Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Sdr.

R S DENGAN GANGGUAN
JIWA

I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Hari/tanggal : Jumat, 15 Maret 2019
Oleh : Kelompok 5
Metode : Wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik
A. Data Keluarga
1. Identitas Keluarga
a. Nama KK : Tn H
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 52 tahun
d. Pendidikan : SD
e. Agama : Islam
f. Pekerjaan : Supir
g. Alamat : Dk. Krajan I, RT 05/RW 01, Srobyong, Mlonggo, Jepara
h. Suku/kebangsaan : Jawa/Indonesia
i. Jumlah anggota keluarga : 5 orang

2. Susunan anggota keluarga


Hub dg
No Nama umur Sex Pendd Pekerjaan Ket
KK
SD
1 Ny. S Z 45 Th P Istri IRT Sehat
Tamat
Anak ke- Tidak Gangguan
2 Sdr. R 25 Th L SMK
1 Bekerja jiwa
Anak Ke-
3 Sdri. S 20 Th P SMK Swasta Sehat
2
Anak ke-
4 Sdr. B A 15 Th L SMP Pelajar Sehat
3
3. Tipe keluarga
Jenis keluarga ini adalah keluarga inti yang terdiri dari Ayah, Ibu , anak. Anak-anak tinggal
serumah dengan orangtua.
4. Genogram

Ket:

: Meninggal

: ODGJ

: Laki - Laki

: Perempuan

5. Suku Bangsa dan Agama


Keluarga Tn H semuanya suku jawa asli dan masih memegang adat kebiasaan jawa yang
ditampakkan dengan hubungan keluarga yang masih kuat. Semua anggota keluarga beragama
Islam.
6. Status Sosial Ekonomi Keluarga
a. Penghasilan Keluarga
Penghasilan keluarga Tn H berasal dari Tn H dan Ny. S Z. Penghasilan sekitar Rp 5.000.000,-per
bulan.
b. Sosial Keluarga
Hubungan antar anggota keluarga harmonis.
7. Aktifitas Rekreasi
Keluarga Tn H hampir tidak pernah mengadakan rekreasi dengan bepergian ke suatu tempat.
Waktu senggang yang ada mereka gunakan untuk melihat TV atau berbincang-bincang dengan
tetangga dekat.

B. Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn H saat ini termasuk dalam taraf perkembangan keluarga dengan anak dewasa
(pelepasan).
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Secara umum tidak ada masalah dalam tahap perkembangan keluarga saat ini.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga Saat ini
Tn H mengatakan bahwa saat ini dia dalam keadaan sehat, tidak mempunyai keluhan-keluhan
kesehatan yang berarti.
Ny S mengatakan bahwa saat ini dia dalam keadaan sehat, tidak mempunyai keluhan-keluhan
kesehatan yang berarti.
Sdr. R
Pada saat pengkajian sdr. R tampak menyendiri di rumah, kontak mata tidak ada, komunikasi
flight of idea, relative tenang, badan tampak bersih, rambut rapi. Menurut Ny. S , sdr. R
menderita penyakit ini sejak 3 tahun yang lalu, dimulai sejak dia resign dari pekerjaannya di PT
Avantex ( pihak ketiga dari bank yang mengisi kotak ATM ) dan belum pernah pengobatan di
RSU ataupun spesialis kejiawaan. Menurut keluarga sebelum sakit pasien adalah anak yang baik
dan penurut, tetapi setelah resign dari pekerjaannya pasien menjadi menarik diri, mendengar
bisikan-bisikan tidak jelas, dan pasien bertingkah laku seperti anak kecil. Kemudian pasien
diajak ayahnya bekerja di Sumatera, pada waktu di Sumatera pasien semakin menarik diri,
halusinasi semakin jelas, dan sering marah-marah. Saat ini pasien dibujuk untuk berobat ke poli
Jiwa RSU tetapi pasien menolak.
Sdri. S mengatakan bahwa saat ini dia dalam keadaan sehat, tidak mempunyai keluhan-keluhan
kesehatan yang berarti.
An. B mengatakan bahwa saat ini dia dalam keadaan sehat, tidak mempunyai keluhan-keluhan
kesehatan yang berarti.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Ny S mengatakan dalam keluarga Tn. H ada salah satu saudara Tn. H yang mengalami gangguan
Jiwa.

C. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga berjalan dengan harmonis, menggunakan bahasa Jawa dan
Indonesia.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Kerukunan dan komunikasi terbuka khas suku jawa merupakan kekuatan pada keluarga Tn H,
mereka menerima keadaan masing-masing dan bertekad menjaga kerukunan keluarga.
3. Struktur Peran
Setiap anggota berperan sesuai posisinya. Tn H berperan sebagai pencari nafkah sedangkan Ny.
S sebagai ibu rumah tangga.
4. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Tn H menganut nilai dan norma Jawa/ islami dalam kehidupan sehari-hari, berkumpul
dengan anggota keluarga pada malam hari dan dengan sanak saudara pada waktu-waktu
senggang. Tidak ada nilai dan norma yang bertentangan dengan kesehatan.
D. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Biologis
a. Keadaan Kesehatan
Saat pengkajian, keluarga Tn H dalam keadaan sehat, kecuali sdr. R.
b. Kebersihan Perseorangan
Seluruh anggota keluarga mempunyai kebiasaan mandi 2 kali sehari, menggunakan sabun mandi,
menggosok gigi dengan pasta gigi, dan keramas 2-3 kali seminggu dengan menggunakan
sampo. Seluruh anggota keluarga nampak bersih.
c. Penyakit yang Sering Diderita
Penyakit berat yang diderita keluarga H adalah Ny. S menyatakan pernah sesak nafas karena
memikirkan sdr. R yang mengalami gangguan jiwa.
d. Penyakit Keturunan
Menurut keluarga Tn H ada salah satu keluarga Tn. H yang mengalami gangguan kejiwaan.
e. Penyakit Kronis/Menular
Ny. S mengatakan bahwa tidak ada menderita penyakit lama
f. Kecacatan Anggota Keluarga
Ny. S mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita cacat fisik, namun sdr. R
menderita gangguan mental/jiwa.
g. Pola Makan dan Minum
Keluarga Tn H secara umum makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, lauk pauk, sayuran,
kadang makan buah, tetapi Ny. S menyatakan kalau sdr. R makan lebih dari 3 kali sehari.
Semua anggota keluarga mempunyai kebiasaan minum air putih yang sudah dimasak rata-rata 4-
6 gelas per hari.
h. Pola Aktivitas dan Istirahat
Kebiasaaan istirahat masing-masing anggota keluarga Tn H berbeda beda. Anggota keluarga
yang kebiasaan malam hari 6-8 jam. Untuk sdr. R mengatakan bahwa jam tidurnya berubah
menjadi siang hari kalau malam hari tidak bisa tidur, dan pada malam hari sering berputar-putar
keliling kampung. Tidak ada anggota keluarga mengeluh mengalami gangguan dalam hal tidur.
2. Fungsi Psikologis
a. Keadaan Emosi
Hubungan antar anggota keluarga harmonis, Tn. H tidak pernah marah-marah baik kepada istri
maupun anggota keluarga yang lain.
b. Kebiasaan yang Merugikan Kesehatan
Kebiasaan keluarga Tn H yang merugikan kesehatan adalah merokok yang dilakukan Tn H dan
sdr.R, sdr R sendiri selain merokok juga sering minum minuman keras berupa bir dan anggur.
c. Pengambilan Keputusan
Musyawarah tetap dilakukan jika ada permasalahan yang menyangkut keluarga, tetapi peran Tn
H masih dominan untuk pengambilan keputusan.
d. Ketergantungan Obat/ Bahan adiktif lain
Ny. S mengatakan tidak ada keluarga yang ketergantungan obat, tetapi sdr R ketergantungan
terhadap minum minuman keras.
e. Mencari Pelayanan Kesehatan
Keluarga Tn H telah memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan. Keluarga memeriksakan diri apabila sakit tidak dapat diatasi sendiri dan
sakit dirasa sudah mengganggu aktivitas sehari-hari.
3. Fungsi Sosial
a. Tingkat Pendidikan
Pendidikan terakhir Tn H adalah SD, sedang Ny. S hanya SD. Semua anggota keluarga dapat
berbicara dengan bahasa Indonesia dan Jawa, menulis dan mambaca.
b. Hubungan antar Anggota Keluarga
Hubungan antar anggota keluarga harmonis.
c. Hubungan dengan Orang Lain
Hubungan dengan tetangga-tetangga cukup baik dan tetangga peduli dengan kondisi sdr. R.
d. Kegiatan Organisasi Sosial
Anggota keluarga mengikuti kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.

