PELAYANAN (ARK)
W · Staf medis
· Staf keperawatan
· Staf admisi
6. Pasien tdak dirawat, tdak D 1) Bukti hasil pemeriksaan penunjang yang 10 TL
dipindahkan atau dirujuk sebelum digunakan untuk skrining 5 TS
diperoleh hasil tes yang 2) Bukti tndak lanjut hasil skrining di rekam medis 0 TT
dibutuhkan tersedia.(D,O,W)
O Lihat waktu penerimaan hasil pemeriksaan
penunjang untuk memutuskan untuk dirawat
atau dirujuk
W · Staf medis
· Staf keperawatan
Standar ARK 1.1
Pasien dengan kebutuhan darurat, sangat mendesak, atau yang membutuhkan pertolongan segera diberikan
prioritas untuk asesmen dan tindakan.
Maksud dan Tujuan ARK 1.1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian ARK 1.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang proses R Regulasi tentang triase berbasis bukti 10 TL
triase berbasis bukti. (R) 5 TS
0 TT
S
Pelaksanaan triase berbasis bukti yang digunakan
4. Pasien dengan kebutuhan D Bukti tentang pemberian pelayanan sesuai 10 TL
mendesak diberikan prioritas. prioritas hasil triase pasien 5 TS
(D,W,S) 0 TT
W · Dokter IGD
· Perawat IGD
· Staf Admisi
W
· Staf medis
· Staf keperawatan
2. Penjelasan termasuk hasil asuhan D · Pasien/keluarga
Bukti dalam rekam medis tentang penjelasan 10 TL
yang diharapkan dan termasuk hasil asuhan yang diharapkan 5 TS
didokumentasikan. (D,W) 0 TT
W · Staf Admisi
· Staf medis
· Staf keperawatan
· Pasien/keluarga
3. Penjelasan termasuk perkiraan D Bukti materi penjelasan perkiraan biaya yang 10 TL
biaya yang ditanggung pasien ditanggung pasien atau keluarga antara lain tarif RS 5 TS
atau keluarga. (D,W) 0 TT
· Staf admisi
W · Pasien/keluarga
4. Penjelasan yang diberikan W Pasien/keluarga 10 TL
difahami oleh pasien atau 5 TS
keluarga untuk membuat 0 TT
keputusan. (W)
Standar ARK 2.2
Rumah sakit menetapkan proses untuk mengelola alur pasien di seluruh bagian rumah sakit.
Maksud dan Tujuan ARK 2.2 : Lihat SNARS 1
Unit darurat yang penuh sesak dan tngkat hunian rumah sakit yang tnggi dapat menyebabkan pasien
menumpuk di daerah unit darurat dan menciptakannya sebagai tempat menunggu sementara pasien rawat
inap. Mengelola alur berbagai pasien selama menjalani asuhannya masing-masing menjadi sangat pentng
untuk mencegah penumpukan yang selanjutnya mengganggu waktu pelayanan dan akhirnya juga berpengaruh
terhadap keselamatan pasien. Pengelolaan yang efektif terhadap alur pasien (sepert penerimaan, asesmen dan
tndakan, transfer pasien, serta pemulangan) dapat mengurangi penundaan asuhan kepada pasien.
Monitoring dan perbaikan proses ini merupakan strategi yang tepat dan bermanfaat untuk mengatasi masalah.
Semua staf rumah sakit, mulai dari unit rawat inap, unit darurat, staf medis, keperawatan, administrasi,
lingkungan, dan manajemen risiko dapat ikut berperan serta menyelesaikan masalah arus pasien ini. Koordinasi
ini dapat dilakukan oleh seorang Manajer Pelayanan Pasien (MPP)/Case Manager.
Alur pasien menuju dan penempatannya di unit gawat darurat berpotensi membuat pasien bertumpuk. Ada
penempatan pasien di unit gawat darurat yang merupakan jalan keluar sementara mengatasi penumpukan
W · Dokter IGD
· Perawat IGD
· Kepala IGD
· Manajer Pelayanan Pasien
3. Dilakukan evaluasi terhadap D Bukti tentang pelaksanaan evaluasi dan upaya 10 TL
pengaturan alur pasien secara perbaikan pengaturan alur pasien secara berkala 5 TS
berkala dan melaksanakan upaya 0 TT
perbaikannya. (D,O,W) O Lihat pelaksanaan pelayanan pasien IGD
W · Dokter IGD
· Perawat IGD
· Kepala IGD
· Manajer Pelayanan Pasien
Standar ARK 2.3 · Pasien/keluarga
Rumah sakit menetapkan regulasi tentang kriteria yang ditetapkan untuk masuk rawat di pelayanan spesialistk
atau pelayanan intensif.
