Anda di halaman 1dari 8

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO

Volume 8, Nomor 1, Januari 2019


Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Sulung Ade Pratama, Hermina Sukmaningtyas, Ika Vemilia Warlisti

HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN DERAJAT DEFEK KERUSAKAN


KARTILAGO OSTEOARTRITIS LUTUT BERDASARKAN
ULTRASONOGRAFI
Sulung Ade Pratama1, Hermina Sukmanintyas 2, Ika Vemilia Warlisti 3
1
Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
2
Staf Pengajar Ilmu Radiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
3
Staf Pengajar Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp. 02476928010

ABSTRAK
Latar Belakang : Osteoartritis di Indonesia mempunyai prevalensi secara radiologis
mencapai 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita yang berumur antara 40-60 tahun.
Hipertensi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kerusakan tulang
rawan sendi yang dapat dinilai dengan ultrasonografi (USG), defek kartilago ini akibat
mekanisme kerusakan vaskuler di daerah subkondral. Tujuan : Mengetahui hubungan
hipertensi dengan derajat defek kerusakan kartilago osteoartritis lutut berdasarkan
ultrasonografi. Metode : Penelitian observarsional-analitik cross sectional dengan subjek
berjumlah 14 responden. Uji statistik menggunakan uji korelasi Fisher. Hasil : Secara
statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan antara Hipertensi dengan Derajat Defek
Kerusakan Kartilago Osteoartritis Lutut Berdasarkan Ultrasonografi dengan nilai p = 0.068.
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara Hipertensi
dengan Derajat Defek Kerusakan Kartilago Osteoartritis Lutut Berdasarkan Ultrasonografi

Kata Kunci : Hipertensi, Osteoartritis, Ultrasonografi, Subkondral

ABSTRACT
CORRELATION BETWEEN HYPERTENSION AND DEGREE OF KNEE
OSTEOARTHRITIS CARTILAGE DEFECT BASED ON ULTRASONOGRAPHY
Background : Osteoarthritis in Indonesia has a radiological prevalence of 15.5% in men and
12.7% in women between the ages of 40 and 60 years. Hypertension is one of the factors that
influence the level of joint cartilage damage that can be assessed by ultrasonography
(ultrasound), this cartilage defect due to the mechanism of vascular damage in the
subchondral region. Aims : to find out the correlation between hypertension with degree of
cartilage damage in knee osteoarthritis based on ultrasonography. Method : This study was an
analytic observational research with cross sectional method. Subjects were osteoarthritis
numbered 14 respondents. The statistical test of this study used Fisher correlation test.
Result: There was no correlation between hypertension with degree of cartilage damage in
knee osteoarthritis based on ultrasonography with a value of p = 0.068 (significant if p < 0.05)
Conclusion : This research concluded that there was no statistically significant relationship
between hypertension with degree of cartilage damage in knee osteoarthritis based on
ultrasonography

Keywords : Hypertension, Osteoarthritis, Ultrasonography, Subchondral

501 JKD : Vol. 8, No. 1, Januari 2019 : 501-508


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 1, Januari 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Sulung Ade Pratama, Hermina Sukmaningtyas, Ika Vemilia Warlisti

