Anda di halaman 1dari 11

Daftar Isi

Prakata………………………………………………………………………..

Daftar Isi……………………………………………………………………

Kata Pengantar……………………………………………………………

BAB 1 : Pendahuluan…………………………………………………
i.i Latar Belakang……………………………………………….
i.ii Rumusan Masalah…………………………………………
i.iii TujuanPembahasan………………………………
BAB 2 : Isi………………………………………………………………
ii.i Judul Penelitian………………………………………………
ii.iii Landasan Teori…………………………………………….
ii.iv Hipotesis…………………………………………….
ii.v Metodologi Penelitian…………………………………..
ii.vi Pembahasan………………………………………………

BAB 3 : Kesimpulan……………………………………………………

Saran………………………………………………………………….

Daftar Pustaka……………………………………………………………

Mengamati Jaringan Pada Tumbuhan


1
BAB 1
PENDAHULUAN

i.i Latar Belakang


Tingkat organisasi kehidupan tumbuhan di mulai dari sel. Sel bersama sel-sel sejenis
membentuk jaringan. Jaringan-jaringan yang berbeda menyusun suatu organ yang memiliki
fungsi tertentu. Organ-organ yang berbeda bekerja bersama-sama membentuk suatu sistem
organ.
Pada bab ini kita mempelajari jaringan tumbuhan. Dalam perkembangan ilmu biologi,
jaringan di manfaatkan untuk mengembangbiakkan tanaman dengan teknologi maju, yaitu kultur
jaringan. Suatu jaringan pada tumbuhan ditanam dengan media buatan. Jaringan tersebut dapat
tumbuh menjadi tanaman baru. Dengan teknologi kultur jaringan, akan di peroleh tanaman baru
yang sama dengan induknya dan pengembangbiakannya memerlukan waktu yang lebih singkat
dibandingkan dengan menanam tumbuhan secara konvensional.
Jaringan tumbuhan adalah sel-sel tumbuhan dewasa tidak tersusun secara acak, melainkan
menyesuaikan diri melalui berbagai cara dan membentuk sekelompok sek yang mudah di kenali.

i.ii Tujuan
Tujuan daripada praktikum kami adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk dan bagian dari
penyusun jaringan–jaringan yang kami amati di bawah mikroskop.

i.iii Rumusan Masalah


1. Bagaimana struktur dari jaringan pada tumbuhan ?
2. Apa saja bagian-bagian yang menyusun jaringan pada tumbuhan ?
3. Apa saja fungsi dari jaringan yang diamati ?

BAB 2
ISI

ii.i Judul Penelitian


Pengamatan Jaringan Tumbuhan

ii.ii Landasan Teori


Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan
yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari
dalam cabang biologi yang dinamakan histologi, sedangkan cabang biologi yang mempelajari berubahnya
bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi.
Jaringan dimiliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk setiap kelompok sel-selnya.
Organisme bertalus, seperti alga ("ganggang") dan fungi("jamur"), tidak memiliki perbedaan jaringan,
meskipun mereka dapat membentuk struktur-struktur khas mirip organ, seperti tubuh
buah dan sporofor. Tumbuhan lumutdapat dikatakan telah memiliki jaringan yang jelas, meskipun ia belum
memiliki jaringan pembuluh yang jelas.
Jaringan tumbuhan relatif lebih homogen daripada jaringan hewan. Tumbuhan tidak memiliki kemampuan
lokomosi (berpindah)/bergerak secara aktif sebagaimana hewan. Meskipun demikian, banyak sel-sel baru

Mengamati Jaringan Pada Tumbuhan


2
terbentuk untuk berbagai jaringan sebagai kompensasi banyaknya sel-sel yang mati, yang menjadi pasif karena
berperan sebagai sel-sel penyimpan cadangan energi (misalnya pada buah atau umbi) atau metabolit sekunder,
dan untuk mengisi jaringan baru karena tumbuhan selalu bertambah massanya, khususnya bagi tumbuhan
tahunan. Jaringan yang aktif memperbanyak diri dan tidak memiliki fungsi khusus disebut jaringan
meristematik, sementara jaringan yang telah mantap dengan fungsinya disebut jaringan tetap/permanen.