Maksud dan Tujuan ARK 2.3 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian ARK 2.3 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang kriteria R Regulasi tentang kriteria masuk dan keluar intensive 10 TL
masuk dan keluar intensive unit unit care (ICU), unit spesialistk lain, ruang 5 TS
care (ICU), unit spesialistk lain, perawatan paliatf termasuk bila digunakan untuk 0 TT
ruang perawatan paliatf riset atau program-program lain untuk memenuhi
termasuk bila digunakan untuk kebutuhan pasien berdasar atas kriteria prioritas,
riset atau program-program lain diagnostk, parameter objektif, serta kriteria
untuk memenuhi kebutuhan berbasis fisiologi dan kualitas hidup (quality of
pasien berdasar atas kriteria life), termasuk dokumentasinya
prioritas, diagnostk, parameter
objektf, serta kriteria berbasis
fisiologi dan kualitas hidup
(quality of life). (R)
2. Staf yang kompeten dan D Bukti keikutsertaan staf yang kompeten dan 10 TL
berwenang dari unit intensif atau berwenang menentukan kriteria 5 TS
unit spesialistk terlibat dalam 0 TT
menentukan kriteria. (D,W) W · Dokter unit intensif
· Perawat unit intensif
· Kepala unit Intensif
3. Staf terlath untuk melaksanakan D Bukti pelaksanaan pelathan penggunaan kriteria 10 TL
kriteria. (D,W) 5 TS
W · Dokter unit intensif 0 TT
· Perawat unit intensif
· Kepala unit Intensif
4. Catatan medis pasien yang D Bukti dalam rekam medis tentang masuk dan keluar 10 TL
diterima masuk di atau keluar dari sesuai kriteria 5 TS
unit intensif atau unit spesialistk 0 TT
memuat bukti bahwa pasien W · Dokter unit intensif
memenuhi kriteria masuk · Perawat unit intensif
Asuhan pasien di rumah sakit diberikan dan dilaksanakan dengan pola pelayanan berfokus pada pasien
(Patient/Person Centered Care–PCC). Pola ini dipayungi oleh konsep WHO: Conceptual framework integrated
people-centred health services. (WHO global strategy on integrated people-centred health services 2016–2026,
July 2015).
Pelayanan berfokus pada pasien diterapkan dalam bentuk Asuhan Pasien Terintegrasi yang bersifat integrasi
horizontal dan vertikal. Pada integrasi horizontal kontribusi profesi tap-tap profesional pemberi asuhan (PPA)
adalah sama pentngnya atau sederajat. Pada integrasi vertkal pelayanan berjenjang oleh/melalui berbagai unit
pelayanan ke tngkat pelayanan yang berbeda maka peranan manajer pelayanan pasien (MPP) pentng untuk
integrasi tersebut dengan komunikasi yang memadai terhadap profesional pemberi asuhan (PPA).
Pelaksanaan asuhan pasien terintegrasi berpusat pada pasien dan mencakup elemen sebagai berikut:
· keterlibatan dan pemberdayaan pasien dan keluarga. (lihat AP 4, PAP 2, dan PAP 5);
· dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) sebagai Ketua tm asuhan pasien oleh profesional pemberi
asuhan (PPA) (Clinical Leader). (lihat juga PAP 2.1, EP 4);
· profesional pemberi asuhan (PPA) bekerja sebagai tm interdisiplin dengan kolaborasi interprofesional
dibantu antara lain oleh Panduan Praktk Klinis (PPK), Panduan Asuhan Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
lainnya, Alur Klinis/Clinical Pathway terintegrasi, Algoritme, Protokol, Prosedur, Standing Order dan CPPT
(Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi);
· perencanaan pemulangan pasien (P3)/Discharge Planning terintegrasi;
· asuhan gizi terintegrasi (lihat PAP 5);
· manajer pelayanan pasien/case manager.
