Anda di halaman 1dari 33

1

BACA INI DULU!

© 2018

DILARANG memperbanyak, menyebarluaskan, mengubah, mengutip, dan memperjualbelikan


sebagian atau seluruh isi dokumen ini tanpa seizin penulis. Ebook ini dilindungi oleh HAK CIPTA
dan telah dipasang identifikasi digital agar dapat melacak kepemilikan seandainya suatu saat
ditemukan diedarkan secara bebas atau diperjualbelikan di internet tanpa seizin penulis.

Kutipan Pasal 44, Ayat 1 dan 2, Undang-Undang Republik Indonesia tentang HAK CIPTA.

Tentang Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA, sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang No.7 Tahun 1987 jo, Undang-Undang No. 12 Tahun 1997, bahwa:

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau menyebarkan suatu ciptaan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama
7 (tujuh) tahun dan atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan
barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah).

Informasi pada buku eletronik ini bersifat hiburan dan pengetahuan saja. Anda bertanggung
jawab sepenuhnya mempertimbangkan dengan akal sehat setiap informasi yang ada pada
ebook ini dan dalam setiap tindakan Anda.

2
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………………………………………….…4

BAGIAN I. TENTANG GALAU……………………………………………………………………………………………………………….6

Galau Menjadi Budaya…………….………………………………………………………………………………………………………………6

Emosi itu bersifat candu………………..............…………………………………………………………………………………………..10

Manajamen Galau………………………………………………………………………………………………………………………………….13

BAGIAN II. INVESTIGASI GALAU…………………………………………………………………………………………………………15

Interprestasi & Definisi Galau …………………………………………………………………………………………………………....…15

Rehabilitasi & Medikasi………………………………………………………………………………………………………………………….25

BASMI Moster galau………………………………………………………………………………………………………………………………26

PROFIL PENULIS …………………………………………………………………….…………………………………………………………30

3
PENDAHULUAN

Apa yang sedang kita baca sekarang ini merupakan rahasia saya dalam mengatasi
kegalauan, bagi saya galau itu bagaikan moster yang begitu merasuki tumbuh kita dan jika kita
membiarkannya ia akan menjadi-jadi kemudian mengendalikan diri kita.

Tanpa mengetahui solusi atau cara mengatasi kegalauan kita akan terus terjangkit
masalah yang cukup serius ini, mengapa saya membagikan rahasia ini untuk kita semua? Karena
saya tahu perasaan aneh, bingung, kacau, kalau, ibarat campuran emosi yang tak terkendali
didalam diri saya. Sampai pada akhirnya saya menitik fokuskan permasalah saya ini dengan
mencoba menivestigasi galau yang saya miliki kenapa ada didalam diri saya dan bagaimana cara
agar saya keluar dari dirinya.

Semua yang ada diebook ini adalah perjalanan saya jatuh bangun dalam mengatasi
galau, saya berada dititik sekarang dan menulis ebook ini karena saya telah bisa mengatasi
kegalauan yang saya miliki dan membagikannya disini, awalnya saya tidak berniat
membeberkan rahasia ini, tapi saya tidak ingin melihat orang-orang diluar sana merasakan hal
yang sama seperti saya dulu.

Jika terjangkit penyakit galau, kini membiarkan diri kita dikendalikan oleh masa lalu,
lingkungan sekitar dan situasi, galau seperti menelanjangi tubuh kita, dan pasrah menunggu
apakah ada orang yang cukup empati untuk membelikan kita pakaian dan memakaikannya.

Dalam ebook ini saya akan membagikan sebuah rahasia besar, dan saya mengajak
supaya kita berinvestigasi oleh kegalauan yang kita miliki, sebelum ia menjadi moster yang
menjadi misteri yang sulit terpercahkan. Ambil tindakan sekarang juga dengan menerapkan apa
yang ada pada ebook ini dalam kehidupan nyata.

Galau adalah sebuah misteri yang harus kita pecahkan sendiri dan alat kompasnya ada
disini agar kita menjadi seorang detective yang berhasil memecahkan kasus ini, kemudian
melaporakan kepada diri kita sendiri untuk segera diobati.

Yang bisa kita lakukan bukan melawan kegalauan tersebut, melainkan mengetahui
kegalauan yang kita miliki, berdamai dengan hal tersebut dan membuang racun yang
mematikannya sehingga yang bisa kita lakukan adalah hanya mengendalikan kegalauan
tersebut.

Anggap saja semua yang ada pada ebook ini seperti vaksin terhadap penyakit yang kita
milki, atau sebagai benteng persiapan ketika ada peperangan yang sesungguhnya. Semua yang
ada di ebook ini merupakan komplikasi pola pikir yang megah dan berkualitas, ekstrak setiap
baris, formula canggih dan ensensi yang saya bagikan jadikan itu bagian dari pribadi dan hidup
kita.

4
Jangan sekedar menjadi seorang pembaca, tanpa pernah berpikir untuk mengambil
keputusan mengubahnya, dan berkomitmen hal itu. Saya akan menyesal apa yang sudah kita
beli pada ebook ini sia-sia karna sekedar pengetahuan belaka tanpa pernah secara sadar
menggunakan pengetahuan tersebut untuk keperluan kehidupan kita dan juga orang lain.

Pertanyaan saya siapkah kita berubah? Siapkan kita mengambil keputusan besar dalam
hidup kita untuk merekonstruksi kehidupan kita kembali? setelah rasa galau yang berlarut-larut
lama ini

merusak kualitas kehidupan yang kita miliki mau kah diri kita membantu diri kita untuk menjadi
pribadi yang bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain dan diridhoi oleh Allah S.w.t? katakanlah
“cukup sudah saya akan mulai berubah”. Nah begitu lebih baik sekarang kita sambut
kebahagiaan diri kita lagi yang telah hilang selama ini oleh galau yang terus menerus kita
rasakan. Raihlah kebahagiaan.

Detective galau,

Mr.Rul

5
BAGIAN I. TENTANG GALAU
GALAU MENJADI BUDAYA

Entah kenapa saya begitu heran dengan dunia ini, semua orang berlomba-lomba
memasang status dimedsosial baik facebook, Instagram, whats’app, line dll. Itu semua tentang
hari-hari penuh galau seperti putus cinta, masalah keluarga, masalah finansial, masalah pribadi
yang terus dibombardiri seakan-akan jika tidak mengupload status galau artinya tidak eksis.

Tidak perlu riset berlarut-larut lama untuk mengetahui fakta ini, coba saja kita lihat
dimedia sosial kita saat ini begitu kita membuka Instagram ada foto seorang wanita cantik
kemudian caption berisikan kotoran banteng. Berisi kegalauan. Kita pun lebih senang
mengkoleksi pepatah bijak atau quote kotoran banteng yang membuat diri kita semakin galau.

Galau seperti tren kalau saja seseorang tidak membicarakan kegalauan mereka tiap hari
nya seakan-akan tidak eksis atau gaul, pantes saja generasi didunia begitu mudah merosot
secara mentalnya karena ketika ingin pulih kita terus dibombardir dari segala penjuru sehingga
kita akan terus merosot tanpa pernah tahu solusinya. Ini bagaikan sebuah sistem yang jika kita
tidak kendalikan sistemnya ia akan terus berjalan menggerogoti kehidupan kita.

Galau sendiri Bahasa yang baru saya dengar melekat di tahun 2014 ketika saya masih
duduk dibangku SMA saya mendengar kata itu karena ulah teman-teman saya terus
membombardir ketika saya situasi sedang tidak bergairah ada masalah, yap memang ketika itu
saya ada masalah, ketika saya mencoba merenungkan diri dan ingin keluar dari permasalahan
tersebut eakan-akan tidak bisa ini berkat empati ke-eksis kegalauan oleh teman-teman saya,
diri saya ini menjadi candu terhadap rasa galau tersebut.

Lantas situasi tersebut membuat diri saya semakin prihatin akan kondisi emosi saya
yang tidak terkendali saat itu semakin menjadi-jadi tidak ada yang membantu menyelesaikan
masalahnya secara benar-benar semuanya hanya berisi nasehat udah jangan galau maen aja.
Tapi bagi saya yang telah mencoba saran tersebut itu tidak manjur, mudah hal spesifik lagi
untuk kita telaah, dan kita investigasikan.

Bagi saya siapapun yang menciptakan tren galau sebagai kewajiban harus ditebak mati,
membuat diri individu ini merosot secara mental, sulit berpikir jernih, ketika kita sulit berpikir
jernih kita akan menarik diri untuk tidak bersosial selalu ingin sendiri meskipun bersosial
sekalipun itu tidak akan membuat diri kita baik kecuali telah mengetahui vaksinnya.

