Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

Disajikan untuk memenuhi tugas kelompok

Mata Kuliah : Pancasila dan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu: Drs. Agus Yusuf., MM

Disusun Oleh Kelompok 6:

1.Ester Rosalina 201810325122


2. Fransisca Nada Sherenika 201810325132
3. Putri Nabila 201810325080
4. Siti Fatmah Wati 201810325121
5. Widia Imelda 201810325072

FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt karena telah
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah Politik dan Strategi Nasional
dalam rangka menyelesaikan pembuatan tugas untuk matakuliah Pancasila dan
Kewarganegaraan sehingga tepat pada waktunya

Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen kami, Bapak
Drs. Agus Yusuf, MM. yang dalam penyusunan makalah ini, memberikan
bimbingan pengarahan motivasi serta pengetahuan baru sehingga cakrawala
penegetahuan kami bertamabah.

Selain itu, meskipun kami telah berusaha sebaik mungkin untuk


menyelesaikan makalah ini dengan meminimalisir adanya kekurangan sekecil
mungkin, namun kami menyadari bahwa kami masihlah manusia yang jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami meminta maaf jikalau terdapat beberapa
kekurangan yang terdapat dalam makalah ini.

Demikian sepatah dua patah kata dari kami selaku penyusun, semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca ke depannya. Terima
kasih.

Bekasi, 25 Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Politik.................................................................................................... 3
2.2 Partisipasi Politik .................................................................................................... 4
2.3 Perkembangan Strategi Nasional .......................................................................... 5
2.4 Perwujudan POLSTRANAS ............................................................................ 7
1. Penyusunan POLSTRANAS ............................................................................ 7
2. Stratifikasi Politik Nasional ............................................................................. 9
2.5 Implementasi POLSTRANAS ....................................................................... 10
1. Arahan pembangunan nasional ..................................................................... 10
2. Tahapan pembanguna dan skala poiritas ..................................................... 14
BAB III ............................................................................................................................. 15
PENUTUP ........................................................................................................................ 15
3.1 kesimpulan ............................................................................................................. 15
3.2 saran ....................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pengertian politik berdasarkan asal katanya yang secara etimologi berasal


dari Bahasa Yunani yakni politeia dengan akar katanya polis dan teia. Polis
yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau disebut negara dan
akar kata teia yang berarti urusan. Politik dapat diartikan sebagai urusan tentang
kesatuan masyarakat atau bangsa dan negara.

Politik Nasional diartikan sebagai asas, haluan, serta kebijaksanaan


tindakan dari negara tentang pembinaan dan penggunaan secara totalitas
segenap potensi, baik yang potensial maupun yang efektif untuk mencapai
tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam


mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. Strategi
nasional disusun untuk melaksanakan politik nasional, misalnya strategi jangka
pendek, jangka menengah, jangka Panjang.

Pelaksanaan politik dan strategi nasional yang dilakukan oleh negara


Indonesia mencakup beberapa bidang yang dianggap central bagi penyelarasan
kehidupan berbangsa dan bernegara dari masyarakat Indonesia. Bidang-bidang
tersebut adalah bidang hukum, bidang ekonomi, bidang politik, bidang agama,
bidang Pendidikan, bidang social dan budaya, bidang pembangunan daerah,
bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta bidang pertahanan dan
keamanan.

Politik dan startegi nasional Indonesia akan berhasil dengan baik dan
memiliki manfaat yang seluas-luasnya bagi peningkatan kesejahteraan dan
kebahagiaan seluruh rakyat, jikalau para warga negara terutama para
penyelenggaraan negara memiliki moralitas, semangat, serta sikap mental yang
mencerminkan kebaikan yang mana nantinya menjadi panutan bagi warganya.

1
1.2 Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan makalah
dalam judul Politik dan Strategi Nasional, antara lain:
 Apa yang dimaksud dengan politik nasional?
 Bagaimana penyusunan politik nasional dan strategi nasional?
 Bagaimana proses penyusunan politik strategi nasional
(POLSTRANAS)
 Apa makna pembangunan nasional?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah yang berjudul Politik dan Strategi Nasional
yaitu :
 Untuk mengetahui arti dari politik nasional
 Untuk mengetahui bagaimana penyusunan politik nasional dan
strategi nasional.
 Untuk mengetahui proses penyusunan politik strategi nasional
(POLSTRANAS)
 Untuk mengetahui makna pembangunan nasional.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Politik
Pengertian politik berdasarkan asal katanya yang secara etimologi
berasal dari Bahasa Yunani yakni politeia dengan akar katanya polis dan teia.
Polis yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau disebut negara
dan akar kata teia yang berarti urusan. Politik dapat diartikan sebagai urusan
tentang kesatuan masyarakat atau bangsa dan negara.

