Jika umur struktur dermaga beton dibatasi akibat korosi diasumsikan ketika terjadi inisiasi korosi
dan batas kandungan klorida untuk terjadinya inisiasi korosi adalah 0,05%. Tentukan umur beton
saat terjadi inisiasi korosi.
Tebal selimut beton (c) = 70 mm
Laju korosi tulangan = 2 mm/tahun
Batas Cl untuk terjadinya inisiasi korosi = 0,05%
Diameter tulangan (D) = 16 mm
Langkah pertama kita harus memplot titik – titik hubungan klorida dan kedalaman beton di
dalam Microsoft excel dengan curve fitting menggunakan fungsi exponential:
2c 0.85
Q cr = 0.604D(1 + ) x 10−4
D
2(0.07) 0.85
Q cr = 0.604(16)(1 + ) x 10−4
16
gr
Q cr = 0.0067
cm2
Nilai Da ditentukan dengan menggunakan bantuan program seperti pada gambar dibawah ini:
Didapatkan nilai Da sebesar 13.401 x 10-12 m2/s, lalu dikonversikan ke satuan m2/tahun. didapatkan
0.000423.
Qcr t inisiasi
Lokasi Cs Da Cx x Cx/Cs 1-erf
(gr/cm2) tahun
Profil 1 0.006696 0.661 0.000423 0.05 0.07 0.076 0.076 1.837
Profil 2 0.006696 0.772 0.000423 0.05 0.07 0.065 0.065 1.7
Profil 3 0.006696 0.759 0.000423 0.05 0.07 0.066 0.066 1.714
1.75
Waktu inisiasi dapat ditentukan sebagai berkut:
Parameter t (waktu inisiasi korosi) belum diketahui, maka perlu dilakukan iterasi. Iterasi
diselesaikan dengan bantuan Microsoft excel. Dengan menyamakan (1-erf) dengan (Cx/C), akan
didapatkan waktu terjadinya inisiasi korosi. Dari hasil perhitungan diambil nilai rata – rata dari
ketiga sampel. Didapatkan bahwa umur beton pada saat terjadi inisiasi korosi ialah 1,750 tahun.
b. Jika umur struktur dermaga beton dibatasi oleh kegagalan akibat korosi diasumsikan terjadi ketika
terjadi retak selimut beton. Jika diketahui kondisi lingkungan ada di sekitar pantai memiliki laju
korosi tulangan sebesar 2 mm/tahun setelah terjadi inisiasi. Rumus untuk mengetahui jumlah
produk korosi ( ) yang dapat mengakibatkan keretakan selimut beton adalah:
dimana D (mm) adalah diameter tulangan (Asumsi diameter 16 mm) dan c (mm) adalah tebal
selimut beton. Tentukan umur struktur beton yang tersisa. (Dalam menggunakan rumus di atas
tidak perlu dilakukan penyesuaian unit atau besaran)
Kondisi lingkungan ada di sekitar pantai dengan laju korosi tulangan sebesar 2 mm/tahun setelah
terjadi inisiasi.
70 0,85
Q cr = 0,604 ∗ 16 (1 + 2 ) × 10−4 = 0.006696 (gr/cm2 )
16
Do = 16 mm
mm
D = Do − 2 ×t
tahun
ρawal
dimana m = vρ dan ρcr = 3
Sehingga:
π
massa = × (Do − D)2 × L × ρcr
4
luas beton = π × Do × L
massa (Do − D)2 × ρcr
=
luas beton 4 × Do
Dengan interasi menggunakan Microsoft excel didapat t crack dengan merata – ratakan ketiga
sampel diatas didapat sebesar 0,682 tahun.
Asumsu lebar retak maksimum izin sebesar 0.5 mm dan kuat tekan beton yang digunakan 30 MPa.
Rasio air semen dapat diperkirakan dari nilai kuat tekan beton.
fc w/c
48 0.33
40 0.41
35 0.48
28 0.57
20 0.68
14 0.82
30 0.544
Diketahui:
𝑤𝑚𝑎𝑥 = 0,5 𝑚𝑚
𝑓′𝑐 = 30 𝑀𝑃𝑎
𝑤
= 0,544
𝑐
𝑐 = 70 𝑚𝑚
(1−ω)−1,64 (1−0,544)−1,64
icorr = 27 = 27 = 1,4 (μA/cm2)
c 70
0,5−0,3 1,5
t cr = 0,0167icorr [43 × 0,544−0,54 + ( 0,0062 ) ] = 5,6782 tahun
Umur sisa bangunan dapat dihitung dari akumulasi umur sisa crack dengan umur sisa saat
tercapainya crack 0.5 mm. Didapatkan umur sisa bangunan 8,11 tahun.
Struktur dermaga berfungsi sejak tahun 2012 (usia 5 tahun) dan waktu total dari inisiasi ditambah
waktu crack dan ditambah waktu crack maksimum adalah 8,11 tahun. Maka struktur tersebut sudah
dalam fase pelebaran retak dan memiliki usia sisa sebesar 3,11 tahun.