Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Salah satu kekayaan alam tersebut
adalah rempah-rempah, yang bisa dijadikan sebagai obat tradisional. Penggunaan rempah-
rempah sebagai obat tradisional menunjukkan bahwa dari dulu hingga saat ini masyarakat
indonesia percaya pada khasiat pengobatan alami. Rempah-rempah dapat diolah untuk
menghasilkan minyak atsiri.
Indonesia juga merupakan salah satu negara produsen minyak atsiri dan menghasilkan
sekitar 20 jenis minyak atsiri. Berikut ini merupakan komoditi ekspor minyak atsiri di indonesia
yaitu serai wangi, nilam, akar wangi, kenanga, lylang-ylang, kayu putih, daun cingkeh, cendana,
gagang cengkeh, pala, massaoi, kruing, gaharu, lawang dan terpetin. Pengembangan minyak
atsiri di indonesia ditujukan untuk meningkatkan ekspor dan substitusi impor, sehingga dapat
menyediakan bahan baku untuk industri dalam negri yang berarti juga dapat menghemat devisa.
Minyak atsiri atau dikenal juga minyak eteris (aetheric-oil), minyak esensial, minyak
terbang serta minyak aromatik, adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan
kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas.
Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Susunan senyawa
komponennya kuat mempengaruhi saraf manusia sehingga seringkali memberikan efek
psikologis tertentu dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda. Minyak atsiri
merupakan bahan dasar dari wangi wangian atau minyakl gosok (untuk pengobatan) alami,
parfum, kosmetika, sabun, detergen, flavor dalam makanan dan minuman dan aroam terapi.
Minyak atsiri sebagian besar tidak larut dalam air dan pelarut polar lainnya. minyak
atsiri dalam parfum, biasanya menggunakan pelarut alkohol. Pelarut untuk minyak atsiri dalam
tradisi timur menggunakan minyak kelapa karena mudah diperoleh. Minyak atsiri secara kimiawi
tersusun dari campuran yang rumit dari berbagai senyawa, dan sebagian besar tergolong dalam
senyawa organik terpena dan terpenoid yang bersifat larut dalam minyak (lipofil).
Minyak telon, minyak tawon, minyak angin beberapa minyak gosok dan salep gosok
sebenarnya merupakan kombinasi antara beberapa minyak atsiri. Minyak gosok tradisional
adalah jenis obat obatan tradisional yang mungkin sangat mudah dijumpai dimasyarakat.
Pemakaian minyak gosok tradisional ini telah menjadi hal yang biasa di indonesia. Efek hangat
dan aroma-aroma tertentu dan dihasilkan oleh minyak gosok biasanya bisa membuat nyaman
orang yang menggunakannya.
Minyak gosok tradisional tetap eksis digunakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat
indonesia disebabkan karena khasiatnya yang tidak diragukan lagi. Khasiatnya dapat meredakan
rasa sakit secara efektif, melancarkan peredaran darah serta menimbulkan rasa hangat, dan
dapat menghilangkan rasa gatal akibat gigitan serangga. Penggunaannya begitu praktis yaitu
cukup mengoleskan pada bagian yang diinginkan. Minyak gosok cukup mudah untuk didapatkan
karena bisa dibuat sendiri dirumah dengan menggunakan bahan-bahan alami. Minyak gosok
saat ini sudah tersentuh modernisasi dari sisi kemasan tetapi tetap mempertahankan kealamian
isi produk, sehingga bisa dibawa kemana saja dan kapan saja tanpa harus memakan banyak
tempat.
Produk kesehatan semakin modern dan beragam jenis meskipun demikian, tetap saja
tak bisa memisahkan dari para penggunanya. Salah satu budaya masyarakat indonesia dalam
kesehatan sejak dahulu menggunakan minyak gosok, dari bayi baru lahir hingga dewasa bahkan
sampai kakek nenek tidak ketinggalan menggunakan minyak gosok tradisional.