Inilah penyebab dasar utama kenapa galau itu ada, dan sulit untuk kita ubah karna
factor eksternal yang begitu kuat mempengaruhi jiwa internal kita ini. Karena kita sering
disungguhkan music-musik kotoran banteng, artikel-artikel yang mengarahkan kegalauan tanpa
adanya kendali itu membuat diri kita memelihara moster mengerikan didalam diri kita.
6
Untuk keluar dari zona ini bagaimana caranya? Jawabannya “tidak bisa”, karena galau
sudah menjadi tren bagaimana bisa keluar? Bisa saja asalkan kita sadar bahwa inilah yang
membuat kita merosot terus menerus ke lubang setan dan kita berhasil melihat moster untuk
menguasai diri kita ini.

Negara yang saya kenal dengan kasus bunuh diri terbanyak adalah jepang, entah kenapa
negara maju tersebut banyak menyumbangkan kasus aneh mengerikan tersebut, intinya pada
dasarnya karena tidak sadar dan tidak ada dukungan dimanapun ketika dirinya galau. So, ini
masalah serius yang harus kita tuntaskan. Bukan hanya kita tapi generasi kita selanjutnya.

Karena begitu kita galau, sedangkan factor eksternal tidak mendukung kita, kita akan
kehilangan kendali dan malah memparah hal tersebut, jadi yang bisa kita lakukan adalah
menyadari kegalauan kita, dan berusaha berdamai dengan hal tersebut kemudian membuang
racunnya.

Kalau galau menjadi tren dari mulai music, media sosial, media televesi koran dan
majalah lantas kemanakah kita menuju untuk selamat darinya? MINTALAH SELALU PETUNJUK
DARI ALLAH S.W.T kapanpun dan dimanapun kita berada mintalah perlindungannya, berkuatlah
kepercayaan kita. Berketatlah pengetahuan kita dari segala macam aspeknya seperti dalam
ebook strategi percaya diri disana saya mengatakan bahwa untuk menjadi pribadi berkualitas
dan percaya diri kita harus sering meningkatkan diri setiap harinya dari segala macam
aspeknya. Dengan harapan kita akan sadar secara universal sebelum moster itu datang
menyerang.

Sekarang cobalah amati diri kita dan lingkungan sekitar yang kita lihat, cobalah kita
belajar melihat tanda-tanda disekitar kita, amati hal tersebut pelajarilah, agar diri kita ini
semakin sadar oleh sesuatu yang tak kasat mata. Karena hanya dengan kesadaranlah kita bisa
mengubahnya ya kalau belum sadar tapi sudah diberitahu itu berarti belum dapat hidayah.
Karena hidayah adalah kuasa Allah S.w.t yang diberikan olehnya bukan saya atau bukan karena
ebook ini.

Tugas saya hanya menyampaikan pengetahuan yang saya miliki di ebook ini untuk
memperoleh kesadaran dan menggunakan kesadaran tersebut menjadi tindakan nyata yang
mengubah kehidupan yang kita miliki.

terutama saya tekankan pada ebook ini adalah untuk para remaja, karena emosi nya
yang belum stabil, terbukti maraknya status galau para remeja disosial media membuat saya
tersenyum aneh, biasanya oleh kasus putus cinta, patah hati oleh sang pacar atau pun drama
cinta-cintaan, ya kalau ada saya disitu saya pengen nampar pipinya upz.. maksudnya

7
menyadarkan mereka dengan kalimat-kalimat sakti yang penuh estetika supaya tidak galau lagi
dan merugi. Tapi tidak dipungkiri sekarang para bapa-bapa atau ibu-ibu pun mulai tersedot
galau juga seperti yang saya bilang diawal semua ini karena budaya, ya kalau namanya budaya
lambat laut kena semua mayoritas orang.

Maka dari itu perlu adanya namanya manajemen galau, supaya begitu kita galau, kita
tahu cara mengusirnya secara baik-baik. Yang pada akhirnya mengubah perasaan kita jadi
tenang dan tentram seketika mengetahui cara kerjanya maka dari itu sangat krusialnya untuk
mengetahui ilmu manajamen galau.

Sekarang kita selangkah lebih unggul dengan orang-orang diluar sana bahwa kita
menjadi sadar bahwa galau telah menjadi budaya, karena galau telah menjadi budaya, otamatis
banyak sekali orang yang gampang galau, jadi jika kita galau kemudian kita bergumul dengan
orang galau, ya kalau boleh saya kasar “MATI AJA” maksud saya mati jiwanya ya jangan
tersinggung hehe

Ya kalau sudah galau jangan bergumul dengan orang yang suka galau lagi, tidak bakal
kelar masalahnya yang ada malah mendukung moster galau menjadi-jadi dan memakan sel-sel
didalam tubuh kita. Kalau kita galau pergilah kepada orang-orang yang rentan jarang sekali
galau, yang hobby nya baca buku tapi bukan buku novel ya yang membuat seseorang mudah
galau. Tapi pergilah dengan kaum intelektual dan spiritual nya tinggi disana getaran listriknya
kuat sehingga membuat kita segar kembali. Dengan bergaul dengan mereka kita menjadi kaum
yang mentrenkan kebahagiaan dan kecerdasan dalam kehidupan kita.

Jika ada yang bilang dan bertanya seperti ini “itu kan sulit dicari, dan jarang ada orang
seperti mereka lantas cari dimana ya? Ya memang sedikit orang seperti itu tapi bukan berhenti
sulit untuk ditemukan, pergilah ke perpustakaan, pergilah ke gramedia, pergilah ke museum,
ikutilah seminar dan workshop motivasi, pengembangan diri, atau apapun itu yang positif,
pergilah ke tempat ibadah,sesuai agama masing-masing, bergaullah dengan orang orang yang
terjaga hati dan juga pikirannya. Berdiskusilah dengan mereka maka kapsul obat ajaib telah kita
temukan dengan sendirinya. Ingat cari mereka yang berkualitas kehidupannya juga ya, iya pasti
kita sudah bisa mengerti hal ini. Jangan seperti tadi sudah galau bergumul dengan orang galau,
ya sudah pasti, makin parah.

karena sekarang kita sudah memasuk generasi milenial, yaitu generasi yang segala
informasinya serba internet, maka wajar saja, galau semakin kuat dan sedemikian sakral nya
dikehidupan kita karna pengaruhnya begitu kuat, kenapa begitu kuat? Karena penyebaran
dakwah galau begitu cepat melalui internet sehingga mudah di otak-atik diri kita dengan
informasi yang penuh kotoran banteng.

8
Jadi seperti yang saya katakan kita harus terlebih dahulu sadar bahwa galau saat ini
menjadi budaya, dank arena budaya itu pengaruh kuat masuk kesemua lapisan masyarakat
apalagi didukung dengan internet penyebarannya maka dari itu kita harus selalu sadar akan
pengaruhnya, karena begitu sadar kita mudah mengendalikannya, jika ingin cara spesifiknya
bisa memesan ebook strategi percaya diri disana saya menjelaskan bahwa untuk mengubah
kehidupan kita diawali dengan berbagai macam teknik dan salah satu tekniknya adalah
mengajukan pertanyaan berkualitas.

Karena dengan kita mengajukan pertanyaan berkualitas akan menghasilkan jawaban


berkualitas, dan sebaliknya jika kita mengajukan pertanyaan tidak memberdayakan akan
menghasilkan jawaban tidak memberdayakan karena pertanyaan adalah cara untuk
menfokuskan pikiran kita, dan hasil dari buah pikiran adalah jiwa kita dan juga tindakannya kita.

Di saat fase saya galau saya menyadari bahwa galau telah merusak kualitas kehidupan
saya dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi, banyak sekali dampak negative akibat rasa galau
yang saya rasakan tapi nilai positifnya saya bisa berubah sampai berada dititik sekarang ini,
nanti saya akan beritahu

tentang manajemen galaunya, yang jelas disaat saya kondisi sedang galau kehidupan saya
benar benar turun drastis dari segi kualitasnya.

Dari mulai pelajaran saya saat sekolah maupun kuliah, kesiapan saya akan masa depan,
tiba-tiba masuk menggrogoti masalah yang lain seperti masalah dengan keluarga komunikasi
kurang efektif, mudah sakit, cepat terbawa suasana atau serba malas pergi kemana-mana,
merasa dijauhi teman dan benar-benar dijauhi, tidak dipriotiskan dalam hidup, kehilangan
orang-orang yang dekat dengan kita, kondisi keuangan saya buruk, lihatlah dan coba kita
pikirkan bagaimana tekanan saya saat itu.

Sudah bisa dipastikan galau oleh sebab sesuatu tapi mempengaruhi hal lain, seperti ada
prinsipnya seperti masalah 1 tumbuh 1000, kalau jika segera kita atasi atau tangani akan
menjadi-jadi itulah bahaya jika galau tidak dikendalikan, begitu galau dan tertimba masalah lagi
akan nambah galau dan enggan berubah itulah yang saya khawatirkan maka dari itu saya
menuangkan segala pengalaman dan hasil belajar saya mengatasi galau di ebook supaya dapat
membuat diri kita terbantu.

