A. PENGERTIAN
GNA adalah reaksi imunologi pada ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu.
B. ETIOLOGI
Penyakit sipilis
Penyakit kolagen
C. MANIFESTASI KLINIK
1. Hematuria
2. Oliguria
3. Edema ringan sekitar mata atau seluruh tubuh
4. Gangguan gastrointestinal
5. Sakit kepala, merasa lemah
6. Nyeri pinggang menjalar sampai ke abdomen
D. PENATALAKSANAAN
1. Istirahat selama 1-2 minggu
III
2. Modifikasi diet.
3. Pembatasan cairan dan natrium
4. pembatasan protein bila BUN meningkat.
5. Antibiotika.
6. Anti hipertensi
7. Pemberian diuretik furosemid intravena (1 mg/kgBB/kali)
8. Bila anuria berlangsung lama (5-7hari) dianjurkan dialisa peritoneal atau
hemodialisa.
E. PENGKAJIAN
1. Riwayat kesehatan umum, meliputi Gg/peny. yang lalu, berhubungan
dengan peny. sekarang. Contoh: ISPA
2. Riwayat kesehatan sekarang,Meliputi; keluhan/gg. yang berhubungan dgn.
Peny. saat ini. Seperti; mendadak, nyeri abdomen,Pinggang, edema.
F. PENGKAJIAN FISIK
1. Aktivitas/istirahat
- Gejala: kelemahan/malaise
- Tanda: kelemahan otot, kehilangan tonus otot
2. Sirkulasi
- Tanda: hipertensi, pucat,edema
3. Eliminasi
- Gejala: perubahan pola berkemih (oliguri)
- Tanda: Perubahan warna urine (kuning pekat, merah)
4. Makanan/cairan
- Gejala: peBB (edema), anoreksia, mual,muntah
- Tanda: penurunan haluaran urine
5. Pernafasan
- Gejala: nafas pendek
- Tanda: Takipnea, dispnea, peningkatan frekwensi, kedalaman (pernafasan
kusmaul)
6. Nyeri/kenyamanan
- Gejala: nyeri pinggang, sakit kepala
- Tanda: perilaku berhati-hati/distraksi, gelisah
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada laboratorium didapatkan:
Hb menurun
Ureum dan serum kreatinin meningkat
DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN
III
Elektrolit serum (natrium meningkat)
Urinalisis (BJ. Urine meningkat, albumin , Eritrosit , leukosit )
Pada rontgen:
IVP abnormalitas pada sistem penampungan (Ductus koligentes)
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kelebihan volume cairan bd.produksi urine yang menurun akibat dari
penurunan filtrasi ginjal.
2. perubahan nutrisi; kurang dari kebutuhan bd. Intake yang kurang.
3. Intoleransi aktivitas bd. Kelemahan fisik, bedrest.
4. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit (infeksi sekunder) bd.
Perubahan metabolisme dan sirkkulasi tubuh.
I. IMPLEMENTASI
Diagnosa keperawatan 1.
Timbang BB tiap hari pada waktu, alat dan pakaian yang sama
Observasi hasil lab: BJ. Urine, Albumin, elektrolit, darah (kalium dan
natrium)
Diagnosa keperawatan 2.
Sajikan makanan yang menarik dan selalu hangat, porsi kecil tapi sering.
Pemberian diet tinggi kalori rendah protein, tinggi karbo hidrat rendah
garam.
Diagnosa Keperawatan 3.
III
Anjurkan pasien melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuannya
Diagnosa Keperawatan 4.
Kebersihan kuku.
J. EVALUASI
Tanda-tanda vital: TD: 120/80 mmHg, RR: 20 X/m, HR: 80 X/mt, suhu: 36 7o
C.
III