B. Maksud Percobaan
Untuk mengetahui dan memahami tekhnik pembuatan, perhitungan formulasi minyak
gosok (Massage oil).
C. Tujuan Percobaan
Agar mahasiswa mengetahui tekhnik pembuatan, perhitungan formulasi minyak gosok
(Massage oil), dan dapat membedakan jenis minyak gosok berdasarkan komponen dominan dan
bahan-bahan penyusunnya secara organoleptik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
Minyak gosok dibuat dari berbagai campuran minyak hasil penyulingan berbagai bahan
tumbuhan pembuatnya yang ditambahkan dengan pelarut tertentu. Berbagai tumbuhan
pembuatnya yang ditambahkan dengan pelarut tertentu. Berbagai tumbuhan ini memiliki bau
khas dan rasa yang khas, sehingga secara organoleptik (aroma, rasa, warna) dapat dibedakan
setiap jenisnya.
Adapun jenisnya, minyak gosok yang banyak diproduksi di indonesia berkhasiat untuk
meringankan penyakit. Kandungan minyak atsiri hasil dari penyulingan tumbuhan tertentu, baik
murni atau ditambahkan bahan alami lain, menjadi zat yang mampu melawan penyakit.
Rasa hangat, saat dioleskan dengan minyak gosok disebabkan karena minyak gosok
dapat melebarkan pembuluh darah dipermukaan kulit. Karena pelebaran ini, maka darah yang
mengalir dipermukaan kulit akan lebih banyak dan menimbulkan rasa hangatsehingga dapat
mredakan rasa sakit. Minyak gosok juga dapat menghilangkan rasa gatal akibat gigitan serangga.
Berikut jenis minysk gosok yang banyak beredar di indonesia :
1. Minyak kayu putih
Minyak ini bermanfaat untuk menyembuhkan kembung, sakit perut dan
menghangatkan tubuh. Awalnya, tanaman kayu putih banyak terdapat di ambon,
namun kini sudah tersebar. Bagian yang dipakai adalah daun dan ranting yang punya zat
eukaliptol, ester asetat, pinen dan limonene.
2. Minyak kulit lawang
Minyak dari ambon dan papua ini dapat menghangatkan tubuh, sekaligus baik bagi
penderita rematikdan untuk minyak pijat. Rasa hangatnya lebih kuat dibandingkan
minyak kayu putih.
3. Minyak gondopuro
Minyak gondopuro berkhasiat mengurangi pegal linu, keseleo dan meredakan gigitan
serangga. Minyak ini disebut minyak kasturi.
4. Minyak cengkeh
Manfaat minyak cengkeh sevagai penghangat tubuh dan meringankan sakit igi ringan.
Zat eugenol didalam cengkeh mampu membunuh bakteri dan jamur penyebab sakit.
5. Minyak tawon
Bahan utamanya adalah minyak kelapa, minyak kayu putih, daun lada, bawang, jahe dan
kunyit. Ramuan semua bahan tersebut berguna untuk mengobati memar, minyak pijat,
luka dan mengobati gigitan serangga.
6. Minyak telon
Inilah minyak favorit dipakai oleh bayi, terbuat dari minyak kayu putih, minyak adas, dan
minyak kelapa. Berkhasiat untuk menghatkan tubuh, mencegah flu dan memberi rasa
tenang.
7. Minyak cendana
Minyak ini bisa sebagai aroma terapi an menghaluskan kulit. Kandungannya santalol,
santalen, santenon, santalal, santalol, dan isovaleriladehida.
8. Minyak kemirisaz
Minyak kemiri mengandung vitamin B6, vitamin E, thiamin dan fenolat. Zat tersebut
bermanfaat menyuburkan rambut, pengencang kulit, mengatasi penyakit pernapasan,
dan anti sinar UV.