Tidak ada hari yang lebih baik daripada hari sekarang, karna hari sekarang lah kita
benar-benar hidup dan bisa memutuskan untuk berubah demi masa depan- Mr.rul

Sekarang kita sudah sadar kenapa galau menjadi budaya, dan dari budaya tersebut
mempengaruhi kehidupan kita, meskipun kita ingin berubah akan kembali seperti sedia kala

9
karena belum sadar sehingga kita hanya menggadalkan factor eksternal yang merugikan. Karna
sekarang kita sudah sadar maka terapkan apa saya bagikan disini.

EMOSI ITU BERSIFAT CANDU

Sebelum saya memabahas lebih lanjut alangkah baik untuk kita terlebih dahulu defini
emosi, jadi apa itu emosi? Wikipedia menjelaskannya

Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.[1] Emosi
adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian.[2] Emosi dapat ditunjukkan ketika
merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap
sesuatu.[1].Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion, dari émouvoir,
'kegembiraan' dari bahasa Latin emovere, dari e- (varian eks-) 'luar'
dan movere 'bergerak'.[3] Kebanyakan ahli yakin bahwa emosi lebih cepat berlalu daripada
suasana hati.[3] Sebagai contoh, bila seseorang bersikap kasar, manusia akan
merasa marah.[3] Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan cukup
cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat merasa tidak enak
untuk beberapa jam (Wikipedia)
Jadi sudah jelas bahwa emosi adalah perasaan yang tijukkan terhadap reaksi terhadap
sesuatu, contoh ketika ada yang menampar pipi kita secara tiba-tiba maka reaksi emosi yang
kita rasakan adalah kaget, jika rasa kaget itu dipikirakan terus akan memberikan sebuah arti
dipikiran kita, contoh kita memberikan arti dia menampar kita karena kurang suka sama kita
kayanya. Jika lama-lama dipikirkan terus reaksi emosi nya berubah nya jadi kesal kemudian
marah. Jika tidak sadar untuk dikendalikan kita akan kecanduan pada emosi tersebut dan
semakin kuat emosi tersebut.
Maka dari itu saya diperlukan kesadaran untuk mengendalikan emosi kita, berkat
melalui omongan orang, atau berkat ebook inilah kita menjadi sadar dan ketika kita sadar kita
akan mudah mengendalikan. Tapi jika sudah kuat emosi tertentu akan sulit di rubah jika kita
tidak membiasakan untuk berubah, maka dari itu saya menuangkan karya selanjutnya ebook
strategi percaya diri, disana saya menjelaskan mesin pengendali kesadaran kita dan mengubah
perasaan atau emosi kita adalah dengan teknik tertentu seperti mengajukan pertanyaan
berkualitas supaya merusak pola lama kita dan lain sebagainya,saran saya bacalah ebook
tersebut untuk melengkapi senjata perubahan kita.
Pertanyaan saya kenapa kita bisa kencaduan terhadap sesuatu? Dalam sebuah jurnal artikel
http://elvirakhori.16mb.com/paud/mata-kuliah/otak-dan-jaringan/

10
Kecanduan terjadi di dalam otak kita. Otak kita memiliki jalur mesolimbik dalam sistem
simbik yang memberikan sensasi saat kita melakukan sesuatu, seperti makan makanan yang
sangat enak.
Lihat gambar ini:

Neurotransmiter yang melepaskan hormon dopamin membuat kita memerhatikan apa


yang sedang kita lakukan dan berharap kita akan melakukan hal yang sama berulang-ulang.
Ibarat kata, otak meminta kita untuk melakukan hal serupa yang membuat kita merasakan
sensasi luar biasa.
Sayangnya pelepasan dopamin dalam otak kita juga berlaku saat mengonsumsi alkohol,
rokok, dan narkoba. Sensasi luar biasa tersebut membuat otak meminta kita untuk terus
mengonsumsinya, tanpa memandang apakah itu berbahaya bagi tubuh kita atau tidak.

11
Hal tersebut yang membuat rasa candu memiliki alur yang terkendali. Namun, untuk
beberapa jenis narkoba membuat dopamin terhambat untuk kembali ke neuron asalnya, alias
terjebak dalam area sinaps yang akhirnya membuat jumlah dopamin berlebih. Hal itulah yang
bisa disebut melayang-layang atau “ngefly”.
Jika kamu memakan sesuatu lalu menginginkannya lagi, bisa dikatakan kamu
kecanduan. Meski begitu, gak semua orang memiliki kecanduan yang sama. Misalnya saja
kamu menyukai makan durian dan kamu menginginkannya lagi untuk dimakan. Namun, hal
tersebut gak berlaku untuk temanmu yang gak menyukai durian sama sekali. Proses yang
terjadi dalam otak tersebut gak terjadi.
Bedanya dengan alkohol, rokok, dan narkoba bisa membuatmu sangat kecanduan dan
membuat pikiran dan ragamu gak terkendali. Oleh karena itu, orang awam biasa mengaitkan
kecanduan dengan konsumsi benda berbahaya tersebut.
Dalam sebuah jurnal tersebut dapat saya simpulkan pertama tinggalkan rokok, alcohol
dan lain-lain yang merusak, saya menyarankan ini supaya kita tidak ketergantungan pada hal
yang tidak memberdayakan demi kualitas hidup kita.
Sebelum saya lanjut kita harus tahu dulu apa defisini kecanduan. Kecanduan adalah
kondisi seseorang mengalami kehilangan kontrol terhadap apa yang dia lakukan – disebabkan
karena keinginan kuat atau kegemaran terhadap suatu hal – dan terjadi pada waktu yang
lama. Orang yang memiliki kecanduan tidak mempunyai kendali atas apa yang mereka lakukan,
gunakan atau konsumsi terhadap suatu hal yang mereka jadikan candu.
Kecanduan tidak hanya terjadi pada benda-benda fisik yang dapat Anda konsumsi saja,
ternyata menurut para ahli banyak jenis kecanduan terhadap suatu perilaku yang mungkin
Anda tidak sadari. Kondisi kecanduan yang terjadi pada seseorang dapat menimbulkan dampak
buruk bagi kesehatannya, terutama kesehatan psikologis. Bukan tidak mungkin kecanduan
menyebabkan perilaku, kebiasaan, bahkan fungsi otak berubah.
Sampai sini jelas bahwa kecanduan bukan terjadi ke factor benda fisik saja, tapi
terhadap perilaku kita, kita kecanduan karna ada pemicunya, dan hasil dari pemicu adalah
asosiasi kenikmatan yang kita berikan terhadap sesuatu. Misalkan kita kecanduan patah hati,
karena kita memberikan asosiasi bahwa kalau tidak patah hati tidak mendapatkan cinta dari
pasangan. Jadi setiap memiliki pasangan harus merasakan patah hati hati dulu untuk
mendapatkan cinta dari pasangannya. Semakin diulang kita akan kecanduan terhadap emosi
patah hati tersebut. dan sesuatu yang diulang adalah induk dari keberhasilan, artinya kita
berhasil jadi manusia tidak memberdayakan.
Dari asosiasi kenikmatan tersebut kita mengeluarkan hormon dopamain, yang terus
diulan ulang kejadian tersebut kita merasakan sensasi kenikmatan secara terus menerus
sehingga lama-lama kita kecanduan jika ingin berubah bagaimana caranya? Bisa tapi sulit tapi
tenang saya akan bocorkan disini.
Seperti yang Anthony robbins katakan dalam bukunya yang menjelas dengan teknologi
pikiran manusia NAC (NEURO ASSOCIATIVE CONDITIONING) otak KITA didesain untuk mengejar
kenikmatan dan menjauhi kesengsaraan. Jadi sepengalaman teman-teman saya yang memang
suka merokok karena telah memberikan asosiasi kenikmatan dengan rokok apalagi rokok

12
mengandung kimia tertentu yang memicu hormon kesenangan kita semakin kuat. Jadi akan
sangat sulit untuk mengubah orang yang kecanduan merokok kecuali dia telah memberikan
asosiasi kesengsaraan terhadap rokok dan menjalani kebiasaan kenikmatan penganti rokok
yang lebih baik misalkan dengan minum juice sama rasanya dengan rokok. Agar kita tidak
kembali lagi memberikan asosiasi atau bertindak mencoba merokok lagi.
Contoh lain disaat saya sedang mengalami galau saya mendengarkan musik galau dan
saya memberikan asosiasi terhadap music galau tersebut sebagai penenag diri saya, seketika
saya merasakan sensasi nikmat, meskipun kita tahu bahwa music galau tersebut adalah
negative, tapi karena asosiasi saya seperti itu, jadi begitu saya galau saya akan mencari music
galau sebagai penenang, itu padahal membuat diri saya semakin galau, tapi saya nikmati
perasaan tersebut tanpa sadar karna saya tidak tahu kekuatan dari sebuah asosiasi. Begitu
dengar musik galau saya merasakan kenikmatan nah itulah pemicunya.
Sekarang kita tahu bahwa emosi membuat kita candu, dan untuk mengusir galau kita,
kita harus saddar bahwa galau sekarang sudah menjadi tren sehingga kita harus hati-hati
terjebak perangkat kegalauan diluar sana, kemudian kita mesti sadar akan asosiasikan kita dan
kebiasaan yang kita miliki dengan begitu kita akan jernih kembali.