Manajer Pelayanan Pasien (MPP) bukan merupakan profesional pemberi asuhan (PPA) aktf dan dalam
menjalankan manajemen pelayanan pasien mempunyai peran minimal adalah sebagai berikut:
a) memfasilitasi pemenuhan kebutuhan asuhan pasien;
b) mengoptmalkan terlaksananya pelayanan berfokus pada pasien;
c) mengoptmalkan proses reimbursemen;
dan dengan fungsi sebagai berikut:
d) asesmen untuk manajemen pelayanan pasien;
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan manajemen pelayanan pasien antara lain adalah:
· pasien mendapat asuhan sesuai dengan kebutuhannya;
· terpelihara kesinambungan pelayanan;
· pasien memahami/mematuhi asuhan dan peningkatan kemandirian pasien;
· kemampuan pasien mengambil keputusan;
· keterlibatan serta pemberdayaan pasien dan keluarga;
· optimalisasi sistem pendukung pasien;
· pemulangan yang aman;
· kualitas hidup dan kepuasan pasien.
Rekam medis pasien merupakan sumber informasi utama tentang proses pelayanan dan kemajuannya sehingga
merupakan alat komunikasi pentng. Rekam medis selama rawat inap dan rawat jalan dengan catatan terkini
tersedia agar dapat mendukung serta bermanfaat untuk kesinambungan pelayanan pasien. Profesional pemberi
asuhan (PPA) melakukan asesmen pasien berbasis informasi, analisis dan (IAR) sehingga informasi manajer
pelayanan pasien (MPP) juga dibutuhkan.
Oleh karenanya, dalam pelaksanaan manajemen pelayanan pasien, manajer pelayanan pasien (MPP) mencatat
pada lembar form A yang merupakan evaluasi awal manajemen pelayanan pasien dan form B yang merupakan
catatan implementasi manajemen pelayanan pasien. Kedua form tersebut merupakan bagian rekam medis.
Oleh karenanya, dalam pelaksanaan manajemen pelayanan pasien, manajer pelayanan pasien (MPP) mencatat
pada lembar form A yang merupakan evaluasi awal manajemen pelayanan pasien dan form B yang merupakan
catatan implementasi manajemen pelayanan pasien. Kedua form tersebut merupakan bagian rekam medis.
Pada form A dicatat antara lain identfikasi/skrining pasien untuk kebutuhan pengelolaan manajer pelayanan
pasien (MPP) dan asesmen untuk manajemen pelayanan pasien termasuk rencana, identfikasi masalah–risiko –
kesempatan, serta perencanaan manajemen pelayanan pasien, termasuk memfasiltasi proses perencanaan
pemulangan pasien (discharge planning).
Pada form B dicatat antara lain pelaksanaan rencana manajemen pelayanan pasien, monitoring, fasilitasi,
koordinasi, komunikasi dan kolaborasi, advokasi, hasil pelayanan, serta terminasi manajemen pelayanan pasien.
Agar kesinambungan asuhan pasien tdak terputus, rumah sakit harus menciptakan proses untuk melaksanakan
kesinambungan dan koordinasi pelayanan di antara profesional pemberi asuhan (PPA), manajer pelayanan
pasien (MPP), pimpinan unit, dan staf lain sesuai dengan regulasi rumah sakit di beberapa tempat:
i) Pelayanan darurat dan penerimaan rawat inap;
j) Pelayanan diagnostik dan tindakan;
k) Pelayanan bedah dan nonbedah;
l) Pelayanan rawat jalan;
m) Organisasi lain atau bentuk pelayanan lainnya.
