Anda di halaman 1dari 7
Majalah Iimiah Uniznus Informast Komunikasi dan Pengksjian Iptek PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENGAJUAN MASALAH. UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DIMENSI TIGA DI KELAS X SMA NEGERI 4 BIREUEN _— Yessi Kartika ——_— Abstrak Penelitian inf bertujuen untuk meningkatkan hasitbelajar siswa dengan menerapkan pendekatan problem posi Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilakeanakan di SMA Negeri 4 Bircuen Bireuen dengan subjek penelitian adalah siswa Kelas X.2. Hasil analiss data pada sikius | diperoleh gambaran bahwa : (1) rata-rata nilai tes. akhir sebesar €8,75% dari 16 jumlah siswa. diketahul bahwa (2) kedar ektivitas akti siswa belum memenubl persentase waktu ideal yang ditetapkan dalam bab Il, (3) terdapat 82, 19% dart jumiah yang mengikuti pembelajaran memberikan respon yang posit terhadap komponen dan kegiatan pembelajeran. Pada siklus Il diperoteh hast: (1) rata-rata ritet tes akhir siktus I sebesar 87.5%. (2) kadar aktvitas aktif siswa memenuhi persentase waktu ideal yang ditetaphan dalam bab ll, (3) terdapat 83,33% dari 16 siswa yang mengikutt_pembelajaran memberikan respon yang posit ternadap Komponen dan kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hail pada siklus 1 dan dapat disimpullan bahwapenerspan pembelajaran dengan menggunaken Pendekatan pergajuan masalah dapat meningkatkan hasit Delajar siswa dan kadar aktivitas aktif siswa selama_pembelajaran telah memenuhi target yang ditetapkan. Peninghatan terscbut terjadl dengan berbogal revisi-revist tindakan berdasarkan hasi-hasik refleksi terhadap proses 80%, sehingaa penelitian akan dilanjutkan pada siklus Il, b. Observasi ‘Selama kegiatan petaksanaan siklus | yang terdit’ dert tiga pertemuan, para Observer (pengamat) melakuian pengamstan terhadap pengelolan pembelajaran dan akuvitas sswa, 1. Hasil Observast_Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran Serdasarkan kriterla kemampuan guns mengetola pembelajaran maka dapat. disimpulkan ~bahwa nial rata-rata perpertemuan keempat nilai rata-ratanya mencapal tingkat kategor! ~ Cukup Balk” Gambaran Kemampuan guru mengelola VARIASI, ISSN: 2085-6172 Volume 4 Nomor 01, Pebruari 2013. 8 Majalah Hin Unimus Pembelajaran pada siklus | disajikan dalam ‘gembar bertkut: 1. Membimbing ‘iswa dalam ketompok belajar dan bekerja 2. Memberikan kesempatan kepada stswa untuk mengerjakan soal sesuat ide mereka sendiri 3. Mengarahkan siswa untuk memilih strates! yang tepat 4. Menyuruh siswa untuk mencek kembalt Penyelesaian yang diperoleh sehingga yakin akan kebenarannya 5. Menyuruh beberapa siswa, ‘Mempresentasikan hasil yang diperoleh 6. Memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk bertarya 7. Mengambil kesimputan tentang jawaban yang didapat siswa 8. Mempresentasikan hasil yang diperoleh 9, Kadar Aktivitas Siswa Siklus 1 Penilaian Informasi Komunikasi dan Pengkajian Iptek 9 pu Rr 13 Dari gambar diatas dapat dijelaskan batwa _kegiatan —guru_—-mengetota Pembelajaran masih terdapat 1 (satu) Pellaian kemampuan guru _mengeiota Pembelajaran pada tingkat “kurang balk” yaitu pada aspek “Menyuruh sfswa untuk mencek —kembali_penyelesaian yang diperolch —sehingga = yakin akan keberarannya”. Ketidak mampuan guru mengelola pembelajaran pada aspek ini tertihat pada pertemuan pertama sampat ketign, seperti yang dijelaskan pada penjelasan tabel —kemampuan guru ‘mengelola pembelajaran. 