MANAGEMEN GALAU

Sekarang tibalah saat kepada hal terpenting dalam ebook ini yaitu management galau,
sebelum saya membahas hal ini lebih jauh, kita harus tahu terlebih dahulu apa defisini
managemen. Jadi apa itu management? Pengertian Manajemen Secara EtimologiSecara bahasa
atau etimologi manajemen disadur dari bahasa Perancis Kuno yaitu ménagement yang artinya
adalah seni melaksanakan serta mengatur. Dari asal usul katanya saja sudah dapat kita terka
bahwa sebenarnya manajemen adalah sebuah seni. Mengapa seni? Simple, karena jika kita
sudah memasuki dunia manajemen maka kita akan menemukan keindahannya.

Lalu dimana letak keindahannya? Memang, seni itu relatif. Tapi kita memiliki asumsi
yang sama bahwa apapun yang teratur, rapi, dan terstruktur itu indah.

Nah saya akan menaruh membahas galau dibelakang sekarang saya ganti kata galau
dengan emosi. manajemen emosi adalah sebuah seni atau cara untuk mengendalikan emosi
yang terdapat pada diri manusia, supaya emosi tersebut dapat disalurkan dengan baik sehingga
bisa menyelesaikan suatu masalah dengan lebih cepat, efisien dan lebih baik.

Manajemen emosi ini sangatlah penting untuk dimiliki jika kita ingin terbebas dari galau,
sehingga kita menjadi pribadi yang sehat dan mampu berpikir jernih. Karena untuk meningkat
kualitas ke tingkatan tertinggi tidak mungkin diri kita bisa mencapai itu jika diri kita tidak
memiliki manajemen yang baik dalam mengelola emosi kita, sebagai contoh jika kita ingin jadi
orang kaya raya yang bertahan lama, tapi manajemen kita tidak baik seperti kita sering
memakai uang yang kita miliki ke hal-hal yang tidak perlu hanya mementingan gengsi semata ya

13
sudah dipastikan sangat sulit untuk menjadi kaya dengan tahan lama. Salah satu contohnya
adalah dengan tidak terlalu tergiur membeli barang-barang yang bersifat konsumtif. Belilah
barang yang memang diperlukan, jangan menuruti gengsi ataupun gaya hidup. Karena ini tidak
akan ada habisnya.

Jadi untuk kita tidak galau lagi kita harus mempunyai sebuah sistem, dan sistem diawali
dengan manajemen yang baik agar melahirkan sebuah sistem yang teruji, kapanpun dan
dimanapun kita berada jika terjangkit penyakit galau kita mampu mengatasinya dan
mengendalikan dengan sistem tertentu.

Pemahaman manajemen begitu luas, tapi begitu kita mengerti akan ensensi manajemen
ini secara keseluruhan kita tidak akan mudah lagi dikendalikan oleh lingkungan, orang lain,
situasi atau keadaan kita.

Dengan kita mengerti apa itu manajemen dan menjadikan sebagai landasan prinsip kita
dalam menjalani kehidupan kita, hidup kita akan terasa indah dan lebih mudah kenapa begitu?
Sebagai contoh untuk menjadi penjual handal diperlukan manajemen tertentu seperti,
mengetahui caranya mencari prospek, membuat sebuah konten promosi, dan cara
mengarahkan calon pembeli kita menjadi seorang pembeli. Jadi kita perlu mengetahui dan
mengatur sesuatu secara step by step sehingga menjadi sebuah sistem. Sama hal dalam ebook
ini, saya berhasil lolos dari galau karena saya mengetahui manajemen nya kemudian saya tulis
dalam ebook ini untuk orang pergunakan lagi, inillah yang dalam ilmu bisnis disebut duplikasi.

14
BAGIAN II. INVESTIGASI GALAU
INTERPPRESTASI & DEFINISI GALAU

Sekarang mari kita beranjak membahas secara spefik apa itu galau, dan kenapa bisa
terjadi didalam diri kita mari kita invetasigasi galau, tapi sebelum itu saya kita mengetahui apa
itu definisi galau. Pertanyaan saya apa itu galau? Cobalah kita tanyakan ke 10 orang teman
terdekat kita hampir bisa dipastikan akan menghasilkan jawaban yang berbeda.

Kebanyakan dari kita lebih senang menyebutkan istilahnya dibandingkan menyebutkan


maksud dari istilah tersebut atau definisi hal tersebut, ya tidak masalah juga tapi terkadang apa
yang kita definisikan melalui kata-kata kita itu seringkali ketidak mengertian akan maksud
Bahasa atau –kata tersebut bisa menjebak, mengganggu dan mengurangi kualitas kehidupan
yang kita jalani. Misalkan uang itu adalah akar kejahatan, dengan uang itu adalah akar kebaikan.
Berbedaan dalam mendefinisikan istilah atau Bahasa inilah yang membuat kualitas hidup kita
berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

Pada tanggal 3 Juni 2016, kita kehilangan seorang yang menorehkan sejarah dunia.
Petinju legendaris, Muhammad Ali meninggal dunia pada usia 74 tahun. Muhammad Ali
dianugerahi gelar Sportsman of the Century atas prestasi sebagai petinju terbaik di masanya,
bahkan petinju terbaik abad ini. Dalam karir tinjunya, ia dikenal sebagai “The Greatest” (Yang
Terhebat). Sang Legenda pernah mengatakan, “Saya adalah yang hebat. Saya sudah
mengatakan itu jauh sebelum saya tahu bahwa saya adalah yang terhebat. Saya berpikir jika
saya sering mengatakannya, maka saya akan meyakinkan dunia bahwa saya adalah (benar)
yang terhebat”. Yang terjadi sebenarnya adalah, sebelum Ali meyakinkan dunia, ia
membentuk belief (keyakinan) pribadinya terlebih dahulu bahwa dialah yang terhebat.

Kata-kata atau Bahasa memiliki kekuatan. Sesungguhnya, kata-kata atau bahasa


memiliki dua kekuatan, memberdayakan atau melemahkan.

Bahasa atau kata-kata selalu membentuk realita yang memberdayakan atau


melemahkan. Saya berikan contoh kasus yang pernah saya alami, saya dengan sembarangan
menggunakan kata ‘trauma’, disaat saya ingin mencoba bisnis lagi tanpa saya sadari sedang
memperbesar, memperumit gangguan emosional yang saya alami. Seringkali yang saya alami
hanyalah kekecewaan biasa yang terjadi

Bahkan banyakan kejadian para pembisnis yang mengunakan kata trauma saat bisnisnya
gagal sebenarnya Cuma sekedar keterkejutan karena itu semua terjadi karena tidak sesuai
dengan ekspektasinya.

15
Tapi yang jelas mengucapkan kata, “Saya kecewa dengan bisnis,” dan “Saya trauma
dengan bisnis,” akan memberi implikasi yang sangat berbeda pada kondisi jiwa seseorang.

Kata-kata yang kita gunakan akan mendefinisikan apa yang kita rasakan. Akibatnya
orang-orang yang menggunakan, “Saya kecewa dengan bisnis,” akan jauh lebih mudah bangkit
untuk mencoba memulai bisnis lagi dibandingkan orang-orang yang menggunakan, “Saya
trauma dengan bisnis.”

Ini juga yang Dilansir dari Lifehack, Newberg dan Waldman memaparkan bahwa di
dalam tubuh manusia terdapat sejenis hormon yang memproduksi stres. Pertumbuhan hormon
ini akan sangat terpicu ketika kita menggunakan kata-kata yang bersifat negatif.

Selain pertumbuhan hormon penyebab stres tersebut, penggunaan kata-kata negatif


juga mempengaruhi bagian di otak yang berperan dalam aspek logika dan rasionalisasi, yaitu
lobus frontal. Ketika kamu menggunakan kata-kata negatif, fungsi lobus frontal secara otomatis
akan terhambat dan digantikan dengan area di sekitar otak lain yang bernama amigdala. Lain
dengan lobus frontal, amigdala adala bagian otak yang bekerja dalam aspek emosi dan
pertahanan diri. Ketika amigdala berfungsi, emosi seseorang bisa terpancing menjadi tidak
terkendali dan dia bahkan bisa tidak segan untuk adu jotos. Inilah penjelasan mengapa
seringkali orang yang lagi marah tidak bisa berpikir jernih.

Ok terlalu panjang kita membahas hal itu mari kita kembali lagi ke soal galau, moster
jenis apakah itu? Mari ikuti proses kajian sederhana ini agar kita lebih terjaga, lihai, dan cerdas
dalam menanggulangi serangan-serangannya

Pada mulanya adalah Google, dan Google berfirman bahwa ‘galau‘ dalam bahasa Inggris
adalah ‘confusion, hubbub’. Saya menggunakan Google hanya sebagai titik awal saja, bukan
sebagai sumber yang otoritatif dalam dunia pendefinisian. Untuk menerjemahkan saja Google
suka banyak kesalahan, apalagi jika untuk mendefinisikan.