Jaringan Meristem
Jaringan meristematik terdiri dari sel-sel meristem, suatu analog dari sel-sel punca (stem cells) hewan. Jaringan
ini dapat ditemukan pada titik-titik tumbuh di ujung batang dan akar (disebut meristem pucuk/ujung/apikal), di
bawah kulit kayu (sebagai kambium gabus maupun kambium pembuluh, disebut meristem tepi/lateral), dan di
tepi ruas atau buku, serta pada pangkal tangkai daun (meristem antara/interkalar). Jaringan ini, terutama
meristem ujung, mudah diinduksi untuk diperbanyak secara in vitro. Dalam jargon kultur jaringan, sel-sel ini
dikatakan bersifat embrionik ("dapat membentuk embrio"). Jaringan meristematik juga terbentuk apabila ada
bagian tumbuhan yang terbuka, misalnya karena terluka. Mobilisasi beberapa fitohormon,
biasanya auksin dan sitokinin, akan memicu terbentuknya sel-sel meristem yang membentuk semacam jaringan
tidak terdiferensiasi yang disebut kalus.

Jaringan Permanen
Jaringan permanen dikategorikan menjadi tiga kelompok utama: epidermis (jaringan pelindung, terdiri dari sel-
sel yang menyusun lapisan luar daun dan bagian-bagian tumbuhan yang masih muda), jaringan
pengangkut (menyusun xilem dan floem), dan jaringan dasar (mencakup parenkim, klorenkim, kolenkim, dan
sklerenkim).
Epidermis melindungi bagian dalam organ sehingga tidak bersentuhan langsung dengan pengaruh keadaan di
luar organ. Epidermis dapat dilindungi oleh lapisan tipis di bagian luar yang dikenal sebagai kutikula. Dapat
juga ditemukan lapisan malam (wax). Sel-sel epidermis biasanya berbentuk segi empat apabila dilihat dari
samping, berjajar homogen. Namun, epidermis dapat mengalami perubahan menjadi sel-sel penutup atau sel
penjaga stomata beserta beberapa sel tetangga, trikoma (miang atau rambut daun/batang), duri, serta rambut
kelenjar.
Jaringan pengangkut dimiliki oleh tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Gymnospermae memiliki jaringan
trakeida, serabut trakeida, dan parenkim kayu sebagai penyusun xilem. Angiospermae memiliki tambahan
jaringan trakea selain jaringan yang dimiliki Gymnospermae. Floem (pembuluh tapis) tersusun dari jaringan
buluh tapis dan sel-sel pengiring.
Jaringan dasar menyusun sebagian besar tubuh tumbuhan (biomassa). Kelompok jaringan ini memiliki banyak
fungsi tergantung tempat ia berada. Seringkali ia mengisi bagian terbesar dari suatu organ, menyusun daging
buah, kulit batang, isi umbi atau rimpang yang menyimpan pati atau metabolit sekunder tertentu
(seperti alkaloid dan terpenoid). Jaringan ini juga dapat mengalami kematian dengan mengosongkan isi sel-
selnya untuk membentuk struktur berongga (aerenkim) seperti ruang dalam gelembung pada tangkai
daun eceng gondok atau rongga dalam buluh bambu.

