Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Wawasan Nusantara Teori-Teori Geo Politik Negara-Negara Besar


Implementasi Wawasan Nusantara di Global

disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas Pendidikan
Kewarganegaraan

Dosen Pengampuh
Hasan Basri, S.Pd., M.Pd.

Oleh

Kelompok 10

UNIVERSITAS JEMBER
2018
Kata pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah wawasan nusantara teori teori geopolitik negara negara
besar dan implementasi wawasan nusantara di global.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang wawasan nusantara
teori teori geopolitik negara negara besar dan implementasi wawasan nusantara
di global ini dapat menambah wawasan dan memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Jember, Mei 2018

Penyusun
DAFTAR IS I

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR IS I ........................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................4
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................4
1.3 Tujuan .............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................6
2.1 Teori-Teori Geo Politik Negara-Negara Besar............Error! Bookmark not
defined.
1) Teori Ruang. ............................................... Error! Bookmark not defined.
2) Teori Kekuatan. .......................................... Error! Bookmark not defined.
3) Teori Ekspansionisme ................................. Error! Bookmark not defined.
4) Wawasan Benua ......................................... Error! Bookmark not defined.
5) Wawasan Bahari ......................................... Error! Bookmark not defined.
6) Wawasan Dirgantara ................................... Error! Bookmark not defined.
7) Teori daerah batas atau rimland .................. Error! Bookmark not defined.
2.2 Implementasi Wawasan Nusantara di Global .............Error! Bookmark not
defined.
1. Implementasi Wawasan Nusantara di kehidupan politik ................ Error!
Bookmark not defined.
2. Implementasi Wawasan Nusantara di Kehidupan Ekonomi ........... Error!
Bookmark not defined.
3. Implementasi Wawasan Nusantara di Kehidupan Sosial ................ Error!
Bookmark not defined.
4. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan dan
keamanan ........................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB III PENUTUP ...............................................................................................11
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ........................................ Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu persyaratan mutlak yang harus dimiliki oleh sebuah negara adalah
wilayah kedaulatan, dismping rakyat dan pemerintah yang diakui. Konsep
dasar wilayah kepulauan telah diletakkan melalui deklarasi Djuanda 13
Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi
bangsa Indonesia,karena telah melahirkan konsep Wawasan Nusantara
yang menyatukan wilayah Indonesia.
Secara konseptual, wawasan nusantara (Wawasan) merupakan wawasan
nasionalnya bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional bangsa
Indonesia yang selanjutnya disebut wawasan nusantara, itu merupakan
salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia.
Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia
dibangun atas pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia
didasarkan pada konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang
menghasilkan konsepsi wawasan nusantara. Jadi, wawasan nusantara
merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Konsep dari geopolitik Indonesia ini berlandasan pada pandangan wilayah dan
kehidupan bangsa. Indonesia sebagai negara yang luas dengan berbagai
keragaman di dalamnya, Indonesia memiliki wawasan nusantara sebagai
dasar pengembangan wawasan nasional. Wawasan nusantara
mengutamakan faktor geografi, tidak hanya itu, wawasan nusantara juga
mengutamakan aspek yang lain seperti sosial, budaya, politik, pertahanan
dan keamanan serta ekonomi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:
1. Bagaimana teori-teori geo politik negara-negara besar?
2. Bagaimana Implementasi wawasan nusantara di global?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui teori-teori geo politik negara-negara besar.
2. Untuk mengetahui implementasi wawasan nusantara di global.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teori Geopolitik Negara-Negara Besar
Kata Geopolitik berasal dari kata geo dan politik. “geo” berarti bumi,
kata politik berasal dari bahasa yunani politeia yang memiliki arti kesatuan
masyarakat yang berdiri sendiri (yaitu negara) dan teia yang berarti urusan.
Sementara dalam bahasa inggris politics adalah suatu rangkaian asas atau
prinsip, keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita
atau tujuan tertentu. Dalam bahasa Indonesia politik dalam arti politics
mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa.
Berikut beberapa teori Geopolitik menurut para ahli:
1. Frederick Ratzel (Teori Ruang; 1897)

