Kelompok 3 B
Puja dan puji syukur kami haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
yang berjudul ”RUSEM IKAN DENCIS" laporan ini telah kami selesaikan dengan maksimal
berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami sampaikan banyak
terima kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam
penyelesaian laporan ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan laporan ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun
isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima segala
kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga
laporan ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata
untuk kita semua.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
B. Tujuan................................................................................................
B. Cara Pembuatan..............................................................................
D. Uji Organoleptik...............................................................................
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apa itu arti Rusem? Rusem adalah sebuah lauk makanan yang pembuatan dari
percampuran ikan dan kepayang yang diawetkan dalam jangka waktu yang lama dalam
proses fermentasi. Rusem adalah makan yang hamppir sama dengan bekasam seperti
yang lebih banyak diketahui orang, namun perbedanya dengan bekasam adalah pada
rusem pembuatannya menggunakan beras yang di sangria dan di tumbuk untuk campuran
fermentasi dengan ikannya sedangkan bekasam menggunakan nasi yang telah ditanak.
Rusem merupakan makanan khas asli kota Baturaja Palembang, Sumatera Selatan sama
seperti bekasam. Tidak hanya di daerah Sumatera Selatan ternyata di Riau Pekan baru pun
ada biasanya disebut orang sayur rusam/rusem khas Riau Melayu, selain itu juga ada di
Sarawak Malaysia dikenal dengan nama resep rusem ikan sarawak atau cara mambuat
ikan rusem. Rusem biasanya terbuat dari bahan utama ikan air tawar, akan tetapi ada juga
yang membuatnya dari bahan daging disebut rusem daging dan udang disebut rusem
udang. Adapun cara membuat rusem itu cukup mudah dan mengolah rusem menjadi
masakan itu pun cukup mudah, seperti ada yang membuat aneka olahan rusem goreng,
rusem tumis dengan campuran bahan sayur-sayuran lainnya dan sambal pedas.
Nama rusem adalah sebutan untuk daerah tertentu. Rusem adalah makanan yang
berupa lauk makan berasal dari fermentasi ikan sama halnya dengan cara pembuatan
bekasam. Rusem adalah fermentasi yang melibatkan bakteri asam laktat (BAL) untuk
proses pembuatannya. Rusem adalah salah satu cara mengawetkan ikan, yang banyak
dilakukan oleh orang-orang di kampung. Hal ini dikarenakan Indonesia dikenal sebagai
salah satu negara yang memiliki banyak perairan sehingga banyak sekali hewan-hewan laut
yang dapat di konsumsi dalam jumlah yang sangat banyak, salah satunya adalah ikan,
karena ikan dengan jumlah yang banyak tersebut mudah sekali membusuk hingga tidak
dapat di konsumsi, oleh karenanya diawetkanlah ikan-ikan tersebut yang namanya rusem
sebagai salah satu bahan tambahan pangan dari hasil pengawetan ikan.
Rusem ikan dencis yang kami buat adalah salah satu bahan tambahan pangan yang
kaya akan protein dan rendah kolestrol. Selain itu ikan dencis juga merupakan salah satu
ikan air laut yang banyak digemari dikarenakan banyak mengandung mineral dan berbagai
sumber vitamin, dan memiliki kandungan omega-3 yang baik bagi tubuh. Karena kandungan
gizi yang baik pada ikan inilah yang membuat kami berinisiatif membuat olahan produk
fermentasi bahan tambahan pangan berupa rusem ikan dencis.
B. Tujuan
Pembuatan rusem ikan dencis adalah untuk membuat bahan tambahan sehat yang
rendah kolesterol.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hafiludin (2011) Menyatakan bahawa Ikan merupakan sumber alami asam lemak
omega 3 yaitu eicosa pentaenoic acid (EPA) dan decosa hexaenoic acid (DHA) yang berfungsi
untuk mencegah aterosklerosis. Omega 3 juga dapat menurunkan kadar trigliserida dalam
darah, kadar kolesterol hati dan jantung. Kadar asam lemak omega 3 dalam beberapa jenis
ikan laut di perairan Indonesia berkisar antara 0,1-0,5 g/100 g daging ikan.
Soekarto (1985) Menyatakan bahwa cara penialain yang dilakukan manusia
sebagai pengukur dengan menggunakan pancaindra. Uji organoleptic biasa disebut uji sensorik
atau uji subjektif yang merupakan suatu uji pengindraan yang biasa dilakukan terhadap bahan
pangan. Dasar dari pengujian ini adalah kesensitifan alat indra dalam melihat, membaui,
merasa, maupun meraba suatu bahan pangan. Salah satu tujuan indrawiini adalah untuk
mengetahuiting katkesukaan konsumen terhadap produk yang diteliti atau di olah.
Wulandari (2009) Menyatakan bahwa Ikan segar merupakan salah satu komoditi
yang mudah mengalami kerusakan (high perishable food). Kerusakan ini dapat disebabkan oleh
proses biokimiawi maupun oleh aktivitas mikribiologi. Kandungan air hasil perikanan pada
umumnya tinggi mencapai 56,79% sehingga sangat memungkinkan terjadinya reaksi-reaksi
biokimiawi oleh enzim yang berlangsung pada tubuh ikan segar. Sementara itu, kerusakan
secara mikrobiologis disebabkan karena aktivitas mikroorganisme terutama bakteri. Kandungan
protein yang cukup tinggi pada ikan menyebabkan ikan mudah rusak bila tidak segera dilakukan
pengolahan dan pengawetan. Pengawetan bertujuan untuk memperpanjang masa simpan
bahan pangan tersebut.
BAB III
METODE
D. Uji Organoleptik