4. Fungsi Spiritual
Semua anggota keluarga taat beribadah, menjalankan sholat 5 waktu dan kegiatan keagamaan ,
namun sdr. R menurut Ny. S jarang sholat, sholat bila ia ingat dan disuruh. Keluarga Tn. H
masih meyakini kalau anaknya kesurupan.
5. Fungsi Kultural
a. Pengambilan Keputusan
Tn H mempunyai peran yang cukup besar dalam pengambilan keputusan dalam keluarga.
b. Adat yang Berpengaruh terhadap Kesehatan
Adat-adat Jawa yang dianut oleh keluarga masih termasuk wajar dan tidak berpengaruh terhadap
kesehatan keluarga.
c. Tabu dalam Keluarga
Tidak ada tabu-tabu dalam keluarga.
6. Fungsi Reproduksi
Kebutuhan pasangan Tn H dan Ny. S tentang seksual keluarga terpenuhi, menurut Ny. S
hubungan seksual yang dilakukan tidak ada masalah.
7. Fungsi Ekonomi
a. Tulang Punggung
Tn H merupakan tulang punggung utama keluarga dalam menopang kebutuhan ekonomi.
b. Penghasilan Keluarga
Penghasilan Tn H dan Ny. S Z apabila digabung adalah sekitar Rp 5.000.000,- setiap bulan..
c. Pengelolaan Dana Keluarga
Pengelolaan dana keluarga diserahkan kepada Ny. S.
d. Pemanfaatan Dana Keluarga
Sebagian besar uang keluarga hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok.
e. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Keluarga termasuk dalam ekonomi menengah. Ny. S mengatakan, “Kami merasa cukup kok
Mas dengan kehidupan ekonomi seperti ini. Ya..kalau mau menuruti keinginan kan nggak akan
ada habis-habisnya..”
8. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Mengenal Masalah
Keluarga mengetahui bahwa kondisi gangguan jiwa sdr. R adalah sesuatu yang penting dan harus
diperhatikan. Namun keluarga belum mengetahui tentang perawatan-perawatan pada gangguan
jiwa dan manfaat perawatan-perawatan tersebut serta akibat yang dapat terjadi apabila
mengabaikan perawatan tersebut dan keluarga Tn. H masih meyakini kalau anaknya kesurupan
sehingga diobatkan ke paranormal.
b. Mengambil Keputusan yang Tepat
Sejauh ini, Ny. S mengambil berinisiatif akan memeriksakan sdr. R ke tenaga kesehatan, namun
sdr. R menolak dan marah-marah, sehingga kadang kala Tn H memilih berobat ke paranormal.
d. Memelihara Lingkungan Rumah yang Mendukung Kesehatan
Keadaan rumah bersih, namun di penampungan air didapur dan di botol sekitar rumah ada jentik-
jentik nyamuk. Keluarga selalu menyapu lantai rumah dan halaman. Keluarga tidak mempunyai
SPAL, limbah keluarga hanya di buang di halaman belakang rumah. Lantai rumah bersih kecuali
dapur lantainya kedap air, atap rumah sebagian terpal dan tidak bereternit. Keluarga kurang
memanfaatkan halaman yang luas untuk menanam sayuran atau buah-buahan tetapi sudah ada
kolam lele di samping rumah. Sumber air keluarga sumur gali dan wc sudah sanitizer.
e. Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan
Keluarga jarang menggunakan fasilitas kesehatan yang ada, untuk pengobatan sdr. R keluarga
banyak membawa sdr. R ke paranormal.
E. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Ny. S mengatakan stressor yang dialami keluarga saat ini adalah kondisi kesehatan sdr. R.
3. Kemampuan Berespon Terhadap Stress
Keluarga berusaha menghadapi situasi yang ada. Ny. S juga mengatakan akan selalu berusaha
mengajak sdr R berobat ke Rumah sakit.
4. Strategi Koping Yang Digunakan
Ny. S mengaku masih bingung cara mengajak sdr R untuk mau berobat ke Rumah sakit.
5. Strategi Adaptasi Disfungsional
Tidak nampak adanya strategi adaptasi disfungsional pada keluarga Tn H.
F. Faktor Lingkungan dan Masyarakat
1. Karakteristik Rumah
a. Denah Rumah
Secara geografis letak rumah keluarga Tn H berada di dukuh Krajan I RT 05 RW 01 Kelurahan
Srobyong, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara. Adapun denah rumah Tn H adalah sebagai
berikut :
b. Keadaan Lingkungan Dalam Rumah
Keluarga Tn H menempati rumah dengan luas 9 x 12 meter persegi. Jenis rumah Tn H adalah
dinding permanen. lantai terbuat dari keramik tetapi untuk dapur masih tanah. Terdiri dari 1
ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 dapur, 2 kamar mandi yang terpisah satu WC, satu kamar mandi.
Rumah tersebut adalah milik sendiri.
c. Keadaan Lingkungan Sekitar Rumah
1) Kondisi halaman rumah
Pada saat kunjungan halaman rumah bersih, rumah bersih, tetapi ada jentik-jentik di botol-botol
yang berfungsi sebagai hiasan pohon dan kamar mandi. Ada kolam ikan di samping rumah.
2) Pemanfaatan halaman
Halaman rumah berukuran 3 x 5 meter persegi. halaman rumah dimanfaatkan untuk tanaman
tetapi belum maksimal.
3) Sumber air minum
Keluarga menggunakan sumur gali yang terletak dibelakang dekat dapur, kualitas air baik, tidak
berbau dan tidak berasa dan tidak berwarna
4) Pembuangan air kotor/limbah keluarga
Keluarga Tn H tidak mempunyai saluran pembuangan air limbah, air limbah hanya dibuang di
pekarangan belakang rumah.
5) Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga dibuang di “jogangan” di belakang rumah dan dibakar.
6) Jamban
Keluarga Tn H mempunyai jamban sendiri, dan jarak septik tank dengan sumur kurang lebih 6
meter.
7) Sumber pencemaran
Sumber pencemaran berasal dari air limbah keluarga yang dibuang di pekarangan belakang
rumah.
8) Sanitasi rumah
Lingkungan disekitar rumah bersih. Ruang tamu dan kamar tidur terang, sirkulasi udara cukup,
sinar matahari cukup.
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Jarak antar rumah berdekatan dan hubungan dengan tetangga baik. Ada rutinitas kegiatan di
perkampungan tersebut, seperti kerja bakti.
3. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga merupakan penduduk asli desa Srobyong. Ny. S jarang bepergian. Tn H jarang berada
dirumah. Sdr. R selalu ada dirumah dan tiduran saja, kalau malam sdr. R sering jalan-jalan
keliling kampung.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn H dan Ny. S mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat seperti pengajian, perkumpulan, dan
kerja bakti.
5. Sistem Pendukung Keluarga/Fasilitas Keluarga
Fasilitas perdagangan seperti pasar yang berjarak + 1 km dari rumah, fasilitas kesehatan yaitu
Puskesmas berjarak + 3 km, bidan praktek + 1 km, rumah sakit sakitar + 16 km, dan fasilitas
peribadatan seperti masjid 100 meter dari rumah.

G. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan secara umum
No Nama KU TTV Penglihatan Pende Pencer Elimi Keluhan
ngaran naan nasi
1 Tn H Baik Baik Baik Baik Baik Tidak ada
2 Ny. S Baik TD:110/70 Baik Baik Baik Baik Tidak ada
3 Sdr. R Baik Menolak Baik Baik Baik Baik Gangguan
jiwa
4 Sdr. S Baik Baik Baik Baik Baik Tidak ada
5 An. B Baik Baik Baik Baik Baik Tidak ada

2. Pemeriksaan secara khusus (terhadap sdr. R)


a. Vital Sign
Tekanan darah : mmHg
Nadi : x/mnt
Temperatur : C
Respirasi Rate : x/mnt
b. BB : 55 kg, TB : 154 Cm
c. Cepalokaudal
 Kulit, rambut, dan kuku : vaskularisasi baik, kulit merah muda, rambut cukup bersih, kuku
pendek.
 Kepala dan leher : sklera ikterik (-), konjungtiva merah muda, palpebra udem (-), kacamata (-),
pembesaran limphe (-), pembesaran kelenjar tiroid (-)
 Telinga : bersih, pendengaran baik
 Mulut, tenggorokan dan hidung : mukosa mulut merah muda, bibir basah, kelainan daerah mulut
(-), sekret tenggorok (-), epistaksis (-)
 Thoraks dan paru-paru : dada simetris, normochest, ekspansi dada maksimum, nyeri tekan (-),
taktil fremitus (+) simetris kanan kiri, sonor
 Jantung : teraba ictus cordis pada ics 4, S1 S2 murni, perkusi redup
 Abdomen : supel, peristaltic (+)
 Genetalia : tidak dilakukan
 Rektal dan anus : tidak dilakukan
 Vaskularisasi perifer : wajah tidak pucat, udema (-), kapilari refil kembali dalam <2 detik
 Refleks tendo : normal refleks, tidak ada klonus
 Neurologik : tidak ada keluhan
H. Harapan Keluarga
1. Persepsi Terhadap Masalah
Keluarga berpendapat bahwa masalah-masalah yang ada harus diatasi.
2. Harapan Terhadap Masalah
Keluarga berharap semua akan berjalan lancar dan baik-baik saja.

II. TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN


No Tgl Data Problem Etiologi
1 15/03/19 DS :
- Ny. S mengatakan sdr. R saat Resiko cidera kurangnya
mengamuk merusak perabotan pengetahuan
rumah tangga keluarga
- Ny. S mengatakan sdr. R saat tentang perilaku
mengamuk terkadang menyerang kekerasan
ibunya hingga pingsan
- Ny. S mengatakan sdr. R tidak mau
diajak berobat ke Rumah sakit
Do :
- Ny. S tampak mencemaskan
anaknya
III. PERENCANAAN

Diagnosa Tujuan Kriteria evaluasi


Tgl keperawatan Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
keluarga
15/03/19 Resiko cidera Stelah di Setelah dilakukan Respon Perilaku kekerasan 1. Diskusikan dengan
lakukan pera- pertemuan, keluarga verbal adalah suatu keadaan keluarga tentang
watan/ kun- mampu dimana seseorang pengertian perilaku
jungan menghindarkan dari melakukan tindakan kekerasan dengan
diharapkan resiko cidera, dengan yang dapat lembar balik atau
keluarga mam mampu: membahayakan secara leaflet
pu mengatasi 1. Menyebutkan fisik baik terhadap diri 2. Diskusikan dengan
atau kembali tentang sendiri, orang lain keluarga agar mengajak
menghindarkan pengertian perilaku maupun lingkungan. pasien berobat ke
dari resiko kekerasan Hal tersebut dilakukan rumah sakit.
cidera. Respon untuk mengungkapkan 3. Diskusikan dengan
verbal perasaan kesal atau keluarga mengajak
marah yang tidak Toma atau Toga dalam
2. Menyebutkan Respon konstruktif membujuk pasien agar
kembali penyebab verbal mau berobat.
perilaku kekerasan Perilaku kekerasan bisa 4. Diskusikan dengan
disebabkan adanya keluarga tentang tanda
3. Menyebutkan gangguan konsep diri: dan gejala perilaku
kembali tanda dan harga diri rendah. kekerasan (ekspresi)
gejala perilaku 5. Ajarkan keluarga cara
kekerasan Respon muka merah, mengatasi jika terjadi
verbal pandangan tajam, otot perilaku kekerasan
dan tegang, nada suara gambar, leaflet maupun,
tindakan tinggi, berdebat, peragaan
memaksakan kehendak, 6. Beri kesempatan
4. Dapat mengatasi memukul dan keluarga bertanya
jika terjadi perilaku mengamuk, tangan 7. Tanyakan kembali hal
kekerasan dan mengepal. yang telah dijelaskan
menghindarkan 8. Motivasi keluarga
dari cidera untuk semangat dan
Bina hubungan saling selalu bersyukur, tidak
percaya, Bicara dengan putus asa.
sikap tenang, rileks dan
tidak menantang.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tgl Dx. Implementasi Evaluasi Paraf


Keperawatan
15/03/19 Resiko 1. Mendiskusikan dengan S:
cidera keluarga tentang 1. Keluarga
penyebab perilaku mengatakan belum
kekerasan dengan begitu mengerti cara
lembar balik atau leaflet mengatasi perilaku
2. Mendiskusikan dengan kekerasan
keluarga agar mengajak 2. Keluarga
pasien berobat ke rumah mengatakan sudah
sakit. pernah mengajak
3. Mendiskusikan dengan untuk berobat tetapi
keluarga mengajak tidak mau, tapi
Toma atau Toga dalam keluarga akan
membujuk pasien agar berusaha untuk
mau berobat. membujuk lagi agar
4. Mendiskusikan dengan Sdr. R mau diajak
keluarga tentang tanda berobat ke RSU
dan gejala perilaku 3. Keluarga akan
kekerasan (ekspresi) mencoba untuk
5. Mengajarkan keluarga mendatangkan Toma
cara mengatasi jika atau Toga untuk
terjadi perilaku membantu
kekerasan gambar, membujuk Sdr. R
leaflet maupun, bersedia berobat.
peragaan 4. Keluarga
6. Menyarankan agar mengatakan akan
barang- barang yang menjauhka benda
berbahaya agar berbahaya
dijauhkan O :Keluarga tampak
7. Memberi kesempatan mengerti
keluarga bertanya A : Masalah teratasi
8. Menanyakan kembali sebagian
hal yang telah P :Ulangi intervensi
dijelaskan
9. Memberi reinforcement
atas jawaban yang benar
10. Memotivasi keluarga
untuk semangat dan
selalu bersyukur, tidak
putus asa.

Anda mungkin juga menyukai