Anda di halaman 1dari 9

Publik ISSN :2301-573X

Jurnal Ilmu Administrasi

Transparansi Penyedia Barang dan Jasa Dalam Penerapan E-Government


di Kabupaten Toraja Utara
1
Dian Mutmainnah Arsyam,2 Nur Khaerah,3 Rudi Hardi
123
Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar
Email: dyanarsyam21@gmail.com

Abstract

Implementation of e-government to achieve good governance is the procurement of goods / services


government electronically or e-procurement. This research purpose to know the Transparency of
Procurement of Goods and Services with LPSE in Kab. Toraja Utara. Type of research is descriptive
qualitative. Research results show Transparency, procurement administration, the determination of
the prospective provider in the process of opening the offer has not been transparent because only the
committee and the offering owner can see it. Accountability in Procurement of Goods and Services has
been effective because all data stored properly and can be accounted for. Efficient cost and budget
(budget ceiling with winning bidding bid of 10-12%). Monitoring is accomplished by access in the
LPSE portal to see the results of monitoring and evaluation of procurement of goods and services
performed

Keywords: Transparancy, LPSE, E-Government

Abstrak

Penyelenggaraan e-government untuk mencapai good governance adalah pengadaan barang/jasa


pemerintah secara elektronik atau e-procurement. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui
Transparansi Pengadaan Barang dan Jasa dengan LPSE di Kab. Toraja Utara. Jenis penelitian adalah
penelitian kualitatif. Hasil Penelitian menujukkan Transparansi, administrasi pengadaan, penetapan
calon penyedia pada proses pembukaan penawaran belum transparan karena hanya panitia dan pemilik
penawaran yang dapat melihatnya. Efisien biaya dan anggaran (selisi pagu anggaran dengan
penawaran pemenang tender yaitu antara 10-12%). Monitoring terlaksana dengan adanya akses dalam
portal LPSE melihat hasil monitoring dan evaluasi pengadaan barang dan jasa yang dilakukan.

Kata Kunci: Transparansi, LPSE, E-Government

Volume 5 Nomor 1 Juni 2016


Publik : ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi

PENDAHULUAN lainnya. Agar hakekat atau esensi


Transparansi Publik adalah suatu pengadaan barang dan jasa dapat
keterbukaan secara sungguh-sungguh, dilaksanakan sebaik-baiknya, maka kedua
menyeluruh, dan memberi tempat bagi belah pihak yaitu pihak pengguna dan
partisipasi aktif dari seluruh lapisan penyedia haruslah selalu berpatokan
masyarakat dalam proses pengelolaan kepada filosofi pengadaan barang dan jasa,
sumber daya publik (Andrianto, 2007 : 21). tunduk kepada etika dan norma pengadaan
Menurut Logos Transparansi dan barang dan jasa yang baku. Proses
akuntabilitas merupakan konsep yang pengadaan barang dan jasa di Indonesia
berkaitan erat satu dengan yang lain, diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 54
karena tanpa transparansi tidak mungkin Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang
ada akuntabilitas. Sebaliknya transparansi dan Jasa Pemerintah. (Udoyono, 2012).
tidak akan banyak bermanfaat tanpa Transparansi pengelolaan Keuangan
dilengkapi dengan akuntabilitas. Seperti daerah di dinas kesehatan kota makassar
halnya dibidang kebijakan publik yang dapat terlaksana dengan merealisasikan
lain, keberadaan transparansi dan semua indikator yang terkandung dalam
akuntabilitas merupakan syarat mutlak Transparansi (Fahril, 2014) .
untuk membangun kebijakan dan institusi Salah satu hal yang penting dalam
yang efektif, efisien, dan adil (equitable). penyelenggaraan pengadaan barang dan
Lingkup transparansi dan akuntabilitas jasa ialah masalah transparansi.
harus menjangkau beberapa tingkat Transparansi dan akuntabilitas dalam
kebijakan mulai dari perumusan kebijakan, penyusunan anggaran, penetapan
pengambilan keputusan, sampai pada anggaran, perubahan anggaran dan
pelaksanaan yang terjadi di segenap perhitungan anggaran merupakan wujud
institusi (Logos, 2003). pertanggungjawaban pemerintah daerah
Menurut Burkens transparansi kepada masyarakat, maka dalam proses
(keterbukaan) memberikan makna bahwa pengembangan wacana publik di daerah
dalam banyak bidang kegiatan pemerintah, sebagai salah satu instrumen kontrol
masyarakat ikut serta langsung dalam pengelolaan anggaran daerah, perlu
proses persiapan, kebijaksanaan dan diberikan keleluasaan masyarakat untuk
pembentukan keputusan. Transparansi mengakses informasi tentang kinerja dan
pemerintahan memungkinkan peran serta akuntabilitas anggaran. Oleh karena itu,
masyarakat dalam pengembilan anggaran daerah harus mampu
keputusan.Peran serta merupakan bentuk memberikan informasi yang lengkap,
jaminan bagi warga masyarakat atau pihak akurat dan tepat waktu untuk kepentingan
yang ada pada umumnya juga dapat masyarakat, pemerintah daerah dan
mengajukan keberatan melawan keputusan pemerintah pusat, dalam format yang
hjika itu tidak setuju (Thamrin, 2013). akomodatif dalam kaitannya dengan
Pengadaan barang dan jasa adalah pengawasan dan pengendalian anggaran
upaya pihak pengguna untuk mendapatkan daerah. Sejalan dengan hal tersebut, maka
atau mewujudkan barang dan jasa yang perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
diinginkannya dengan menggunakan proyek dan kegiatan harus dilaksanakan
metode dan proses tertentu agar dicapai secara terbuka dan dapat
kesepakatan harga, waktu dan kesepakatan dipertanggungjawabkan secara teknis

