Anda di halaman 1dari 11

Dunia Keperawatan

Sunday, February 17, 2019

MAKALAH APLIKASI CARING DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Link Berikut Klik disini

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keluarga banyak menghadapi tantangan seperti pengaruh kesehatan penyakit, mengasuh dan
membesarkan anak, perubahan struktur dinamika keluarga serta pelayanan orangtua yang mencapai
lansia (Ford-Gilboe, 2002;Hanson,et al.,2005 dalam Potter & Perry, 2009).

Keluarga mendefinisikan bahwaterdapat sekelompok individu dewasa dan anak yang hidup bersama
dengan bahagia. Terkadang keluarga hanya didefinisikan dengan keterikatan antar sebuah perkawinan
dan kelahiran. Dalam jarak pandang yang luas keluarga pun dapatdidefinisikan pada klien, secara tidak
langsung klien merupakan keluarga. Tujuanadanya keluarga adalah sebagai pemberi pelayanan,
pengasuh, komunikasi antaranggota keluarga (Potter & Perry, 2009).

Keluarga akan mencapai tujuan-tujuantersebut jika terjalin komunikasi yang sehat diantara anggota
keluarga tersebut.Pada saat tujuan tersebut tercapai maka anggota keluarga akan berpikir positifakan
keluarganya. Namun, jika hubungan keluarga terganggu, maka anggotakeluarga dapat mengambil peran
sebagai kekuatan (Bluvol & Ford-Gilboe,2004dalam Potter & Perry,2009).

Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untukmemahami diri orang lain,
perasaan empati pada orang lain dan perasaan cintaatau menyayangi (Potter & Perri, 2005).

Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam praktik keperawatan.
Konsep caring punmengalami perkembangan yang pesat, karena caring merupakan suatu sikapuniversal
yang dapat dilakukan di dalam berbagai kehidupan manusia.Caring harus tercermin dalam sepuluh faktor
kuratif, yaitu pembentukansistem nilai humanisme dan altruistik, memberikan kepercayaan dan
harapandengan memfasilitasi dan meningkatkan asuhan keperawatan yang holistik,menumbuhkan rasa
sensitif terhadap diri dan orang lain, mengembangkanhubungan saling percaya, meningkatkan dan
menerima ekspresi perasaan positif dan negatif klien, penggunaaan sistematis metode penyelesaian
masalah untuk pengambilan keputusan, peningkatan pembelajaran dan pengajaran
interpersonal,menciptakan lingkungan mental, sosial cultural dan spiritual yang mendukung,memberi
bimbingan dan memuaskan kebutuhan manusiawi dan mengijinkanterjadinya tekanan yang bersifat
fenomologis agar pertumbuhan diri dankematangan jiwa klien dapat dicapai (Watson, 1979 dalam Potter
& Perry, 2009).

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :

1. Menjelaskan konsep caring secara umum dan teori caring menurut beberapa ahli.

2. Memahami presepsi klien tentang caring.

3. Membandingkan beberapa teori keperawatan tentang caring.

4. Menganalisis perilaku caring dalam praktik keperawatan dan kehidupansehari-hari.

5. Menjelaskan perbedaan caring dan curing.

6. Menjelaskan definisi keluarga dan jenis keluarga.

7. Menjelaskan struktur dan fungsi keluarga.

8. Menjelaskan keluarga sebagai sistem dan konsep keperawatan keluarga.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Secara bahasa, istilah caring diartikan sebagai tindakan kepedulian. Caring secara umum dapat diartikan
sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, serta suatu
perasaaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi. Pengertian caring berbeda
dengan care. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan orang berhubungan dengan bimbingan,
bantuan, dukungan perilaku kepada individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk
memenuhi kebutuhan aktual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan
manusia. Sedangkan caring adalah tindakan nyata dari care yang menunjukkan suatu rasa kepedulian.

Terdapat beberapa pengertian caring menurut beberapa ahli, antara lain :

Florence nightingale (1860) : caring adalah tindakan yang menunjukkan pemanfaatan lingkungan
pasien dalam membantu penyembuhan, memberikan lingkungan bersih, ventilasi yang baik dan tenang
kepada pasien.

Delores gaut (1984) : caring tidak mempunyai pengertian yang tegas, tetapi ada tiga makna dimana
ketiganya tidak dapat dipisahkan, yaitu perhatian, bertanggung jawab, dan ikhlas.
Crips dan Taylor (2001) : caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi bagaimana
seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam hubungannya dengan orang lain.

