POKOK PEMBAHASAN DALAM MAKALAH

• PENDAHULUAN
• DASAR HUKUM PENGADAAN BARANG DAN JASA
• PERBUATAN MELAWAN HUKUM DALAM PROSES PENGADAAN BARANG DAN JASA
• MEKANISME PENYELESAIAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM DALAM PROSES
PENGADAAN BARANG DAN JASA
• HUBUNGAN ANTARA PERBUATAN MELAWAN HUKUM ADMINISTRASI, PERBUATAN
MELAWAN HUKUM PERDATA DENGAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM PIDANA
• PENERAPAN HUKUM PIDANA KORUPSI DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA
• PENUTUP
DASAR HUKUM PENGADAAN BARANG DAN
JASA DAN PERAT TEKNIS LAINNYA.
• UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG KEUANGAN NEGARA
• UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA
• UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 YANG TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI.
• UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA
KORUPSI.
• PERATURAN PRESIDEN NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH BESERTA PERUBAHANNYA.
• PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG DAN JASA
BESERTA PERUBAHANNYA.
HUKUM PENGADAAN BARANG DAN JASA
DAN PERBUATAN MELAWAN HUKUMNYA
HUKUM
• Mulai dari Pengangkatan KEPERDATAAN •Perbuatan melawan hukum
Panitia, sd bersumber dari hukum
• Pembubaran Panitia / administrasi
selesai pertanggung- • Mulai dari •Perbuatan melawan hukum
jawaban PBJ. penandatanganan bersumber dari hukum
keperdataan
• Domain hukum kontrak PBJ, sd •1. Hkm Pidana Umum/KUHP
adminsitasi. • Penyerahan akhir •2. Hkm Pidana Khusus/Tipikor
pekerjaan/Barang.
HUKUM • Domain hukum Tdk musti
ADMINISTRASI keperdataan
hrs ada
HUKUM
PIDANA
Catatan:
1. Perbuatan Melawan Hukum administrasi tidak identik
dengan perbuatan melawan hukum pidana.
2. Perbuatan Melawan Hukum administrasi sebagai
perbuatan persiapan untuk melakukan tindak pidana.
PENERAPAN HUKUM PENGADAAN BARANG
DAN JASA  DAN SANKSI
HUKUM ADMINISTRASI PENGADAAN
BARANG DAN JASA
HUKUM KONTRAK ANTARA PIHAK PANITIA
PENGADAAN BARANG DAN JASA DENGAN
PIHAK REKANAN
HUKUM PENGADAAN BARANG DAN JASA
TIDAK MENGATUR SANKSI PIDANA
• Sesuai dg hukum admininsttrasi
• Melawan hukum administrasi
• Diselesaikan melalaui mekanisme hukum
administrasi
• Dikenakan sanksi administrasi
• Sesuai dg hukum kontrak/ keperdataan
• Melawan hukum keperdataan
• Diselesaikan melalaui mekanisme hukum
keperdataan
• Dikenakan sanksi keperdataan
•Termasuk sebagai hukum administrasi dan
•Hubungan hukum dengan penyedia jasa pengadaan
arang dan jasa termasuk hukum keperdataan
•Diselesaikan melalui mekanisme hukum administrasi
dan hukum keperdataan
•Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang dan Jasa beserta perubahannya
tidak mengatur sanksi pidana
PERBUATAN PIDANA DAN KESALAHAN
Tdk tertbukti:
Kesalahan Lepas
• 1. Unsur-unsur perbuatan KESALAHAN • terbukti semuanya:
pidana • PIDANA POKOK:
• Pertanggungjawaban • Mati
• 2. Perbuatan melawan • Penjara
pidana
hukum (PMH) • Denda
• Kesalahan dalam bentuk: • PIDANA TAMBAHAN:
• 1. Kesengajaan • Uang pengganti (Psl 18)
PERBUATAN • 2. Kealpaan
PIDANA
PIDANA
Tdk tertbukti:
1. Unsur Bebas
2. PMH  Lepas
HUBUNGAN ANTARA PERBUATAN MELAWAN HUKUM ADMINISTRASI,
PERBUATAN MELAWAN HUKUM PERDATA DENGAN PERBUATAN MELAWAN
HUKUM PIDANA