PENDAHULUAN iskemia subkondral sehingga pertukaran


Osteoartritis (OA) merupakan bentuk nutrisi dan gas terganggu ke dalam tulang
artritis yang paling sering ditemukan di rawan artikular yang menjadi inisiator
masyarakat, yang bersifat kronis dan potensial dari perubahan degradatif pada
berdampak besar dalam masalah kesehatan tulang rawan.6 Penelitian yang dilakukan
masyarakat.1 Osteoartritis menyebabkan oleh Ishaan Vohra et al pada tahun 2015,
degenerasi tulang rawan artikular, menunjukan hubungan yang signifikan
pembentukan osteofit pada sendi lutut, antara hipertensi dan osteorthritis.7
tangan, pinggul tungkai serta tulang Ultrasonografi (USG) telah digunakan
belakang, adalah masalah kesehatan untuk pemahaman dan penilaian yang
masyarakat utama pada lansia dan lebih baik terhadap patologi penyakit
mempengaruhi aktivitas kehidupan sehari- musculoskeletal karena memberi
hari serta kualitas hidup, sehingga kemampuan memindai beberapa bidang,
menyebabkan peningkatan morbiditas dan tidak memiliki bahaya radiasi pengion dan
mortalitas.2 Secara global, OA lutut juga dapat memvisualisasikan struktur
menduduki peringkat ke-11 sebagai jaringan lunak seperti ekstrusi meniskal
penyumbang penyebab disabilitas.3 Di dan tulang rawan yang terlibat dalam
Indonesia prevalensi OA lutut yang secara patofisiologi dan perkembangan OA.
radiologis mencapai 15,5% pada pria dan Derajat kerusakan kartilago berdasarkan
12,7% pada wanita yang berumur antara USG dibagi menjadi derajat 0 sampai
40-60 tahun. 1 derajat 4, dengan derajat 0 menandakan
Banyak faktor resiko yang normal sampai derajat 4 yang menandakan
menyebabkan terjadinya osteoartritis, salah kerusakan kartilago sudah sampai ke
satunya adalah hipertensi karena efek bagian subkondral.8
kerusakan vaskular yang ditimbulkan.4
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan METODE PENELITIAN
darah sistolik ≥140 mmHg dan atau Penelitian ini merupakan penelitian
tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg.5 belah lintang dengan menggunakan data
Hipertensi menyebabkan artherosklerosis primer dari pemeriksaan USG dan
yang dapat menyebabkan oklusi arteri dan pengukuran tekanan darah pada subjek
menyebabkan stasis aliran darah di penelitian di RSUP Dr. Kariadi dan data
pembuluh subkondral, terjadi suatu sekunder dari rekam medis. Kriteria inklusi

502 JKD : Vol. 8, No. 1, Januari 2019 : 501-508


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 1, Januari 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Sulung Ade Pratama, Hermina Sukmaningtyas, Ika Vemilia Warlisti

penelitian ini adalah pasien laki- laki dan Tabel 1. Karakteristik Umum Subjek
perempuan yang terdiagnosis OA lutut. Penelitian

Sedangkan untuk kriteria ekslusi adalah Frekuensi Presentase


Variabel
Pasien OA lutut yang tidak bersedia (n) (%)
Umur
melakukan pemeriksaan secara USG,
Umur <50 4 28.6
pasien dengan infeksi atau inflamasi
tahun
daerah lutut (artritis septik, gout akut) dan
Umur ≥ 50 10 71.4
dalam waktu 6 bulan-1 tahun terdapat
tahun
prosedur arthroskopi atau pembedahan IMT
pada lutut. Sampel diambil dengan cara Underweight 0 0
consecutive sampling Normoweight 2 14.3
Variable penelitian ini meliputi Overweight 12 85.7
variabel bebas yang berupa hipertensi, Jenis kelamin
variabel terikat yang berupa derajat defek Laki-laki 4 28.6

kartilago osteoarthritis lutut berdasarkan Perempuan 10 71.4


Hipertensi
USG, dan variabel perancu usia, jenis
Iya 5 35.7
kelamin, Indeks Masa Tubuh (IMT) dan
Tidak 9 64.3
diabetes mellitus
Diabetes
Pada pengolahan data variabel
Iya 2 14.3
dilakukan pemeriksaan kelengkapan data, Tidak 12 85.7
kemudian data ditabulasi, diberi kode, dan Derajat defek
dimasukkan ke dalam program komputer. kartilago
Analisis data dilakukan dengan 0 5 35.7
menggunakan uji statistik Fisher Exact. 1 6 42.9
2 2 14.3

HASIL PENELITIAN 3 1 7.1


4 0 0
Dilakukan pemeriksaan ultrasonografi
Pada subjek penelitian sebanyak 14
lutut pada 14 sampel dengan osteoarthritis
orang, didapatkan distribusi subjek
lutut yang memenuhi kriteria inklusi serta
penelitian paling banyak berusia diatas
tidak memenuhi kriteria eksklusi. Secara
samadengan 50 tahun yaitu sebanyak 10
rinci karakteristik sampel dapat dilihat di
subjek atau sebanyak 71.4 %. Adapun
tabel 1