Rubenfild (1999) : caring yaitu memberikan asuhan, tanggunggung jawab, dan ikhlas.

Crips dan Taylor (2001) : caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi bagaimana
seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam hubungannya dengan orang lain.

Rubenfild (1999) : caring yaitu memberikan asuhan, dukungan emosional pada klien, keluarga, dan
kerabatnya secara verbal maupun nonverbal.

Jean watson (1985) : caring merupakan komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan, dan
meningkatkan emosional pada klien, keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun nonverbal.

Jean watson (1985) : caring merupakan komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan, dan
meningkatkan martabat manusia.

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dipersingkat bahwa pengertian caring secara umum adalah
suatu tindakan moral atas dasar kemanusiaan, sebagai suatu cerminan perhatian, perasaan empati dan
kasih sayang kepada orang lain, dilakukan dengan cara memberikan tindakan nyata kepedulian, dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kondisi kehidupan orang tersebut. Caring merupakan inti dari
keperawatan.

2.2 Perbedaan Caring dan Curing

Keperawatan sebagai suatu profesi dan berdasarkan pengakuan masyarakat adalah ilmu kesehatan
tentang asuhan atau pelayanan keperawatan atau The Health Science of Caring (Lindberg,1990:40).
Secara bahasa, caring dapat diartikan sebagai tindakan kepedulian dan curing dapat diartikan sebagai
tindakan pengobatan. Namun, secara istilah caring dapat diartikan memberikan bantuan kepada individu
atau sebagai advokasi pada individu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Sedangkan
curing adalah upaya kesehatan dari kegiatan dokter dalam prakteknya untuk mengobati klien. Dalam
penerapannya, konsep caring dan curing mempunyai beberapa perbedaan, diantaranya:

1. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekunder. Maksudnya seorang
perawat lebih melakukan tindakan kepedulian terhadap klien daripada memberikan tindakan medis.
Oleh karena itu, caring lebih identik dengan perawat.

2. Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan caring adalah tugas sekunder. Maksudnya
seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis tanpa melakukan tindakan caring yang berarti. Oleh
karena itu, curing lebih identik dengan dokter.
3. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾ nya adalah caring dan ¼ nya
adalahcuring.

4. Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada curing.

Maksudnya caring lebih menekankan pada peningkatan kesehatan daripada pengobatan. Di dalam
praktiknya, caring mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan pengetahuan perilaku manusia untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan untuk menyediakan pelayanan bagi mereka yang sakit.

5. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan/terapi dan membantu klien
beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatan dan meningkatkan fungsi tubuh sedangkan tujuan curing adalah menentukan
dan menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit dan penanganannya.

6. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit yang diderita sedangkan
diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan identifikasi masalah dan penyebab berdasarkan
kebutuhan dan respon klien.

2.3 Perilaku Caring Yang Dapat Ditemui Dalam Tatanan Keperawatan

Caring bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan, tetapi merupakan hasil dari kebudayaan, nilai-nilai,
pengalaman, dan dari hubungan dengan orang lain. Sikap keperawatan yang berhubungan dengan caring
adalah kehadiran, sentuhan kasih sayang, mendengarkan, memahami klien, caring dalam spiritual, dan
perawatan keluarga.

1. Kehadiran

Kehadiran adalah suatu pertemuan antara seseorang dengan seseorang lainnya yang merupakan sarana
untuk mendekatkan diri dan menyampaikan manfaat caring. Menurut Fredriksson (1999), kehadiran
berarti “ada di” dan “ada dengan”. “Ada di” berarti kehadiran tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan
juga komunikasi dan pengertian. Sedangkan “ada dengan” berarti perawata selalu bersedia dan ada
untuk klien (Pederson, 1993). Kehadiran seorang perawat membantu menenangkan rasa cemas dan
takut klien karena situasi tertekan.

2. Sentuhan
Sentuhan merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana perawat dapat mendekatkan
diri dengan klien untuk memberikan perhatian dan dukungan. Ada dua jenis sentuhan, yaitu sentuhan
kontak dan sentuhan non-kontak. Sentuhan kontak merupakan sentuhan langsung kullit dengan kulit.
Sedangkan sentuhan non-kontak merupakan kontak mata. Kedua jenis sentuhan ini digambarkn dalam
tiga kategori :

a. Sentuhan Berorientasi-tugas

Saat melaksanakan tugas dan prosedur, perawat menggunakan sentuhan ini. Perlakuan yang ramah dan
cekatan ketika melaksanakan prosedur akan memberikan rasa aman kepada klien. Prosedur dilakukan
secara hati-hati dan atas pertimbangan kebutuhan klien.

