KKAAAAANNNTTTTTT
KKAAAAANNNTTTTTT
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Filfasat Barat Modern
Dosen Pengampu: Dr. Ahmad Zubaidi, M.Si
Penyusun:
Muhammad Satriyo Ulil (18/426785/FI/04490)
Rafli Riyan Maulana (18/426789/FI/04494)
Rizky Indah D.A (18/426791/FI/04495)
Santo (18/426793/FI/04498)
Shofiy Yasinta Azmiy (18/426795/FI/04500)
Sulthan (18/426797/FI/04502)
Vicky Melasari (18/426799/FI/04504)
Yoga Aditya Leite (18/426801/FI/04506)
Acala Panji Kelana (18/429597/FI/04508)
FAKULTAS FILSAFAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tentang Filsafat Immanuel Kant ini dengan baik.
Dan kami berterima kasih pada Dr. Ahmad Zubaidi, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah
Filsafat Barat Modern yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karenanya, kami mengharapkan kritik dan saran demi pembelajaran
bersama agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Kami berharap makalah yang telah kami susun ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai pemikiran-pemikiran Immanuel Kant serta bisa berguna bagi kami dan
pembaca. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon saran dan kritik demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 2
A. Biografi ................................................................................................................................ 5
B. Filsafat.................................................................................................................................. 6
1. Fenomenalisme................................................................................................................. 6
2. Kritisisme ......................................................................................................................... 7
3. Etika ............................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 12
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dari sekian filsuf filsafat barat yang ada, kelompok kami diberi kesempatan untuk
membahas pemikiran salah satu filsuf yaitu Immanuel Kant. Kant adalah salah satu filsuf
pada masa pencerahan yang berasal dari Jerman. Pemikirannya mengandung suatu kritik
terhadap seluruh filsafat terdahulunya dan memberikan perspektif baru bagi filsafat
setelahnya.
B. Rumusan Masalah
1. Siapa Immanuel Kant Dan apa pengaruhnya terhadap filsafat?
2. Bagaimana Pemikiran Immanuel Kant?
Dengan disusunnya makalah ini, kami selaku penyusun berharap makalah ini dapat
membantu mahasiswa untuk mengenal dan memahami pemikiran filsafat dari Immanuel
Kant secara singkat dan jelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi
Immanuel Kant lahir pada tanggal 17 April 1724 dan meninggal pada 12
Februari 1804. Kant adalah seorang filsuf idealis yang lahir di Konigsberg sebuah
kota kecil di Prussia Timur. Keluarga Kant adalah keluarga sederhana dan
merupakan salah satu anggota dari kelompok keagamaan Protestan Pietis (Suatu
gerakan kegamaan dari Jerman yang memiliki kepercayaan sangat kuat dalam
pengalaman keagamaan dan studi alkitab). Meskipun Kant hidup dengan menjadi
orang yang sangat kritis terhadap agama formal, dia tetap mengagumi semua
“perilaku/perbuatan baik” dari kaum Pietis. Ia lahir sebagai anak keempat dari
sembilan bersaudara. Ayahnya, Johann Georg adalah seorang pembaju zirah dan
ibunya bernama Anna Regina Kant.
Saat ayah Kant meninggal pada 1746, keluarga Kant tidak memiliki
pemasukan lagi dan mulai hidup dalam keterbatasan. Untuk membantu
memperbaiki kondisi keuangan keluarganya, Kant mulai bekerja menjadi dosen
privat untuk beberapa keluarga kaya selama 15 tahun (1755-1770) yang dikenal
sebagai “periode pra-kritis”-nya yang sangat dipengaruhi oleh Leibniz dan Wolff.
Dan merupakan periode dimana Kant menjadi seorang dosen yang sangat luar biasa
dalam penguasaannya atas hampir semua ilmu pada waktu itu.
Filsafat Kant disebut Kritisisme, ituah sebabnya tiga karya besarnya disebut
“kritik”, yaitu “Critique of Pure Reason” atau “kritik atas rasio murni” (1781),
lalu “Critique of Practical Reason” atau “kritik atas rasio praktis” (1788), dan
“Critique of Judgement” atau “kritik atas daya pertimbangan” (1790). Dan karya-
karya lain Kant adalah “Prolegomena to Any Future Metaphysics” atau
“Pengantar Metafisika di Masa Depan” (1783), “Fundamental Principles of The
Metaphysics of Moral” atau “Dasar bagi Metafisika Kesusilaan” (1785).