Proses koordinasi dan kesinambungan pelayanan dibantu oleh penunjang lain sepert panduan praktk klinis,
alur klinis/clinical
Elemen pathways,
Penilaian ARK 3.1 rencana asuhan, format rujukan, daftarTelusur
tlik/check list lain, dan sebagainya. Skor
1. Ada regulasi tentang proses dan R Regulasi tentang proses dan pelaksanaan untuk 10 TL
pelaksanaan untuk mendukung mendukung kesinambungan dan koordinasi 5 TS
kesinambungan dan koordinasi asuhan, sebagai asuhan pasien terintegrasi yang 0 TT
asuhan, termasuk paling sedikit i) berpusat pada pasien (patient centered care)
sampai dengan m) di dalam termasuk:
maksud dan tujuan, sesuai regulasi · penetapan MPP yang bukan PPA aktf,
rumah sakit (lihat juga TKRS 10). penuh waktu di jam kerja
(R) · ketentuan tentang MPP dimaksud dalam EP 4
2. Ada penunjukkan MPP dengan D Bukti tentang penetapan MPP dilengkapi 10 TL
uraian tugas antara lain dalam dengan uraian tugas 5 TS
konteks menjaga kesinambungan 0 TT
dan koordinasi pelayanan bagi W · Manajer Pelayanan Pasien
W · Staf Klinis
· Manajer Pelayanan Pasien
4. Pasien yang mendapat pelayanan R Sesuai EP 1 10 TL
MPP, pencatatannya dilakukan 5 TS
dalam Form MPP selalu D Bukti form MPP (form A dan form B) 0 TT
diperbaharui untuk menjamin
komunikasi dengan PPA. (R,D)
5. Kesinambungan dan koordinasi D Bukti pelaksanaan koordinasi proses pelayanan 10 TL
proses pelayanan didukung yang difasilitasi oleh MPP 5 TS
dengan menggunakan perangkat 0 TT
pendukung, sepert rencana O Lihat bukti pencatatan form MPP yang
asuhan PPA, catatan MPP, menujukkan kesinambungan dan koordinasi proses
panduan, atau perangkat lainnya. pelayanan
(D,O,W)
W · DPJP/PPA lainnya
· Manajer Pelayanan Pasien
6. Kesinambungan dan koordinasi D Bukti pelaksanaan koordinasi proses pelayanan yang 10 TL
dapat dibuktikan di semua difasilitasi oleh MPP di semua tngkat/fase 5 TS
tngkat/fase asuhan pasien. asuhan pasien 0 TT
(D,O,W)
O Lihat bukti pencatatan form MPP yang
menujukkan kesinambungan dan koordinasi proses
pelayanan
W · DPJP/PPA lainnya
· Manajer Pelayanan Pasien
· Kepala instalasi rawat inap/kepala ruang
Standar ARK 3.2
Rumah sakit menetapkan regulasi bahwa setap pasien harus dikelola oleh dokter penanggung jawab pelayanan
(DPJP) untuk memberikan asuhan kepada pasien.
Maksud dan Tujuan ARK 3.2 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian ARK 3.2 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang dokter R Regulasi tentang DPJP yang meliputi: 10 TL
penanggung jawab pelayanan 1) penetapan tentang DPJP sebagai team leader 5 TS
(DPJP) yang bertanggung jawab yang melakukan koordinasi asuhan inter PPA 0 TT
melakukan koordinasi asuhan dan dan bertugas dalam seluruh fase asuhan rawat
bertugas dalam seluruh fase inap pasien serta teridentfikasi dalam rekam
asuhan rawat inap pasien serta medis pasien
teridentfikasi dalam rekam medis 2) bila kondisi/penyakit pasien membutuhkan
pasien. (R) lebih dari 1 (satu) DPJP, ditetapkan DPJP Utama
(EP 4) yang berperan sebagai koordinator mutu
dan keselamatan pasien antar DPJP dan PPA
3) termasuk bila terjadi perpindahan DPJP
atau pergantan DPJP Utama
2. Regulasi juga menetapkan proses R Sesuai EP 1 10 TL
pengaturan perpindahan tanggung 5 TS
jawab koordinasi asuhan pasien 0 TT
dari satu dokter penanggung jawab
pelayanan (DPJP) ke DPJP lain,
termasuk bila terjadi perubahan
DPJP Utama.
W
· Manajer Pelayanan Pasien
· Kepala instalasi rawat inap/kepala ruang
rawat inap
· Staf klinis
· Pasien/keluarga
PEMULANGAN DARI RUMAH SAKIT (DISCHARGE) DAN TINDAK LANJUT
Standar ARK 4
Rumah sakit menetapkan regulasi melaksanakan proses pemulangan pasien (discharge) dari rumah sakit
berdasar atas kondisi kesehatan pasien dan kebutuhan kesinambungan asuhan atau tindakan.
Maksud dan Tujuan ARK 4: Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian ARK 4 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang pemulangan R Regulasi tentang pemulangan pasien yang meliput: 10 TL
pasien disertai kriteria · kriteria pemulangan pasien 5 TS
pemulangan pasien dan pasien · kriteria pasien yang memerlukan P3/discharge 0 TT
4. Ringkasan pulang memuat obat D Bukti form ringkasan pulang memuat obat yang 10 TL
yang diberikan termasuk obat diberikan termasuk obat setelah pasien 5 TS
setelah pasien keluar rumah keluar rumah sakit sesuai PKPO 4.3 EP 2 0 TT
sakit. (D)
W · Staf keperawatan
· Staf Farmasi
4. Ada proses serah terima pasien D Bukti pelaksanaan tentang serah terima pasien 10 TL
antara staf pengantar dan yang antara staf pengantar dan yang menerima 5 TS
menerima. (D,O,W) 0 TT
O Lihat form serah terima pasien
W · Staf terkait
· Petugas Ambulance
5. Pasien dan keluarga dijelaskan D Bukti pelaksanaan pemberian informasi apabila 10 TL
apabila rujukan yang dibutuhkan rujukan yang dibutuhkan tidak dapat dilaksanakan 5 TS
tdak dapat dilaksanakan. (D) 0 TT
Standar ARK 5.2
Rumah sakit menetapkan regulasi untuk mengatur proses rujukan dan dicatat di rekam medis pasien.