Ketika saya membuka Google translate, Google translater berfirman bahwa “galau”
dalam Bahasa inggris adalah “confusion”, dan ‘hubbub’ saya menggunakan Google translate
sebagai langkah awalnya saja. Bukan sebagai sumber yang otoritatif dalam menerjemahkan
sesuatu, karna terkadang Google translater pun kadang masih sering salah dalam
menerjemahkan Bahasa.

Google Translate diciptakan sebagai mesin penerjemah yang praktis berdasarkan


statistik penggunaan sehari-hari, jadi tujuannya bukan untuk keakuratan melainkan
kepraktisan. Dan kajian sederhana ini saya lakukan memang demi tujuan pemahaman yang
praktis, bukan etimologis maupun teoritis.

16
‘Confusion’ mengacu pada kebingungan/kekacauan, dan ‘hubbub’ mengacu pada
keributan/keriuhan. Berdasarkan catatan sejarah, ‘hubbub’ pertama kali tercatat di literatur
bahasa Irlandia dalam artian, “the confused shouting of a crowd.”

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) saya mencoba cek definisi galau adalah
sebagai “sibuk beramai-ramai; ramai sekali; pikiran kacau tidak karuan.” Jadi bisa kita lihat ada
benang merah antara Google translater dan KBBI: yakni sama-sama menegaskan konsep
‘keramaian yang membingungkan.’

Sepertinya definisi di atas sudah cukup representatif untuk istilah ‘galau’ secara umum
dan terlepas dari ikatan konteks.

Disaat Kondisi galau saya terjadi ketika saya harus memutuskan tidak kuliah dan lebih
memilih membuka usaha dari 0, dalam artian belum ada modal. Ketika itu kondisi saya bergulat
dengan suara-suara pertimbangan dan resiko begini-begitu yang semakin dipikirkan semakin
menyesakkan. Jadi apapun kondisi galaunya, kita pasti akan terjebak di dalam keramaian yang
membingungkan. Ini deskripsi yang sangat relevan.

Penelurusan arti saya tidak mau berhenti di situ, karena saya menemukan fenomena
menarik bahwa Google menerjemahkan kalimat “Saya galau” sebagai “I am upset”; bagi saya
itu adalah sebuah penemuan yang berteriak meminta untuk ditelusuri lebih jauh. ‘Upset’ adalah
kata kerja yang berarti ‘menganggu, terganggu’ dan sebagai kata benda mengandung variasi
arti yang cukup luas, yaitu gangguan yang memicu timbulnya sejumlah gejolak emosional
seperti rasa kecewa, sedih, kesal, atau bahkan marah.

Saya pun mencoba iseng dengan beberapa saran di referensi lain untuk menelusuri hal
lain lebih lanjut akhirnya saya mencoba menerjemahkan kalimat. ”saya galau kedalam bahasa
inggris ” sebagai “ I am troubled kemudian kata keduanya I am upset yang artinya juga sama
saya memutuskan mengunakan kata upset karena memang ada fenomena tertentu seperti ini
‘Upset’ adalah kata kerja yang berarti ‘mengganggu, terganggu. Dan sebagai kata benda
mengandung variasi seperti rasa kecewa, sedih, kesal atau bahkan marah.

Wah akhirnya mulai ketemu misterinya, persis seperti galau yang kita alami, sebuah
pencerahan spektakuler yang benar-benar memberikan pemahaman baru akan definisi galau.

Yang jelas berdasarkan seluruh informasi di atas, saya bisa merangkai definisi galau
sebagai gangguan emosional saat menghadapi keramaian yang membingungkan. Ini merupakan
definisi gangguan emosional yang sedemikian spesifik (hanya ketika menghadapi kondisi yang
ramai dan membingungkan) namun sekaligus juga cukup umum dan terlepas dari konteks

17
sehingga yang bisa dipakai untuk berbagai jenis galau, mulai dari galau percintaan, galau
akademis, galau karir, galau dukacita, dsb.

Mari kita gabungkan seluruh informasi diatas, jadi galau sebagai gangguan emosial saat
menghadapi keramaian yang membingungkan. Definisi gangguan emosional sangat universal
dan spesifik (hanya ketika kita menghadapi kondisi ramai yang membingungkan) dan bisa
dipakai dalam konteks jenis galau apapun baik itu galau percintaan, galau akademis, galau
karier dan lain sebagainya.

Perasaan apa saja yang kita rasakan saat galau? Bagamaina kita bisa mengetahui kapan
kita galau, dan pada tingkatan apa galau yang kita alami? Dan bagaimana cara nya mereda
bahkan menghentikannya. Apa yang harus kita perbuat untuk mengendalikan rasa galau yang
terus membombardir diri kita?

Seluruh pertanyaan itu bisa terjawab jika kita membedah secara detil pendefinisian galau yang
saya ciptakan di atas, yakni gangguan emosional saat menghadapi keramaian yang
membingungkan. Ada empat buah kata kunci yang akan saya teropong satu per satu untuk
mengungkap misteri alam ini.

Semua pertanyaan itu akan terjawab ketika kita mampu membedah definisi galau
diatas, seperti yang saya katakan bahwa galau adalah gangguan emosional saat menghadapi
keramaian yang membingungkan. Didefinisi tersebut ada 4 digit rahasia untuk memecah misteri
dan menghentikan moster galau didalam diri kita.

Kata “gangguan.” menurut KBBI adalah halangan, rintangan, godaan, kesusahan,


ketidaknormalan. Sebelumnya kebanyakan kita berpikir bahwa galau adalah perasaan, makanya
kita mengucapkan, “Saya merasa galau,” atau “Saya lagi kena galau nih!” Kita dulu berpikir
galau adalah sebuah perasaan yang muncul akibat kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan.
Tapi proses pendefinisian dan pencerahan di atas ternyata menunjukkan tidak seperti itu.

Kita cek arti digit rahasia kata pertama yaitu gangguan Kata “gangguan.” menurut KBBI
adalah halangan, rintangan, godaan, kesusahan, ketidaknormalan. Saat saya galau dahulu, dan
bergumul dengan orang-orang yang galau, kebanyakan dari mereka pasti berpikir dan
mengatakan bahwa galau itu adalah perasaan, maka nya saat saya galau ketika ditanya kenapa
saya otomatis menjawab “saya lagi galau”, atau saya merasa lagi galau” jadi persepsi kita galau
adalah sebuah peraasaan yang muncul akibat kondisi tidak menyenangkan.

18
Tapi berbeda dengan hasil definisi yang saya uraikan diatas dalam ebook ini. Sesuai
definisi yang saya uraikan diatas bahwa galau adalah gangguan, bukan perasaan! Loh kok
begitu? Tenang, baca terus dan kita bakal paham.

Seperti yang kita sepakati bahwa galau bukan perasaan tapi gangguan, jadi galau bukan
perasaan yang tiba-tiba muncul begitu saja didalam diri kita, akan tetapi akibat kondisi
gangguan yang dialami oleh kita. Jadi ucapan yang tepat saat kita galau adalah “Saya sedang
mengalami galau,” bukan “saya sedang merasa galau.”

Mari kita lanjutkan digit rahasia berikut nya yaitu “Emosional” yang jika saya cari
pengertiannya di KBBI yaitu Menyentuh perasaan. Jika dijadikan frase “gangguan emosional”
Jadi gangguan disini adalah menyentuh perasaan sehingga menimbulkan efek rasa diemosi
bukan difisik.

Sampai sini kita simpulkan bahwa ternyata perasaan timbul belakangan, sebagai akibat
dari gangguan.

Sekali lagi, apa yang kamu rasakan ketika galau adalah efek dari gangguan yang terjadi.
Perasaan-perasaan seperti kecewa, sedih, kesal, marah, atau mungkin campuran semuanya
merupakan efek dari ketergangguan kamu. Tapi patut diingat bahwa perasaan-perasaan itu
sendiri bukanlah sebuah gangguan ataupun kegalauan!

Saya ulangi, apa yang kita rasakan ketika galau adalah hasil efek dari gangguan,
perasaan yang campur aduk seperti kecewa, sedih, kesal, marah dan lain sebagainya itu semya
merupakan hasil efek dari ketergangguan kita. Jadi bisa kita jadikan ladasan krusial yang mesti
kita jadikan mutiara hidup kita agar selalu diingat bahwa perasaan itu sendiri bukanlah
gangguan ataupun kegalauan.

Yang bahaya adalah gangguannya, bukan perasaannya. Tidak ada perasaan yang negatif
atau merusak karena perasaan adalah energi yang berharga untuk pertumbuhan manusia. Jika
kita menekan atau meredam repressing perasaan, kita hanya akan menyakiti tubuh dan jiwa
dalam jangka lama nantinya

Seperti yang dikatakan Susan David, Psikolog dari Universitas Harvard, bahwa
masyarakat dan bahkan diri sendiri seringkali menghakimi emosi negatif sebagai suatu hal yang
buruk. Saat emosi negatif menyapa, kita cenderung ingin mengusirnya dan cuek, berharap
seakan-akan bisa hilang dengan sendirinya. Kebiasaan tersebut tentu bisa berdampak pada
kemampuan ketahanan mental diri dalam menghadapi kejadian buruk

Dosen Neuroscience dan Peneliti pada Indonesia Brain Research Center (IBRC) Surya
University, DALAM masyarakat awam, emosi dianggap sebagai sesuatu yang kurang baik. Ini
karena masyarakat telanjur memahami bahwa emosi identik dengan ungkapan kebahagiaan

19
yang meluap-luap, suara keras, bentak membentak, amarah yang meledak-ledak, ucapan
kasar, hingga umpat-mengumpat dan caci maki.

