..........................................................
Universitas Brawijaya merupakan salah satu Universitas terbesar di Jawa Timur dan
Indonesia yang terletak di Kota Malang. Universitas Brawijaya lahir sebagai PTN (Perguruan
Tinggi Negeri) pada 5 Januari 1963. Akan tetapi pembentukan Universitas Brawijaya sendiri
sebenarnya pada 10 Mei 1953. Universitas yang dijuluki sebagai kampus biru itu dibentuk
dengan diprakarsai oleh DPRD dan masyarakat serta tokoh-tokoh kota Malang. Langkah
awal yang dilakukan yaitu dengan mendirikan yayasan yang bernama Yayasan Perguruan
Tinggi Malang (YPTM). Pada 1 Juli 1957 Yayasan ini yang berperan membuka Perguruan
Tinggi Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, dengan total mahasiswa 104 dengan ruang
sidang Balai Kota Malang sebagai tempat perkuliahannya. Pada tanggal 15 Agustus Yayasan
ini mendirikan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang, dan pada 1 Juli 1960 berubah nama
menjadi Universitas Kota Praja Malang.
Tak lama berselang, tepatnya pada 23 Oktober 1963, Universitas Brawijaya membuka
Fakultas Teknik (FT) berdasarkan Keputusan Menteri PTIP nomor 167 tahun 1963. Cabang
di Jember memisahkan diri dan membentuk kampus baru yang kemudian diberi nama
Universitas Jember pada 9 November 1964, sesuai dengan SK Menteri PTIP Nomor 151
tahun 1964. Namun sayang pada saat itu terjadi gejolak G30S PKI yang menyebabkan semua
aktivitas di Universitas Brawijaya dihentikan total. Sehingga tidak dapat menjalankan
aktivitas pendidikan semestinya untuk menjaga keamanan dan keselamatan pada mahasiswa
dan para pendidik. Setelah kondisi pemberontakan G30S PKI berangsur mereda, secara resmi
menetapkan sebuah Presidium untuk memimpin Universitas Brawijaya dan membentuk
dekan-dekan sebagai pemimpin setiap Fakultas yang ada. Presidium yang bertugas
melakukan normalisasi keadaan dan menggalang persatuan dan kesatuan di kalangan sivitas
akademika ini mulai bekerja pada 7 April 1966, dan membuka kembali Universitas
Brawijaya 12 April 1966. Setelah kondisi berangsur kembali normal kemudian pembangunan
mulai dilaksanakan kembali, seperti pembangunan fisik berupa gedung-gedung untuk
menunjang proses pendidikan lebih baik dan lancar. Gedung-gedung kuliah, laboratorium,
perpustakaan dan bengkel dibangun di kompleks kampus Dinoyo.