2, Masil Observast Aktivitas Siswa Pengamatan atau observast adalah agian dart proses pengumpulan data yang dipertukan dalam penelitian ini. Pengamatan dalam penetitian int dilaksanakan ketika aktivitas siswa Selama pembelajaran pada siklus I disajikan dalam gambar berthut: VARIASI, ISSN: 20856172 Volume 4 Nomor 01, Pebrusri 2013 9 Majalah Ilniah Unis Keterangan: 1. Mendengarkan/memperhatixan penjetasan guru 2. Membaca buku siswa dan sumber-sumber yang relevan /memahami masalsh ‘Menulis/merencanakan pemecahan masaiah/ menyelesaikan masalah 1. Helakuken Diskusi /membertuk kelompok . Presentase hasil kerja/memberi tanggapan prosentasi hasi kerja 5. Membuat kestmpuian Prilaku siswa yang tidak relevan dengan KOM Dart penjelasan kadar aktivitas siswa siidus | oi atas dapat diuraikan bahwa kadar aktivitas aktifsiswa yang memenuhl betas toleransi yang citentukan’ adalah: mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, ~ melakuian’ distusi » /membentuk ketompok, presentase hasil kerja/memberi tanggapan presentast hast kerja, membuat kesimpulan. Sedangkan yang belum memenuhi batas toleranst yang ditentukan adalah: membaca/memaham!_ masalah yang ada pada buku siswa/LKS; ‘menults/menyetesatkan masalah/ menomukan cara_mengajukan masalah; prilaku slowa yang tidak relevan dengan Ken. Berdasarkan penjelasan di _atas, Gipertihatkan bahwa dari 7 kategori pengamatan aktivitas aktif siwa ada 4 kategor! pengamatan yang memenunt batas Informasi Kemunikasi dan Peagkajian Iptek toleransi yang ditentukan dan 3 kategori Pengamaten belum —memenuhl batas toleransi yang ditentukan. Sementara keriteria_keefeltifen aktivitas aktif siswa dalam penelitian ini minimal 5 Kategori Pengamatan memenuhl batas tolerans! yang sudah ditentukan. Dengan demikian, dapat disimpullan—bahwapenelitian akan. dilanjutkan pada siklus I. ¢- Hasil Respon Stswa Ratarrata persentase respon siewa dari _keseluruhan komponen pembelajaren yaitu terhadep materi pelajaran, buku, siswa lembar kegiatan siswa, suasana belajer, dan cara guru mengajer dalam embelajaran pengajuan masalah sebeser 95,768. Berdasarkan kriteria _pencapaian efektivitas yang ditetapkan yaitu. respon siswa dikatakan positif apablla rata-rata ersentase keselurutian Komponen. respon siswa lebih besar atau sama dengan 80%. Dari uraian di ates maka respon siswa terhadap pembelajaran pengajuan masalah telah memenuhi kriteria keefektifan, Pelaksanaan tindakan siklus It ‘merupakan lanjutan kegiatan setelah tahap ‘evisl perencanaan. Tindakan pada sfklus ini adalah usaha "untuk meningkatkon kemampuan berfikir kreatif.. Selain itu, ttindakan ini juga berusaha untuk menjadika proses pembelajaran pengajuan masalah Derlangsung secara efektif.. Tabel 1.2 Nilat Tes Akhir Siswa Siklus Il Taterval, ‘Nilal Bt - 100 71-80 a70 aso) | 0-60 Total Berdasairkan hasil tes akhir tindakan siktus It diatas diperoieh data bahwa siswa yang mendapat skor 2 65 sebanyak 14 siswa dan yang mendapat skor < 65 sebanyak 2 siswa, sementara jumlah soluruh siswa adalah 16 siswa. Untuk menentukan persentase shor keberhasilan tes akhir tindakan siklus I, maka digurakan rus sebagal Dent: | es tr = 075% Setelah dihitung persentase, maka eberhasilan tes akhir tindakan siklus Il mencapal 87,5%. Dengan demikian sesuai dengan. kriteria tindakan yang dibertkan, yaltu apabila 2 80% siswa mendapat skor » 65 maka tes akhir tindakan siklus Il yang diberikan kepada siswa sudah berhasil. b. Observast Selama kegiatan pelaksanaan siklus | yang terdiri dari dua pertemuan, para observer (pengamat) melakukan pengamatan terhadap pengelolan pembelajaran dan aktivitas siswa. 