SIKAP BATIN PERBUATAN MELAWAN PERBUATAN MELAWAN

HUKUM HUKUM PIDANA

• Itikad baik • Pelanggaran • Pelanggaran

• Itikad tidak baik hukum hukum pidana
• Itikad buruk administrasi • Memenuh unsur-
• Itikad buruk yg • Pelanggaran unsur tindak
kriminal hukum pidana
keperdataan
• Itikad kriminal

Diselesaikan mekanisme
hukum administrasi atau
hukum keperdataan
HUBUNGAN ANTARA SIKAP BATIN DENGAN PERBUATAN
MELAWAN HUKUM ADMINISTRASI/ KEPERDATAAN

Perbuatan Diselesaikan
1. Itikad baik melalui mekanisme
2. Itikad tidak baik
melawan hukum hukum
administrasi/ administrasi/
3. Itikad buruk
keperdataan keperdataan

Menjadi domain hukum

administrasi / hukum
keperdataan
HUBUNGAN ANTARA SIKAP BATIN, PERBUATAN MELAWAN HUKUM
ADMINISTRASI/ KEPERDATAAN DAN HUKUM PIDANA

1. Perbuatan melawan 1. Menggerakan hukum

1. Itikad buruk hukum administrasi/ piidana
yang kriminal pkeperdataan 2. Melawan hukum pidana
2. Perbuatan melawan 3. Mekanisme hukum
2. Itikad kriminal hukum piidana pidana

Itikad kriminal sbg Kedudukan melawan hukum Sistem Peradilan

niat jahat administrasi/ melawan hukum Pidana
keperdataan sbg perbuatan
persiapan pelaksanaan niat
jahatnya
HUBUNGAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM ADMINISTRASI
DAN KEPERDATAAN DENGAN MELAWAN HUKUM PIDANA

PERBUATAN MELAWAN • Tidak bisa menggerakan hukum pidana

• Dapat menggerakan hukum pidana 
HUKUM ADMINISTRASI PMH dlm hk pidana

PERBUATAN MELAWAN • Tidak bisa menggerakan hukum pidana

• Dapat menggerakan hukum pidana 
HUKUM KEPERDATAAN PMH dlm hk pidana

PERBUATAN MELAWAN • Domain hukum pidana

• PMH Hukum Pidana
HUKUM PIDANA • Memenuhi unsur-unsur tindak pidana
DEPENDENT CRIMES DAN INDEPENDENT
CRIMES  PENENTUAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM
• Perbuatan melawan hukum administrasi  menjadi
• Perbuatan melawan hukum pidana 
Dependent
Crimes • Sanksi pidana

