Anda di halaman 1dari 2

PR LAPSUS GLAUKOMA AKUT

Abraham Emes

10700147

1. Kenapa Acetazolamide dosisnya diturunkan dari 500mg ke 250mg?


Jawaban : Acetozolamid merupakan agen Karbonat anhidrase inhibitor dimana
obat ini mempunyai konsentrasi 62,5, 125 dan 250mg dan dosis pemakaian 2-
4 kali sehari. Efeknya yaitu menurunkan produksi akuos. Acetazolamide
bekerja pada siliaris dan mencegah sintesis bikarbonat. Ini menyebabkan
penurunan transport natrium dan pembentukan akuos karena transport
bikarbonat dan natrium saling berkaitan. Acetazolamide diberikan secara oral
dan mempunyai efek sistemik. Acetozolamid diturunkan dosisnya karena efek
sampingnya yang terkait dosis, semakin tinggi maka semakin buruk, banyak
Pasien mengalami kelesuan, kehilangan energi, anoreksia, kehilangan berat
badan, impotensi, rasa tidak enak dimulut dan bahkan bisa terjadi depresi.
Juga dapat meningkatkan resiko pembentukan batu ginjal kalsium oksilat dan
kalsium fosfat.

← 2. Apa kegunaan dari obat KSR?


Jawaban : KSR adalah Kalium sustain release yang mengandung kalium klorida
dimana kegunaannya sebagai pengobatan dan pencegahan hipokalemia. Tablet
salut film SR 600 mg x 100 biji. Dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Dalam
kasus ini KSR diberikan sebagai tambahan kalium akibat penggunaan obat
acetazolamid yang efeknya membuang banyak kalium.
3. Bagaimana peran gliserin dan kenapa diberi bersamaan dengan jus jeruk?
Jawaban : Gliserin sebagai agen hiperosmotik dengan meningkatkan osmolalitas
darah, membuat gradien osmotic antara darah dan humor vitreus, sehingga
menarik air dari ruang vitreus dan menurunkan TIO. Dosisnya 1,5gr/kgBB 50%
larutan dicampur dengan sari jeruk. Diberikan bersamaan dengan sari jeruk karena
gliserin sendiri merupakan senyawa yang sangat manis dan pekat sehingga dengan
diminum bersama sari jeruk diharapkan Pasien lebih mudah meminum, walaupun
bisa terjadi mual hebat sampai muntah. Apabila terjadi mual hebat dapat diganti
dengan manitol 1-15g/kgBB 20% larutan IV.

4. Kenapa memakai sediaan metilprednisolon 8mg?


Jawab : Metilprednisolon adalah glukokortikoid turunan prednisolon yang
mempunyai efek kerja dan penggunaan yang sama seperti senyawa induknya.
Metilprednisolon tidak mempunyai aktivitas retensi natrium seperti
glukokortikosteroid yang lain. Metilprednisolon adalah obat anti inflamasi yang
bekerja sebagai anti radang, sediaannya adalah 4mg,8mg,16mg. Dalam kasus
glaucoma akut et causa uveitis ini metilprednisolon 8mg dipilih agar menekan radang
yang masih ada, tidak dipilihnya 4mg karena dosis tersebut diperkirakan belum
mampu menekan radang uveitis, sedangkan 16 mg tidak diberikan karena
mempertimbangkan efek samping dari obat ini yaitu gangguan elektrolit dan cairan
tubuh, kelemahan otot, retensi terhadap infeksi menurun, gangguan penyembuhan
luka, meningkatnya tekanan darah, katarak, gangguan pertumbuhan pada anak – anak,
insufisiensi adrenal, Cushing’s Syndrome, osteoporosis, tukak lambung.

1. 2Su M1, Stork C, Ravuri S, Lavoie T, Anguish D, Nelson LS, Hoffman RS.
Sustained-release potassium chloride overdose. Author information; New York City
Poison Control Center, NYU/Bellevue Hospital Center, Department of Emergency
Medicine, New York 10016, USA.

2. American Academy Ophtalmology, Glaucoma, 2003-2004.

3. Pedoman diagnosis dan terapi bagian SMF ilmu penyakit mata; Edisi III; Rumah
sakit dr.Soetomo, Surabaya. 2006.

4. Effect of Oral Glycerol on Intraocular Pressure in Normal and Glaucomatous


EyesS. M. DRANCE, MD, FRCS (ENG) Arch Ophthalmol. 1964;72(4):491-493.

Anda mungkin juga menyukai