Resume IBS PKU BANTUL
Resume IBS PKU BANTUL
BK DENGAN
DIAGNOSA MEDIS HEMOROID INTRA GRADE IV
DI INSTALASI BEDAH SENTRAL PKU BANTUL
YOGYAKARTA
A. Identitas pasien
Nama : Tn. BK
Umur : 33 Tahun
Tanggal Lahir : 01-09-1985
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Pendidikan : SLTA
Alamat : Grudo RT. 01 PanjangTrjo Pundong Bantul
Diagnosa Medis : Hemoroid Intra Grade IV
Rencana operasi : Hemorroidectomy
No. Rekam Medik : 10352981
Ruang Rawat : Poli Penyakit Dalam
Tanggal Operasi : 17 Juni 2019 pukul 15.30
Jenis Anastesi : Regio Anestesi : SAB
Ttd
Susilowati Sagiyo
TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
17 Juni 2019 Ansietas berhubungan Jam: 15.30 S:
dengan ancaman pada
status terkini 1. Gunakan pendekatan yang tenang dan Pasien mengatakan cemas mulai berkurang
menyakinkan.
2. Jelaskan semua prosedur yang dilakukan. O:
3. Dorong keluarga untuk mendampingi
pasien. TD: 128/87 MmHg
4. Kaji untuk tanda verbal dan non verbal Nadi: 80 x/menit
kecemasan Suhu: 36,3 °C
RR: 20 x/menit
Ttd
Susilowati Sagiyo
C. Rencana Keperawatan Intra Operatif
1. Pengkajian
Kulit pasien teraba dingin, pasien tampak pucat pasien menyatakan merasa
kedinginan, lemas dan pusing.
Vital Sign:
TD : 134/78 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR: 18x/menit
a. Persiapan pasien
1) Puasa sejak pukul 07.00 WIB
2) Personal hygiene
3) Informent consent
4) Persiapan psikologi.
b. Persiapan perawat
1) Menyiapkan ruangan operasi
2) Menyiapkan alat-alat operasi (instrumen, BAHP)
3) Memastikan alat-alat sudah siap dan lengkap
4) Memastikan kelengkapan berkas (status) pasien
5) Memasukan pasien kekamar operasi dan memindahkan ke meja operasi
6) Mencuci tangan dengan steril
7) Memakai baju operasi dan handscoon steril
8) Menyiapkan alat steril, disusun sesuai kebutuhan.
c. Persiapan Instrument
1) Set instrumen tidak steril
a) Alas meja dan meja operasi
b) Lampu operasi
c) Standart infus
d) Saturasi 02
e) Cairan RL
f) Plester dan gunting
g) Tempat sampah
2) Set instrument steril
a) Handscoone
b) Duk Besar 4 buah
c) Set baju dan duk
d) Scapel 2
e) Pinset cirugis 2 buah
f) Bisturi 1 buah
g) Kom 2 buah
h) Kassa lipat
i) Duk Klem 5 buah
j) Nail Fuder 2 buah
k) Pinset 4 buah
l) Cairan Antiseptik (alcohol dan betadin)
d. Prosedur operasi
1) Pasien sudah teranastesi Regio Anastesi : SAB
2) Tim bedah melakukan cuci tangan (Scrub)
3) Tim bedah memakai baju operasi (Gloving)
4) Posisi pasien litotomi
5) Dilakukan disinfektan dengan menggunakan alcohol dan betadine.
6) Droping duk sedang
7) Dilakukan protoskopi untuk indentifikasi hemorroid
8) Memberikan instruksi bahwa operasi siap dilaksanakan.
9) Dibuat insisi triangular mulai dari kulit anal kearah proksimal
10) Jaringan hemmoroid di eksisi
11) Lakukan pembersihan bagian yang kotor dengan cairan NaCl
12) Lubang anus ditampon.
13) Bersihkan kulit dari sisa darah dan antiseptic.
14) Bersihkan alat dan cuci tangan.
15) Operasi selesai
2. Analisa Data
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Data Subyektif : - Prosedur invasif Risiko infeksi area
pembedahan
Data Obyektif:
Dilakukan tindakan
Hemoroidectomy
TD : 134/78 mmHg
3.