1. Hasil Observast_ Kemampuan Guru Mengetola Pembetajaran Kemampuan guru mengelola_pembelajaran pada sikus 1 disajikan dalam gambar berikut: VARIASI, ISSN: 20856172 Volume 4 Nomor 01, Pebruari 2013 10 Majalah Hviah Unimus fas {nformasi Komunikas dan Pengkajian Iptek as as | has ° 12365 67 8 8 On DB (Gambar 4.24 Rata-Rata Penilalan Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran Keterangan: 1. -Mempersiapkan Kondist belajar siswa 2. Menyampaikan tujuan pembelajeran ‘dan memotivast siswa 3. Menyajikan materi pelajaran dengan tah masal 4. Membimbing siswa dalam kelompok belajar dan bekerja 5. Membertkan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal sesual Ide mereka sendiri 6. Mengarahian siswa untuk memilih strategl yang tepat 7. Menyuruh siswa untuk mencek kembali enyelesaian yang diperoleh schingga yakin akan kebenarannya 10. Mengambil kesimpulan tentang jawaban 11. Nempresentaskan hast yang diperoteh siswa 12. Memberi _penilatan terhadap _hasit bbelajar masing-masing siswa 3. Dari gambar diatas dapat dijelackan bahwa — kegiatan guru mengelola pembelajaran masih terdapat 1 (satu) pellatan —kemampuan guru mengelota Pembelajaran pada tingkat “kurang baik” yaitu pada aspek “Menyuruh siswa untuk kebenarannya”. Ketidak mampuan gurs mengetola pembelajaran pada aspek- ini terlihat pada pertemuas pertama dan edu, seperti” yang dijelaskan pada enjelasan —tabet_—kemampuan guru mengetola pembelajaran. 2. Hasil Observasi Aktivitas Stews siswa dalam pembetajaran setia pertemuan Selama 2 (dua) kali tatap muka dinyatakan dengan persentasi. Untuk lebih Jelasnya dapat dicermat! gambar tingkat kemampuan berfikir kreatif sfswa pada siklus Il berikut int: Gambaran persentasi aktivitas siswa selama pembelajaran pada sikius Il disajikan ‘dalam gambar berikut: Aktivitas Aktif Siswa Gambar 4.21. Kader Aktivitas Stswa Sikius i VARIASI, ISSN: 208 6172 Volume 4 Nomor 01, Pebrusri 2013 u Majalah laiah Unies Keterangan: 1. Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru 2. Membaca buku siswa dan sumber-sumber yang relevan /memahami masalah 3. Nenulis/merencanakan pemecahan masalah/ menyetesaikan masalah 4. Melakukan Diskusi /membentuk kelompok 5. Presentase hasil kerja/memberi tangeapan presentasi hasil kerja 6. Membuat kesimputan 7. Prilaku siswa yang tidak relevan dengan Kem Sesuat_ dengan kstteria kadar aktivitas siswa yang ditentukan dalam enelitian dimana 5 (lima) kategort dari 7 (tujuh) -pengamatan aktivitas aktif siswa 4. Hasit Respon Stswa Setelah | pembelajaran pengajuan ‘masalah pada stklus Il selesat dllaksanakan, kepada sfawa diberikan angket respon stswa Untuk “mengetahut bagaimana tanggapan siewa terhadap kegiatan pembelajaran dan ‘perangkat pembetajaran yang dikembangkan pada ‘proves pembelajaran. Jumlah siswa Yang mengist angket respon siswa adalah 16 orang. Selanjutrya rata-rata persentase respon. siswa dari keseluruhan komponen embelajaran yaitu terhadap mater! elajaran, buku, siswa lembar keglatan siswa, sumsana ‘belajer, dan cara guru kriteria _pencapaian efektivitas yang ditetapkan yaitu respon siswa dikatakan positif apablie rata-rata > persentase keseluruhan respon siswa lebih besar ateu sama dengan 80%. Dari