• Perbuatan melawan hukum keperdataan  menjadi

• Perbuatan melawan hukum pidana 
Dependent
Crimes • Sanksi pidana

• Perbuatan melawan hukum pidana

• Perbuatan pidana
Independent
Crimes • Sanksi pidana
PENERAPAN HUKUM PIDANA KORUPSI
DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA
HUKUM ADMINISTRASI PENGADAAN
BARANG DAN JASA
HUKUM KONTRAK ANTARA PIHAK PANITIA
PENGADAAN BARANG DAN JASA DENGAN
PIHAK REKANAN
HUKUM PIDANA  TINDAK
PIIDANA KORUPSI
• Sesuai dg hukum administrasi
• Melawan hukum administrasi
• Diselesaikan melalaui mekanisme hukum
administrasi
• Dikenakan sanksi administrasi
• Sesuai dg hukum kontrak/ keperdataan
• Melawan hukum keperdataan
• Diselesaikan melalui mekanisme hukum
keperdataan
• Dikenakan sanksi keperdataan
• Melawan hukum pidana
• Diselesaikan melalui mekanisme hukum
pidana
• Dikenakan sanksi pidana
TINDAK PIDANA DALAM PENGADAAN
BARANG DAN JASA
• Dapat menggerakan hukum pidana 
PERBUATAN MELAWAN PMH dlm hk pidana  memenuhi unsur-
unsur tindak pidana:
HUKUM ADMINISTRASI • 1. Tindak Pidana Umum
• 2. Tindak Pidana Korupsi, dll
• Dapat menggerakan hukum pidana 
PERBUATAN MELAWAN PMH dlm hk pidana  memenuhi unsur-
unsur tindak pidana:
HUKUM KEPERDATAAN • 1. Tindak Pidana Umum
• 2. Tindak Pidana Korupsi, dll

PERBUATAN MELAWAN • Tindak pidana umum dalam KUHP

• Tindak pidana Korupsi
HUKUM PIDANA • Tindak pidana lainnya yang tepat
PERMASALAHAN HUKUM DALAM PRAKTEK 1
Penentuan suatu tindak pidana berdasarkan kepada
dugaan terjadi tindak pidana:
1. Umum dalam KUHP
2. Tertentu dalam UU di luar KUHP

Apakah pelangaran hukum

pidana dalam pengadaan Dalam praktek
barang dan jasa pasti tindak
pidana korupsi?
Tindak pidana yang diterapkan selalu tindak
pidana korupsi, sekecil apapun dan sebesar
apapun
PERMASALAHAN HUKUM DALAM PRAKTEK
2 Seharusnya diselesaikan
melalui mekanisme hukum
administrasi

Perbuatan
melawan hukum Dalam praktek
administrasi
Diselesaikan melalui mekanisme
hukum pidana dan yang terlibat
dikenakan sanksi pidana
PERMASALAHAN HUKUM DALAM PRAKTEK
3 Seharusnya diselesaikan melalui hukum
mekanisme hukum keperdataan  domain
hukum perdata.

Perbuatan
melawan Dalam praktek
hukum
keperdataan Diproses melalui mekanisme
hukum pidana dan para pihak
dikenakan sanksi pidana
PERMASALAHAN HUKUM DALAM PRAKTEK
4 Seharusnya mendasarkan kepada asas hukum
pidana:
1. Siapa yang berbuat maka ia yang
bertangggung jawab
2. Setiap orang hanya dimintai
pertanggungjawaban terhadap perbuatan yang
dilakukan beserta akibat- akibatnya
3. Pertanggungjawaban pidana tidak dapat
dialihkan kepada orang lain.
Pertanggung-
jawaban dalam Dalam praktek
hukum pidana
Pimpinan bertanggungjawab
secara pidana terhadap
perbuatan pidana yang
dilakukan oleh bawahannya
HUBUNGAN ANTARA PMH ADMINISTRASI
DG PMH HUKUM PIDANA (UU NO 30/2014)
PERBUATAN
HUKUM HUKUM
MELAWAN
ADMINISTRASI PIDANA
HUKUM
JIKA TERBUKTI
DIPROSES MELALUI
MENYALAHGUNAKAN
PTUN
WEWENANG
MENYALAHGUNAAN
WEWENANG
TIDAK TERBUKTI/ MELAWAN HUKUM
TERBUKTI PIDANA

