R DENGAN
KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT DENGAN TINDAKAN HEATING
DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD TUGUREJO SEMARANG
Disusun untuk memenuhi sebagian syarat praktek profesi ners stase Gadar
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada Semarang
OLEH :
Dian Eka O, S.Kep
NIM. 1608191
DS:
▪ Klien mengatakan satu jam yang lalu mengalami kecelakaan ditempat kerja
▪ Kaki kanan klien bawah jari kelingking klien mengalami luka robek sepanjang 5cm
sedalam 2cm
▪ Klien mengatakan luka terasa senut-senut
DO:
▪ Kesadaran composmentis, GCS E4V5M6
▪ TD : 129/80 mmHg, N : 89 x/menit, RR : 22 x/menit
▪ Klien terlihat gelisah dan kesakitan
▪ Klien datang dengan luka tertutup perban dan sudah mendapat penanganan pertama di
tempat kerja
▪ Luka bersih
▪ Daerah sekitar luka tidak kemerahan
Dasar Pemikiran
Luka merupakan rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik
terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang. Pada saat terjadi luka, efek yang akan
muncul adalah hilangnya seluruh atau sebagian organ, perdarahan dan pembekuan darah,
kematian sel dan kontaminasi bakteri.
Luka akibat terpotong adalah bentuk lain dari perlukaan dengan bentuk luka yang teratur
dan dalam, perdarahan cukup banyak. Penanganan yang dilakukan dengan menangani
perdarahan terlebih dahulu dengan menekan bagian yang mengeluarkan darah dengan
memanfaatkan kasa steril atau kain yang bersih, setelah perdarahan terhenti dilakukan
penutupan luka dengan menjahit luka kemudian menutup luka.
2. Tindakan Keperawatan yang Dilakukan
Heating luka
3. Prinsip-Prinsip Tindakan
a. Alat
▪ Sarung tangan steril
▪ Sel alat bedah minor
▪ Benang jahit
▪ Jarum jahit
▪ Kassa steril
▪ Cairan NaCl 0.9%
▪ Bengkok
▪ Obat anastesi
▪ Perlak dan pengalas
▪ Hepavik
▪ Gunting plester
▪ Kom steril
▪ Tempat sampah medis
▪ Disposible syringe
b. Tindakan
▪ Menjaga privasi klien
▪ Memposisikan klien agar nyaman
▪ Menyiapkan alat
▪ Cuci tangan dan memakai sarung tangan steril
▪ Membersihkan luka dengan cairan NaCl 0.9%
▪ Pasang perlak dan pengalas
▪ Lakukan anastesi pada area sekitar luka
▪ Bersihkan luka kembali dengan cairan NaCl 0.9%
▪ Mulai jahit luka
▪ Tutup luka dengan kassa steril
▪ Pasang hepavik
▪ Cuci tangan dan rapikan alat
4. Analisa Tindakan Keperawatan
Luka terpotong
Luka terbuka
Perdarahan
Menghentikan perdarahan
Pembersihan luka
Penutupan luka
5. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan yang dilakukan dan cara
pencegahanya.
Pada kasus perdarahan dengan luka terbuka harus dilakukan penghentian perdarahan
terlebih dahulu untuk meminimalisir terjadinya syok pada klien. Ketika syok terjadi dan
perdaharan belum teratasi, maka perlu dilakukan rehidrasi segera untuk menggantikan darah
dan cairan yang sudah keluar. Jika perdarahan sudah teratasi, kemudian dilakukan
pembersihan luka karena jika luka kotor akan menyebabkan infeksi, hal ini akan
memperlambat proses penyembuhan luka. Jika luka sudah selesai dibersihkan, dilakukan
penutupan luka dengan melakukan tindakan menjahit luka. Tindakan jahit luka harus terlebih
dahulu diberikan anastesi untuk meredakan nyeri pada klien dan juga memudahkan petugas
dalam melakukan tindakan. Setelah anastesi selesai dilakukan, kemudian tindakan heating
luka dilakukan. Ketika melakukan jahit luka dipastikan bahwa luka tertutup dengan benar
untuk mencegah terbukanya jahitan dihari kemudian dan mencegah resiko infeksi. Setelah
jahit luka selesai, bersihkan kembali luka jahitan kemudian lakukan penutupan luka dengan
kassa steril.
6. Hasil yang di dapat dan Maknanya
7. Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa keperawatan di atas
a. Inspeksi adanya kemerahan, pembengkakakn, atau tanda-tanda dehisensi atau eviserasi
pada area insisi
b. Kaji ada tidaknya tanda-tanda infeksi
c. Ajarkan perawatan luka insisi (mempertahankan luka untuk tetap kering)
d. Konsultasikan pada ahli gizi tentang makanan tinggi protein, mineral, kalori dan vitamin
e. Konsultasikan pada dokter tentang implementasi pemberian makanan dan nutrisi enteral
atau perenteral untuk meningkatkan potensi penyembuhan luka
f. Lakukan perawatan luka secara rutin
g. Bersihkan dan balut area insisi menggunakan prinsip steril
8. Evaluasi diri
Dalam tindakan jahit luka ini, saya berperan sebagai asisten alat dan asisten jahit luka.
Saya menyiapkan klien, menyiapkan semua alat yang diperlukan dan membersihkan luka
yang ada. Untuk tindakan jahit luka dilakukan oleh perawat senior, saya berperan dalam
menghentikan luka ketika luka dijahit, memotong benang jahit luka dan membersihkan luka
setelah dijahit dan menutup luka menggunakan kassa steril.
( ) ( )