Makanya tak jarang, ketika kita menjumpai seseorang yang sedang marah-marah,
spontan kita menasihati yang bersangkutan dengan ucapan "tenang ya yang sabar, dan jangan
terbawa emosi, emosi itu tak baik". Pandangan tersebut tidaklah keliru, tapi juga tidak
merupakan sebuah pemahaman yang lengkap tentang hakikat emosi seutuhnya.

Dengan semakin berkembangnya ilmu tentang otak, tabir gelap emosi yang selama ini
dikenal sebatas sebuah reaksi terhadap kejadian tertentu, perlahan mulai tersingkap. Jika
selama ini kita memahami emosi sebagai suatu reaksi yang di sadari, ternyata tidak demikian.
Studi terbaru menyatakan bahwa mayoritas emosi terjadi melalui proses yang tidak melibatkan
dimensi kesadaran otak manusia.

Jadi dapat kita simpulkan bahwa emosi yang kita miliki bukan lah hal yang negatif tidak
perlu kita hindari, jauhi, cukup kita kendali kita dan kita akui perasaan tersebut.

Digit rahasia kata ketiga berikutnya adalah “keramaian” yang mengacu pada kuantitas
dan kualitas data yang diterima otak kita dari indera visual (terlihat ramai), indera auditori
(terdengar ramai), dan indera kinestetik (terasa ramai). Keramaian data itulah yang
mengakibatkan adanya gangguan emosional.

“… keramaian…” adalah satu-satunya digit rahasia definisi galau yang terjadi di realita
eksternal, karena ketiga kata kunci lainnya adalah terjadi di realita internal. Apa itu realita
eksternal dan realita internal? Mari kita simak penjelasan berikut dari sebuah jurnal artikel yang
say baca dihttp://widiapriyadi.blogspot.com/2013/03/mengenal-neuro-linguistik-program-
nlp.html :

Dalam NLP, yang terpenting adalah memahami soal model. Penjelasannya melalui
gambar manusia dan otaknya. Apapun yang masuk kelima indra, baik lewaat hidung,
mata, telingga, lidah, maupun tangan, akan diubah menjadi sinyal listrik (biolistrik) ke
sistem syaraf dan dibawa ke otak. Fakta yang ada diluar diri disebut realitas ekternal
(RE), yang dalam istilah NLP disebut terriory.
Begitu masuk lewat indra, RE diubah manjadi realitas internal (RI) yang dalam psikologi
disebut persepsi atau sudut pandang, lain-lain. Contoh telepon gengam (HP) ditangan
saya. Saat melihat HP ini, yang terlintas pada anda mungkin kata “jorok” karena
keypad-nya sudah jelek. Sementara saya berpikir ini HP kesayangan, kuno tapi masih
enak dipakai.

20
RE-nya sama. Akan tetapi, cara kita merepresentasikan realita itu dalam pikiran masing-
masing yang berbeda. Itulah RI yang dalam istilah NLP disebut map atau mental map
atau peta pikiran. Jadi, saat disebut map is not the territory, artinya adalah RI, bukan RE.
Nah, ironisnya, dunia psisikologi diawal perkembangannya (Psikoanalisis, Behviorisme,
dan lain-lain) gagal memahami hal ini. Bahwa manusia tidak bereaksi terhadap RE, tapi

bereaksi terhadap RI-nya sendiri. Baru psikologi mahzab keempatlah yang memahami
fenomena ini. Mahzab behaviorisme gagal disini. NLP awalnya muncul karena
merupakan reaksi terhadap behviorisme yang menganggap manusia seolah tak punya
daya/pilihan untuk memberikan respons berbeda pada stimulus yang sama. Contoh lain,
saya teruak “asu” kepada anda. Realitanya Cuma ujaran satu kata itu. Akan tetapi,
begitu masuk pikiran bergantung pada Anda untuk mengartikannya. Kalau RI Anda
mengatakan Ronny guyon, Anda akan tertawa. Kalau RI Anda mengatakan, “Ke orang
lebih tua kok bilang begitu, kurang ajar!” Anda akan marah.

Marah tidaknya Anda berarti tidak bergantung pada ujaran “asu” tadi. Namun,
bergantung pada bagaimana Anda memaknai ucapan itu. Nah, ketika RE diberi makna
melalui proses tertentu, RE itu kemudian menjadi RI. Jadi, map is not the territory, peta
bukanlah yang sebenarnya atau RI bukanlah RE. Sedihnya, manusia sering tidak
menyadari bahwa mereka sebenarnya bereaksi (berespons) terhadap RI, tapi mereka
mengira reaksi (respons) mereka adalah terhadap RE.

Jadi dapat saya simpulan realita eksternal adalah segala sesuatu di dunia nyata yang
diterima oleh kelima panca indera manusia. Data-data indera tersebut dikirim sebagai impuls
listrik ke otak manusia untuk diproses dan diinterpretasikan sebagai sesuatu yang bermakna.
Pemaknaan itulah, atau orang lain sering sebut dengan istilah ‘persepsi’, yang disebut sebagai
realita internal. Manusia selalu hidup di dua representasi ini sepanjang hari di seluruh usia
hidupnya. Berikut saya adalah cerita pengalaman saya untuk membahas teori tersebut.

Sekitar 3 tahun yang lalu, saat masih bersekolah saya ingin menjadi sukses dengan
bercita-cita ingin menjadi seorang pengacara atau jika tidak jadi pengacara menjadi seorang
presenter, karena saya yakin orang-orang sukses berkerja dibidang tersebut dengan gaji yang
tinggi, tentu itu adalah profesi pekerjaan seorang karyawan.Ketika itu saya masih duduk dikelas
11 SMA, sehingga mau tidak mau saya harus giant belajar untuk meraih cita-cita saya dan
memutuskan untuk kuliah diperguruan tinggi negeri

21
Namun entah bagaimana, ketika saya menjelang akhir sekolah atau disebut hari-hari
kelulusan SMA, saya melihat dari berbagai macam media bahwa orang sukses adalah dengan
berbisnis tidak perlu kuliah. Bahwa berbisnis lebih banyak keutungan yang didapat.

Sampai disitu saya mulai terjangkit galau sedikit, disisi lain saya ingin sukses tapi disisi
lainnya saya ingin jadi pengacara dan saya mesti kuliah dulu. Tapi sukses yang ditawarkan oleh
para pembisnis di media yang saya baca sangat menggiurkan bahwa untuk menjadi sukses tidak
perlu kuliah. Dan ketika itu saya mulai berpikir saya harus jadi pengusaha dan jika ingin sukses
dijalur pengusaha harus semuda mungkin karena jalur pengusaha sangat panjang
perjalanannya.

Ketika saya mencoba memutuskan berbisnis ternyata mengasyik dan banyak keutungan
yang didapat, saya meminta pendapat kepada teman-teman saya, keluarga saya dan media,
mereka mengatakan bisnis itu berisiko, banyak yang bangrut didalam dunia bisnis apalagi saya
tidak memiliki modal dalam berwirausaha. Sangat lama suksesnya mendingan kuliah dulu terus
kerja, kalau udah kerja punya modal kan bisa usaha.

Disini ini saya mulai galau karena saya sudah memutuskan tidak ingin kuliah lagi, dan
jika saya kuliah sangat lama, itu pun membutuhkan biaya yang besar dan ditambah lagi dengan
pekerja, tapi jika saya berbisnis saya tidak punya modal, dan saya juga tidak tahu harus mulai
dari mana dan bisnis apa.

Kebanyakan pilihan dan informasi data inilah yang membuat saya galau, tapi karena
factor ketisengajaan akhirnya saya menemukan formula menghilangkan galau dengan mencoba
memutuskan satu pilihan dan berkomiten didalam nya sungguh hati saya benar-benar lega
ketika itu dan kepercayaan diri saya tiba-tiba muncul.

Catatannya adalah direalita eksternal nya itu bisnis itu perlu modal dan saya tidak
mampu menjalaninya tapi disisi lain saya membaca sebuah artikel bahwa bisnis itu tidak perlu
pake modal. Ketumpukan memori inilah yang masuk kedalam realita internal yang kita miliki.
Sehingga kita mengalami gangguan yang begitu ramai didalam pikiran kita,

Saya harap gambaran kasus itu bisa merepresentasikan apa yang dimaksud dengan ‘…
keramaian…’, yaitu data realita eksternal yang dikirim sensor indera untuk disimpan dan
diproses otak manusia sebagai realita internal.