B. Urauian Bahan
1. Zingiberis rhizoma
Nama latin : Zingiberis officinale
Nama umum : Jahe
Nama daerah : helia, beung bahing, pege, lahia, sipode, sipadeh, sipadoh, jahi, jhai,
jaae, jahya, cipakan, jae, aslia, irea, rate, halia pedas, goraka, pasa, sahi,
senit, siwei, gora, gisena.
Makroskopik : keping tipis, bentuk bundar atau jorong, ringan, keras, rapuh, garis
tengah sampai 6 cm, tebal 2 mm sampai 5 mm permukaan luar
berkerut, warna coklat kuning sampai coklat; bidang irisan berwarna
kuning buram, melengkung tidak beraturan, tidak rata dengan tonjolan
melingkar pada batas antara silinder pusat dengan korteks: korteks
sempit, tebal 3 mm sampai 4 mm. Berkas patahan berdebu, warna
kuning jingga sampai coklat jingga terang.
Kandungan : rimpang jahe mengandung minyak atsiri, damar, mineral, sineol,
fellandren, kamfer, borneol, zingiberin, zingiberol, gigerol, zingeron,
lipidas, asam aminos, niacin, vitamin A, B1, C dan protein. Minyak jahe
berwarna kuning dan kental. Minyak ini kebanyakan mengandung
terpen, fellandren, dextrokamfen, bahan sesquiterpen yang dinamakan
zingiberen, zingeron damar pati.
Khasiat : karminativa (obat kembung), stimulansia (penambah tenaga),
diaforetika (memperbanyak pengeluaran keringat), ekspetoransia (obat
batuk berdahak), amara (penambah nafsu makan).
2. Alli Sativi Bulbus
Nama latin : Allium sativum L
Nama umum : bawang putih
Nama daerah : bawang putih, bawang hendak, bawang puteh, bawang pulak, bawang
iso, lasuna.
Makroskopik : bentuk, agak silindris kecil memanjang antara 50-70 cm, berlubang dan
bagian ujungnya runcing.
Kandungan : minyak atsiri yang mengandung; dialilsulfida 60% alilpropil disulfida
6%, alliin.
Khasiat : antikolesterol, hipertensi, penyakit jantung.
3. Curcuma Rhizoma
Nama latin : Curcuma xanthorrhiza Roxb
Nama umum : Temulawak
Nama daerah : Temulawak (sumatera, jawa, madura), koneng gede (sunda).
Makroskopik : kuning pucat pada bagian dalam, coklat muda pada bagian luar,
bentuknya bulat dan agak besar.
Kandungan : minyak atsiri yang mengandung felandren dan tumerol, zat warna
kurkumin, pati. Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 8,2% b/v
Khasiat : memelihara fungsi hati, mengurangi radang sendi, melawan penyakit
kanker, menurunkan lemak darah, mengatasi masalah pencernaan,
melancarkan ASI, gangguan lambung, resiko gangguan empedu.
4. Oleum Citronella
Nama latin : Cymbopogon citratus
Nama umum : Minyak sereh
Nama daerah : sereh (jawa), sange-sange (sumatera), salai (kalimantan), tonti sare
(sulawesi), isa (maluku).
Makroskopik : sekilas mirip dengan alang-alang tetapi rumpunn serai besar dan
menggerombol. Daun berbentuk lurus pipih, panjang sekitar 1 meter
lebar sekitar 15 mm, tulang daunnya sejajar, hijau muda, tepi daun
tajam dan permukaannya kasar sehingga dapat melukai tangan.
Kandungan : geraniol dan sitronelal, methileptanon, terpen-terpen, terpen alkohol,
dan asam-asam organik.
Khasiat : mencegah tumbuhnya sel tumor atau kanker dalam tubuh,
menurunkan kadar kolesterol dalam darah, melancarkan dan menjaga
sistem pencernaan, menyembuhkan insomnia atau penyakit susah
tidur, menjaga sistem imun atau pertahanan tubuh terhadap serangan
penyakit, mengobati sakit kepala atau pusing dan juga migrain.
