Oleh:
ILMU KEPERAWATAN
2019
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Atas asung kertha waranugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa serta didorong oleh keinginan
yang tinggi, maka tugas ini kami selesaikan dengan baik. Adapun judul dari makalah ini adalah
“Travel Disease Demam Kuning (Yellow Fever)”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan makalah ini. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih atas kritik dan saram
yang diberikan oleh pembaca maupun dari kalangan manapun, semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... .1
1.1 Latar Belakang..................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................…...2
1.3 Tujuan………...................................................................2
BAB II METODE.................................................................................... .2
2.1 Metode yang digunakan dalam jurnal.......................…….3
2.1.1 Jurnal 1…….………..............................................3
2.1.2 Jurnal 2…………………………...........................3
2.1.3 Jurnal 3…………………………………………...3
2.1.4 Jurnal 4…………………………………………...3
BAB III PEMBAHASAN………………………………………………..5
3.1 Pembahasan jurnal……………………………………………5
3.1.1 Jurnal 1…………………………………………...5
3.1.2 Jurnal 2…………………………...........................6
3.1.3 Jurnal 3…………………………...........................7
3.1.4 Jurnal 4…………………………..........................10
3.2 Perbandingan jurnal………………………………………….13
BAB IV PENUTUP..................................................................................14
4.1 Kesimpulan........................................................................16
4.2 Saran..................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
KLB (Kejadian luar biasa) merupakan meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian
yang bermakna secara epidemioligis pada suatu daerah dalam waktu tertentu dan menjurus
kepada wabah. Kasus KLB dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor penyebab penyakit
baik dari parasit virus, bakteri, jamur ataupun dari vektor binatang. Salah satu penyakit yang
disebabkan oleh virus adalah demam kuning (Yellow Fever).
Demam kuning adalah penyakit demam berdarah (hemoragik) yang disebabkan oleh
nyamuk yang terinfesi virus Demam Kuning. Penyakit ini merupakan penyakit menular
berbahaya. Tingkat kematian penyakit ini berkisar 20% - 50%, namun pada kasus berat dapat
melebihi 50%. Belum ditemukan pengobatan spesifik untuk penyakit ini. Penyakit Demam
Kuning dapat dicegah melalui vaksinasi dan pengendalian vector. Pemberian vaksin (vaksinasi)
dosis tunggal dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit Demam Kuning seumur
hidup.
Infeksi yang disebabkan oleh flavivirus sangat khas yaitu mempunyai tingkat keparahan
sindrom klinis yang beragam. Mulai dari infeksi yang tidak nampak jelas, demam ringan,
sampaidengan serangan yang mendadak, parah dan mematikan. Jadi, pada manusia penyakit
ini berkisar dari reaksi demam yang hampir tidak terlihat sampai keadaan yang parah. Masa
inkubasi demam kuning biasanya berkisar 3 - 6 hari, tapi dapat juga lebih lama. Penyakit yang
berkembang sempurna terdiri dari tiga periode klinis yaitu : infeksi (viremia, pusing,sakit
punggung, sakit otot, demam, mual, dan muntah), remisi (gejala infeksi surut), dan intoksikasi
(suhu mulai naik lagi, pendarahan di usus yang ditandai dengan muntahan berwarna
hitam,albuminuria, dan penyakit kuning akibat dari kerusakan hati). Pada hari ke delapan,
orang yangterinfeksi virus ini akan meninggal atau sebaliknya akan mulai sembuh. Laju
kematiannya kira-kira 5%dari keseluruhan kasus. Sembuh dari penyakit ini memberikan
kekebalan seumur hidup.
Rumusan Masalah
Bagaimana karakteristik pelancong US yang berkunjung ke negara – negara yang berisiko virus
YF?
Bagaimana model matematia SEIR dari penyebaran virus flavirus pada demam kuning?
Bagaimana kestabilan titik kritis bebas penyakit dan titik kritis endemic penyakit demam kuning?
Bagaimana hasil simulasi penyebaran virus demam kuning pada daerah kestabilannya?
Tujuan
Mengetahui model matematika SEIR dari penyebaran virus Flavivirus pada penyakit demam
kuning.
Mengetahui kestabilan titik kritis bebas penyakit dan titik kritis endemic penyakit demam kuning.
Mengetahui hasil simulasi penyebaran virus demam kuning pada daerah kestabilannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Jurnal 1 :
Analisis ini menggunakan data yang dikumpulkan dari Januari 2009 hingga 31
Maret 2011. Kami menggunakan alat online untuk mengumpulkan data yang direkam
secara rutin pada semua individu yang terlihat untuk konsultasi pra-perjalanan di
(Global Trav Epi Net) GTEN.
Jurnal 2
Pengendalian Vektor
Metode :
Jurnal 3
Metode :
Jurnal 4
Metode :
Teknik Analisa Variabel Penelitian ini bersifat kajian kuantitatif terhadap SPD
non linear dengan menggunakan linearisasi. SPD yang dikaji dibangun atas
variabel-variabel , , , , , , adapun langkah kajian pada setiap kombinasi
adalah:
Menetukan titik kritis dari SPD dengan meninjau persamaan pembangun pada
kondisii stagnan, selanjutnya dievaluasi menggunakan matriks Jacobian.