503 JKD : Vol. 8, No. 1, Januari 2019 : 501-508


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 1, Januari 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Sulung Ade Pratama, Hermina Sukmaningtyas, Ika Vemilia Warlisti

dengan usia dibawah 50 tahun hanya penelitian lebih banyak memiliki tekanan
sebanyak 4 (28.6%) subjek penelitian. darah normal yaitu sebanyak orang 9
Responden mayoritas berjenis kelamin (64.3%) dibandingkan dengan yang
perempuan (71.4 %) yaitu sebanyak 10 memiliki hipertensi yaitu sebanyak orang
subjek. Sedangkan subjek penelitian 5 (35.7%). Subjek dengan kerusakan
berjenis kelamin laki-laki didapatkan derajat 0 sebanyak 35.7%, Subjek
sebanyak 4 subjek (28%). Tidak memiliki derajat kerusakan terbanyak pada
didapatkan subjek yang memiliki IMT grade 1 yaitu sebanyak 6 subjek (42.9%),
underweight, untuk IMT normal sebanyak sedangkan derajat 2 sebanyak 14.3 %,
2 subjek, sedangkan IMT overweight derajat 3 sebanyak 7.1% dan derajat 4
sebanyak 12 subjek yang merupakan sebanyak 0 %.
jumlah terbanyak dalam penelitian ini Karakteristik subjek penelitian
(85.7%). Kejadian diabetes mellitus, paling sebanyak 14 orang berdasarkan faktor
banyak memiliki gula darah normal yaitu resiko hipertensi dengan derajat defek
sebanyak 12 subjek dibanding dengan DM kerusakan kartilago secara USG disajikan
yaitu sebanyak 2 subjek (14.3%). Subjek pada tabel 2
Tabel 2. Karakteristik faktor resiko hipertensi pada derajat defek kerusakan kartilago secara USG
pada subjek penelitian
Kejadian Derajat Kerusakan kartilago
Hipertensi 0 1 2 3 4 Total (%)
Normal 5 3 0 1 0 9
(35.7%) (21.4%) (0%) (7.2%) (0%) (63.3%)
Hipertensi 0 3 2 0 0 5
(0%) (21.4%) (14.3%) (0%) (0%) (35.7%)
Total 5 6 2 1 0 14
(35.7%) (42.9%) (14.3%) (7.2%) (0%) (100%)

Berdasarkan data di atas, kejadian terbanyak pada derajat 0 dengan jumlah


pada kelompok hipertensi pada derajat 1 subjek sebanyak 5 orang, pada derajat 1
dengan jumlah subjek sebanyak 3 orang sebanyak 3 orang dan pada derajat 3
(21.4%) dan pada derajat 2 sebanyak 2 sebanyak 1 orang (7.2%).
orang (14.3%). Sedangkan pada kelompok Analisis hubungan antara hipertensi
dengan tekanan darah normal, kejadian dengan derajat defek kerusakan kartilago

504 JKD : Vol. 8, No. 1, Januari 2019 : 501-508


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 1, Januari 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Sulung Ade Pratama, Hermina Sukmaningtyas, Ika Vemilia Warlisti

OA lutut berdasarkan USG menggunakan menunjukan nilai p>0,05, hal ini


Uji Fisher Exact didapatkan nilai p = 0.063 menginterpretasikan bahwa tidak ada
yang lebih besar dari p = 0,05 yang berarti hubungan yang bermakna atau tidak
tidak ada hubungan yang signifikan antara adanya korelasi dari variabel perancu
Hipertensi dengan derajat defek kerusakan terhadap variabel terikat yakni derajat
kartilago OA lutut berdasarkan USG. Uji defek kerusakan kartilago secara USG.
Fisher Exact juga dilakukan pada masing- Hasil uji Fisher Exact dapat dilihat di
masing variabel perancu, yang semuanya tabel3.
Tabel 3. Hasil Uji Fisher Exact
Defek Kartilago 95% Confidence
Variabel Ya Tidak P Vaue Pr Interval
N % n % Lower Upper
Kejadian Hipertensi
Hipertensi 5 100 0 0 1.084 4.671
0.063 2.25
Normal 4 44.4 5 55.6
Usia
≥ 50 tahun 8 80 2 20
0.095 0.267 0.068 1.042
<50 tahun 1 25 3 75
IMT
Overweight 7 58.3 5 41.7
0.396 0.583 0.362 0.941
Normoweight 2 100 0 0
Jenis Kelamin
Perempuan 8 80 2 20
0.095 0.267 0.068 1.042
Laki-laki 1 25 3 75
DM
Ya 2 100 0 0
0.396 1.714 1.063 2.765
Tidak 7 58.3 5 41.7