Mengamati Jaringan Pada Tumbuhan


3
Struktur Jaringan Tumbuhan
Jaringan yang menyusun tumbuhan terdiri dari dua yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.
Berikut ini adalah struktur dan ciri jaringan meristem dan jaringan dewasa:

1. Jaringan Miristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang aktif membelah. Jaringan ini terdapat di ujung akar yang
biasanya di sebut meristem apikal. Sel-sel penyusunnya berdinding tipis, penuh dengan
protoplasma, dan vakuola relatif kecil. Menurut asalnya, meristem dibedakan menjadi meristem
primer, meristem sekunder dan promeristem. Sel meristem memiliki sitoplasma berukuran besar
dan dinding sel yang tipis. Pertumbuhan pada jaringan ini akan menghasilkan ranting-ranting
baru, perpanjangan akar, pembentukan bunga.

a. Meristem primer
Jaringan meristem primer adalah kumpulan sel yang berkembang langsung dari sel embrionik.
Sel ini berada di ujung tumbuhan, misalnya ujung akar, ujung batang atau ujung daun. Jaringan
ini berpengaruh dalam sistem pertumbuhan tumbuhan itu sendiri.

b. Meristem sekunder
Jaringan sistem skunder adalah jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi. Dalam hal
ini jaringan sekunder sering disebut meristem lateral karena terletak pada samping organ
tumbuhan. Jika meristem primer mengalami pertumbuhan ke atas atau kebawah, sedangkan
jaringan skunder ini mengalami pertumbuhan kesamping dan membesar.

c. Promeristem
Promeristem adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat
embrio. Contohnya pada lembaga biji tumbuhan.

Sifat Jaringan Meristem

 Bentuk sel bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel yang tipis.
 Masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan mengandung satu atau lebihdari satu inti
sel.
Mengamati Jaringan Pada Tumbuhan
4
 Terdiri atas sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan.
 Vakuola sel sangat kecil atau mungkin tidak ada.
 Biasanya tidak ditemukan adanya ruang antarsel di antara sel-selmeristem

2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang tidak lagi aktif. Dalam hal ini jaringan ini mengalami
diferensi. Jaringan dewasa terbentuk dari proses diferensiasi sel-sel meristem, baik meristem
primer maupun meristem sekunder. Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam,
yaitu jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan penyokong (terdiri atas jaringan kolenkim
dan jaringan sklerenkim), dan jaringan pengangkut (terdiri atas xilem dan floem).

Jaringan parenkim

atau jaringan dasar adalah jaringan dasar yang di miliki semua tumbuhan. Parenkim terdapat di
akar, batang, daun dan xylem floem. Ketika ada bagian dari organ mengalami kerusakan, maka
jaringan yang rusak tadi akan diganti dengan jaringan yang baru. Secara umum, sel parenkim
berfungsi dalam fotosintesis, sekresi, respirasi serta dalam penyimpanan cadangan makanan dan
air
Jaringan kolenkim

atau jaringan penguat adalah jaringan dari bagian sudut dinding sel dan selusonya akan menebal.
Kolenkim tidak memiliki protoplas dan dinding sekunder tetapi dinding primernya mengalami
penebalan. Jaringan ini memiliki dinding sel primer yang tidak berlignin. Sehingga jaringan ini
menjadi penopang bagi organ-organ muda.

Mengamati Jaringan Pada Tumbuhan


5
Jaringan sklerenkim

berfungsi menopang organ-organ tua. Berdasarkan bentuknya, jaringan sklerenkim dapat dibagi
menjadi dua macam yaitu fiber dan sklereid. Fiber memiliki bentuk seperti pita panjang yang
kuat sehingga dapat kita manfaatkan sebagai tali. Sedangkan sklereid bentuknya tidak beraturan.
Kita dapat melihat jaringan sklereid ini pada kulit yang melindungi biji.
Jaringan xilem merupakan jaringan yang mengangkut air dan mineral dari dalam tanah menuju
daun untuk diolah menjadi makanan melalui proses fotosintesis. Terdapat dua jenis jaringan
xylem yaitu xilem primer dan xilem sekunder. Xilem primer dibentuk oleh jaringan meristem
primer pada saat pertumbuhan awal sedangan xilem sekunder dibentuk oleh jaringan meristem
sekunder.
Jaringan floem merupakan jaringan yang mengangkut hasil fotosintesis yang berupa karbohidrat
untuk diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan. Jaringan ini terdiri dua jenis yaitu floem primer dan
sekunder. Hal ini sama seperti pada jaringan xylem.