B. Filsafat
1. Fenomenalisme
Fenomenalisme adalah salah satu doktrin filsafat besar pada abad ke-18
Epistemologi fenomenalisme. Istilah fenomenalisme berasal dari bahasa Yunani,
“phainomenon” yang berarti “yang tampak dari penampakan” atau
“memperlihatkan”. Ada beberapa arti dari fenomena, antara lain objek persepsi,
yang diamati, yang tampak pada kesadaran kita, objek pengalaman indrawi atau
yang tampak pada kesadaran kita, objek pengalaman indrawi atau yang tampak
pada pancaindra kita,dan suatu fakta atau peristiwa yang diamati. Sedangkan
fenomenalisme adalah suatu doktrin filosofis yang berpandangan bahwa kita hanya
mengetahui sesuatu berdasarkan tampak.
Kant menamakan dunia yang dikonstruksi oleh semua bagian mental kita
dengan fenomena (the phenomenal world), sedangkan dunia itu sendiri yang
terlepas dari perangkat mental kita, dinamakan oleh Kant dengan noumena (the
noumenal world).
Salah satu terobosan yang berhasil dilakukan Kant dalam bidang filsafat
adalah revolusi Copernican. Menurut Kant dalam epistemology fenomenalisme,
proses pengetahuan manusia berpusat pada subjek manusia itu sendiri bukan pada
objek atau dengan kata lain, subjek sebagai pusat konstruksi ilmu pengetahuan
bukan objek sebagai pusat ilmu pengetahuan.
2. Kritisisme
3. Etika
- Prinsip dasar
Ada tiga prinsip yang mendasari etika Immanuel Kant, yaitu
universalitas, humanitas, dan otonomi. Menurutnya, tindakan yang
baik adalah tindakan yang sesuai dengan maksim yang dapat
menjadi maksim umum bersifat universal.
- Moral
Dalam kritik atas rasio praktis, Kant mengemukakan bahwa rasio
praktis memberi perintah yang mutlak yang disebut sebagai
imperative kategoris. Misalnya apabila kita meminjam barang milik
teman, maka kita harus mengembalikannya kepada pemiliknya, atau
bisa juga bersifat larangan. Sehingga moral Kant harus bersifat
rasional dan universal.
- Moral Pribadi
Manusia memiliki kewajiban terhadap dirinya sendiri dan orang
lain. Kewajiban terhadap diri sendiri tidak dibahas dalam hokum,
karena hokum hanya berlaku antar sesame manusia. Bagi Kant,
pelanggaran yang paling serius adalah bunuh diri, ini adalah hal
yang paling immoral (Asdi,1995: 16)
Tindakan yang beralasan belas kasihan merupakan tindakan yang
tidak memiliki nilai moral. Sebab sebuah tindak moral haruslah
berdasar dan mengikuti kewajiban. Manusia memiliki kewajiban
untuk mengikuti moral dalam dirinya sendiri, sebagai kehendak dari
realisasi rasio praktis.
- Tujuan Hidup Manusia
Menurut Kant, tujuan manusia hiduo adalah untuk mencapai moral
yang luhur yang dapat dicapai melalui kebebasannya. Tuhan
membuat manusia itu sempurna dan setiap individu mungkin telah
ada bagiannya untuk bahagia. Tuhan tidak menghendaki manusia
untuk bahagia tapi manusia itu yang harus mencapainya sendiri
(Asdi,1995; 17).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat kami simpulkan bahwa Immanuel Kant adalah seorang filsuf yang kuat dan teguh
pendirian terhadap argument-argumennya tentang filsafat. Dirinya mampu mengkritik
pemikiran-pemikiran para filsuf sebelumnya dan membuat jalan tengah baru untuk
dipelajari oleh filsuf setelahnya. Pemikikirannya merupakan titik akhir dari rasionalisme
dan empirisme. Pengaruh filsafatnya tersebut berhasil membuat pemikiran-pemikiran baru
filsuf setelahnya yaitu idealisme dan positivisme.
DAFTAR PUSTAKA