Volume 5 Nomor 1 Juni 2016


Publik ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi

maupun ekonomis kepada pihak legislatif, kemudian diaplikasikan pada sistem


masyarakat maupun pihak-pihak yang penyimpanan data yang terintegrasi
bersifat independen yang memerlukan dengan berbasis internet, sehingga proses
(Nahruddin Z,2014) komunikasi pembelian terjadi secara
Menurut Keppres No. 20 Tahun eletronik.
2006 E-Government adalah pemanfaatan Dengan banyaknya literatur
teknologi informasi dan komunikasi terdahulu tentang E-Procurement
dalam proses pemerintahan untuk Tranparansi bisa diwujudkan dengan
meningkatkan efisiensi, efektivitas, menerapkan system E-Government. Salah
transparansi, dan akuntabilitas satu bentuk penyelenggaraan e-government
penyelenggaraan pemerintahan. Peranan untuk mencapai good governance adalah
IT dalam proses bisnis membuat pengadaan barang/jasa pemerintah secara
organisasi berusaha untuk elektronik atau e-procurement yang
mengimplementasikan IT untuk proses merupakan wujud dari perubahan yang
terintegrasi. Di Indonesia pengertian e- dilakukan karena banyaknya permasalahan
government adalah penyelenggaraan yang terjadi dalam pengadaan barang/jasa
pemerintahan yang mampu mendorong pemerintah secara konvensional. Oleh
dan memfasilitasi hubungan yang saling karena itu, pada tahun 2010 Presiden
mendukung, selaras dan adil antara Indonesia mengatur secara tegas dalam
masyarakat, dunia usaha dan pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
dengan memanfaatkan teknologi tentang Pengadaan Barang/jasa
informasi, telekomunikasi dan Pemerintah, bahwa pengadaan barang dan
web/internet (MENKOMINFO). Menurut jasa pemerintah diwajibkan dilakukan
Heeks (2001), E-Government lahir karena secara elektronik atau e-procurement, yaitu
revolusi informasi dan Relusi Pemerintah daerah Provinsi,
pemerintahan. Berbagai kendala Kabupaten/Kota wajib melakukan
implementasi E-Government di Indonesia pengadaan barang/jasa secara elektronik
baik fisik maupun sosial ekonomi yang (e-procurement).
menjadi penyebabnya. Penyelenggaraan pelayanan publik
(Nugroho at.all., 2015) dengan menerapkan sistem E-Government,
menjelaskan bahwa E-procurement dalam memanfaatkan perkembangan
berdasarkan pada adanya perubahan pola teknologi informasi, memiliki keuntungan,
pelaksanaan yang konvensional dengan antara lain terwujudnya pelaksanaan
peluang pelanggaran cukup tinggi pelayanan yang lebih transparan, efisien
menjadi pola pelaksanaan berbasis dan efektif. Sistem pemerintah berbasis
website/eletronik yang sistemik dengan teknologi informasi tersebut. Pelayanan
berkurangnya tatap muka, sehingga secara yang terjangkau dan memperluas akses
otomatis kesempatan terjadinya bagi masyarakat untuk memperoleh
penyelewengan dapat diminimalisir. kemudahan informasi sehingga
(Oliviera dalam Sitorus, 2013) mengatakan akuntabilitas pemerintah dapat meningkat
e-procurement merupakan proses dalam urusan-urusan pemerintahan
pengadaan barang dan jasa yang khususnya mengenai penyelenggaraan
dibutuhkan bagi keperluan operasional pelayanan publik. Pesatnya perkembangan
sebuah instansi secara elektronik, teknologi di era globalisasi menuntut