BAB III
PEMBAHASAN
Pembahasan jurnal
jurnal 1
Judul :
Metode:
Analisis ini menggunakan data yang dikumpulkan dari Januari 2009 hingga
31 Maret 2011. Kami menggunakan alat online untuk mengumpulkan data yang
direkam secara rutin pada semua individu yang terlihat untuk konsultasi pra-
perjalanan di (Global Trav Epi Net) GTEN.
Tujuan:
Pembahasan:
Jurnal 2
Judul :
Pengendalian Vektor
Metode :
Tujuan :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara mengendalikan dan
mengurangi vector, sehingga terjad penurunan dalam penularan penyakit pada
manusia.
Pembahasan
Jurnal 3
Judul :
Metode : -
Tujuan :
Pembahasan :
Demam kuning adalah penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk yang
bersifat endemic ke sub-Sahara Afrika dan Amerika Selatan tropis. Di seluruh
dunia, virus demam kuning menyebabkan sekitar 200.000 kasus klinis penyakit dan
30.000 kematian setiap tahun . Rasio fatalitas kasus untuk demam kuning parah
adalah 20% -50% . Karena tidak ada perawatan khusus, pencegahan melalui
vaksinasi sangat penting untuk mengurangi morbiditas dan kematian akibat infeksi
virus demam kuning. Risiko seorang pelancong yang mengalami demam kuning
bervariasi berdasarkan musim, lokasi, kegiatan, dan durasi perjalanan mereka.
Untuk 2 minggu, perkiraan risiko penyakit dikaitkan dengan demam kuning untuk
pelancong yang tidak divaksinasi ke Afrika Barat adalah 50 kasus per 100.000
populasi; untuk Amerika Selatan, risiko sakit adalah lima kasus per 100.000
populasi.
Judul :
Metode
Mengumpulkan data Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data kuantitatif berupa data jumlah penduduk yang diperoleh dari WHO ( World
Health Organization ) dan data mengenai nyamuk demam kuning yang
diperoleh dari beberapa buku, artikel, dan jurnal.
Teknik Analisa Variabel Penelitian ini bersifat kajian kuantitatif terhadap SPD
non linear dengan menggunakan linearisasi. SPD yang dikaji dibangun atas
variabel-variabel , , , , , , adapun langkah kajian pada setiap kombinasi
adalah:
Menetukan titik kritis dari SPD dengan meninjau persamaan pembangun pada
kondisii stagnan, selanjutnya dievaluasi menggunakan matriks Jacobian.
Tujuan
Mendapatkan kestabilan titik kritis bebas penyakit dan titik kritis endemik.
Pembahasan
Dari hasil data pada jurnal dapat dilihat bagaimana pnyebaran demam kuning pada
populasi manusia dan nyamuk. Dengan nilai awal sebesar 18.250.000 jiwa untuk manusia
rentan dan 16.109.250 jiwa untuk nyamuk rentan, terlihat jumlah manusia dan nyamuk
yang rentan langsung turun pada bulan ke 1 dan akan stabil pada bulan ke 100. Dengan
nilai awal sebesar 16.666,667jiwa dan 8.008.000 jiwa untuk manusia dan nyamuk ekspose,
5.000 jiwa dan 743.250 jiwa untuk manusia dan nyamuk terinfeksi, kedua kelompok
populasi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Terlihat pada bulan ke 5 sampai
bulan ke 20, populasi manusia ekspos mengalami peningkatan dan turun pada bulan ke 25.
Sedangkan pada populasi nyamuk ekspos langsung meningkat dari bulan pertama dan akan
turun pada bulan ke 10. Terlihat bahwa kenaikan populasi ekspose lebih besar daripada
populasi terinfeksi. Hal ini dikarenakan banyaknya populasi rentan yang masuk ke populasi
ekspose. Populasi manusia dan nyamuk ekspos mengalami penurunan karena sebagian dari
populasi ekspos yang sudah siap untuk mrnginfeksi masuk ke populasi terinfeksi. Pada
simulasi terlihat bahwa penyakit akan terus ada di dalam kurun waktu lebih dari 100 bulan
kedepan. Dalam grafik terlihat bahwa populasi akan menuju ke angka kestabilan pada
bulan ke 50.
Dalam penelitian ini, didapatkan hasil bahwa penyakit demam kuning bersifat
endemik. Endemik berarti penyakit yang terjadi dengan laju konstan namun cukup tinggi
pada suatu populasi. penelitian yang dilakukan terhadap penyebaran penyakit demam
kuning dengan menggunakan model epidemik SEIR memberikan hasil bahwa dengan
menggunakan model tersebut terlihat bahwa penyakit demam kuning akan menetap dalam
kelompok populasi yang diamati.