TINDAK PIDANA
KORUPSI/LAINNYA
 KASUS FIKTIF
• PANITIA LELANG MEMENANGKAN PESERTA TENDER, PIHAK PEMENANG TIDAK
MEMENUHI SYARAT ADMINISTRASI SBG PESERTA LELANG.
• PANITIA MENCAIRKAN DANA, PEKERJAANNYA BARU SELESAI 85%, DICAIRKAN PADA
AWAL BULAN DESEMBER.
• PEMENANG TENDER /REKANAN TELAH MENGERJAKAN PROYEK JALAN SESUAI
DENGAN ISI KONTRAK, KARENA PENERJAAN JALAN MELAWATI LOBANG BEKAS
SAMPAK DAN SUDAH DISAMPAIKAN KPD PANITIA, TETAPI TETAP DISURUH
MENGERJAKAN. SETELAH DISERAHKAN JALANNYA RUSAK.
• REKANAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN SESUAI DENGAN KONTRAK, PENGIRIMAN
TELAT 2 MINGGU KARENA ADA GANGGUAN CUACA, KEMUDIAN SELURUH
PEKERJAAN DIKERJAKAN SESUAI DENGAN KONTRAK, TETAPI PENGERJAAN TELAT
HAMPIR 1 BULAN.
• REKANAN MELAKSANAKAAN PEKERJAANNYA SESUAI DENGAN KONTRAK, KEMUDIAN
PIHAK BPKP MENGHITUNG ULANG NILAI BARANG DAN NILAI KONTRAK, KEMUDIAN
DISIMPULKAN NILAI KONTRAK LEBIH MAHAL DARI HARGA DI PASAR.
• REKANAN MENGERJAKAN SISTEM BAYAR PAJAK ON LINE, SDUAH JADI
DIOPERASIKAN SELAMA 1 TAHUN TERBUKTI MENAIKAN PENDAPATAN DAERAH DARI
PAJAK. BKP MENILAI KONTRAK LEBIH MAHAL, KEMUDIAN DIPROSES OLEH PENYIDIK
POLISI/JAKSA. SISTEM ON LINE DIHENTIKAN, PENDAPATAN DAERAH TURUN.
KEMUDIAN TIDAK DIPAKAI LAGI KRN SBG BARANG BUKTI. SIDANG SELAMA 3 TAHUN.
REKANAN DIPENJARA. SISTEM TIDAK BISA JALAN LAGI.
• SUATU PERSEROAN BERMAKSUD MENYETOR DANA CSR (DANA SOSIAL)MELALUI
BUPATI UNTUK PROGRAM ATAP SENG SBG PENGGANTI ATAP RUMBAI DENGAN CARA
MENJUAL BARANG TAMBANG BUANGAN (KARENA TIDAK MEMENUHI SYARAT
BARANG TAMBANG DLM PERJANJIAN). BARANG TAMBANG TERSEBUT DIJUAL MELALUI
PEMBELI DG CARA MENYETORKAN TERLEBIH DAHULU DANA CSR KEPADA BUPATI
SESUAI YANG DISEPEKATI DAN KEMUDIAN BARANG TAMBANG TERSEBUT TERJUAL.
TERDAPAT SELISIH KEUNTUNGAN MENJADI HAK PIHAK PEMBALI.
MENCEGAH TERJADINYA TINDAK PIDANA
DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA
TAATI HKM
ADMINISTRASI

PERGUNAKAN BUAT KONTRAK

HAK TOLAK, JIKA DETAIL DAN PASTI
ADA INTERVENSI DAN SERBA
MENCAKUP

BERTINDAK BUAT BERITTA

SESUAI DENGAN ACARA SETIAP
TUPOKSI LANGKAH
MASING-MASING DILAKUKAN

TINDAK LANJUT
REKOMENDASI
HASIL
PEMERIKSAAN
TP4D SEBAGAI
APH/PENYELIDIK-
PENYIDIK DAN
PEUNTUT UMUM

JAKSA SEBAGAI
PENGAWAS

SEBAGAI BAGIAN DARI PBJ YG

MENJADI OBJEK PENGAWASAN
APH
TURUT SERTA MELAKUKAN TINDAK PIDANA
• DASAR HUKUM: PASAL 55 KUHP DAN PASAL 56 KUHP
• PELAKU TINDAK PIDANA:
1. PELAKU MATERILL
2. PELAKU MENYURUHLAKUKAN
3. PELAKU TURUT SERTA
4. PELAKU PENGANJUR DAN
5. PELAKU PEMBANTU
 PENJELASAN PELAKU :
•Melakukan perbuatan pidana yang memenhi unsur-unsur perbuatan pidana yang
dituju.
1. MATERIIL •Disebut juga sebagai pelaku eksekutor.

