6. B6 (Bone)
Kekuatan otot :
3. Penatalaksanaan Medis
Terapi Tanggal 28 Agustus 2019
Terapi Dosis Indikasi
O2 nasal kanul 3 lpm Terapi oksigen dengan kebutuhan oksigen rendah
hingga sedang, diberikan pada klien dengan kadar
O2 arteri rendah dari hasil analisa gas darah, klien
dengan pengingkatan kerja nafas dan pada klien
dengan peningkatan kerja miokard.
Inf. Nacl 0.9% 6-7 Tpm Pengatur cairan tubuh, mengatur kerja dan fungsi
otot jantung, mendukung metabolisme tubuh, dan
merangsang kerja saraf.
Inj.Ranitidin 3x1 Tukak lambung dan duodenum akut, refluks
gr/IV esofagitis, keadaan hipersekresi patologis.
Inj. ODR 3x4 mg Mengatasi mual dan muntah akibat kemoterapi,
setelah tindakan operasi, ataupu radioterapi.
I Komang Wijayanta
ANALISA DATA
DATA SUBYEKTIF DAN
PENYEBAB MASALAH
DATA OBYEKTIF
DS: Penyempitan/obstruksi Penurunan Curah
Pasien mengatakan arteri coroner Jantung
“Nyeri dada dirasakan
seperti ditindih tembus ke Penurunan suplai darah
belakang menjalar ke bahu ke miokard
dan lengan kiri, nyeri
berlangsung terus–menerus Tidak seimbang
atau kadang-kadang hilang kebutuhan dengan
timbul dengan skala nyeri 4 suplai oksigen
(sedang)”.
Iskemia
DO:
- Ekspresi wajah tampak
meringis Kontraktilitas menurun
- Klien tampak lemah
- Hasil EKG Sinus Rhytm Penurunan Curah
dengan elevasi segment Jantung
ST di I, II dan aVF yang
menunjukkan PDA
- Hasil Rontgen Thorax
AP/PA kesan tampak
pembesaran jantung
- TD: 110/90 mmHg,
Nadi: 87x/menit, S:
36,3oC, RR: 23x/menit,
SpO2: 96%.
- Tampak terpasang
oksigen nasal 3lpm
- Pasien tampak mual
DS: Suplai darah kejaringan Intoleransi aktivitas
Pasien mengatakan tidak adekuat
“badannya lemas”.
DO: Kelemahan fisik
- Pasien tampak lemah
- Posisi pasien tampak Intoleransi aktivitas
semi fowler
- Tampak terpasang
oksigen nasal 3lpm
- Spo2 96%
PRIORITAS MASALAH
1. Penurunan curah jantung b/d perubahan kontraktilitas (menurun) otot
jantung
2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai darah ke jaringan
ditandai dengan pasien tampak lemah
2.4 Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi
1. Penurunan curah Setelah dilakukan Observasi
jantung b/d perubahan tindakan keperawatan 1. Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung.
kontraktilitas (menurun) selama 1x4 jam 2. Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah jantung
otot jantung diharapkan nyeri pasien 3. Monitor tekanan darah.
berkurang dengan 4. Monitor intake output cairan.
Krriteria Hasil: 5. Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama.
Tanda vital dalam 6. Monitor saturasi oksigen.
rentang normal 7. Monitor keluhan nyeri dada.
Dapat mentoleransi 8. Monitor 12 sadapan.
aktivitas, tidak ada 9. Monitor aritmia
kelelahan 10. Nilai laboratorium jantung (mis. Elektrolit, enzime jantung, BNP, Ntpro-BNP)
Tidak ada edema 11. Monitor alat pacu jantung.
paru, perifer, dan 12. Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah aktivitas.
tidak ada asites 13. Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum pemberian obat.
Tidak ada penurunan Terapeutik:
kesadaran 1. Posisikan pasien semi-Fowler atau Fowler dengan kaki ke bawah atau posisi
nyaman.
2. Berikan diet jantung yang sesuai (mis. Vatasi asupan kafein, natrium,
kolesterol dan makanan tinggi lemak)
3. Gunakan stocking elastis atau pneumatik intermiten, sesuai indikasi.
4. Fasilitas pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat.
5. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress, jika perlu
6. Beri dukung emosional dan spritual.
7. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen
>94%
Edukasi:
1. Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
2. Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
3. Anjurkan berhenti merokok
4. Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian,
5. Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output cairan harian
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Rujuk ke program rehabilitas jantung.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No DX Jam Implementasi
1 Penurunan curah jantung b/d 17:50 WIB Observasi
perubahan kontraktilitas (menurun) 1. Mengidentifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung.
otot jantung 2. Mengidentifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah jantung
3. Memonitor tekanan darah.
4. Memonitor intake output cairan.
5. Memonitor saturasi oksigen.
18.15 WIB 6. Memonitor keluhan nyeri dada.
7. Monitor aritmia
8. Menilai laboratorium jantung (mis. Elektrolit, enzime jantung, BNP,
Ntpro-BNP)
Terapeutik:
1. Mengatur posisi pasien semi-Fowler atau Fowler dengan kaki ke
bawah atau posisi nyaman.
2. Memberikan oksigen 3 lpm untuk mempertahankan saturasi oksigen
>94%
Edukasi:
1. Mengajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output
cairan harian
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria Hasil) Intervensi Keperawatan
2. Intoleransi aktivitas
b.d Setelah dilakukan Obsrevasi:
ketidakseimbangan antara tindakan keperawatan 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh mengakibatkan kelelahan
1x4 jam, diharapkan
suplai darah ke jaringan 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
klien dapat beraktivitas
ditandai dengan pasien secara mandiri dengan 3. Monitor pola dan jam tidur
tampak lemah kriteria hasil: 4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
1. Klien tidak lemah
Terapeutik:
2. Berpartisipasi dalam
peningkatan fisik 1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
tanpa disertai 2. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
peningkatan tekanan
3. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
darah, nadi dan RR
3. Mampu melakukan 4. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau
aktivitas sehari-hari berjalan.
(ADLs) secara Edukasi:
mandiri
4. Keseimbangan 1. Anjurkan tirah baring
aktivitas dan istirahat. 2. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
3. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan.
Kolaborasi:
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan
makanan
No DX Jam Implemetasi
2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan 18.20 WIB Obsrevasi:
antara suplai darah ke jaringan ditandai 1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh mengakibatkan
dengan pasien tampak lema kelelahan
2. Memonitor kelelahan fisik dan emosional
Terapeutik:
1. Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
18.35 WIB
Edukasi:
1. Menganjurkan tirah baring
EVALUASI KEPERAWATAN