Perbandingan Jurnal
Dari ke empat jurnal yang telah dianalisa, jurnal yang berjudul “Travel Characteristics and
Yellow Fever Vaccine Usage Among US Global TravEpiNet Travelers Visiting Countries with
Risk of Yellow Fever Virus Transmission, 2009–2011” lah yang paling bagus. Karena dalam
tersebut memuat tentang bagaimana penyebaran penyakit demam kuning, dan menyampaikan
bagaimana cara mencegah tertularnya penyakit demam kuning tersebut. Dalan jurnal disampaikan
bahwa penyakit demam kuning atau sering disebut yellow fever ( YF ) adalah salah satu penyakit
travel disease disebabkan oleh infeksi dengan flavivirus(keluarga Flaviviridae) yang ditularkan ke
manusia terutama melalui gigitan nyamuk. Kasus penyakit demam kuning sering terjadi khususnya
pada daerah yang merupakan destinasai wisata. Hal yang perlu dilakukan oleh wisatawan untuk
mencegah tertularnya penyakit ini adalah menggali informasi kesehatan tentang tempat wisata
yang akan dikunjungi, melindungi diri dari gigitan nyamuk, dan juga melakukan vaksinasi
Selain itu, jurnal tersebut juga menggunakan metode yang relevan yaitu dengan metode
menganalisis menggunakan data yang dikumpulkan dari Januari 2009 hingga 31 Maret 2011,
mengumpulkan data yang direkam secara rutin pada semua individu yang terlihat untuk konsultasi
sebelum melakukan perjalanan wisatanya di (Global Trav Epi Net) GTEN yang merupakan
konsorsium praktik kesehatan perjalanan AS. Sehingga data yang penulis pakai benar benar
tentang bagaimana demam kuning tersebar kepada wisatawan dan bagaimana cara yang harusnya
dilakukan wisatawan agar tidak tertular penyakit demam kuning.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Jurnal pertama yang berjudul “Travel Characteristics and Yellow Fever Vaccine
Usage Among US Global TravEpiNet Travelers Visiting Countries with Risk of
Yellow Fever Virus Transmission, 2009–2011” membahas karakter demam kuning,
vaksin dan bagiamana cara yang dapat dilakukan wisatawan agar tidak tertulah
penyakit demam kuning ketika melakukan perjalanan wisatanya
Jurnal ketiga membahas bahwa demam kuning adalah penyakit virus yang
ditularkan oleh nyamuk yang bersifat endemic sehingga vaksin demam kuning
direkomendasikan untuk orangyang bepergian atau tinggal di daerah dengan risiko
untuk transmisi virus demam kuning.Vaksin demam kuning memiliki efek samping
serius apabiladiberikan dengan dosis yang tidak tepat seperti penyakitneurologis dan
viscerotropik sehingga ACIP memilih untuktidak lagi merekomendasikan dosis vaksin
penguat demamkuning untuk sebagian besar pelancong, karena dosis tunggal vaksin
demam kuning menyediakan perlindungan jangkapanjang. Namun, dosis tambahan
vaksin demam kuning direkomendasikan untuk populasi tertentu (wanita hamil,
hematopoietic penerima transplantasi sel induk, dan orang yang terinfeksi HIV) yang
mungkin tidak memiliki respon imun yang kuat.
Dari ke empat jurnal yang telah dianalisa, penulis menyimpulkan bahwa jurnal
yang berjudul “Travel Characteristics and Yellow Fever Vaccine Usage Among US
Global TravEpiNet Travelers Visiting Countries with Risk of Yellow Fever Virus
Transmission, 2009–2011” lah yang paling bagus. Karena dalam tersebut memuat
tentang bagaimana penyebaran penyakit demam kuning, dan menyampaikan
bagaimana cara mencegah tertularnya penyakit demam kuning tersebut. Dalan jurnal
disampaikan bahwa penyakit demam kuning atau sering disebut yellow fever ( YF )
adalah salah satu penyakit travel disease disebabkan oleh infeksi dengan
flavivirus(keluarga Flaviviridae) yang ditularkan ke manusia terutama melalui gigitan
nyamuk. Kasus penyakit demam kuning sering terjadi khususnya pada daerah yang
merupakan destinasai wisata. Hal yang perlu dilakukan oleh wisatawan untuk
mencegah tertularnya penyakit ini adalah menggali informasi kesehatan tentang tempat
wisata yang akan dikunjungi, melindungi diri dari gigitan nyamuk, dan juga melakukan
vaksinasi
Selain itu, jurnal tersebut juga menggunakan metode yang relevan yaitu dengan
metode menganalisis menggunakan data yang dikumpulkan dari Januari 2009 hingga
31 Maret 2011, mengumpulkan data yang direkam secara rutin pada semua individu
yang terlihat untuk konsultasi sebelum melakukan perjalanan wisatanya di (Global
Trav Epi Net) GTEN yang merupakan konsorsium praktik kesehatan perjalanan AS.
Saran