ii.iii Hipotesis
Hipotesis satu berbunyi, “Jaringan pada tumbuhan berbeda dengan jaringan pada hewan”
Hipotesis dua berbunyi, “Jaringan tumbuhan dikotil dan monokotil itu berbeda”
Hipotesis tiga berbunyi “Setiap jaringan pada tumbuhan memiliki fungsi yang berbeda antara
jaringan yang satu dengan jaringan yang lainnya”
Hipotesis empat berbunyi “Terdapat perbedaan antara jaringan pada akar, batang, dan daun”

ii.iv Metodologi Penelitian

Judul Praktikum
Pengamatan Jaringan Tumbuhan
Waktu dan Tempat
Praktikum ini kami lakukan pada Kamis, 22 Agustus 2019 di lab biologi SMAN 55 Jakarta
Alat dan Bahan
Alat :
 Mikroskop
 Kaca preparat
 Pipet tetes
Bahan :
Mengamati Jaringan Pada Tumbuhan
6
 Air
 Preparat bunga radius color
 Preparat batang singkong
 Preparat bawang merah
Cara kerja
1. Persiapkan mikroskop untuk pengamatan
2. Ambilah preparat bunga radius kolor
3. Letakkanlah preparat bunga radius kolor di atas meja objek, lalu amati dengan mikroskop
4. Gambarlah hasil pengamatan
5. Ambilah preparat batang singkong
6. Letakkanlah preparat batang singkong di atas meja objek, lali amati dengan mikroskop
7. Gambarlah hasil pengamatan
8. Ambilah preparat bawang merah
9. Letakkanlah preparat bawang merah di atas meja objek, lalu amati dengan mikroskop
10. Gambarlah hasil pengamatan

ii.vi Pembahasan
JARINGAN GABUS
Jaringan gabus adalah jaringan yang tersusun atas sel gabus dan berfungsi supaya
jaringan lain yang berada dibawahnya tidak kehilangan air. Jaringan gabus biasanya terdapat
pada tanaman dikotil.
Jaringan gabus ini dibentuk oleh kambium gabus dan felogen yang letaknya dibawah
epidermis. Kambium gabus atau felogen dalam pertumbuhannya akan mengarah pada bagian
luar dan bagian dalam.
Pertumbuhan ke luar akan membentuk sel mati yang disebut felem sedangkan pertumbuhan ke
dalam akan membentuk bagian yang hidup disebut feloderm

A. Struktur
Jaringan gabus mempunyai sifat lebih kuat daripada epidermis, terdapat di bagian tepi
alat-alat tumbuhan. Pada tumbuhan yang berumur panjang, bila epidermis telah mati atau tidak
aktif, maka jaringan gabus ini menggantikan fungsi epidermis yaitu sebagai pelindung jaringan
di bawahnya. Jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus yang disebut felogen. Sel-sel gabus
mengandung suberin dan kutin. Letak jaringan gabus rapat antara satu dengan yang lainnya.
Ruang antarselnya tidak ada, sehingga sukar ditembus air dan gas. Dengan adanya celah-celah
atau pori-pori pada lapisan gabus yang disebut lentisel, maka kesulitan itu dapat ditanggulangi
karena air dan gas-gas bisa menerobos dan melaluinya. Jaringan gabus dibedakan menjadi tiga.
a. Eksodermis
Jaringan gabus terdiri atas tiga bagian, yaitu gabus yang terdapat di bagian dalam dari tumbuhan
sehingga berfungsi sebagai pembatas antara jaringan-jaringan di dalam tumbuhan. Jaringan ini
terletak di luar dan mengandung suberin pengganti epidermis.
b. Endodermis
Pada bagian endodermis yang masih muda, dinding selnya terdiri atas selulosa dan bersifat
elastis, sedangkan endodermis yang sudah tua atau dewasa pada dinding selnya terjadi