Maksud dan Tujuan ARK 5.2 : Lihat SNARS 1
Informasi tentang pasien dirujuk disertakan bersama dengan pasien untuk menjamin kesinambungan asuhan.
Dokumen rujukan berisi
a) identtas pasien;
b) hasil pemeriksaan (anamesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang) yang telah dilakukan;
c) diagnosis kerja.
d) terapi dan/atau tndakan yang telah diberikan;
e) tujuan rujukan;
f) nama dan tanda tangan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan rujukan.
Dokumentasi juga memuat nama fasilitas pelayanan kesehatan dan nama orang di fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyetujui menerima pasien, kondisi khusus untuk rujukan (sepert kalau ruangan tersedia di
penerima rujukan atau tentang status pasien). Juga dicatat jika kondisi pasien atau kondisi pasien berubah
selama ditransfer (misalnya, pasien meninggal atau membutuhkan resusitasi).
Dokumen lain yang diminta sesuai dengan kebijakan rumah sakit (misalnya, tanda tangan perawat atau dokter
yang menerima serta nama orang yang memonitor pasien dalam perjalanan rujukan) masuk dalam catatan.
Dokumen rujukan diberikan kepada fasilitas pelayanan kesehatan penerima bersama dengan pasien.
Catatan setiap pasien yang dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan lainnya memuat juga dokumentasi selama
proses rujukan.
Elemen Penilaian ARK 5.2 Telusur Skor
W · DPJP
· Komite/tim PMKP
· Kepala instalasi rawat inap/kepala ruang
rawat inap
· Staf keperawatan
· Petugas Ambulance
TRANSPORTASI
Standar ARK 6
Rumah sakit menetapkan regulasi tentang transportasi dalam proses merujuk, memindahkan atau pemulangan,
serta pasien rawat inap dan rawat jalan untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Maksud dan Tujuan ARK 6 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian ARK 6 Telusur Skor
1. Ada regulasi untuk proses R Regulasi tentang transportasi pasien meliput: 10 TL
transportasi pasien sesuai dengan 1) Asesmen kebutuhan transportasi dan 5 TS
kebutuhannya yang meliput peralatan kesehatan sesuai dengan kondisi 0 TT
asesmen kebutuhan transportasi, pasien, termasuk pasien rawat jalan
obat, bahan medis habis pakai,
2) Kebutuhan obat, bahan medis habis pakai,
serta alat kesehatan dan
alat kesehatan dan peralatan medis sesuai
peralatan medis sesuai dengan
dengan kondisi pasien
kebutuhan pasien. (R)
3) Transportasi yang memenuhi persyaratan PPI
4) Penanganan pengaduan/keluhan dalam
proses rujukan
2. Berdasar atas hasil asesmen, alat D Bukti pelaksanaan transportasi sesuai hasil asesmen 10 TL
transportasi yang digunakan untuk 5 TS
rujukan harus sesuai dengan Penyediaan alat transportasi pasien 0 TT
kondisi dan kebutuhan pasien dan O
memenuhi ketentuan keselamatan · Kepala unit pelayanan
transportasi termasuk memenuhi W · Kepala instalasi rawat inap/kepala ruang
persyaratan PPI. (D,O,W) rawat inap
· Staf terkait
· Sopir ambulans
3. Bila alat transportasi yang D Bukti pelaksanaan dekontaminasi alat transportasi 10 TL
digunakan terkontaminasi cairan sesuai PPI 7.2 5 TS
tubuh pasien atau pasien dengan 0 TT
penyakit menular harus O Lihat bukti dokumentasi proses dekontaminasi
dilakukan proses dekontaminasi. alat transportasi
(lihat juga PPI 7.2) (D,O,W)
W · IPCN
· Staf terkait
· Sopir ambulans