politik merupakan cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan


sebelumnya. Tujuan politik bangsa Indonesia telah tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Tujuan politik bangsa Indonesia harus dapat dirasakan oleh rakyat


Indonesia, untuk itu pembangunan di segala bidang perlu dilakukan.Dengan
demikian pembangunan nasional harus berpedoman pada Pembukaan UUD
1945 alania ke-4.

Jadi politik adalah tindakan dari suatu kelompok individu mengenai


suatu masalah dari masyarakat atau negara.

Untuk memahami konsep politik nasional perlu perhatiaan berbagai hal


antara lain sebagai berikut :

1. Negara

Adalah suatu organisasi dalam satu wilayah yang memiliki kekuasaan


tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya.Dapat dikatakan negara merupakan bentuk
masyarakat dan organisasi politik yang paling utama dalam suatu wilayah yang
berdaulat.

2. Kekuasaan

3
Adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi
tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya. Yang perlu
diperhatikan dalam kekuasaan adalah bagaimana cara memperoleh kekuasaan,
bagaimana cara mempertahankan kekuasaan dan bagaimana kekuasaan itu
dijalankan.

3. Pengambilan keputusan

Politik adalah pengambilan keputusan melaui sarana umum, keputusan


yang diambil menyangkut sektor public dari suatu negara.Yang perlu
diperhatikan dalam pengambilan keputusan politik adalah siapa pengambil
keputusan itu dan untuk siapa keputusan itu dibuat.

4. Kebijakan umum

Adalah suatu kumpulan keputusan yang diambill oleh seseorang atau


kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu.

5. Distribusi

Adalah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai (values) dalam


masyarakat. Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dan penting, nilai harus
dibagi secara adil. Politik membicarakan bagaimana pembagian dan
pengalokasian nilai-nilai secara mengikat.

2.2 Partisipasi Politik


Partisipasi Politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut
aktif dalam kegiatan politik antara lain, dengan cara ikut serta dalam proses
PEMILU yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi kebijakan
pemerintah. Dalam jaman modern partisipasi politik rakyat dalam berbagai
kegiatan politik nasional akan semakin berkembang. Menurut Myron Weiner, ada
lima factor yang menyebabkan timbulnya gerakan kea rah partisipasi politik
masyarakat yang lebih luas melalui proses politik (Basrie C., 2005) yakni :

1. Modernisasi, yang mendorong terjadinya komersialisasi dibidang pertanian,


industri, pendidikan, dan pengembangan media komunikasi masa.

4
2. Pengaruh intelektual dan komunikasi massa, dimana para kaum intelektual
atau cendikiawan menyampaikan ide-ide terkait dengan politik melalui
transformasi komunikasi untuk mempengaruhi masyarakat dalam
mendorong tumbuhnya partisipasi politik.
3. Perubahan struktur social, yakni terjadinya proses indrustrialisasi dan
modernisasi dalam mendorong terbentuknya pekerja professional, yang
akan meningkatkan partisipasi politik dalam bentuk yang lebih dinamis.
4. Konflik internal pimpinan politik, dapat mengakibatkan pecahnya partai
politik, dan masing-masing pihak akan mencari masa pendukung yang dapat
mengakibatkan terjadinya partisipasi politik rakyat bersifat massal.
5. Keterlibatan pemerintah, yang meluas dalam bidang social budaya dan
ekonomi, akan mendorong timbulnya tuntutan yang terorganisir untuk ikut
serta dalam proses pembuatan keputusan politik.

2.3 Perkembangan Strategi Nasional


Penerapan strategi nasional telah berkembang dari kepentingan militer
untuk mencapai kemenangan menjadi kepentingan bangsa dan negara untuk
mencapai tujuan nasional.