DISKUSI India dengan subjek penelitian sebanyak


Hasil yang diperoleh berbeda 120 orang dengan metode cohort study,
dengan penelitian yang dilakukan oleh didapatkan korelasi hipertensi dengan
Ishaan Vohra et al. pada tahun 2015 di keparahan klinis dan radiologis OA lutut

505 JKD : Vol. 8, No. 1, Januari 2019 : 501-508


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 1, Januari 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Sulung Ade Pratama, Hermina Sukmaningtyas, Ika Vemilia Warlisti

secara Kellgren-Lawrence ditemukan endothelial. Blokade sistem renin-


9
signifikan secara statistik (p<0.0001). angiotensin-aldosteron dengan ACE
Pada meta-analisis yang dilakukan oleh inhibitor atau ARB menurunkan
Yi-min Zhang pada tahun 2017 juga perkembangan dan proses penyakit
menunjukan terdapatnya hubungan yang vaskular seperti aterosklerosis di pembuluh
signifikan antara hipertensi dengan OA kecil dan besar dalam percobaan model
lutut baik secara klinis maupun secara hewan coba dan pada manusia selain efek
7
radiologis. obat ini pada penurunan tekanan darah.11
Penyebab tidak terdapatnya Pada subjek penelitian yang mengonsumsi
hubungan hipertensi dengan derajat defek obat anti hipertensi golongan ACEI dan
kerusakan kartilago secara USG dalam ARB akan menyebabkan kerusakan
penelitian ini dapat disebabkan oleh salah vaskuler yang lebih kecil dari pada subjek
satu faktor yaitu pada penelitian ini tidak penelitian yang mengonsumsi golongan
mempertimbangkan golongan obat anti- lain atau tidak mengkonsumsi obat
hipertensi yang dikonsumsi oleh subjek hipertensi sehingga dapat mempengaruhi
penelitiaan serta status pengendalian hasil penelitian ini.
hipertensi apakah terkontrol atau tidak. Faktor lain yang dapat
Pada penelitian disebutkan bahwa menyebabkan penelitian ini tidak
Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor signifikan adalah tidak
(ACEI) dan Angiotensin II Receptor dipertimbangkannya lama subjek
Blocker (ARB) meningkatkan fungsi penelitian menderita hipertensi. Pada
endotel dan mencegah remodeling vascular peneltian yang dilakukan Azmi tahun 2017
serta calcium channel blocker juga dikatakan bahwa lama menderita hipertensi
meningkatkan fungsi endotel, meskipun berhubungan dengan keparahan
12
pada tingkat lebih rendah dari ACEI dan osteoarthritis lutut. Selain itu penelitan
ARB.10 Dalam eksperimental model yang dilakukan oleh Adha Nurjanah, lama
aterosklerosis, ARB (losartan potassium, hipertensi >10 tahun resiko terjadinya
valsartan, dan olmesartan medoxomil) gagal ginjal total lebih tinggi dibandingkan
telah menunjukkan kemampuan untuk dengan yang memiliki lama hipertensi 6-
mencegah perkembangan aterosklerosis 10 tahun dan 1-5 tahun. Gagal ginjal total
terkait dengan penurunan ekspresi ini disebabkan oleh peningkatan tekanan
mediator inflamasi dan peningkatan fungsi dan regangan yang kronik pada hipertensi

