Pendidikan Berbasis
Pendidikan Berbasis
pendidikan berbasis kearifan dan nilai luhur lokal dilaksanakan dengan integrasikan
pada kompetensi inti kompetensi dasar serta tema yang sesuai pada saat proses
pembelajaran berlangsung pendidikan karakter adalah upaya penanaman nilai karakter
pada anak didik yang meliputi pengetahuan kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai kebaikan dan kebajikan kepada Tuhan Yang Maha Esa diri
sendiri sesama lingkungan maupun kebangsaan agar menjadi manusia yang berakhlak
implementasi pendidikan karakter dilakukan dengan pertama memilih nilai karakter
dengan sesuai tema dan judul kegiatan pembelajaran kedua menentukan indikator
perkembangan nilai-nilai karakter sesuai dengan tahap perkembangan anak. Ketiga
menentukan jenis dan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan nilai-nilai yang
dikembangkan dalam pendidikan karakter antara lain
1 kecintaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
nilai-nilai yang didasarkan pada perilaku yang menunjukkan kepatuhan kepada
perintah dan larangan Tuhan Yang Maha Esa dan ditetapkan dalam kehidupan sehari-
hari
2 kejujuran
nilai yang terkait dalam ketulusan dan keseluruhan hati untuk berbuat benar
3 disiplin
nilai-nilai yang terkait dengan ketertiban dan keteraturan
4 toleransi dan cinta damai
penanaman kebiasaan bersabar tenggang rasa dan menahan emosi keinginan lima
percaya diri sikap yang menunjukkan memahami kemampuan diri dan nilai harga diri
6 Mandiri
perilaku yang tidak bergantung kepada orang lain penanaman nilai ini bertujuan agar
anak terbiasa untuk menentukan melakukan memenuhi kebutuhan sendiri tanpa bantuan
atau dengan bantuan nya yang seperlunya
7 kreatif
kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun
karya nyata baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah
ada untuk memecahkan masalah maupun menciptakan hal baru
8 tolong-menolong kerjasama dan gotong royong
Salah satu bentuk kemampuan sosialisasi dan kematangan Emosi adalah kemampuan
bekerjasama penanaman ini dalam keseharian dilakukan melalui kebiasaan
9 hormat dan sopan santun
sopan santun adalah nilai yang terkait dengan tata krama penghormatan pada orang
lain yang sesuai dengan norma budaya
10 tanggung jawab
tanggung jawab adalah nilai yang terkait dengan kesadaran untuk melakukan dan
menanggung segala 11 kerja keras
nilai yang terkait dengan perilaku pantang menyerah yaitu mengerjakan sesuatu
hingga selesai dengan gembira
12 kepemimpinan dan keadilan
nilai yang terkait dengan sikap dan perilaku menunjukkan pada prinsip kepemimpinan
seperti bertanggung jawab membimbing berkorban melindungi mengomunikasikan mengatur
menguasai mengarahkan atau mengajak orang lain untuk melakukan kebajikan dan
keadilan
13 rendah hati
mencerminkan kebesaran jiwa seseorang dan sikap tidak sombong dan bersedia untuk
menangani kehebatan orang lain dengan adanya sikap rendah hati kita bisa mengikis
rasa ego kita dan mau belajar dari orang lain 14 peduli lingkungan
nilai yang didasarkan pada sikap dan perilaku yang penuh perhatian dan rasa sayang
terhadap keadaan yang ada di lingkungan sekitarnya memperhatikan mengamati dan
mencintai lingkungan
15 cinta tanah air
nilai yang terkait dengan perasaan bangga dan cinta pada bangsa atau tanah air.