Dalam buku Genius Learning Strategi Adi W. Gunawan, 2007 menyatakan bahwa otak
kita secara konstan memproses informasi melalui kelima indra kita. Kita tahu ya bahwa kelima
indra kita yaitu indra penglihatan, penciuman, perasa, pendengaran dan paraba. Nah, dari
kelima indra itulah menurut Adi W. Gunawan otak kita dapat mengolah informasi. Secara visual
otak kita memproses 100 juta bit data perdetik. Wah 100 juta bit perdetik itu seperti apa ya?

22
Mungkin itu sebuah ukuran yang begitu cepat atau kilat. Dengan rinciannya otak kita
memproses ± 30.000 bit data perdetik dalam bentuk informasi auditori dan lebih dari 100 juta
bit informasi yang behubungan dengan indra peaba atau sentuhan. Bisa kita bayangkan
seberapa hebat otak kita dalam mengolah informasi, dengan kapasitas data 100 juta bit dapat
di proses dalam tiap detiknya, itulah keramaian, kesibukan, keributan, kegaduhan yang
dijelaskan oleh berbagai definisi kamus di atas. Semakin jadi masuk akal, ‘kan?

Kini kita beralih ke digit terkahir yang keempat, yaitu “membingungkan.” Jika sampai
saat ini kita sudah kewalahan kebingungan, bertahanlah karena segera setelah saya
menjelaskan kata ‘membingungkan’ ini kita akan bisa melihat segala sesuatunya tanpa
terbingungkan lagi.

Sebagai manusia, kita merasa tenang dan nyaman ketika kita menerima keramaian
informasi yang saling sepakat, menyatu, dan bermakna menyenangkan. Tapi ketika keramaian
informasi itu tidak sejalan, tidak sinkron, atau bahkan saling bertentangan, timbullah gangguan-
gangguan dalam pemahaman pengetahuan tersebut.

Sebagai manusia kita selalau akan merasakan ketenangan, ketika kita menerima segala
informasi yang saling sepakat, bersatu dan bermakna menyenangkan akan tetapi sebaliknya
kita tidak akan merasakan ketenangan apabila informasi yang kita terima tidak sejalan, tidak
kogruen, tidak sinkron atau bahkan saling bertentangan. Maka dari sinilah muncul gangguan
dalam pemahaman pengetahuan tersebut.

keramaian yang membingungkan adalah ketika kita berhadapan dengan potongan


informasi yang beragam dan biasanya saling berkontradiksi. Setiap menitnya kamu menumpuk
ribuan potongan informasi baru yang akan bertumpuk, berbelit, dan semakin memperlebar
kontrakdiksi. Keramaian yang membingungkan, dalam istilah sehari-harinya adalah ‘kebanyakan
mikir’!

keramaian yang membingungkan terjadi karena ketika kita menerima begitu banyak
sekali informasi yang beraneka ragam dan sering biasanya saling berkontrakdiksi, atau banyak
sekali paradoks. Setiap menitnta kita menimbun ribuan informasi mutakhir berbelit-belit dan
semakin banyak kontradiksinya, keramaian yang membingungkan biasanya hampir sama
dengan kondisi kita yang sedang kebanyakan mikir!

Itu sebabnya semakin kita berpikir dan menganalisa, kita biasanya semakin mengalami galau
dan galau dan galau. Dan semakin kita galau (alias mengalami gangguan), semakin kita
tenggelam dalam koktail emosi/perasaan yang beragam.

Inilah sebabnya kenapa ketika kita semakin berpikir dan menganalisa, kita akan semakin
mengalami namanya galau berkepanjangannya. Dan kita sudah tahu ketika kita galau kita

23
berarti sedang mengalami gangguan, yang membuat perasaan begitu beragam dan tenggelam
didalam perasaan tersebut.sekarang kita semakin cerdas karena mengetahui proses kegalauan.

Nah, sekarang kita sudah tahu maksud keempat digit pemicu galau tersebut mari kita rumuskan
fenomena kegalauan dengan 4 digit tersebut sebagai berikut:

Digit pertama kita sadar kita mulai galau adalah ketika merasakan kebingungan dengan
banyaknya informasi yang saling kontradiksi. Awal mulai kita merasa kebingungan itu dianggap
biasa biasa saja. Tidak ada rasa sedih atau buruk. Di fase ini kita masih bisa untuk berpikir
positif, berfokus pada informasi yang menyenangkan. Tidak ada perintah orang lain pun kita
akan melakukan berpikir positif. Intinya kita bingung masih berada dibawah kendali kita.

Digit kedua adalah fase ketika kita mulai tergoda menerima pemikiran tentang potongan
informasi yang negative atau kurang menyenangkan. Kita secara sengaja mencoba menganalisa
informasi itu, jadi bisa dipastikan difase ini kita mengalami gangguan yang bercampur aduk
seperti risau, gelisah, sedih, kecewa takut, sehingga kita sulit untuk berpikir positif karena kita
lupa dengan hal ini karena terlalu focus pada potongan informasi tak menyenangkan tersebut.
difase ini kita membutuhkan dukungan positif dari lingkungan orang lain, keluarga, biasanya
kita di fase ini mulai suka mengumbar perasaan tersebut dimedia sosial atau mungkin curhat ke
orang yang dipercayai.

Digit ketiga adalah fase ketika kita sudah selalu merasakan perasaan campur aduk tidak
karuan. Selalu dibayang-bayangi oleh emosi yang tidak konstruktif. Difase ini kita mulai
kesulitan menceritakan maksud kejadian sebenarnya. Kita sendiri tidak tahu kejadian apa yang
menganggu kita, karena disebabkan semua perasaan negative yang munumpuk dan kita
dikondisi merasa tidak berdaya. Merasa kita orang satu-satunya yang mengalami ini, seakan-
akan tidak ada orang yang mengerti kita termasuk dunia ini. Saat difase ini kita tak terkendali
sudah secara otomatis kita mengubar kegalauan di media sosial. Meskipun kita berada
dilingkungan positif sekalipun tidak akan banyak membantu. Karena kita sudah kecanduan
emosi dengan galau itu sendiri.

Selain itu, tingkat kegalauan kita bisa diindikasikan dari seberapa jauh kamu tenggelam
dalam realita internal itu. Semakin parah galaunya, semakin kita sulit untuk dipengaruhi oleh
informasi-informasi lain dari realita eksternal, misalnya seperti kita tidak bisa lagi menikmati
film, musik, makanan atau hal-hal yang menyenangkan lainnya. Kalau kita masih bisa menikmati
informasi-informasi lain yang menyenangkan dan mudah teralihkan dari keadaan galau, itu
berarti kegalauan kita tidak terlalu parah.

Kegalauan yang kita alami juga ada tingkatannya seberapa jauh tenggelam menjadi
realita internal. Jika galau semakin parah. Semakin sulit untuk diberi pengaruh oleh informasi-
informasi dari realita eksternal. Contohnya kita tidak akan bisa menikmati makanan yang enak

24
atau pemandangan yang indah. Kalau kita masih mudah dialihkan atau dipengaruhi oleh
makanan enak atau pemadangan yang indah artinya galau kita tidak terlalu parah.

Kita pun harus mengetahui tingkatan nilai skor tingkat kegalauan yang kita rasakan,
dengan mengetahui nilai skor kegalauan yang kita miliki kita bisa mencoba memperbaikinya.

REHABILITASI & MEDIKASI

Galau untuk lebih pas adalah gangguan yang terjadi didalam pikiran kita. Apa yang
terjadi dihati kita itu adalah perasaan. Pikiran menghasilkan perasaan. Saat mengalami galau
yang mengganggu bukan perasaannya tapi yang bermasalah adalah adalah pikiran kita yang
sedang konflik akibat menerima keramaian informasi yang membingungkan.

Perasaan atau emosi kita tidak perlu disalahkan karena mereka tidak bersalah apa-apa,
perasaan atau emosi adalah korban dari kegalau pikiran kita. Jadi factor masalahnya bukan
perasaan kita melainkan pikiran kita sedang gangguan.

Perasaan atau emosi itu sendiri adalah sesuatu yang netral dan alamiah. Emosi negatif
seperti marah, kesal, dan takut itu sebenarnya memiliki nilai yang positif untuk pertumbuhan
jiwa manusia. Misalnya kita perlu merasa marah jika ada orang yang melukai kita secara
sengaja, agar kita bisa membela diri dan tidak terus-menerus dilukai.

25
Emosi atau perasaan negative adalah seorang tamu yang sedang mengetuk rumah kita
untuk menyampaikan pesan penting. Jika kita tidak menerima tamu tersebut atau menolaknya
ia akan terus mengetuk pintu rumah kita semakin keras untuk menyampaikan pesan tersebut.
jadi bukankah pintu untuk nya dan dengarkan apa yang ia sampaikan. Artinya akui perasaan
tersebut dan terima perasaan kita.

saat pikiran kita jernih dan sehat, kita tidak akan memusingkan ocehan dari orang lain.
Jangankan serangan ledekan, kegagalan saja akan kita tidak terlalu peduli jika pikiran kita
sedang sehat. Dalam pikiran yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. Emosi seburuk apapun bisa
dilalui dengan mudah.