Volume 5 Nomor 1 Juni 2016


Publik : ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi

adanya efisiensi dan efektivitas dalam sasaran secara Transparansi, berarti semua
urusan pemerintahan. Efisiensi dan ketentuan dan informasi mengenai
efektivitas pelayanan akan meningkat Pengadaan Barang/Jasa bersifat jelas dan
seiring dengan peningkatan mutu tepat diketahui secara luas oleh Penyedia
pelayanan. Semakin tinggi mutu pelayanan Barang/Jasa yang berminat serta oleh
bagi masyarakat, maka semakin tinggi pula masyarakat pada umumnya. Maka dari itu
kepercayaan masyarakat kepada di Kabupaten Toraja Utara melakukan
pemerintah. Pengadaan Barang/Jasa dengan
Sistem Pengadaan Barang dan Jasa caraperlelangan melalui sistem online
yang saat ini berlaku di Indonesia masih dengan aplikasi SIRUP (sistem informasi
memiliki kelemahan dan belum secara rancangan umum pengaduan). Jika
efektif mampu mencegah terjadinya tindak transparansi Pengadaan Barang/Jasa
pidana korupsi.Pelaksanaan Pengadaan diterapkan dan diterima oleh Masyarakat
BarangatauJasa Pemerintah sebagaimana dengan baik maka pemerintah dan
diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 54 masyarakat selalu akan menjadi mitra
Tahun 2010, masih memungkinkan bagi dalam proses pemerintahan di
Panitia Pengadaan dan Penyedia KabupatenToraja Utara.
BarangatauJasa untuk melakukan tindak Beberapa Penelitian terdahulu
pidana korupsi di setiap tahapannya. dalam Penelitian Udoyono dikemukakan
Berkaitan dengan banyaknya peluang bahwa E-procurement dalam Pengadaan
penyimpangan dalam pelaksanaan Barang dan Jasa dapat Mewujudkan
pengadaan barang dan jasa pemerintah, Akuntabilitas di Kota Yogyakarta
maka solusi terbaik untuk pemecahan. (Udoyono, 2012). Transparansi
Berdasarkan hal tersebut, perlu pengelolaan Keuangan daerah di dinas
dilakukan penyempurnaan kembali kesehatan kota makassar dapat terlaksana
terhadap Peraturan Presiden Nomor 54 dengan merealisasikan semua indikator
Tahun 2010 dimaksud, yang ditekankan yang terkandung dalam Transparansi
kepada upaya untuk memperlancar (Fahril, 2014) . Dengan banyaknya
pelaksanaan anggaran pendapatan belanja literatur terdahulu tentang E-Procurement
Negara (de-bottleceking), dan sehingga saya tertarik untuk mengkaji
menghilangkan multitafsir yang tentang“ Transparansi Penyedia Barang
menimbulkan ketidak jelasan bagi para dan Jasa Dalam Penerapan E-Government
pelaku dalam proses Pengadaan di Kabupaten Toraja Utara”.
Barang/Jasa pemerintah.Dengan demikian,
pengaturan mengenai tata cara Pengadaan METODE PENELITIAN
Barang/Jasa Pemerintah dapat dilaksakan Penelitian ini menggunakan metode
secara efisien, dengan didukung oleh deskriptif kualitatif. Dilaksanakan di
percepatan penyerapan anggaran. Toraja Utara Topik yang diteliti adalah
Kabupaten Toraja Utara merupakan tentang Pengadaan Barang dan Jasa oleh
salah satu Kabupaten di Sulawesi Selatan Pemerintah Daerah di Toraja Utara .
yang memiliki Program Pemerintah dalam Lokasi penelitian ini yaitu Lembaga
pengadaan Barang/Jasa yang di usahakan Penyediaan arang dan Jasa karena data
dengan menggunakan dana dan daya yang ataupun dukumen-dukumen dapat di
minimun untuk mencapai kualitas dan peroleh dari LPSE di Toraja Utara,