506 JKD : Vol. 8, No. 1, Januari 2019 : 501-508


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 1, Januari 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Sulung Ade Pratama, Hermina Sukmaningtyas, Ika Vemilia Warlisti

di arteriol dan glomeruli sehingga sectional sehingga hasil yang diperoleh


menyebabkan sklerosis pada pembuluh lebih valid, misalnya dengan rancangan
darah glomeruli atau yang sering disebut penelitian case control dengan
degan glomerulosklerosis.13 Stres fisik mempertimbangkan faktor metabolik lain
yang ditimbulkan hipertensi pada dinding seperti diabetes, obesitas dan faktor usia
arteri menghasilkan pertambahan dan sebagai kriteria ekslusi.
percepatan aterosklerosis, terutama
pembuluh koroner dan serebral dan DAFTAR PUSTAKA
hipertensi meningkatkan kerentanan arteri 1. Indonesian Rheumatology
kecil dan besar terhadap terjadinya Association. Diagnosis dan
aterosklerosis.14 Semakin lama seseorang Penatalaksanaan Osteoartritis.
menderita hipentensi mengakibatkan Rekomendasi IRA untuk Diagnosis
semakin banyaknya kerusakan vaskular dan Penatalaksanaan Osteoartritis.
dari pada yang baru menderita hipertensi, Jakarta; 2014. 13 p.
sehingga akan mempengaruhi hasil dari 2. Yoshimura N, Muraki S, Oka H,
penelitian ini. Tanaka S, Kawaguchi H, Nakamura
K, et al. Accumulation of metabolic
SIMPULAN DAN SARAN risk factors raises the risk of
Simpulan occurrence and progression of knee
Tidak terdapatnya hubungan yang osteoarthritis: A 3-year follow-up of
bermakna antara hipertensi dengan derajat the ROAD study. Osteoarthr Cartil.
defek kerusakan kartilago osteoartritis lutut 2012
berdasarkan ultrasonografi dengan nilai p 3. Brandt KD, Dieppe P, Radin E.
value = 0.063. Etiopathogenesis of Osteoarthritis.
Saran Med Clin North Am. 2009
Bagi peneliti selanjutnya perlu 4. Vos T, Flaxman AD, Naghavi M,
penelitian sejenis dengan besar sampel Lozano R, Michaud C, Ezzati M, et
yang lebih besar guna mendapatkan hasil al. Years lived with disability
yang lebih optimal dan reliable dengan (YLDs) for 1160 sequelae of 289
penelitian lanjutan yang memakai diseases and injuries 1990-2010: A
rancangan penelitian yang lebih bagus systematic analysis for the Global
kekuatan korelasinya daripada cross Burden of Disease Study 2010.

507 JKD : Vol. 8, No. 1, Januari 2019 : 501-508


JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 8, Nomor 1, Januari 2019
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Sulung Ade Pratama, Hermina Sukmaningtyas, Ika Vemilia Warlisti

Lancet. 2012 11. Schiffrin EL. Beyond blood


5. Bell K, Twiggs J, Olin BR. pressure: the endothelium and
Hypertension: The Silent Killer: atherosclerosis progression. Am J
Updated JNC-8 Guideline Hypertens. 2002
Recommendation. 2015 12. Azmi. Hubungan Derajat Dan Lama
6. Findlay DM. Vascular pathology Menderita Hipertensi Dengan
and osteoarthritis. Rheumatology. Keparahan Osteoarthritis Lutut Di
2007 Rsudza Banda Aceh. Univ Syiah
7. Zhang YM, Wang J, Liu XG. Kuala. 2017;
Association between hypertension 13. Nurjanah A. Hubungan Antara
and risk of knee osteoarthritis. Med Lama Hipertensi dengan Angka
(United States). 2017 Kejadian Gagal Ginjal Terminal di
8. Oo WM, Bo MT. Role of RSUD dr. Moewardi Surakarta.
Ultrasonography in Knee 2012
Osteoarthritis. JCR J Clin 14. Renna NF, De Las Heras N,
Rheumatol. 2016 Miatello RM. Pathophysiology of
9. Ishaan Vohra, Ajai Singh, Sabir Ali, vascular remodeling in
N S Verma AK and VK. Correlation hypertension. Int J Hypertens. 2013
of Hypertension with the severity of
Osteoarthritis of Knee. Int J Biomed
Res. 2015
10. Cameron AC, Lang NN, Touyz RM.
Drug Treatment of Hypertension:
Focus on Vascular Health. Drugs.
2016

JKD : Vol. 8, No. 1, Januari 2019 : 501-508


508

Anda mungkin juga menyukai