b. Sentuhan Pelayanan (Caring)

Yang termasuk dalam sentuhan caring adalah memegang tangan klien, memijat punggung klien,
menempatkan klien dengan hati-hati, atau terlibat dalam pembicaraan (komīunikasi non-verbal).
Sentuhan ini dapat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan klien, meningkatkan harga diri, dan
memperbaiki orientasi tentang kanyataan (Boyek dan Watson, 1994).

c. Sentuhan Perlindungan

Sentuhan ini merupakan suatu bentuk sentuhan yang digunakan untuk melindungi perawat dan/atau
klien (fredriksson, 1999). Contoh dari sentuhan perlindungan adalah mencegah terjadinya kecelakaan
dengan cara menjaga dan mengingatkan klien agar tidak terjatuh. Sentuhan dapat menimbulkan
berbagai pesan, oleh karena itu harus digunakan secara bijaksana.

3. Mendengarkan

Untuk lebih mengerti dan memahami kebutuhan klien, mendengarkan merupakan kunci, sebab hal ini
menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan perawat. Mendengarkan membantu perawat dalam
memahami dan mengerti maksud klien dan membantu menolong klien mencari cara untuk
mendapatkan kedamaian.

4. Memahami klien

Salah satu proses caring menurut Swanson (1991) adalah memahami klien. Memahami klien sebagai inti
suatu proses digunakan perawat dalam membuat keputusan klinis. Memahami klien merupakan
pemahaman perawat terhadap klien sebagai acuan melakukan intervensi berikutnya (Radwin,1995).
Pemahaman klien merupakan gerbang penentu pelayanan sehingga, antara klien dan perawat terjalin
suatu hubungan yang baik dan saling memahami.

5. Caring Dalam Spiritual

Kepercayaan dan harapan individu mempunyai pengaruh terhadap kesehatan fisik seseorang. Spiritual
menawarkan rasa keterikatan yang baik, baik melalui hubungan intrapersonal atau hubungan dengan
dirinya sendiri, interpersonal atau hubungan dengan orang lain dan lingkungan, serta transpersonal atau
hubungan dengan Tuhan atau kekuatan tertinggi.

Hubungan caring terjalin dengan baik apabila antara perawat dan klien dapat memahami satu sama lain
sehingga keduanya bisa menjalin hubungan yang baik dengan melakukan hal seperti, mengerahkan
harapan bagi klien dan perawat; mendapatkan pengertian tentang gejala, penyakit, atau perasaan yang
diterima klien; membantu klien dalam menggunakan sumber daya sosial, emosional, atau spiritual;
memahami bahwa hubungan caring menghubungkan manusia dengan manusia, roh dengan roh.

6. Perawatan Keluarga

Keluarga merupakan sumber daya penting. Keberhasilan intervensi keperawatan sering bergantung pada
keinginan keluarga untuk berbagi informasi dengan perawat untuk menyampaikan terapi yang
dianjurkan. Menjamin kesehatan klien dan membantu keluarga untuk aktif dalam proses penyembuhan
klien merupakan tugas penting anggota keluarga. Menunjukkan perawatan keluarga dan perhatian pada
klien membuat suatu keterbukaan yang kemudian dapat membentuk hubungan yang baik dengan
anggota keluarga klien.

2.4. Aplikasi curing dalam keperawatan

v Aplikasi Caring menurut Jean Watson:

Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan ketenangan dalam konteks kesadaran
terhadap caring. Hadir dengan sepenuhnya, dan mewujudkan dan mempertahankan sistem
keperacayaan yang dalam dan dunia kehidupan subjektif dari dirinya dan orang dirawat. Memberikan
perhatian terhadap praktekpraktek spiritual dan transpersonal diri orang lain, melebihi ego dirinya.
Mengembangkan dan mempertahakan suatu hubungan caring yang sebenarnya, yang saling bantu dan
saling percaya. Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan positif dan negative sebagai
suatu hubungan dengan semangat yang dalam dari diri sendiri dan orang yang dirawat. Menggunakan
diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif sebagai bagian dari proses caring, untuk terlibat
dalam penerapan caring-healing yang artistik. Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang
sebenarnya yang mengakui keutuhan diri orang lain dan berusaha untuk memahami sudut pandang
orang lain. Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik fisik maupun nonfisik,
lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran, yang memiliki keholistikan, keindahan,
kenyamanan, martabat, dan kedamaian. Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan kesadaran
caring yang penuh,memberikan “human care essentials”, yang memunculkan penyesuaian jiwa, raga dan
pikiran, keholistikan, dan kesatuan diri dalam seluruh aspek care; dengan melibatkan jiwa dan
keberadaan secara spiritual. Menelaah dan menghargai misteri spritual, dan dimensi eksistensial dari
kehidupan dan kematian seseorang, “soulcare” bagi diri sendiri dan orang yang dirawat.