Volume 5 Nomor 1 Juni 2016


Publik ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi

penelitian berlangsung Selama dua Bulan. bertujuan untuk memudahkan pengadaan


Dengan melakukan obervasi di LPSE melalui ponsel pintar. “LPSE Kemenkue
Toraja Utara selama satu bulan dan Mobile” juga memiliki fitur di media sosial
wawancara dengan 3 orang informan dari sekaligus akses kontak telpon dan email
instansi pemerintah 4 Orang serta Pusat LPSE, peranan pengadaan barang
informan dari Peserta LPSE selama satu dan jasa di lingkungan pemerintah menjadi
bulan penting untuk dilakukan secara baik
terhadap iklim kompetisi sehat dan
HASIL DAN PEMBAHASAN efisiensi.
Barang publik adalah barang yang Efektivitas adalah pencapaian
apabila dikomsumsi oleh individu tertentu tujuan secara tepat atau memili tujuan-
tidak akan mengurangi komsumsi orang tujuan yang tepat dari serangkaian
lain akan barang tersebut dan barang alternatif atau pilihan cara dan menentukan
public merupakan barang-barang yang pilihan dari beberapa pilihan lainnya.
tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan Efektivitas bisa juga diartikan sebagai
seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya pengukuran keberhasilan dalam
untuk mendapatkannya. Menurut pencapaian tujuan-tujuan yang telah
Mardiasmo (2005:114) mengemukakan ditentukan. Sementara apabila
bahwa orientasi pembangunan sektor membicarakan efektifitas harus dilihat
publik adalah untuk menciptakan good apakah target yang ditentukan sudah sesuai
governance, dimana pengertian dasarnya dengan sasaran dan tujuan yang ingin
adalah tata kelola pemerintahan yang baik. dicapai dari kegiatan tersebut. Beberapa
E-government dapat di aplikasikan pada hal yang perlu diperhatikan supaya
legislatif, yudikatif, atau administrasi Pengadaan Barang/Jasa transparan adalah:
publik, untuk meningkatkan efisiensi a. Semua peraturan/kebijakan/aturan
internal, menyampaikan pelayanan publik, administrasi/prosedur dan praktek
atau proses kepemerintahan yang yang dilakukan (termasuk pemilihan
demokratis. Keuntungan yang paling metode pengadaan) harus transparan
diharapkan dari e-government adalah kepada seluruh calon peserta;
peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta b. Peluang dan kesempatan untuk ikut
aksesibilitas yang lebih baik dari serta dalam proses pengadaan
pelayanan publik. Terkait hal tersebut, barang/jasa harus transparan;
istilah efesiensi dan efisiensi merupakan c. Seluruh persyaratan yang diperlukan
konsep engineering yang diadaptasi dari oleh calon peserta untuk
sektor privat, yang kemudian dalam mempersiapkan penawaran yang
perkembangannya diterpkan dalam sektor responsif harus dibuat transparan; dan
publik yakni pemerintah. Berdasrkan Kriteria dan tata cara evaluasi, tata
beberapa pendapat di atas dapat cara penentuan pemenang harus transparan
disimpulkan bahwa dengan adanya kepada seluruh calon peserta. Metode
penyedia informasi yang terbuka melalui pemilihan penyedia barang/jasa secara
portal LPSE di Toraja Utara dapat elektronik yang sudah digunakan saat ini
memudahkan penyedia barang/jasa untuk adalah e lelang umum (e-regular
melihat informasi tender atau paket yang tendering). Metode pemilihan lainnya akan
sedang di lelang. bahwa aplikasi tersebut di akan diterapkan secara bertahap sesuai