•Pelaku yang menyuruh orang lain (plk materiil) untuk melakukan perbuatan pidana
2. MENYURUH-
LAKUKAN
•Orang yang disuruh (plk materiil) tidak dapat dimintai pertanggungjawaban pidana

•Pelaku dua orang atau lebih yang secara bersama melakukan kejahatan
•Semua pelaku memiliki kedudukan yang sama dan dapat dimitai
3. TURUT SERTA pertanggungjawaban

•Orang yang menggerakan orang lain (pelaku meteriil) untuk melakukan kejahatan.
4. PENGANJUR
•Cara menggerakan dilakukan cara tertentu/limitatif (Pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP.

•Orang yang mempermudah orang lain yang hendak melakukan kejahatan.

5. PEMBANTU
•Bantuan diberikan sebelum dan pada saat melakukan kejahatan
UNSUR TURUT SERTA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI
DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

• PERBUATAN TURUT SERTA MELAKUKAN TINDAK PIDANA KORUPSI:

1. SYARAT SUBJEKTIF:
DUA ORANG ATAU LEBIH MASING-MASING MEMILIKI NIAT UNTUK BERBUAT JAHAT DAN NIAT
JAHAT TERSEBUT DISEPAKATI HENDAK DILAKUKAN SECARA BERSAMA-SAMA.
2. SYARAT OBJEKTIF:
ADANYA PELAKSANAAN KOMITMEN DALAM BENTUK MELAKUKAN PERBUATAN SEHINGGA
ADANYA KETERHUBUNGAN ANTARA PERBUATAN YANG DILAKUKAN OLEH PELAKU SATU
DENGAN PELAKU LAINNYA SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA UNSUR-UNSUR TINDAK PIDANA
YANG DISEPAKATI/DITUJU TERSEBUT TERPENUHI.
UNSUR TURUT SERTA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI
DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
• PERBUATAN DUA ORANG ATAU LEBIH MELAKSANAKAN TUGAS SESUAI DENGAN TUPOKSI MASING-
MASING DAN TIDAK ADA NIAT BERBUAT JAHAT DAN TIDAK ADA KESEPAKATAN UNTUK BERBUAT
JAHAT HENDAK DILAKUKAN BERSAMA-SAMA TIDAK DAPAT DIKUALIFIKASIKAN SEBAGAI TURUT SERTA
MELAKUKAN TINDAK PIDANA KORUPSI.
• PERBUATAN DUA ORANG ATAU LEBIH MELAKSANAKAN TUGAS SESUAI DENGAN TUPOKSI MASING-
MASING DAN TIDAK ADA NIAT BERBUAT JAHAT DAN TIDAK ADA KESEPAKATAN UNTUK BERBUAT
JAHAT HENDAK DILAKUKAN BERSAMA-SAMA DAN ADA SALAH SATU DIANTARANYA MEMILIKI NIAT
JAHAT DENGAN MEMANFAAT PEKERJAAN ORANG LAIN DAN TUJUAN MELAKUKAN TINDAK PIDANA
KORUPSI TERCAPAI, MAKA:
1. PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI ADALAH ORANG YANG BERNIAT MELAUKAN TINDAK PIDANA
