Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM KERJA TB DOTS

TAHUN 2019

PROGRAM NASIONAL
TB DOTS

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur khadirat Allah SWT atas diselesaikannya penyusunan


Program Kerja TB DOTS RS Pusri Tahun 2019. Kami menyadari bahwa di
dalam Program Kerja Tim TB DOTS ini dapat memberikan bimbingan pelayanan
kepada penderita TB di RS Pusri Palembang.
Kami mengharapkan adanya saran untuk menyempurnakan Program Kerja
Tim TB-DOTS ini. Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih dan kami
harapkan agar program kerja Tim TB-DOTS dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Palembang, Januari 2019

Ketua Tim TB-DOTS


DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................1
BAB II LATAR BELAKANG………..……………………….……..….2
BAB III TUJUAN........................................................................................2
BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN................3
BAB V CARA PELAKSANAAN KEGIATA ........................................3
BAB V JADWAL PELAKSANAAN.......................................................3
BAB VII CARA PENCAPAIAN SASARAN............................................4
BAB VIII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN………..…............4
BAB IX EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PELAPORAN..5
BAB X PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI.................8
PROGRAM KERJA TB DOTS
RS PUSRI PALEMBANG
TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN

Penanggulangan Tuberkulosis (TB) di Indonesia sudah berlangsung sejak zaman


penjajahan Belanda tapi terbatas pada kelompok tertentu saja yang ditandai dengan
berdirinya fasilitas diagnostik dan sanatorium di kota-kota besar. Dengan
dukungan dari pemerintah Belanda, diagnosis TB dilakukan dengan pemeriksaan
rontgen, diikuti dengan penanganan TB melalui hospitalisasi.

Pengobatan TB menggunakan dua regimen pengobatan konvensional


(2HSZ/10H2S2) dan strategi penemuan kasus secara aktif secara bertahap. Pada
tahun 1993, The Royal Netherlands TB Association (KNCV) melakukan uji coba
strategi DOTS di empat kabupaten di Sulawesi tahun 1994, NTP bekerja sama
dengan WHO dan KNCV melakukan uji coba implementasi DOTS di Provinsi
Jambi dan Jawa Timur.
S
etelah keberhasilan uji coba di dua provinsi ini, akhirnya Kementerian Kesehatan
mengadopsi strategi DOTS untuk diterapkan secara nasional pada tahun 1995.
Pada tahun 1995-2000, pedoman nasional disusun dan strategi DOTS mulai
diterapkan di Puskesmas. Seperti halnya dalam implementasi sebuah strategi baru,
terdapat berbagai tantangan di lapangan dalam melaksanakan kelima strategi
DOTS. Untuk mendorong peningkatan cakupan strategi DOTS dan pencapaian
target dilakukannya dua Joint External Monitoring Mission oleh tim pakar
internasional.

Selain itu, berbagai tantangan baru dalam implementasi strategi DOTS muncul
pada periode ini. Tantangan tersebut antara lain penyebaran ko-infeksi TB HIV,
peningkatan resistensi obat TB, jenis penyedia pelayanan TB yang sangat
beragam, kurangnya pengendalian infeksi TB di fasilitas kesehatan, serta
penatalaksanaan TB yang bervariasi. Mitra baru yang aktif berperan dalam
pengendalian TB pada periode ini antara lain Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan di Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia, dan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia.

II. LATAR BELAKANG

Munculnya pandemi HIV/AIDS di dunia menambah permasalahan TB.


Koinfeksi dengan HIV akan meningkatkan risiko kejadian TB secara signifikan.
Pada saat yang sama, kekebalan ganda kuman TB terhadap obat anti TB (MDR)
semakin menjadi masalah akibat kasus yang tidak berhasil disembuhkan. Kejadian
tersebut pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya epidemi TB yang sulit
ditangani.
Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh
Mycobacterium tuberculosis, pada kelompok usia yang paling produktif. Pada
tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB baru dan 3 juta kematian akibat TB
di dunia.
Menurut World Health Organization (1999) jumlah pasien Tuberkulosis di
Indonesia sekitar 10% jumlah pasien di dunia dan merupakan ke 3 terbanyak di
dunia setelah India dan China. Diperkirakan saat ini jumlah pasien TB di Indonesia
sekitar 5,8% dari total jumlah pasien TB di dunia dan setiap tahun terdapat 539.000
kasus baru.
Pada tahun 1993, WHO telah menyatakan bahwa TB merupakan keadaan
darurat dan pada tahun 1995 merekomendasikan strategi DOTS sebagai salah satu
langkah yang efektif dan efisien dalam penanggulangan TB.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

1. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan mutu pelayanan medis TB di Rumah Sakit Pusri melalui


penerapan strategi DOTS secara optimal dengan mengupayakan kesembuhan dan
pemulihan pasien melalui prosedur dan tindakan yang dapat
dipertanggungjawabkan serta memenuhi etika kedokteran.