Volume 5 Nomor 1 Juni 2016


Publik : ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi

dengan pengembangan sistem dan aplikasi Barang dan Jasa dapat terealisasi. Indikator
pengadaan elektronik serta kerangka Transparansi tersebut sebagai berikut.
hukum yang menopangnya. Pengadaan
barang/jasa secara elektonik (e-pengadaan) Penyediaan Informasi Yang Terbuka
akan meningkatkan transparansi, sehingga Pengadaan Barang dan jasa pemerintah
persaingan sehat antar pelaku usaha dapat yang efektif merupakan salah satu bagian
lebih cepat terdorong. Dengan demikian yang sangat penting dalam perbaikan
optimalisasi dan efisiensi belanja Negara pengelolaan keuangan Negara. Salah
segara dapat diwujudkan. Penyediaan satunya perwujudannya adalah dengan
barang dan jasa dalam penerpan E- pelaksanan proses pengadaan barang/jasa
government diatur dalam Peraturan pemerintah secara elektronik , yaitu
Presiden Republik Indonesia Nomor 70 penyedian informasi yang terbuka tentang
Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua adanya Pengadaan barang/jasa yang
Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun dilaksanakan dengan menggunakan
2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa teknologi informasi dan transaksi elektonik
Pemerintah. Di dalam peraturan presiden sesuai dengan ketentuan perundang-
inin diuraikan secara jelas, tegas dan undangan. Yang dilakukan oleh
gambling tentang segala sesuatu yang pemerintah pusat maupun pemerintah
menyangkut pengadaan barang/ jasa setempat.
pemerintah, salah satunya adalah tentang
tahapan kegiatannya. Memudahkan akses informasi
Transparansi Pengadaan Barang Seiring meningkatnya komplerksitas
dan Jasa di Toraja Utara dilaksanakan kebutuhan pengguna layanan pengadaan
dengan memberikan informasi yang secara elektonik (LPSE) akan informasi
lengkap kepada seluruh calon peserta yang yang cepat dan mudah diakses, pusat LPSE
disampaikan melalui media informasi yang kementerian Keuangan menjawab
dapat menjangkau seluas-luasnya dunia tantangan itu dengan mengembangkan
usaha yang diperkirakan akan ikut dalam aplikasi “LPSE kemenkeu Mobile” yang
proses pengadaan barang/jasa. Setelah kini sudah dapat diundah pada market
informasi didapatkan oleh seluruh calon aplikasi google play store. Aplikasi ini
peserta, harus diberikan waktu yang cukup menyediakan akses sistem aplikasi dan
untuk mempersiapkan respon informasi pengadaan melalui smart phone
pengumuman tersebut. Transparansi di berbasis android.
Toraja utara dilakukan dengan cara,
Pengumuman yang luas dan terbuka; Menyusun mekanisme pengaduan
Memberikan waktu yang cukup untuk Dalam mekanisme pengaduan disini
mempersiapkan proposal/penawaran; berupa sanggahan di atur dalam pasal 81
Menginformasikan secara terbuka seluruh dan 82 Peraturan Presiden Nomor 54
persyaratan yang harus dipenuhi; Tahun 2010 tentang Pengadaan
Memberikan informasi yang lengkap Barang/jasa Pemerintah dan di dalam Pasal
tentang tata cara penilaian penawaran. 81 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 54
Terciptanya kegiatan tersebut menjadikan Tahun 2010 tentang Pengadaan
indikator Transparansi dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah disebutkan bahwa
“peserta pemelihan penyedia barang/jasa