Ratsel menyatakan bahwa negara dalam hal-hal tertentu dapat


disamakan dengan organism. Yang mengalami fase kehidupan dalam
kombinasi dua atau lebih antara lahir, tumbuh, berkembang, mencapai
puncak, surut dan mati. Inti dari ajaran ini adalah teori ruang yang
ditempati oleh kelompok-kelompok politik (negara-negara) yang
mengembangkan hukum ekspansionisme baik di bidang gagasan,
perutusan maupun produk.
Untuk membuktikan keunggulan, yakni negara harus mengambil dan
menguasai satuan-satuan politik yang berkaitan terutama yang bernilai
strategis dan ekonomis. Ratzel memprediksi bahwa pada akhirnya di dunia
ini hanya tinggal negara unggul yang bisa bertahan hidup dan menjamin
kelangsungan hidupnya. Pertumbuhan negara dapat dianalogikan atau
disamakan dengan pertumbuhan organisme atau mahluk hidup yang
memerlukan ruang untuk hidup, melalui proses, lahir, tumbuh,
berkembang, mempertahankan hidup tapi dapat juga menyusut dan mati.
Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok
politik dalam arti kekuatan. Dalam teori ruang dijelaskan makin luas
potensi ruang makin memungkinkan kelompok politik itu tumbuh. Dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya, suatu bangsa tidak dapat
terlepas dari yang namanya hukum alam. Hanya bangsa unggul yang dapat
bertahan hidup. Semakin tinggi budaya bangsa maka akan semakin besar
pula kebutuhan atau dukungan sumber daya alamnya. Apabila sumber
daya alam yang ada di negara tersebut tidak dapat mendukung atau
memenuhi kebutuhan maka, bangsa tersebut akan mencari pemenuhan
kebutuhan kekayaan alam di luar wilayahnya atau yang biasa dinamakan
Ekspansi.

2. Rudolf Kjellen (Teori Kekuatan)

Kjellen mengembangkan teori ruang dari Ratzel dengan menganggap


bahwa negara sebagai organism dirumuskan kedalam sistem politik atau
pemerintahan melalui 5 pembidangan yaitu:
a. Kratopolitik (politik pemerintahan)
b. Ekono-poltik
c. Sosiopolitik
d. Demopolitik
e. Geopolitik

Inti dari ajaran Kjellen adalah tiap negara disamping berupaya untuk
menjaga kelangsungan hidupnya, juga mewajibkan bangsanya untuk
berswasembada mengembangkan kekuatan nasionalnya secara terus
menerus. Dampak dari pengembangan kekuatan nasional memberikan dua
arti penting. Yang pertama yaitu kedalam , yang menumbuhkan kesatuan
dan persatuan yang harmonis dan yang kedua, arti keluar yang berarti
dalam pemekaran wilayah dapat memperoleh batas-batas yang jelas
dengan negara-negara di sekitrnya. Kjellen memprediksi bahwa
pergulatan antara kekuatan kontinental (darat) dengan kekuatan maritim
(laut) pada adkhirnya akan dimenangkan oleh kekuatan kontinental
sekaligus menguasai pengawasan di laut.
Untuk mencapai tujuan negara hanya dimungkinkan dengan jalan
memperoleh wilayah yang cukup luas agar memungkinkan pengembangan
secara bebas kemampuan dan kekuatan rakyatnya.
3. Karl Houshoffer (Teori Ekspansionisme: 1896-146)

Karl Houshoffer mengajarkan faham geopolitik sebagai ajaran


ekspansionisme dalam bentuk politik geografi yang menitik beratkan pada
soal-soal strategi perbatasan, ruang hidup bangsa dan tekanan rasial,
ekonomi dan sosial sebagai faktor yang mengharuskan, pembagian baru
kekayaan duia. Inti paham geopolitik Houshoffer pada dasarnya adalah
penyempurnaan teori Kjellen, yaitu:
a. Kekuasaan imperium daratan pada akhirnya meguasai imperium lautan
b. Akan timbul negara-negara besar di Eropa, Asia dan Afrika

Prediksi Houshoffer tersebut, dalam banyak hal telah mendorong


lahirnya Nazi Jerman dibawah Hitler yang bersemboyan Jerman raya
diatas semua negara, sedangkan di Asia lahir Chauvinisme Jepang dengan
semboyan Hako I Chiu yaitu menjadikan Jepang sebagai pemimpin Asia,
cahaya Asia, dan pelopor Asia atau biasa diketahui dengan sebutan tiga A.
Teori ini dilandasi oleh semangat militerisme dan fasisme.
Negara besar didunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika, dan Asia
barat serta Jepang di Asia timur raya.
Geopolitik adalah doktrin negara yang menitik beratkan pada soal strategi perbatasan.
Geopolitik adalah landasan bagi tindakan politik dalam perjuangan
kelangsungan hidup untuk mendapatkan ruang hidup atau wilayah.
4. Sir Harold Mackinder (wawasan benua)