1. Pengertian Strategi
Istilah strategi berasal dari Bahasa Yunani yakni strategia atau
strategos yang diartikan sebagai “ the art of the general” atau seni seorang
panglima dalam memimpin militer dalam peperangan.
Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam
mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. Strategi
nasional disusun untuk melaksanakan politik nasional, misalnya strategi
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan dan
mengembangkan kekuatan (ideologi, politik, ekonomi, social-budaya dan
pertahanan keamanan) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya
2. Konsepsi Strategi Nasional
Dalam pelaksanaan pembangunan untuk mencapai sasaran-sasaran
yang ditentukan, diperlukan konsepsi strategi nasional sebagai kerangka

5
acuan dalam penyususunan pembangunan nasional dalam berbagai bidang
kehidupan nasional. Seiring berkembangnya demokrasi dimana partisipasi
rakyat semakin meningkat dalam politik negara membawa dampak terhadap
perkembangan arti dan penerapan startegi dalam pembangunan nasional.
Sehubungan dengan telah diundangkannya UU No .17 tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional ( RPJPN) Tahun
2005- 2025, Analisa untuk penyusunan strategi nasional dilakukan dengan
mengacu kepada RPJPN tersebut. Dalam RPJPN 2005-2025 dapat dilihat
tuuan yang ingin dicapai yakni :
1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan dalam
pencapaian dan tujuan nasional.
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi bai kantar
daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun
antara pusat dan daerah.
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
pengganggaran, pelaksaaan dan pengawasan.
4. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien,
efektif, berkeadilan, dan bekelanjutan.
5. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

Berdasarkan pertimbangan situasi dan kondisi bangsa, berbagai


bentuk tantangan yang dihadapi di masa depan, dan dengan
memperhitungkan modal dasar berupa wilayah Nusantara, kekayaan alam
dan keanekaragaman hayati, penduduk dalam jumlah besar dengan
keragaman budayanya, perkembangan politik yang semakin demokratis,
serta dengan memperhatikan amanat Pembukaan UUD 1945, ditetapkan
visi pembangunan nasional melalui RPJPN adalah “Indonesia yang
mandiri, maju, adil, dan makmur”. Konsep strategi nasional untuk
mencapai tujuan pembangunan tersebut dapat diartikan sebagai misi
pembangunan nasional, yang akan menjadi acuan bagi penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) nasional yang memuat
visi, misi dan program kepala daerah dengan memperhatikan RPJM
nasional.

6
2.4 Perwujudan POLSTRANAS
Berdasarkan pengertian politik dan strategi nasional serta konsepsi
politik dan strategi nasional, POLSTRANAS terlebih dahulu disusun
berdasarkan sistem kenegaraan dan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Penyusunan politik dan strategi nasional perlu
memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam system
manajemen nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945,
Wawasan Nusantara dan Ketahanan nasional.
1. Penyusunan POLSTRANAS
Landasan pemikiran sesama manajemaen nasional ini sangat
penting sebagai kerangka acuan dalam penyusunan politik dan strategi
nasional, dan konsep strategi bangsa Indonesia. Kerangka system
manajemen nasional didasarkan kepada hubungan antar Lembaga negara
dan partisipasi warganegara melalui infrastruktur politik yang berlaku
sesuai dengan sisitem kenegaraan menjadi acuan dalam proses penyusunan
POLSTRANAS.
a. Berdasarkan System kenegaraan
POLSTRANAS disusun berdasarkan sisitem kenegaraan menurut
UUD 1945. Sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat yang
mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan Lembaga-lembaga yang
terebut dalam UUD 1945 merupakan “supra struktur politik”, yankni
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR), Presiden, Dewan Pertimbangan Agung (DPA atau sebelum
amandemen UUD 1945), Badan Pemerikasa Keuanagan (BPK), dan MA.
System kenegaraan menggambarkan system manajemen nasional
yang didasarkan kepada hubungan antar Lembaga negara dlam
penyelenggaraan negara termasuk dalam penyusunan POLSTRANAS.

Kerangka system manajemen nasional didasarkan kepada hubungan


antar lembaga negara dan partisipasi warga negara melalui infrastruktur
politik yang berlaku dan melalui Musyawarah Perencanaan

7
Pembangunan (MUSRENBANG) dalam proses dan mekanisme
penyusuunan POLSTRANAS dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

b. Proses Penyusunan POLSTRANAS

Proses penyusunan politik dan startegi nasional dilakukan berdasarkan


RPJPN 2005-2025, sebagai hasil kesepakatan Bersama antara Presiden dan DPR,
dimana untuk operasionlisasinya Persiden menyusun program kabinet sebagai
rencana pembangunan jangka menengah ( lima tahun) dan jangka pendek ( tahunan
) secara rinci. Program kabinet dipandang sebagai dokumen resmi yang memuat
politik nasional yang digariskan oleh presiden, dan startegi nasional adalah
merupakan pelaksanaannya oleh para Mentri dan pimpinan Lembaga departemen
dan nondepartemen berdasarkan petunjuk Presiden. Untuk mendukung program
pembangunan nasional tahunan, setiap tahun Presiden dan DPR menyusun Rencana
Anggaran dan Pendapatan Dan Belanja Negara ( APBN ).

Dalam era Reformasi saat ini masyarakat memiliki peran yang sangat besar
dalam mengontrol jalannya POLSTRANAS yang telah ditetapkan Bersama oleh
Presiden dan DPR. Pandangan masyarakat terhadap kehidupan politik, ekonomi,
social budaya, maupun bidang pertahanan keamanan akan semakin berkembang
karena :

1. Semakin tingginya kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan


bernegara.

8
2. Semakin terbukanya akal dan pikiran untuk memeperjuangkan
haknya.
3. Semakin meningkatnya kemmapuan untuk menentukan pilihan
dalam pemenuhan kebutuhan hidup.
4. Semakin meningkatnya kemampuan untuk mengatasi persoalan
seiring dengan semakin tingginya tingkat Pendidikan yang
ditunjang oleh kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Semakin kritis dan terbukanya masyarakat terhadap ide baru.

2. Stratifikasi Politik Nasional

Merupakan mekanisme penentuan proses kebijakan ( policy ) yang meliputi :


tingkat penentua kebijakan puncak, tingkat penentuan kebijakan umum, tingkat
penentuan kebijakan khusus dan tingkat kebijakan teknis. Mekanisme ini perlu
dikembangkan agar terjadi proses pengambilan keputusan tentang kebijakan
tertentu benar-benar meruapakan keputusan yang saling terkait dan searah antara
kebijakan puncak sehingga kebijakan yang terendah di daerah.

a. Tingkat Penentuan Kebijakan Puncak

Tingkat penentu kebijakan puncak meliputi kebijakan tertingi yang


menyeluruh secara nasional dan mencakup : penentuan Undang-Undang Dasar,
penggarisan masalah makro politik bangsa dan negara untuk merumuskan idaman
nasional berdasarkan falsafah Pancasila dan UUD 1945. Sebelum amandemen
UUD 1945 kebijakan tingkat puncak ini dilakukan oleh MPR.. bentuk hukum dari
kebijakan nasional yang ditetukan oleh Kepala Negara itu dapat berupa Peraturan
Pemerintah, Peraturan Pemeritah Pengganti UU, Keputusan Presiden, Instruksi
Presiden, dekrit, preturan atau piagam kepala negara.

b. Tingkat Kebijakan Umum


Tingkat kebijakan umum merupakan tingkat kebijakan di bawah tingkat
tingkat kebijakan puncak, yang linkupnya juga menyentuh masalah nasional dan
berupa penggarisan mengenai masalah-masalah makro stategis guna mencapai
idaman nasional dalam situasi dan kondisi tertentu.
c. Tingkat Penentuan Kebijakan Khusus

9
Kebijakan ini adalah penjabaran kebijakan umum guna merumuskan
stategi, administrasi, system, dan prosedur dalam bidang utama tersebut.
Hasilnya di rumuskan dalam Peraturan Menteri, Keputusan Menteri, atau
Instruksi Menteri dalam bidang pemerintahan yang di pertanggung jawabkan
kepadanya.
d. Tingkat penentuan kebijakan teknis
Hasil penentuan kebijakan di umuskan dalam bentuk Perturan, Keputusan
atau Instruksi Pimpinan Lembaga nondepartemen atau Direktur Jendral dalam
masing-masing sektor administrasi yang di pertanggung jawabkan kepadanya
yang lazimnya merupakan pedoman pelaksanaan. Selain itu Inpektur Jendral
dalam suatu departemen berkedudukan sebagai pembantu utama Menteri dalam
penyelenggaraan pengendalian dan pengawasan tiap departemen.
2.5 Implementasi POLSTRANAS

Impelementasi POLSTRANAS akan terlihat dalam prioritas program-program


pembangunan nasional jangka menengah atau program pembangunan nasional
lima tahunan dan program jangka pendek atau program pembangunan nasional
tahunan. Implementasi POLSTRANAS dalam berbagai bidang kehidupan
berbangsa dan bernegara perlu upaya percepatan agar dapat mengejar berbagai
ketinggalan dan dapat mengatasi berbagai masalah dalam negeri yang dapat
yang menjadi hambatan, ganguan, tantangan, dan gangguan dalam pelaksanaan
pembangunan nasional.

1. Arahan pembangunan nasional


Mengacu kepada UU No.17 tahun 2007 tentang pembangunan jangka
Panjang nasional ( RPJPN ) 2005-2025, ditegaskan bahwa RPJPN sebagai
dokumen perencanan penbangunan nasional periode 20 tahun terhitung
sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025 di tetapkan dengan maksud
memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen bamgsa
(pemerintah, masyarakat dan dunia usaha ) didalam mewujudkan cita-cita
dan tujuan nasional. Arah RPJPN terdiri dari delapan misi pembangunan
nasional sebagai berikut.
a. Mewujudkan masyarakat, berahlak mulia, bermoral, beretika,
berbudaya dan beradap
10
Mempertkuat jati diri dan karakter bangsa melalui Pendidikan yang
bertujuan membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan
antar umat beragama, melaksanakan interaksi antar budaya,
mengembangkan modal social, menerapkan nilai-nilai luhur budaya
bangsa dan memiliki kebanggan sebagai bangsa Indonesia dalam rangka
menetapkan landasan spiritual moral dan etika pembangunan bangsa.
b. Mewujudkan Bangsa yang berdaya saing
Mengedepankan pembangunan sumber daya manusia berkualitas
dan berdaya saing, meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan IPTEKS
melalui penelitian, pengembangan dan penerapan menuju inovasi secara
berkelanjutan, membangun infrastruktur yang maju serta reformasi
dibidang hukum dan aparatur negara.
c. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum
Memantapkan kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh,
memperkuat peran masyarakat sipil, memperkuat kualitas desentralisasi
dan otonomi daerah, menjamin pengembangan media dan kebebasan
media dalam mengkomunikasikan kepentingan masyarakat, dan
melakukan pembenahan struktur hukum dan meningkatkan budaya
hukum dan menegakkan hukum secara adil, konsekuen tidak
diskriminatif, dan memihak pada rakyat kecil. Demokrasi yang
berlandaskan hukum merupakan landasan yang penting untuk
mewujudkan pembangunan nasional yang maju dan adil.
d. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu
Terwujudnya rasa aman dan damai bagi seluruh rakyat serta
terjaganya keutuhan wilayah NKRI dan kedaulatan negara dari ancaman
baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri, sangat penting dilihat
dari upaya bangsa untuk mewujudkan keamanan nasional yang
menjamin martabat kemanusiaan, keselamatan warga negara, dan
keutuhan wilayah dari ancaman dan gangguan pertahanan dan
keamanan. Pembangunan keamanan diarahkan untuk meningkatkan
profesionalisme POLRI beserta institusi terkait dengan masalah

11
keamanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka
terjaminnya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya
hukum, serta terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan masyarakat.
e. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan
Untuk mewujudkan pmerataan pembangunan dan berkeadilan,
dilakukan dengan meningkatkan pembangunan daerah, mengurangi
kesenjangan social secaara menyeluruh, keberpihakan kepada
masyarakat, kelompok dan wilayah atau daerah yang masih lemah,
menanggulangi kemiskinan dan pengangguran secara drastis,
menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai
pelayanan social serta sarana dan prasarana ekonomi serta
menghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek termasuk gender.
Tingkat pembanguna yang makin merata keseluruh wilayah Indonesia
diwujudkan dengan peningkatan kualitas hidup dan kesehjahteraan
masyarakat termasuk berkurangnya kesenjangan antar wilayah dalam
rangka NKRI.
f. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari
Untuk mewujudkan Indonesia asri dan lestari yakni memperbaiki
pengelolaan pelaksanaan pembangunan yang dapat menjaga
keseimbangan antara pemanfaatan, keberlanjutan, keberadaan, dan
kegunaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap
menjaga fungsi, daya dukung, dan kenyamanan dalam kehidupan pada
masa kini dan masa depan. Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan
adalah :
1. Melalui pemanfaatan ruang yang serasi antara penggunaan untuk
pemukiman, kegiatan sosial, dan kegiatan konservasi.
2. Meningkatkan pemanfaatan ekonomi sumber daya alam dan
lingkungan yang berkesinambungan.
3. Memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
untuk mendukung kualitas kehidupan, memberikan keindahan dan
kenyamanan kehidupan.