2. Tujuan Khusus

a. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TB


b. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TB MDR
c. Memutuskan rantai penularan
d. Mencegah terjadinya MDR TB

IV. KEGIATAN POKOK, CARA MELAKSANAKAN, DAN SASARAN

NO JENIS CARA SASARAN JADWAL


KEGIATAN MELAKSANAKAN
1. Peningkatan Memberikan pendidikan Seluruh SDM Terlampir
mutu sumber dan pelatihan tentang TB RS
daya DOTS
kesehatan
2. Penyusunan - Membuat usulan RKAP Semua Tim TB Terlampir
program kerja TB DOTS kepada DOTS
manajemen RS melalui
usulan unit terkait.
- Melakukan evaluasi
program kerja untuk
pelaksanaan program
kerja untuk tahun
selanjutnya.

3. Melaksanakan - Membuat laporan Semua Tim TB Terlampir


evaluasi kegiatan per triwulan dan DOTS,
kegiatan Tim laporan evaluasi per Manajemen RS
TB semester kepada Direktur Pusri
RS Pusri.
- Membuat laporan TB
DOTS ke Dinkes Kota
Palembang.
4. Pelaksanaan - Penemuan tersangka Seluruh pasien Terlampir
kegiatan TB pasien TB yang berobat
DOTS - Penegakkan diagnosis dengan
TB tersangka TB
- Pengobatan pasien TB dan diagnosa
dengan OAT-FDC TB.
- Pelacakan kasus
mangkir di Rumah Sakit
- Penjaringan pasien TB
MDR
- Mengevaluasi rujukan
pasien TB ke RS lain
5. Penyuluhan - Sosialisasi mengenai Pasien dan Terlampir
dan konseling penyakit TB paru kepada keluarga, Tim
seluruh pasien yang TB DOTS,
datang beserta keluarga PKRS
- - Konseling perindividu
pasien tersangka TB
dengan masalah yang ada
- Sosialisasi etika batuk
dan enam langkah cuci
tangan
V. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No. Kegiatan Tahun 2019 KET

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES

1. Pendidikandanpelatihan
SDM

2. Penyusunan program kerja

3. MembuatlaporankegiatanTB
DOTS per triwulan ke
manajemen RS Pusri

4. Membuat laporan evaluasi


TB DOTS per semester

5. Pelaksanaankegiatan TB
DOTS

- Penemuantersangkapasien
TB

- Penegakkan diagnosis TB

- Pengobatanpasien TB
dengan OAT-FDC

- Pelacakankasusmangkir di
RumahSakit

- Penjaringanpasien TB
MDR

-
Mengevaluasirujukanpasien
TB ke RS lain

6.. Penyuluhandankonseling
VI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN & PELAPORAN

1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


a. Evaluasi dilaksanakan setiap enam bulan sekali sesuai dengan jadwal yang
telah disusun.
b. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Tim TB DOTS.

2. Pelaporan Hasil Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan Tim TB, meliputi:
a. Rekapitulasi pelaksanaan kegiata TB-DOTS tahun 2019
c. Rekapitulasi jumlah petugas yang mendapat pelatihan
b. Notulen dan absensi rapat.
VII . PENCATATAN, PELAPORAN & EVALUASI

Dalam melaksanakan kegiatan TB DOTS menggunakan formulir pencatatan dari


Dinas Kesehatan Kota Palembang, sebagai berikut:
a. Kartu pengobatan pasien (TB 01)
b. Kartu identitas pasien (TB 02)
c. Register TB UPK (TB 03)
d. Register laboratorium (TB 04)
e. Formulir permohonan laboratorium TB untuk pemeriksaan dahak (TB 05)
f. Daftar tersangka pasien (TB 06)
g. Formulir rujukan/pindah pasien (TB 09)
h. Formulir hasil akhir pengobatan dari pasien TB Pindahan (TB 01)

VIII. PENUTUP

Program kerja TB DOTS dibuat dalam periode 1 (satu) tahun sekali kemudian
dilakukan evaluasi. Hasil evaluasi merupakan dasar untuk membuat program kerja
berikutnya.

Palembang, Januari 2019


Ketua TIM TB-DOTS

dr Dramora, Sp.P

Anda mungkin juga menyukai