BASMI MOSTER GALAU

Berikut Ini saya akan memberikan panduan 8 variasi pilihan untuk digunakan untuk
membasmi moster galau, berdasarkan pengalaman saya dan 1 sampai 3 adalah wajib dilakukan
jika ingin membasmi moster galau. dan meredakan kegalauan yang kita alami.

1. Galau itu ulah pikiran.

Sadari sebaik-baiknya bahwa kegalauan adalah proses Tanamkan dan perkuat


definisi galau di benak kamu: gangguan emosional ketika menghadapi keramaian yang
membingungkan. Pikiran kamu yang mengalami gangguan, bukannya perasaan kamu
yang terganggu. Rasa cemas, bingung, dan tidak tenang itu hanyalah efek-efek dari
gangguan, tapi bukan gangguan itu sendiri. Alias percuma kamu memaksakan diri
bahagia, ber-positive thinking, atau berusaha keras menghilangkan rasa cemas dsb jika
sebenarnya pikiranmu masih terus terganggu. Baca ulang e-book ini kalau perlu untuk
semakin memahaminya!

Sekarang kita tahu bahwa galau itu ulah pikiran, karena hasil buah pikiran adalah
emosi atau perasaan yang kita miliki. Jadi ketika kita galau kita mesti sadar bahwa galau
itu merupakan gangguan emosional ketika menghadapi keramaian yang
membingungkan. Ingat ulah pikiran, yang menganggu kita bukan perasaan kita. Jika
masih tidak mengerti bacalah terus menerus ebook ini saya tertanam kuat dibenak
pikiran kita.

2. Apresiasikan perasaan.

Emosi atau perasaan negative adalah seorang tamu yang sedang mengetuk rumah kita
untuk menyampaikan pesan penting. Jika kita tidak menerima tamu tersebut atau menolaknya

26
ia akan terus mengetuk pintu rumah kita semakin keras untuk menyampaikan pesan tersebut.
jadi bukankah pintu untuk nya dan dengarkan apa yang ia sampaikan. Artinya akui perasaan
tersebut dan terima perasaan kita.

Jadi berikan waktu bagi kita untuk menerima, mengakui perasaan kita, kitalah yang
dapat menghentikan galau yang kita rasakan. Dan memutuskan kapan galau itu hentikan.

Tentukanlah waktu yang cocok bagi kita untuk melegakan galau yang sedang kita alami,
dimoment tersebut, kita mengucapkan “saya menerima rasa( sebutkan nama rasanya satu
persatu, misalkan bingung, terluka atau kecewa) karena itu merupakan bagian yang indah dan
bermanfaat bagi diri saya yang berharga. Dengan melakukan ini bisa dipastikan hati kita lebih
jernih. Dan santai karena kita tidak menyangkalinya lagi.

3. Ambil keputusan.

Keputusan adalah adalah kekuatan demikian Anthony robbins mengatakan dalam


bukunya awaken the giant within, untuk membuat diri kita tidak mengalami galau lagi
adalah dengan mengambil sebuah keputusan dari sekian banyak informasi yang kita
terima setiap harinya. Jika terlalu lama menunggu untuk mengambil keputusan
sedangkan informasi terus menumpuk itu akan membuat keramaian diotak kita
sehingga membuat kita terganggu pikirannya, jika pikiran kita terganggu, maka
timbullah perasaan emosi yang campur aduk sehingga membuat diri kita mengalami
galau. jadi tentukanlah mana informasi yang ingin kita terima dan pilih.

4 . Mandi air hangat.

Air hangat bisa membantumu menghindari kegalauan, kesendirian, dsb. Suhu hangat
terasa nyaman menenangkan tubuh, serta memperlambat aktivitas organ-organ dalam.
Sebagaimana sudah kamu pelajari tadi, apa yang dialami oleh realita eksternal pada indera
tubuh pasti akan diterjemahkan sebagai realita internal di pikiran: otak kamu juga akan secara
otomatis menenangkan suara-suara galau itu. Jika kamu berendam di air hangat, kamu bisa
merasakan tubuh mengambang, seolah terlepas dari ikatan gravitasi. Sensasi ini juga
membantu pikiran kamu untuk terlepas dari ikatan emosi-emosi yang kurang menyenangkan.
Para peneliti menarik kesimpulan tehnik ini efektif karena pikiran kita yang sudah selalu
mengasosiasikan rasa hangat dengan lepas dari tuntutan, penerimaan dan keintiman.

5. Wisata pengecapan dan penciuman.

Makan permen yang memiliki campuran rasa manis terbukti bisa mengobati kegalauan
sampai 50%, demikian menurut para peneliti. Selain rasa manis, ada satu rasa lagi yang sangat

27
efektif, yaitu peppermint karena bisa mengurangi sensitifitas terhadap rasa sakit, serta
melemaskan tekanan di kepala dan leher. Rasa dan aroma peppermint yang masuk membasahi
lidah dan hidung juga memberi yang menyejukkan pikiran. University of Maryland Medical
Center melaporkan bahwa aroma lavender juga efektif dalam meredakan gangguan stres dan
psikologis. Kamu bisa menggunakannya dalam lilin aromaterapi atau juga minyak olesan/pijat
sebagai katalisator yang merilekskan sistem syaraf dan tubuh.

6 Perbaiki nutrisi tubuh.

Ada banyak jenis vitamin B yang mengurangi ketegangan syaraf kita karena galau.
Misalnya vitamin B3 mendorong produksi serotonin yang mempengaruhi mood kita. Vitamin B5

dan B9 membantu menyeimbangkan neurotransmitters di otak kita. Vitamin B6


membantu mengurangi kecemasan.

Vitamin juga C berguna untuk menjaga keseimbangan kimiawi otak kita, menenangkan
syaraf, serta mengandung bioflavonoids yang membantu mengurangi stress. Jadi mangga,
alpukat, lychee, nanas, semangka, pepaya, anggur, pisang, dan jeruk adalah buah-buah yang
sangat baik dikonsumsi ketika lagi musim galau.

Selain itu kamu juga perlu sesekali mengkonsumsi suplemen minyak ikan, karena
Omega-3 eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) menjaga tingkat
dopamine di otak tetap tinggi sehingga kamu merasa tenang bahagia, menyehatkan
pertumbuhan syaraf dan meningkatkan sirkulasi darah di otak. Makan coklat, khususnya coklat
gelap, juga dianjurkan karena bisa mengurangi hormon yang membuat kamu stress. Sebisa
mungkin hindari konsumsi kopi karena mengandung kafein yang tidak baik dicerna tubuh yang
sedang mengalami galau.

7. Bermain

Seperti kata pepatah: “bermain adalah musiknya jiwa” jadi sediakanlah selalu bermain
tidak mesti lama-lama cukup minimal 20 menit sehar dengan bermain akan melatih tingkat
keaktifan otak kita kembali seger kembali, karna dengan bermain kita merasakan kesenangan
yang mengeluarkan hormone dopamain hormone ini membuat kita terfokus akan sesuatu hal,
jadi begitu otak menerima begitu banyak informasi sediakanlah bermain, bermain apa saja baik
bermain kartu, catur atau kotak kubus.

8. Olah tubuh.

Mulai dengan memperbanyak senyuman karena itu melepaskan kekhawatiran dan


kepenatan di pikiran kita, Bukan saja senyum, tapi tertawa ringan dengan mulut terbuka juga

28
membantu melepaskan tekanan yang ada di rahang dan leher. Semakin kepala kita rileks,
semakin isi kepala kita juga jadi rileks. Saran saya adalah ketika galau cobalah kita tonton stand
up comedy tidak perlu lama-lama cukup luangkan waktu miminal 10 menit untuk melihat
standup comedy yang nanti membuat kita merasa lebih enjoy.

Mulai lah gerakan tubuh cepat untuk merusak pola lama kita, jadi begitu bangun tidur
dipagi hari cobalah langsung lompat-lompat sebanyak 5 kali kemudian sambil mengucapkan
kalimat positif itu akan merusak kebiasaan pola lama kita ketika kita mengalami galau.

Ingat bahwa kegalauan selalu membuat kita tersedot dan tenggelam dalam realita
internal alias kita terlalu banyak berpikir. Dari 8 medikasi di atas, hanya 3 item pertama yang
berurusan dengan realita internal, sementara 5 item berikutnya adalah mendorong kita ntuk
berurusan dengan realita eksternal.

Sekarang kita sudah tahu tentang moster galau bagaimana penyeranngan itu terjadi
maka diperlukan senjata khusus untuk menghadapi peperangan tersebut. Karna sekarang kita
sudah tahu cara mengatasi galau, jadi begitu galau sedang melanda kita, kita sudah mengetahui
lebih cerdas dibandingkan dengan orang-orang diluar sana yang malas memperbaiki kualitas
kehidupannya.

29
PROFIL PENULIS

30

Anda mungkin juga menyukai