G.Pengembangan Pembelajaran
1. Prinsip Pembelajaran
a. Belajar melalui bermain
Anak di bawah usia 6 tahun berada pada masa bermain pemberian rangsangan
pendidikan dengan cara yang tepat melalui bermain dapat memberikan pembelajaran
yang bermakna pada anak
b. Berorientasi pada perkembangan anak
Pendidik harus mampu mengembangkan semua aspek perkembangan sesuai dengan
tahapan usia anak
c. Berorientasi pada kebutuhan anak
Pendidik harus mampu memberi rangsangan pendidikan atau stimulasi sesuai
dengan kebutuhan anak termasuk anak-anak yang mempunyai kebutuhan khusus
d. Berpusat pada anak
Pendidik harus menciptakan suasana yang bisa mendorong semangat belajar
motivasi minat kreativitas inisiatif inspirasi Inovasi dan kemandirian sesuai
dengan karakter karakteristik minat potensi tingkat perkembangan dan kebutuhan anak
e. Pembelajaran aktif
Pendidik harus mampu menciptakan suasana yang mendorong anak aktif mencari
menemukan menentukan pilihan mengemukakan pendapat dan melakukan serta mengalami
sendiri
f. Berorientasi pada perkembangan nilai-nilai karakter
Pemberian rangsangan pendidikan diarahkan untuk mengembangkan nilai-nilai
yang membentuk karakter yang positif pada anak pengembangan nilai-nilai karakter
tidak dengan pembelajaran langsung akan tetapi Melalui pembelajaran untuk
mengembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan serta melalui pembiasaan dan
keteladanan
g. Berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup
Pemberian rangsangan pendidikan diarahkan untuk mengembangkan kemandirian
anak pengembangan kecakapan hidup dilakukan secara terpadu baik Melalui
pembelajaran atau mengembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan maupun
melalui pembiasaan dan keteladanan
h. Didukung oleh lingkungan yang kondusif
Lingkungan pembelajaran diciptakan sedemikian rupa agar menarik
menyenangkan aman dan nyaman bagi anak penataan ruang diatur agar anak dapat ber
interaksi dengan pendidik pengasuh dan orang lain
i. Berorientasi pada pembelajaran yang demokratis
Pembelajaran yang demokratis sangat diperlukan untuk mengembangkan rasa
saling menghargai antara anak dengan pendidik dan antara anak dengan anak lain
j. Pemanfaatan media sumber belajar dan narasumber
Penggunaan media belajar sumber belajar dan narasumber yang ada di
lingkungan PAUD bertujuan agar pembelajaran lebih kontekstual dan bermakna termasuk
Narasumber adalah orang-orang dengan profesi tertentu yang dilibatkan sesuai dengan
tema misalnya dokter polisi nelayan dan Petugas pemadam kebakaran
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran dilaksanakan melalui bermain secara interaktif inspiratif
menyenangkan kontekstual dan berpusat pada anak untuk berpartisipasi aktif
pelaksanaan pembelajaran dikondisikan untuk memberi keleluasaan bagi prakarsa
kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat minat dan perkembangan fisik serta
psikologis anak pembelajaran interaktif yaitu proses pembelajaran yang mengutamakan
interaksi antara anak dengan anak-anak dan pendidik dan anak dengan lingkungan
Pembelajaran inspiratif merupakan proses pembelajaran yang mendorong
perkembangan daya imajinasi anak sedangkan pembelajaran yang menyenangkan adalah
pembelajaran yang dilakukan dalam suasana bebas dan nyaman untuk mencapai tujuan
pembelajaran pembelajaran kontekstual merupakan proses pembelajaran yang terkait
dengan tuntutan lingkungan alam dan sosial budaya pada sisi lain pembelajaran
dilakukan dengan berpusat pada anak yaitu pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan
karakteristik minat potensi dan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak
Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan anak usia dini
adalah pendekatan saintifik yaitu melalui kegiatan mengamati menanya mengumpulkan
informasi menalar dan mengomunikasikan kegiatan mengamati dilakukan untuk
mengetahui objek dengan menggunakan indra melihat mendengar penciuman merasa dan
meraba anak didorong untuk bertanya tentang objek yang telah diamati maupun hal-hal
yang ingin diketahui kegiatan mengumpulkan informasi dilakukan dengan berbagai cara
seperti melakukan mencoba mendiskusikan dan menyimpulkan
Kegiatan menalar merupakan kemampuan untuk menghubungkan informasi yang
sudah dimiliki dengan informasi yang baru saja diperoleh sehingga diperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang sesuatu hal sedangkan mengkomunikasikan merupakan
kegiatan untuk menyampaikan hal-hal yang telah dipelajari dalam berbagai bentuk
seperti melalui cerita gerakan menunjukkan hasil karya dan lain-lain
1. Deteksi pertumbuhan
a. Menimbang berat badan untuk melihat pertumbuhan berat badan
b. Mengukur tinggi badan untuk melihat pertumbuhan tinggi badan
c. Mengukur besar lingkar kepala untuk melihat pertumbuhan lingkar kepala
d. Memeriksa rambut mata telinga hidung mulut gigi kulit kuku tangan dan kaki
untuk menjaga kebersihan dan kesehatan
2. Deteksi perkembangan Sepp
a. Sosial emosional dan kemandirian
Deteksi dini untuk berhubungan dengan kemampuan bersosialisasi dan
pengendalian emosi serta kemampuan Mandiri anak hambatan yang mungkin terjadi
misalnya ketika anak:
1. Kurang konsentrasi atau pemusatan perhatian
2. Sulit berinteraksi dengan orang lain
3. Mudah menangis atau cengeng
4. Sering marah jika keinginannya tidak dituruti
b. Bahasa
Deteksi dini ini dilakukan untuk melihat hambatan yang berhubungan
dengan kemampuan berbahasa yang meliputi kemampuan membedakan suara yang bermakna
dan tidak bermakna atau bahasa reseptif bicara bahasa ekspresif komunikasi atau
pragmatik
c. Fisik motorik kasar dan motorik halus
1. Motorik kasar
Deteksi dini pada motorik kasar dilakukan untuk melihat hambatan yang
berhubungan dengan keseimbangan dan koordinasi anggota tubuh dengan menggunakan
otot-otot besar
2. Motorik halus
Deteksi dini pada motorik halus dilakukan untuk melihat hambatan yang
melibatkan gerakan bagian tubuh tertentu yang memerlukan koordinasi yang cermat
antara otot-otot kecil atau halus dan mata serta tangan
d. Kognitif
Deteksi dini pada aspek kognitif dilakukan untuk melihat hambatan yang
berhubungan dengan aspek kematangan proses berfikir
e. Penglihatan
Deteksi dini pada penglihatan dilakukan untuk melihat hambatan yang
berhubungan dengan:
1. Pengamatan melalui indra penglihatan yang merupakan keterampilan untuk
melihat persamaan dan perbedaan bentuk warna benda sebagai dasar untuk pengembangan
kemampuan kognitif
2. Keterampilan untuk mengingat apa yang sudah dilihat
f. Pendengaran
Deteksi dini pada pendengaran dilakukan untuk melihat masalah yang
berhubungan dengan:
1. Pengamatan melalui indra pendengaran dan merupakan keterampilan untuk
mampu mendengar perbedaan dan persamaan suara
2. Keterampilan untuk mengedit suara suara atau bunyi yang sudah didengar
3. Pelaksanaan kegiatan
Deteksi dini tumbuh kembang anak di lakukan secara terprogram diintegrasikan
dengan kegiatan pembelajaran dan setelah diketahui hasilnya apabila dipandang perlu
dirujuk kepada tenaga kesehatan atau psikolog deteksi dini tumbuh kembang anak
dilakukan secara terprogram diintegrasikan dengan kegiatan pembelajaran dan setelah
diketahui hasilnya apabila dipandang perlu dirujuk kepada tenaga kesehatan atau
psikologi