Volume 5 Nomor 1 Juni 2016


Publik ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi

yang merasa dirugikan, baik secara sendiri- Dari hasil wawancara dalam
sendiri mauoun bersama-sama dengan penelitian dapat disimpulkan bahwa
peserta lainnya dapat mengajukan pengadaan barang dan jasa seara
sanggahan secara tertulis jika terdapat elektornik, selain meningkatkan
kecurangan transparansi sehinggah memudahkan
proses monitpring juga memberikan
Meningkatkan arus informasi kemudahan dalam proses audit serta
Arus informasi adalah aliran tersedianya link dalam portal, khusus
informasi yang mengalir dari tingkatan untuk mengakses hasil monitoring dan
ketingkatan. Arus informasi ini sangatlah evaluasi pengadaan barang dan jasa yang
penting untuk semua masyarakat dari dilakukan..
tradisional dan masyarakat modern. Arus
Faktor Penghambat dan Pendukung
informasi ini sangat penting baik individu, Pengadaan barang dan jasa secara
kelompok atau organisasi. Dengan adanya elektronik akan meningkatkan transparansi
arus informasi membantu dalam proses dan akuntabilitas, meningkatkan akses
penyebaran informasi akan cepat [asar dan persaingan usaha yang sehat,
tersampaikan dalam lingkup yang luas dan memperbaiki tingkat efisiensi proses
dapat diterima oleh semua baik langsung pengadaan, mendukung proses monitoring
maupun tidak langsung. Dalam audit dan memenuhi kebutuhan akses
meningkatkan arus informasi dukungan informasi yang real time guna
inovasi dan proyeksi yang matang menjadi mewujudkan clean and good goverment
sangat penting dalam mempersiapkan dalam pengadaan barang dan jasa
perubahan pola pengadaan ke depan. pemerintah.

Efektifitas Pengadaan Barang dan Jasa Adapun faktor pendukungnya,


terhadap E-Government yaitu :
Pada dasarnya efektifitas merupakan
pengukuran tingkat keberhasilan dari a) Sistem pengadaan barang dan jasa yang
organisasi, kegiatan ataupun suatu program saat ini berlaku memiliki kelemahan
dalam mencapai tujuan yang telah di dan belum secara efektif mampu
tetapkan. Selain itu, efektifitas merupakan mencegah terjadi korupsi
pengukuran pencapaian tujuan yang dapat b) Komitmen pimpinan daerah untuk
diukur dengan cara memban-dingkan memenuhi proses pengadaan barang dan
antara tujuan yang telah ditentukan dengan jasa yang lebih baik
hasil yang dicapai, sehingga dapat dilihat c) Komitmen dan konsistensi yang tinggi
bahwa hasil pekerjaan dapat dikatakan dari pimpinan daerah dalam
efektif.oleh karena itu, untuk dilihat menerapkan program-program inovatif.
penerapan pengadaan barang/jasa terhadap d) Dukungan sumber daya manusia yang
e-government di Kabupaten Toraja Utara berkualitas
berjalan efektif atau tidak, maka dapat e) Dasar hukum yang kuat
dilihat dari seberapa besar efektifitas f) Ketersediaan saran dan
pengadaan barang dan jasa terhadap E- prasaranapendukung
government di Toraja Utara telah
mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Volume 5 Nomor 1 Juni 2016