KORUPSI DAN PERBUATANNYA TELAH MEMENUHI UNSUR TINDAK PIDANA KORUPSI.
2. ORANG LAIN YANG TIDAK MEMILIKI NIAT UNTUK MELAKUKAN TINDAK PIDANA KORUPSI TIDAK
DAPAT DIKUALIFIKASI SEBAGAI TURUT SERTA MELAKUKAN TUINDAK PIDANA KOUPSI DAN JUGA
DAPAT DIKUALIFIKASI SEBAGAI MENYURUH LAKUKAN, MENGANJURKAN, ATAU MEMBANTU TINDAK
PIDANA KORUPSI
PENUTUP
• HUKUM PENGADAAN BARANG DAN JASA TERMASUK HUKUM
ADMINISTRASI DAN TIDAK MENGATUR KETENTUAN SANKSI
PIDANA.
• PROSES PENGADAAN BARANG DANA JASA TUNDUK KEPADA:
1. HUKUM ADMINISTRASI PENGADAAN BARANG DAN JASA  DITUJUKAN KEPADA
PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA/PEGAWAI NEGERI ATAU PENYELENGGARA
NEGARA.
2. HUKUM KEPERDATAAN MENGATUR HUBUNGAN HUKUM ANTARA PIHAK PANITIA
PENGADAAN BARANG DAN JASA DENGAN PIHAK PENYEDIA JASA ATAU REKANAN.
• PERBUATAN MELAWAN HUKUM ADMINISTRASI DALAM
PENGADAAN BARANG DAN JASA MENJADI DOMAIN
HUKUM ADMINISTRASI DAN TIDAK IDENTIK DENGAN
PERBUATAN MELAWAN HUKUM DALAM HUKUM PIDANA.
• PERBUATAN MELAWAN HUKUM KEPERDATAAN DALAM
PENGADAAN BARANG DAN JASA MENJADI DOMAIN
HUKUM KEPERDATAAN DAN TIDAK IDENTIK DENGAN
PERBUATAN MELAWAN HUKUM DALAM HUKUM PIDANA.
• PERBUATAN MELAWAN HUKUM ADMINISTRASI ATAU PERBUATAN
MELAWAN KEPERDATAAN DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA
DAPAT MENGGERAKAN HUKUM PIDANA DAN MENJADI PERBUATAN
MELAWAN HUKUM DALAM HUKUM PIDANA:
1. ADANYA SIKAP BATIN PELAKU DALAM BENTUK ITIKAD BURUK YANG KRIMINAL
ATAU ITIKAD KRIMINAL;
2. ADANYA PERBUATAN MELAWAN HUKUM ADMINISTRASI ATAU PERBUATAN
MELAWAN HUKUM KEPERDATAAN SEBAGAI PERBUATAN PERSIAPAN UNTUK
MELAKSANAKAN NIAT JAHATNYA;
3. PERBUATAN TERSEBUT MENJADI MELAWAN HUKUM PIDANA DAN MEMENUHI
UNSUR-UNSUR TINDAK PIDANA TERTENTU; DAN
4. PEMBUATNYA DAPAT DIMINTAI PERTANGGUNGJAWABAN DAN MEMILIKI
KESALAHAN (SENGAJA ATAU ALPA).
• UNTUK DAPAT DSITERAPAN TURUT SERTA MELAKUKAN TINDAK PIDANA KORUPSI
HARUS MEMENUHI 2 SYARAT, YAITU
1. SYARAT SUBJEKTIF: PELAKU LEBIH DARI SATU ORANG, MASING-MASING
MEMILIKI NIAT JAHAT, DAN NIAT JAHAT TERSEBUT DISEPAKATI HENDAK
DILAKUKAN SECARA BERSAMA-SAMA.
2. SYARAT OBJEKTIF: ADA HUBUNGAN ANTARA KELAKUAN SATU DENGAN
KELAKUAN LAIN SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA UNSUR-UNSUR TINDAK PIDANA
KORU[SI YANG DITUJU TERPENUHI.
 TERIMA KASIH
WASSALAAMU’ALAIKUM WR WB.