Bab II
Bab II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3) Kompresi
Kompresi adalah gerakan translasi tulang yang arahnyategak lurus
tetapi kedua permukaan sendi saling mendekati, biasanya akan
menimbulkan nyeri
9
dan tulang rawan, ditandai dengan nyeri bahu yang timbul secara
perlahan-lahan, nyeri yang semakin tajam, kekakuan dan keterbatasan
gerak. Pada pasien yang menderita capsulitis adhesiva menimbulkan
keluhan yang sama seperti pada penderita yang mengalami peradangan
pada jaringan disekitar sendi yang disebut dengan periarthritis, keadaan
ini biasanya timbul gejala seperti tidak bisa menyisir karena nyeri disekitar
depan samping bahu. Nyeri tersebut terasa pula saat lengan diangkat untuk
mengambil sesuatu dari saku kemeja, ini berarti gerakan aktif dibatasi oleh
nyeri. Bila gerak pasif diperiksa ternyata gerakan itu terbatas karena
adanya suatu yang menahan yang disebabkan oleh perlengketan. Dalam
pendapat yang lain frozen shoulder adalah penyakut kronis dengan gejala
khas berupa nyeri bahu dan pembatasan lingkup gerak sendi bahu yang
dapat mengakibatkan gangguan aktivitas kerja sehari-hari (AAOS, 2000).
2.2.4 Patofisiologi
Kapsul sendi terdiri dari selaput penutup fibrosa padat, suatu lapisan
dalamnya terbentuk dari jaringan penyambung berpembuluh darah
banyak dan sinovium, yang berbentuk suatu kantong yang melapisi
seluruh sendi, dan membungkus tendon-tendon yang melintasi sendi,
sinovium tidak meluas melampaui permukaan sendi tetapi terlipat
sehingga memungkinkan gerakan secara penuh. Sinovium menghasilkan
cairan yang sangat kental yang membasahi permukaan sendi. Cairan
sinovium normalnya bening, tidak membeku, tidak berwarna. Jumlah
yang di permukaan sendi relative kecil (1-3 ml). Cairan sinovium juga
bertindak sebagai sumber nutrisi bagi tulang rawan sendi. Capsulitis
adhesiva merupakan kelanjutan dari lesi rotator cuff, karena terjadi
peradangan atau degenerasi yang meluas ke sekitar dan ke dalam kapsul
sendi dan mengakibatkan terjadinya reaksi fibrous. Adanya reaksi fibrous
dapat diperburuk akibat terlalu lama membiarkan lengan dalam posisi
impingement yang terlalu lama (Appley, 2003).
Pada frozen shoulder terdapat perubahan patologi pada kapsul
artikularis glenohumeral yaitu perubahan pada kapsul sendi bagian
anterior superior mengalami synovitis, kontraktur ligamen
coracohumeral, dan penebalan pada ligamen superior glenohumeral, pada
kapsul sendi bagian anterior inferior mengalami penebalan pada ligamen
inferior glenohumeral, sedangkan pada kapsul sendi bagian posterior
terjadi kontraktur, sehingga khas pada kasus ini rotasi internal paling
bebas, abduksi terbatas dan rotasi eksternal paling terbatas atau biasa
disebut pola kapsuler (Soeharyono, 2004).
12
d. Teori postur.
Banyak studi yang belum diyakini bahwa berdiri lama dan berpostur
tegap menyebabkan pemendekan pada salah satu ligamen bahu.
a. Pain (Freezing)
13
2.2.6 Diagnosis
1. Anamnesis
Pada penderita “frozen shoulder“ didapatkan keluhan nyeri di bagian
depan dan samping bahu ,sehingga penderita tidak dapat menyisir rambut
maupun keluhan keterbatasan gerak lainnya.
2.Pemeriksaan fisik
Frozen shoulder merupakan gangguan pada kapsul sendi ,maka
gerakan aktif maupun pasif terbatas dan nyeri. Nyeri dapat menjalar ke
leher , lengan atas dan punggung, perlu dilihat faktor pencetus timbulnya
nyeri. Gerakan pasif dan aktif terbatas, pertama–tama pada gerakan elevasi
dan rotasi interna lengan, tetapi kemudian untuk semua gerakan sendi
bahu (Sidharta, 1984).
15
2.2.8 Tatalaksana
Frozen shoulder biasanya akan sembuh dengan sendiriya namun
akan memakan waktu yang lama, kadang hingga 2-3 tahun. Pengobatan
untuk mengontrol nyeri dan memulihkan pergerakan.
Edukasi yang baik kepada pasien dapat membantu mengurangi rasa
frustasi dan memberikan semangat. Suatu penjelasan bahwa kondisi
tersebut akan secara spontan teratasi dan kekakuan akan menghilang
seiring waktu terbukti membantu psikologi pasien. Perlu juga diingatkan
bahwa cakupan gerak bahu tidak akan dapat pulih sepenuhnya.
searah maupun berlawanan arah dengan jarum jam. Pemberian beban pada
latihan pendulum akan menyebabkan otot memanjang dan dapat
menimbulkan relaksasi pada otot bahu (Goldfried, 2008).
2.2.9 Komplikasi
Komplikasi dominan timbul dari frozen shoulder adalah kekakuan
bahu atau nyeri. Beberapa laporan telah menunjukkan bahwa sebagian
besar pasien mengalami rasa sakit dan atau kekakuan hingga 3 tahun
setelah pengobatan konservatif, selain itu, fraktur humerus, ruptur tendon
biseps, dan tendon subscapularis juga telah dilaporkan pada pasien yang
dilakukan manipulasi bahu.
2.2.10 Prognosis
Apabila dilakukan tindakan sendiri mungkin secara tepat maka
prognosis gerak dan fungsi dari kasus frozen shoulder adalah baik.
Penderita sebaiknya diberitahu bahwa akan dapat menggerakkan bahu
kembali tanpa rasa nyeri tetapi memerlukan waktu beberapa bulan.
24
Fibroblast berdiferensiasi
menjadi myofibroblast
Pemberian Terapi latihan
Imbalance antara aggressive
fibrosis dan hilangnya
remodeling kolagen yang
normal
Sendi menjadi fibrosis Nyeri bahu
Pembatasan range of
movement (ROM) aktif
dan pasif
25
Nyeri bahu