Mackinder merupakan penganut teori kekuatan, yang mencetuskan


wawasan benua sebagai konsep pengembangan kekuatan darat. Teorinya
menyatakan bahwa “barang siapa menguasai daerah jantung (heart land) yaitu
Eropa-Asia akan dapat menguasai pulau-pulau dunia dan akhirnya akan jadi
penguasa dunia”.
5. Sir Walter Raleigh dan Alfred Thayer Mahan (wawasan bahari)

Teori Raleigh dan Mahan pada dasarnya adalah teori kekuatan lautan.
Mereka mengatakan bahwa barang siapa yang menguasai lautan akan
menguasai jalur perdagangan dunia, yang berarti menguasai kekuatan dunia
sehingga akhirnya akan dapat menguasai dunia.
6. W. Michel dan John Frederick Charles Fuller (wawasan dirgantara)

Michel dan Fuller berpendapat bahwa kekuatan udara merupakan kekuatan


yang paling menentukan penguasaan dunia. Keunggulan yang dimiliki
dirgantara adalah pengembangan kekuatan di udara, memiliki daya tangkis
yang andal dari berbagai ancaman lawan, dan dapat melumpuhkan kekuatan
lawan dengan penghancuran di kandang lawan itu sendiri.
7. Nocholas J. Spykman (teori daerah batas atau rimland)

Teori Spykman juga disebut wawasan kombinasi, yaitu teori yang dalam pelaksanaannya
menghubungkan kekuatan darat, laut, udara dan dalam pelaksanaannya
disesuaikan dengan keperluan dan kondisi suatu negara. Nocholas mengatakan
bahwa siapa yang mampu mengkombinasi kekuatan darat, laut dan udara akan
menguasai daerah batas antar bangsa secara permanen.
2.2 Implementasi Wawasan Nusantara di Era Globalisasi
Implementasi Wawasan Nusantara yaitu menerapkan atau
melaksanakan Wawasan Nusantara dalam kehidupan sehari-hari secara
nasional yang mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya,
serta pertahanan nasional. Dalam mengimplementasikan Wawasan
Nusantara, maka pemikiran, sikap, dan tindak tunduk warga negara
Indonesia harus bercermin pada Wawasan Nusantara dengan
mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
1. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Politik
Wawasan Nusantara di kehidupan politik yaitu bahwa seluruh
kehidupan, ketatanegaraan baik menyangkut dasar dan sisitem pemerintah
Indonesia, harus mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah
Indonesia. Untuk mengimplementasikan Wawasan Nusantara beberapa
hal berikut harus diperhatikan:
A. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU
Partai Politik, UU Pemilihan Umum, UU Pemilihan Presiden dll. Pemilihan
Presiden, anggota DPR, dan kepala daerah menjalankan prinsip demokratis
dan mungkin menyebabkan kekecewaan dan kurangadilan yang
menyebabkan hancurnya persatuan dan kesatuan bangsa. Demokrasi politik
harus diiringi dengan prinsip kedewasaan, yaitu siap menang, siap kalah, dan
melakukan kompromi.
B. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus
bedasarkan hukum. Hukum yang diciptakan oleh provinsi dan kabupaten
yaitu keputusan dalam bentuk peraturan daerah (perda) dan tidak boleh
bertentangan dengan hukum yang berlaku ditingkat nasional.Sr
C. Mengembangkan hak asasi manusia dan sikap pluralisme yang bertujuan
untuk mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yang berbeda-beda.
D. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga
pemerintahan untuk meningkatkan semangat kebangsaan, dan pertahanan
untuk menjaga kesatuan bangsa.
E. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah Internasional dan memperkuat
korps diplomatik untuk mempertahankan posisi dan kedaulatan wilayah
Indonesia dari upaya pencaplokan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau
terluar dan pulau kosong.

2. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Ekonomi


Implementasi dalam kehidupan ekonomi yaitu sebagai upaya
pemanfaatan dan pengolahan sumber daya alam dan sumber daya manusia
yang ada di Indonesia dalam rangka peningkatan pendapatan ekonomi dan
harus memerhatikan asas manfaat, keadilan, efisiensi, sesuai kebutuhan,
dan menjaga kelestarian alam sehingga umur ekonomi dapat diperpanjang
untuk generasi mendatang, sehingga eksistensi negara Indonesia pada saat
ini dan masa mendatang akan terjamin. Untuk Wawasan Nusantara
beberapa hal berikut harus diperhtikan :
A. Wilayah Nusantara merupakan potensi ekonomi yang tinggi. Dengan
adanya potensi yang besar, maka pembangunan ekonomi harus
memaksimalkan potensi yang ada. Fokus pembangunan ekonomi harus
bedasarkan kondisi alam di Indonesia, oleh sebab itu fokus pada sektor
pertanian menjadi dasar yang kuat bagi pembangunan ekonomi Indonesia.
B. Pembangunan ekonomi harus memerhatikan keadilan dan keseimbangan
antar daerah. Kesenjangan ekonomi akan menyebabkan adanya disentegrasi
bangasa, oleh sebab itu adanya otonomi daerah merupakan salah satu
jawaban dalam menciptakan keadilan ekonomi.
C. Perancangan pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat
karena pengembangan usaha yang jumlahnya sangat besar perlu didorong
dan diberikan fasilitas seperti kredit mikro, dan pemberian pelatihan serta
peluang pasar.

3. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Sosial


Implementasi dalam kehidupan sosial yaitu sebagai penerapan budaya
yang berupa adat istiadat dan tata cara, serta unsur sosial seperti lembaga
kemasyarakatan dan lapisan masyakrakat yang jumlahnya sangat banyak
di Indonesia sehingga dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk mengimplenmentasikan Wawasan Nusantara, beberapa berikut
harus diperhatikan :
A. Mengembangkan perikehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang
berbeda, baik budaya maupun status sosial, dan daerah dengan tingkat
kemajuan yang sama, merata, dan seimbang dengan kemajuan bangsa
contohnya seperti: program wajib belajar, program petukaran anggota
masyarakat dan siswa.
B. Pembangunan bidang sosial harus berorientasi pada pengembangan budaya
Indonesia. Budaya ini menjadi kekayaan Indonesia dan harus dilestarikan.
Program pelestarian budaya harus diperhatikan dan ditingkatkan untuk
mengembangkan kebudayaan Indonesia dan dapat dijadikan kegiatan
pariwisata sebagai sumber pendapatan nasional dan daerah.

4. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Pertahanan dan Keamanan


Implementasi dalam kehidupan pertahanan dan keamanan yaitu untuk
melaksanakan kegiatan dalam pertahanan dan keamanan baik matra darat,
laut, dan udara dengan memperhatikan partisipasi aktif dari masyarakat
dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Untuk
mengimplementasikan Wawasan Nusantara, beberapa hal berikut harus
diperhatikan:
A. Dalam kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan
kesempatan bagi masyatrakat untuk berperan aktif. Kegiatan
mempertahankan suatu negara merupakan kewajiban masyrakat. Oleh
karena itu, peran warga negara harus ditingkatkan. Contohnya seperti
memelihara tempat tinggal, kegiatan belajar kemiliteran, melaporkan hal-
hal yang menganggu keamanan kepada aparat dll.
B. Membangun rasa persatuan, rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan
membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang
berbeda daerah dengan kekuatan keamanan. Contohnya seperti: program
seperti mengikutsertakan siswa dan mahasiswa serta masyrakat dalam
kegiatan operasional TNI dari satu daerah dengan daaerah lain dapat
memupuk rasa persatuan .
C. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana
yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa teori-teori
geopolitik yang ada di negara-negara di dunia sangatlah berbeda dengan
teori-teori yang ada di Indonesia. Geopolitik sendiri adalah politik yang
berdasarkan keadaan bumi. Contoh salah satu teori geopoloitik yang ada di
negara Jerman yang berpandangan bahwa ras Jerman adalah ras yang paling
unggul dan harus dapat menguasai dunia, teori ini didasari oleh Karl
Haushofer yang merupakan seorang jendral dari tentara Jerman. Sedangkan
untuk di negara Indonesia geopolitiknya merupakan wawasan nusantara,
yang merupakan cara suatu bangsa memandang bangsa dan negaranya serta
lingkungan sekitarnya sesuai dengan ideologi dan konstitusi nasional
bangsa tersebut.
2. Implementasi Wawasan Nusantara yaitu menerapkan atau melaksanakan
Wawasan Nusantara dalam kehidupan sehari-hari secara nasional yang
mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya, serta pertahanan
nasional. Dalam mengimplementasikan Wawasan Nusantara, maka
pemikiran, sikap, dan tindak tunduk warga negara Indonesia harus
bercermin pada Wawasan Nusantara dengan mengutamakan kepentingan
bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Daftar Pustaka
Srijanti., A. Rahman H. I, dan Purwanto S. K. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan
Di Perguruan Tinggi Mengembangkan Etika Berwarga negaraan. Jakarta:
Salemba Empat
Sudirwo, Daeng, H. Pendidikan Kewarganegaraan Pada Perguruan Tinggi. 2005.
Bandung: C.V. Randu Alas.

Anda mungkin juga menyukai