bahan/pekerjaan yaitu
kayu,finishing dan pengecatan. Informasi dalam pembuatan mebel tersebut
adalah sebagai berikut.

Bahan/Pekerjaan Lemari Meja Kursi Ketersediaan


Waktu
Kayu 8m2 6m2 1m2 48m2
Finishing 4 jam 2 jam 1,5 jam 20 jam
Pengecatan 2 jam 1,5 jam 0,5 jam 8 jam
Harga Jual Rp600 Rp300 Rp200
(Ribuan)

Solusi :

Persoalan Primal :

Cari : x1, x2, dan x3

S.r.s : Z = 600x1 + 300 x2 + 200 x3 : Maksimum

D.p : 8 x1 + 6 x2 + x3 48 (Pembatasan Kayu)

4x1 + 2x2 + 1,5x3  20 (Pembatasan Finishing)

2x1 + 1,5x2 + 0,5x3  8 (Pembatasan Pengecatan)

x1, x2, dan x3  0


6

Persoalan Dual :

Cari : y1, y2, , dan y3

S.r.s : W = 48y1 + 20y2 + 8y3 :Minimum

D.p. : 8y1 + 4y2 + 2y3  600 (Pembatasan Lemari)

6y1 + 2y2 + 1,5y3  300 (Pembatasan Meja)


y1 + 2y2 + 1,5y3  200 (Pembatasan Kursi)

y1, y2, , y3  0

2. Formulasikan persoalan rangkap (Dual Problem) dari persoalan utama


(Primal Problem) pemrograman linier berikut.
Persoalan Primal

Cari : x1, x2, x3, dan x4

S.r.s : Z = 2x1 + 4x2 + 4x3 - 3x4 : Maksimum

D.p. : x1 + x2 + x3  4

x1 + 4x2 + x4  8

x1 ;x2 ;x3 ;x4  0

Solusi :

Persoalan Dual

Cari : y1 dan y2

S.r.s : W = 4y1 + 8y2 : Minimum

D.p. : y1 + y2  2

y1 + 4y2  4

y1 4
7

y2  -3

y1 ; y2  0

3. Formulasikan persoalan rangkap dari persoalan utama program linier berikut dan
tentukan solusi optimumnya.

Persoalan Utama

Cari : x1 dan x2

S.r.s : Z = 60x1 + 48x2 : Minimum

D.p. : 4x1 + 2x2 8

2x1 + 4x2 6

x1, x1 0

Solusi :

Persoalan Rangkap

Cari : y1 dan y2

S.r.s : W= 8y1 + 6y2 ; Maksimum

D.p. : 4y1 + 2y2 60

2y1 + 4y2 48

y1;y2 0

a. Solusi optimum dari persoalan utama


Cari : x1 dan x2

S.r.s : Z = 60x1 + 48x2 : Minimum

D.p. : 4x1 + 2x2 8

2x1 + 4x2 6
8

x1 , x 1  0

Bentuk standar dari persoalan PL minimum tersebut :

Cari : x1,x2,s1,dan s2

S.r.s : Z = 60x1 + 48x2 + 0s1 + 0s2 :Minimum

60x1 + 48x2 + 0s1 + 0s2 - Z = 0 ; Minimum

D.p. : 4x1 + 2x2 + s1 = 8

2x1 + 4x2 + s2 = 6

x1, x2, s1, s2 0

x1 x2 s1 s2 Z H

s1 4 2 1 0 0 8

s2 2 4 0 1 0 6

Z 60 48 0 0 -1 0

x1→ s1

4 2 1 0 0 8

2 4 0 1 0 6
4
60 48 0 0 -1 0
1
Hasil OBE untuk b14 menjadi :

1 ½ ¼ 0 0 2

2 4 0 1 0 6

60 48 0 0 -1 0

Hasil OBE untuk b21(-2) dan b31 (-60) menjadi :

1 ½ ¼ 0 0 2
9

0 3 -½ 1 0 2

0 18 -15 0 -1 -120
1
Hasil OBE untuk b23 menjadi :

1 ½ ¼ 0 0 2

0 1 -1/6 1/3 0 2/3

0 18 -15 0 -1 -120
−1
Hasil OBE untuk b12 ( 2 ) dan b32 (-18) menjadi

1 0 1/3 -1/6 0 5/3

0 1 ¼ ¼ 0 2/3

0 0 -12 -6 -1 -132

Jadi solusi optimumnya adalah Z=132 pada x1=5/3 dan x2=2/3.

DAFTAR PUSTAKA
10

Budnick, F. (1993). Applied Mathematics for Bussiness, Economics, and the Social Science
(Fourth Edition ed.). (M. M. Jhonson, Ed.) New York: McGraw-Hill Book Co.

Ruminta. (2009). Matriks Persamaan Linear dan Pemrograman Linear. Bandung: Rekayasa
Sains.

Taha, H. A. (2003). Operations Research : An Introduction. Arkansas: Pearson Education, Inc.

Anda mungkin juga menyukai