Publik : ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi

Sedangkan faktor Penghambatnya merupakan syarat mutlak untuk


adalah: membangun kebijakan dan institusi yang
a) Penyedia barang dan jasa banyak yang efektif, efisien, dan adil (equitable).
belum paham dengan aplikasi e- Lingkup transparansi dan akuntabilitas
procurment harus menjangkau beberapa tingkat
b) Panitia pengadaan barang dan jasa kebijakan mulai dari perumusan kebijakan,
sebagian besar masih mengalami pengambilan keputusan, sampai pada
kesulitan untuk menggunakan dan pelaksanaan yang terjadi di segenap
memahami aplikasi institusi.
c) Tingkat kelalaian yang sangat tinggi
dalam penggunaan password san kunci DAFTAR PUSTAKA
kerahasiaan lainnya oleh user, baik Andrianto, N, (2007). Good e-Governance
penyedia barang dan jasa, Pejabat : Transparansi dan Akuntabilitas
pelaksanaan kegiatan maupun panitia publik melalui e-Government.
pengadaan Malang: Bayumedia Publishing.
d) Range jadwal state lelang masih belum Fahril, Mappamiring, & Hardi, R. (2014).
sepenuhnya bisa diikuti oleh panitia Transparansi Pengelolaan Keuangan
pengadaan tepat sesuai yang telah Daerah di Dinas Kesehatan Kota
ditetapkan Makassar. Jurnal Ilmu Pemerintahan,
e) Ketersediaan fasilitas koneksi internet 4(2), 111–123.
dan fasilitas pendukung lainnya seperti Hardjasoemantri, Koesnadi, (2003). Good
(scanner, insteller adobe, dll)masih Governance Dalam
sangat terbatas untuk panitia pengadaan Pembangunan Berkelanjutan Di
dilngkungan pemerintah Indonesia, Yogyakarta : Pustaka
f) Terbatasnya bandwidth menyebabkan Pelajar.
masih seringnya terjadi kegagalan
proses pada aplikasi. Haryatmoko, (2011). Etika Publik untuk
Integritas Pejabat Publik dan
Politisi, Jakarta: PT Gramedia
PENUTUP Pustaka Utama, Kompas
Simpulan Gramedia Building.
Penerapan e-goverment telah
tercapai namum belum efektif mencegah Heeks, R. (2001). Understanding E-
terjadi kecurangan pada pengadaan barang Goverbment for Developent,
dan jasa, hal itu dapat dilihat dari University of Mancheter.
indikator: Transparansi dan akuntabilitas England.
merupakan konsep yang berkaitan erat satu
dengan yang lain, karena tanpa Logos, (2003). Transparansi,
transparansi tidak mungkin ada Akuntabilitas, dan Kontrol Dalam
Pembiayaan Pertahanan
akuntabilitas. Sebaliknya transparansi tidak
(Problem dan Rekomendasi).
akan banyak bermanfaat tanpa dilengkapi
dengan akuntabilitas. Seperti halnya Yogyakarta : PT Gramedia.
dibidang kebijakan publik yang lain, Nahruddin, Z. (2014). Akuntabilitas dan
keberadaan transparansi dan akuntabilitas Transparansi Pengelolaan Dana

Volume 5 Nomor 1 Juni 2016


Publik ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi

Alokasi Desa di Desa Pao-Pao


Kecamatan Tanete Rilau
Kabupaten Barru. Otoritas: Jurnal
Ilmu Pemerintahan, 4(2).

Nugroho, R. S., Wanto, A. H., &


Trisnawati. (2015). Pengaruh
Implementasi Sistem Pengadaan
Secara Elektronik (E-Procurement)
Terhadap Fraud Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (Studi Pada
SKPD Kabupaten Magetan). Jurnal
Administrasi Publik, 3(1), 1905–1911.
Sitorus, E. (2013). Analisis Dan Evaluasi
User Acceptance Terhadap Penerapan
E-Procurement Di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Kalsel. Jurnal
Ilmiah d"ComPutare, 3, 1–5.
http://doi.org/10.14173/j.cnki.hnhg.20
13.z2.013
Thamrin, Husni. (2013). Hukum
Pelayanan Publik di Indonesia,
Yogyakarta : Aswaja Pressido.

Udoyono, K. (2012). E-procurement


dalam Pengadaan Barang dan Jasa
untuk Mewujudkan Akuntabilitas di
Kota Yogyakarta, 135–171

Volume 5 Nomor 1 Juni 2016

Anda mungkin juga menyukai