uraian di atas maka respon siswa _terhadap, pembelajaran berbasts masalah telah ‘memenut kriteria keefektifan, |. Kesimpulan dan saran Berdasartan temuan dan _hasit ‘analisis data penetitian, _dikemukakan bbeberapa simpuian sebagai berthut: Informasi Komunikasi dan Pengajian Iptek Berdasarkan temuan dan hasil analisis data penetitian, cikemukakan beberapa simpulan, sebagai borihut: 1, Pendekatan pengajuan masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa dt ketas X.2 SMA Negeri 4 Bireuen. Dari ‘nasil tindakan pada siklus | menunjukkan adanya peningkatan, yaitu pada siklus | siswa yang mendapat nilai = 60 sebesar 68,75 dan pada siklus I yaitu sebesar 87.5%, 2, Pendekatan —_pengajuan —_masalah matematika dapat meningkathan kadar caktivitas siswa Kelas X.2 SMA Negeri 4 Bireuen Bireuen. Pada siklus | terdspat 4 kategori_pengematan aktifitas siswa berada pada batas toleransi yang. diharapken. Setelah diberikan tindakan Dada siklus ll diperoleh 5 (lima) dari 7 (tujuh) Kategori. Pengamatan aktifitas aktif siswa berada pada batas tolerans! yang ditentukan, Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kadar aktifitas siswa dari siklus | ke sikius II, Penerapan _pendekatan masolch dapat meningkatkan positif stswa pada stklus | dan sikius I, hal ini dapat ciketahul dar\ rata-rata Persentase respon stswa pada siklus | Sebesar 82.19% dan pada stklus Il sebesar €3,33%. Respon siswa terhadap Komponen dan kegiatan pembelajaran 3. dengan menggunakan engajuan masaiah adalah positif Saran adalah sebagai berikut: 1. Waktu penetitian int hanya dilakukan 4 {empat) kali pertemuan dalam waktu 1 bulan. Untuk penetitian lebih lanjut disarankan untuk 1 (semester) atau ‘enambulan, sehingga hasil yang diperoieh akan maksimal, 2. Hasil penetitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi sekolah untuk mengambit kkebijakan peningkatan mutu dan inovast Dembelajaran di sekolah. Karena dapat meningkatkan —kemampuan —_bertikir kreatif siswa. YARIASI ISSN: 2085-6172 Volume 4 Nomor 0}, Pebruati 2013, 2 Majalah limiah Unimus DAFTAR PUSTAKA 2002. Pembelajaran Pemecahan ‘Masalah Matematika Model Polya di kkelas 3 Sekolah Dasar, Malang: IKIP Malang Daryanto, 2010. Belajar dan Mengojar. ‘Bandung. YRAMA WIDYA Epstein ,Robert, Yayasan peduli matematika indonesia: Tahap —_—Kreativitas, Bermain-main dengan Aljabar. htte/ /wwnw.peduli- Download 7 September 2009 Sinaga, Bornok. 2007. “Pengembangan ‘Model Pembelajaran Matematika Berdasarkan Masalah Berbasis Budeya Batak (PBM-B3). Disertasl, PPS Universitas Negeri Surabaya. Yuhasriti, dk. 2008. implementast Pembelajaran Kooperatif Dengan Pendekatan Pengojuan masateh Dalam Upaya Mengatas! Kesulitan Siswa Belajar Matematika Di SMP Negeri 8 Banda Aceh. Jurmal__ Pendidikan. Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh Trianto, 2010. Mendesain Model Pembelajaran __Inovatif-Progresif. Rawamangun-Jakarta. Siswono, Yuli, Eko, Tatag. “Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah Untuk —Meningkatkan _Kemompuan Berfikir Kreatif”. Unesa University Press. Sitorus, Jon. 2010. Upaya meningkatkan kemampuan — Pemecahan — Masalah Matematika Siswa SMP Pembelajaran Matematika Realistik. Ps Universitas Negeri Medan. Penulis = Yessi Kartika Staf Pengajar FKIP Universitas Almustim. Aceh Informasi Komunikasi dan Pengkajian Iptek VARIASI, ISSN: 2085-6172 Volume 4 Nomor 01, Pebruari 2013. B

Anda mungkin juga menyukai