Nadi : 88 x/menit
RR: 18x/menit
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko infeksi area pembedahan berhubungan dengan prosedur invasive ditandai
dengan:
Ds:
Do:
TD: 134/78 MmHg
Nadi: 88 x/menit
RR: 18 x/menit.
Dilakukan tindakan Hemoroidectomy
4. Rencana Keperawatan Intra Operatif
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI
KEPERAWATAN (NOC) (NIC)
1. Risiko infeksi area Setelah dilakukan perawatan selama 1x50 menit, Kontrol Infeksi (intraoperatif) 1. Untuk mengetahui
pembedahan resiko infeksi dapat dicegah dengan kriteria hasil: kestabilan termoregulasi
berhubungan dengan Kontrol Infeksi (1902) 1. Monitor dan jaga suhu ruangan antara 2. Mencegah terjadinya infeksi
prosedur invasif 200 dan 240 C 3. Untuk mengetahui tanda
Outcome Dipertahankan Ditingkatkan 2. Bantu pemakaian jubah anggota tim dan gejala terjadinya infeksi
Mengidentifikasi 3. Periksa kulit dan jaringan di sekitar 4. Mencegah terjadinya infeksi
3 5 lokasi pembedahan
faktor risiko
Monitor faktor 4. Berikan terapi antibiotik yang sesuai.
4 5
risiko individu
Memonitor
perubahan status 4 5
kesehatan
5. Implementasi dan Evaluasi Intra Operatif
TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
17 Juni Risiko infeksi Pukul 15.40 : S:-
2019 berhubungan dengan 1. Monitor dan jaga suhu ruangan antara O :
prosedur invasif 200 dan 240 C. Suhu ruangan dalam batas 230 C.
2. Bantu pemakaian jubah anggota tim. Tidak ada tanda dan gejala infeksi
3. Periksa kulit dan jaringan di sekitar
lokasi pembedahan.
Turgor kulit baik
4. Berikan terapi antibiotik yang sesuai. Telah diberikan terapi cefotaxime 0,5 gram
A : Masalah risiko infeksi teratasi
P : Intervensi dihentikan
Ttd
Susilowati Sagiyo
D. Asuhan Keperawatan Post Operatif
1. Pengkajian
Pasien tampak lemah
Pasien tampak gelisah
Pasien tampak dalam kondisi setengah sadar pasca bius
Vital sign:
TD: 139/81 MmHg
Nadi: 98 x/menit
RR: 22 x/menit
2. Analisa Data
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS : - Hambatan fisik Resiko Cidera
DO :
Pasien tampak lemah
Pasien tampak gelisah
Pasien tampak dalam kondisi
setengah sadar pasca bius
TD: 139/81 MmHg
Nadi: 98 x/menit
RR: 22 x/menit
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Cedera berhubungan dengan hambatan fisik ditandai dengan:
Do:
Pasien tampak lemah
Pasien tampak gelisah
Pasien tampak dalam kondisi setengah sadar pasca bius
TD : 139/81 MmHg
Nadi : 98 x/menit
RR : 22x/menit
3. Rencana Keperawatan Post Operatif
No DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI
KEPERAWATAN (NOC) (NIC)
1. Risiko Cedera Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 15 Tindakan Pencegahan 1. Untuk memantau
berhubungan dengan menit risiko cedera tidak terjadi dengan kriteria Dalam Pembedahan (2920) pencegahan cidera fisik
hambatan fisik hasil: 1. Tempatkan inspeksi kulit 2. Agar pasien tidak jatuh
Kontrol Risiko (1902) pasien di area 3. Tindakan pencegahan
Outcome Dipertahankan Ditingkatkan pembedahan. terjadinya cidera
Pasien aman 2. Dampingin pasien saat 4. Mencegah terjadinya
3 5
tidak jatuh pemindahan. hipotermi
Pasien kooperatif 4 5 3. Periksa ketepatan posisi
selang, kateter pada posisi
yang tepat.
4. Selimuti pasien untuk
menghindari paparan dan
kehilangan tubuh.
Ttd
Susilowati Sagiyo