2.5 Aplikasi Caring Secara Umum

1) Memenuhi kebutuhan dasar pasien

Caring ditunjukkan melalui penatalaksanaan kebutuhan dasar pasien dimana kebutuhan fisik menjadi
prioritas. Contohnya, memandikan, memakaikan pakaian, memberi makan dan mengangkat pasien.

2) Perawatan fisik membantu mengembangkan respon empati

Praktik penyediaan perawatan fisik untuk pasien memainkan peranan penting dalam membanggun
pemahaman empatik terhadap situasi pasien. Dengan cara ini hubungan yang lebih dekat dengan pasien
terbentuk. Caring secara fisik memberi jalan untuk mengasuh dan mendukung secara emosional dan
psikologis.

3. Hubungan yang optimis

Pendekatan lain yang diterapkan perawat adalah mengadopsi kesan optimisme yang tidak dijamin ketika
bersama pasien.perawat mencoba mendorong moral pasiennya, dan ini menambah semangatnya sendiri
walaupun perawat mengetahui bahwa ia tidak dapat jujur sepenuhnya tentang kondisi pasien yang
buruk dan masa depan pasien yang tidak pasti.

4. Mengatakan pada pasien untuk tidak khawatir

Meskipun soerang perawat tahu bahwa kondisi pasien tersebut kritis, perawat harus mampu
mengatakan padan pasiennya untuk tidak khawatir dan menekankan aspek-aspek positif atas kondisi
pasien yang kritis. Ia melarang pasiennya berpikir terlalu banyak mengenai risiko kritis pasien dan harus
mendorong pasien untuk berpikir cepat sembuh. Intinya, seorang perawat harus mampu meringankan
kecemasan pasien.

5. Berupaya untuk tidak membeberkan informasi

Perawat berupaya untuk tidak memebeberkan iinformasi yang dapat memperburuk kondisi pasien.

BAB

PENUTUP

KESIMPULAN

Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir, berperasaan dan
bersikap ketika berhubungan dengan orang lain. Caring merupakan inti dari keperawatan. Perawat
dituntut untuk bersikap care dan juga harus caring dengan sekitarnya. Tujuan caring adalah untuk
mendukung proses penyembuhan secara total (hoover,2002). Perilaku caring dan curing sangatlah
berbeda karena caring identik dengan tindakan asuhan keperawatan ,sedangkan curing adalah
pengobatan terhadap penyakit klien.Antar caring dan curing saling berhubungan satu sama lain.

Caring dalam keperawatan itu sendiri ditunjukkan dengan melakukan pendekatan humanistik, artinya
perawat harus mampu menghargai dan menghormati martabat manusia dengan memberikan perhatian
kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia.

SARAN

Sikap caring harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari – hari,agar perilaku caring tumbuh secara alami
dalam jiwa perawat.ketika menghadapi klien,perawat dengan mudah memberikan asuhan
keperawatan.Klien yang sakit kadang hanya butuh perhatian dan empati dari seseorang yang
merawatnya agar ia lebih semangat dalam menghadapi penyakitnya.Oleh karena itu sebagai perawat
disarankan agar benar – benar faham tentang perilaku caring ini.
DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A, dan Anne G. Perry (2009). Fundamental keperawatan Edisi 7. Jakarta: Salemba medika

www.staff.ui.ac.id. Perilaku Caring dalam Pemberian Asuhan Keperawatan.pdf

www.scribd.com/doc.Caring-Menurut-Watson

www.staff.undip.ac.id.(2010). konsep-caring. Meidiana

http://www.scribd.com/doc/44891595/Caring-Menurut-Watson (Di aksesn tanggal 20 November 2011)


http://staff.undip.ac.id/psikfk/meidiana/2010/06/04/konsep-caring/ (di akses tanggal 20 november
2011)

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/spirit-smile/makalah-konsep-dasar-keperawatan-bab-
caring_550e5f0a813311c82cbc642a

- February 17, 2019

Share

No comments:

Post a Comment


Home

View web version

Masalalu Adalah Pembelajaran, Masa depan adalah Tantangan

Sarjana Muda

View my complete profile

Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai