ornamen yaitu motif bunga poeny yang yang berbeda dengan area panti umat. Perbedaan
melambang- kan kehormatan, simbol meander ketinggian 20 cm ini bertujuan untuk
melambangkan panjang umur, dan pola geometris membedakan area panti imam dan panti umat.
atau diaper pattern. Pola geometris yang ada Lantai di area panti imam menggunakan keramik
berbentuk lingkaran, me- rupakan simbol surga warna merah dan warna hijau dengan pola
dan kotak, merupakan simbol bumi sehingga penyusunan diagonal. Warna hijau
diletakkan di bagian atas dinding. Kombinasi mengungkapkan harapan, syukur, dan kesuburan,
dari ragam hias ini menunjukkan derajat dari sedangkan warna merah melambangkan
pemilik rumah yang mengharapkan kebahagiaan kebahagiaan yang umumnya digunakan pada
dalam kehidupan yang seimbang (balance). istana-istana kerajaan kuno di Tiongkok.
Warna yang digunakan adalah warna merah
yang melam- bangkan kebahagiaan, warna
kuning yang melam- bangkan kemuliaan dan
warna biru (air) yang melambangkan
ketenangan.
mengungkapkan
kesucian yang biasanya digunakan pada rumah digunakan pada ukiran 7 (tujuh) bangsawan dan
ting- gal, sedangkan warna abu-abu sepasang burung adalah warna coklat yang
menyimbolkan unsur Yin. Area panti umat ini melam- bangkan kemuliaan, sedangkan pada
merupakan hasil dari renovasi bangunan gereja ukiran bunga mawar, bunga teratai, dan bunga
sehingga bentuk plafonnya berbeda dengan krisan adalah warna merah melambangkan
ruang lainnya. Plafon pada area mimbar kebahagiaan. Sedangkan warna emas
menggunakan kayu yang didominasi dengan melambangkan kekayaan dan kemakmuran yang
warna merah. Penggunaan warna merah pada biasanya dipakai di istana raja. Ragam hias ini
area ini menunjukkan tingkat kesakralan, menggambarkan bahwa pemilik rumah tinggal ini
sebagai pusat dari aktivitas gereja dalam adalah orang yang memiliki pangkat atau jabatan
mewartakan kabar gembira. dan kekuasaan.
(b)
(a)
(c) (d)
(b) Sumber: dokumentasi penulis, 2009 Sumber: dokumentasi penulis, 2009
Gambar 12. Ukiran pada a) area Panti Umat dan Gambar 13. Elemen dekoratif di a) depan gereja,
b) Panti Imam b) area Panti Umat, c) Aaea Panti Imam, d) bagian
kanan dan kiri bangunan
Elemen dekoratif terdapat pada bagian depan
gereja, area panti umat, area panti imam, dan Elemen Transisi
area lainnya yang ada di bagian kanan dan kiri
bangunan. Struktur ini berhubungan dengan Pintu di gereja ini menggunakan material kayu.
kolom dan balok. Struktur menggunakan Pada pintu utama tidak berteralis, menggunakan
material kayu. Bentuk struktur menyerupai bentuk warna merah dan warna emas pada lis kusen
ekor burung (owl-tailed). Struktur pada bagian sebagai aksen. Warna merah dan emas pada pintu
depan gereja menggunakan warna merah dan menunjuk- kan suatu kedudukan atau bangunan
warna emas untuk menunjukkan suatu kedudukan penting, yaitu gereja dan harapan akan
atau bangunan penting, yaitu gereja dan harapan kebahagiaan bagi pemilik- nya. Di atas pintu
akan kebahagiaan bagi pengguna atau pemiliknya. utama terdapat ukiran bunga teratai (lotus) diberi
Terdapat ukiran naga warna emas, bunga teratai/ warna emas dan warna merah di bagian tengahnya
lotus warna merah dan ornamen sepasang naga yang menandakan sebuah tempat suci, yaitu
warna emas yang diharapkan bangunan ini akan tempat ibadah yang sakral. Pintu utama terdiri
selalu aman dan jauh dari hal yang buruk atau dari dua daun pintu dan terdapat empat buah
tidak baik. ornamen kayu berukuran kecil yang diberi
Elemen dekoratif di area panti imam mengguna- warna emas, melambangkan kekuatan seperti
kan warna merah dan warna emas sebagai pada pintu gerbang istana. Sistem penguncian
aksen. Warna ini juga disesuaikan dengan pada pintu utama ini yaitu dengan mengganjalkan
warna pada kolomnya, yaitu untuk menunjukkan balok kayu seperti pada pintu gerbang sebuah
area yang sakral/ penting. istana.
Elemen dekoratif lain terdapat di bagian kanan Pintu samping di bagian kanan dan kiri bangun-
dan kiri bangunan gereja menggunakan warna an menghubungkan area pastoran, menggunakan
hijau (Yin) untuk mengimbangi penggunaan kayu warna putih dan abu-abu yang umumnya
warna merah (Yang) di dalam gereja. digunakan
Keseimbangan dalam peng- gunaan warna Yin pada rumah tinggal Tionghoa. Warna abu-abu
dan Yang dapat mencapai kehidup- an yang me- rupakan simbol Yin, sedangkan warna putih
seimbang. Ragam hias yang ada berupa ukiran merupa- kan simbol Yang. Keseimbangan dalam
dengan motif awan yang diletakkan di bagian penggunaan warna Yin dan Yang diharapkan dapat
atas dan memiliki arti keberuntungan. mencapai kehi- dupan yang seimbang. Handle
pintunya berbentuk lingkaran yang
melambangkan keabadian atau tanpa batas.
Pintu yang menghubungkan area panti imam ke Ruang lainnya di bagian kanan dan kiri bangun- an
ruang sakristi menggunakan warna merah dan menggunakan warna hijau, warna merah sebagai
warna emas pada ornamen dan ukirannya. Warna lis pintu, dan warna emas pada ornamennya.
merah dan emas ini menunjukkan tingkat Peng- gunaan warna hijau ini menunjukkan
kesakralan pada area panti imam, yaitu dalam status peng- gunanya yaitu bagi generasi yang
mewartakan kebahagiaan. Motif ornamen yang lebih muda, yang sekarang difungsikan sebagai
digunakan adalah sepasang lingkaran, pola ruang serbaguna dan lain-lain. Ornamen yang
geometris atau diaper pattern, sedang- kan ada berupa meander yang dipercaya dapat
ukirannya berupa motif awan terletak di bagian mendatangkan kebahagiaan dan keabadian.
atas, dan sepasang naga di bagian bawah Jendela di bagian depan gereja ini terdapat di
ornamen. Penggabungan ragam hias ini bagian kanan dan kiri pintu utama berfungsi
dipercaya dapat memberi rasa aman dan untuk memasukan cahaya matahari ke dalam
mendatangkan kebahagiaan. ruangan. Material yang digunakan adalah kayu
warna merah dan emas pada lis kusennya. Jendela
ini diberi teralis kayu warna emas. Jendela ruang
sekretariat juga menggunakan kayu warna merah
dan warna emas pada lis kusen. Jendela ini
juga diberi teralis besi warna emas. Penggunaan
warna merah dan emas menunjukkan pentingnya
status dari bangunan ini, yaitu gereja. Motif
yang ada pada teralis ini meng- gunakan pola
geometris. Pola geometris ini melam- bangkan
keseimbangan, keselarasan, dan keserasian
(balance).
(b)
Sumber: dokumentasi penulis, 2009
menciptakan suasana yang tenang dan damai. sedilia para imam ini dilapisi dengan bantalan
Teralis pada jendela permanen membentuk warna merah dan hijau yang dibordir gambar naga
simbol-simbol liturgi. Terdapat jendela permanen dan burung phoenix, burung merak, dan bunga
pada area patung Yesus dan Bunda Maria.
Jendela permanen ini sifat- nya sebagai angin-
angin dari beton warna putih dan kusen kayu
warna hijau. Warna putih dan hijau untuk
menciptakan suasana yang tenang.
(a)
(b)
(c)
Sumber: dokumentasi penulis, 2009
menunjukkan tingkat kesakralan dan keagungan peletakan- nya yang simetri juga.
dari kredens itu sendiri. Ukiran pada kredens
berupa sepasang naga yang melambangkan
kekuatan dan motif awan yang melambangkan
kesaktian.
(a)
(b)
Sumber: dokumentasi penulis, 2009
REFERENSI