5. Oleum cajuputi
Nama latin : Malaleuca leucadendra
Nama umum : minyak kayu putih
Nama daerah : gelam (sunda, jawa), ghelam (madura), inggolom (batak), kayu putih
(melayu).
Pemerian : lemak padat, warna putih kekuningan, bau khas aromatik, rasa khas
lemah, agak putih pada suhu 25 C menjadi lunak atau mencair.
Kelarutan : hampir tidak larut dalam air, larut dalam 5 bagian etanol 70%
Kandungan : minyak atsiri terdiri dari sinesol 50-65% (Eukaliptol), α-Tenpinsi, valoral
denida dan benzalsehio.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup, terisi penuh dan terlindungi dari cahaya
Khasiat : sebagai obat gosok pada sakit encok dan rasa nyeri lainnya,
antelmentik, ekspektoran, perut kembung, luka baru, luka bakar.
6. Oleum Olive
Nama latin : Olea europaea
Nama umum : minyak zaitun
Pemerian : bentuk : cair
Warna : kuning pucat
Bau : lemah, tidak tengik, rasa khas pada suhu rendah sebagian atau
seluruhnya membeku.
Kelarutan : sukar larut dalam etanol (95%) p mudah larut dalam kloroform p dalam
eter p dan dalam eter minyak tanah p
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terisi.
Khasiat : melindungi kulit dari sel-sel dan radikal-radikal bebas dan berbahaya,
melembutkan kulit dan dapat menyuburkan rambut.
7. Oleum culilawaneae
Nama latin : Cinnamomum culilawan BL
Nama latin : minyak lawang
Nama daerah : akar manis
Kandungan : glisirhisin, saponin, glikosida liquiritinn, asparagin, glukosa, sukrosa,
asam liquiritat, zat pahit, minyak atsiri.
Khasiat : anti kolesterol, batuk, mulas, tukak lambung, masuk angin, perut
kembung, diare, muntah, asma, sakit kuning, sariawan, konstipasi.
8. Oleum cocos
Nama latin : Cocos nucifera
Nama umum : minyak kelapa
Nama daerah : baku (aceh), kelapa (jawa), kaluku (makasar)
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna atau kuning pucat, bau khas
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, larut dalam 2 bagian etanol (95%), pada
suhu 60ᵒC, sangat mudah larut dalam kloroform dan dalam eter p.
Kandungan : ester gliserin dari oleat, stearat, palmitat, asam larut, asam miristat,
kaplirat.
Khasiat : sebagai bahan untuk mengurangi efek panas minyak adas.
9. Pine resin
Nama latin : Pinus merkusii Jung et de vriese
Nama umum : pinus
Nama daerah : pinus (jawa), tusam (sumatera), pinus (sulawesi)
Pemerian : cairan lengket berwarna kuning muda hingga coklat.
Kelarutan : hidrophobic, larut dalam alkohol tetapi tidak larut dalam air.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : dalam bidang kesehatan, getah pinus digunakan untuk obat batuk,
demam, nyeri otot, aroma terapi.
10. Alli cepae Bulbus
Nama latin : Allium cepa L
Nama umum : bawANG MERAH
Nama daerah : awang abang merah(aceh), pia (batak), bawang abang (palembang),
lasuna raindang (sulawesi utara).
Pemerian : bau khas bawang merah (menyengat), rasa agak pahit.
Kandungan : minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, dihidroaliin, kuesertin, saponin,
peptida. Fitihormon, zat pati, kalsium, sulfur.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat : memberikan rasa hangat, menurunkan demam, melegahkan
pernafasan, mengatasi perut kembung, mengatasi masuk angin, anti
nyamuk, sebagai antibakteri, meredakan flu dan batuk.

Anda mungkin juga menyukai