12
4. Meningkatkan pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaan hayati
sebagai modal dasar pembangunan.
g. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri,
maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional
Dilakukan upaya menumbuhkan wawasan bahari bagi masyarakat
dan pemerintah agar pembangunan Indonesia berorientasi kelautan.
Untuk meningkatakan kapasitas sumber daya manusia yang
berwawasan kelautan, dilakukan melalui pengembangan IPTEK
kelautan, mengelola wilayah laut nasional untuk mempertahankan
kedaulatan dan kemakmuran serta membangun ekonomi lautan secara
tepadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan kekayaan laut secara
berkelanjutan. Upaya membangkitkan wawasan dan buadaya bahari
antara lain diakukan melalui :
1. Pendidikan dan penyadaran masyarakat tentang kelautan yang dapat
diwujudkan melalui semua jalur, jenis, dan jenjang Pendidikan
2. Melestarikan nilai-nilai budaya dan wawasan bahari serta
merevitalisasi hukum adat dan kearifan local dibidang kelautan.
3. Melindungi dan menyosialisasikan peninggalan budaya bahari
melalui usaha preservasi, restorasi, dan konservasi.
h. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia
inernasional
Indonesia sebagai negara yang memliki potensi besar dari segi
geografis dan jumlah penduduk mempunyai peluang strategis untuk
mempengaruhi dan membentuk opini dunia dalam rangka
memperjuangkan kepentingan nasional, dalam rangka mewujudkan
Indonesia maju, mandiri adil dan makmur. Indonesia sangat penting
untuk berperan aktif dalam politik luar negeri dan kerjasama lainnya
baik di tingkat regional maupun internasional, mengingat konstelsi
politik dan hubungan internasional lainya yang terus mengalami
perubahan yang sangat cepat. Pemelirahaan perdamaina dunia
dilakukan melalui upaya peningkatan pengertian politik dan budaya, bai
kantar negara maupoun antar masyarakat dunia serta peningkatan kerja

13
sama internasional dalam membangun hubungan dan kerjasama
ekonomi international yang lebih seimbang.
2. Tahapan pembanguna dan skala poiritas
Tekanan skala prioritas pembangunan setiap tahapan akan berbeda-
beda, tetapi semua harus berkesinambungan dari period ke periode
berikutnya dalam rangka mewujudkan sasaran pokok pembangunan jangka
Panjang nasioanal.
a. Tahapan pembangunan nasional
Tahapan pembangunan RPJPN ( rencana pembangunan jangka panjang
nasional ) kurung waktu 20 tahun, di bagi dalam empat tahap dengan
masing-masing tahap dalam kurun waktu lima tahun disebut Rencana
Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM ) yakni : RPJM ke 1 ( 2005-
2009 ), RPJM ke 2 ( 2010-2014 ), RPJM ke 3 ( 2015-2019 ) dan RPJM
ke 4 ( 2020-2024 )
b. Skala pioritas
Pioritas memiliki masing-masing misi dapat di peras kembali menjadi
pioritas utama yang menggambarkan makna strategis dan urgensi
permasalahan.

14
BAB III

PENUTUP
3.1 kesimpulan
Berdasarkan data dan fakta yang telah penulis paparkan di atas, maka
strategi politik diperlukan dalam setiap negara untuk membangun negeri. Adapun
penelitian serta penyusunan strategi yang baik dan benar, serta pegaplikasian yang
tepat, terarah, dan tanpa kesalahan akan membantu meningkatkan kualitas dari
strategi politik itu sendiri. Oleh sebab itu, studi lebih lanjut mengenai politik serta
strateginya dirasa perlu untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan menilai
bagi setiap warga negara mengenai kemajuan negaranya. Pembelajaran lebih lanjut
akan sangat membantu untuk mengembangkan rasa cinta tanah air sehingga
pembangunan negara akan berjalan lebih baik ke depannya.

3.2 saran
Meski penulis mengharapkan kesempurnaan, nyatanya penulis masih
merasa bahwa makalah ini masih memerlukan kritik dan saran yang membangun.
Diharapkan para pembaca sekalian berkenan untuk memberi masukan kepada
penulis mengenai isi makalah, sehingga dapat menjadi bahan pembelajaran dan
pengembangan bagi penulis ke depannya.

15
DAFTAR PUSTAKA
Ragkuti, Parlaungan Adil, “ Membangun Kesadaran Bela Negara”, IPBPRESS,
2007

Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Garmedia Pustaka Utama

16

Anda mungkin juga menyukai