Mengamati Jaringan Pada Tumbuhan


7
penebalan-penebalan berupa titik-titik atau pita dari zat kayu dan mengandung suberin serta
kutin yang disebut titik atau pita kaspari.
c. Periderm (Kulit Gabus)
Periderm dibagi menjadi tiga bagian berikut.
1) Felogen (Kambium Gabus)
Felogen merupakan kambium gabus yang merupakan lapisan sel yang meristematis.
Felogen dapat terbentuk dari berbagai jaringan hidup, misalnya epidermis, parenkim korteks
yang sel-selnya dapat berubah menjadi meristematik. Felogen ke arah luar membentuk gabus
(felem) dan ke arah dalam membentuk parenkim (feloderm). Felogen, felem, dan feloderm
membentuk jaringan kulit gabus (periderm). Perkembangan felogen (kambium gabus)
2) Felem (Gabus)
Felem merupakan lapisan gabus sebagai produk dari felogen yang terbentuk ke arah luar.
3) Feloderm (Parenkim Gabus)
Jaringan ini dapat dikatakan hampir homogen dengan parenkim korteks yang terbentuk
ke arah dalam sehingga hanya terdapat di lapisan paling dalam. Dengan adanya jaringan gabus
maka bagian dalam tumbuhan hidup terpisah dari udara luar. Untuk itulah diperlukan adanya
hubungan antara bagian dalam tumbuhan dengan udara luar untuk menunjang berbagai macam
proses kehidupan. Dalam hal ini, pada jaringan gabus batang terdapat lentisel.

B. Fungsi
Fungsi jaringan ini adalah untuk melindungi jaringan lain yang terdapat disebelah dalam
agar tidak terlalu banyak kehilangan air. Jaringan ini tampak jelas pada tumbuhan dikotil dan
gymnospermae. Struktur jaringan ini terdiri dari kambium gabus (felogen) yang akan
membentuk gabus (felem) ke arah luar dan feloderma ke arah dalam.

C. Ciri-ciri
Terdapat pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae
Fungsi utamanya adalah sebagai pelindung tubuh dari kehilangan air
Mempunyai sifat lebih kuat daripada epidermis
Terdapat di bagian tepi alat-alat tumbuhan.
dibentuk oleh kambium gabus yang disebut felogen
Sel-sel gabus mengandung suberin dan kutin.
Ruang antarselnya tidak ada, sehingga sukar ditembus air dan gas

Mengamati Jaringan Pada Tumbuhan


8
NO NAMA GAMBAR KETERANGAN
1 Bawang Merah TERDAPAT
(Allium Cepa) 1. Inti Sel
2. Sitoplasma
3. Dinding Sel

2 Gabus Pada sel gabus bentuknya adalah


(Manihot Utilisima) seperti segi delapan, ada juga yang
seperti segi lima atau segi enam.
Sel gabus termasuk sel mati
karena sel gabus tidak memiliki
isi, tidak memiliki inti sel dan
tidak memiliki aktivitas yang
terjadi seperti pada bawang merah.
Pada gabus hanya terdapat dinding
sel dan vakuola saja sementara
bagaian yang lain kosong, sel mati
ini juga tidak berperan bagi
kehidupan.
3 Rhoeo Discolor Pengamatan pada daun Rhoeo
discolor bentuknya berupa segi
enam yang terdapat lima organel,
yaitu dinding sel, membran sel,
sitoplasma, retikulum endoplasma
dan nukleus. Namun pada saat
meneliti lewat mikroskop yang
terlihat hanyalah nukleus dan
dinding sel karena sel tersebut
adalah sel hidup. Rhoeo
discolor juga mempunyai jaringan
yang terdiri dari sel-sel yang
bentuknya sama dapat juga
melakukan fungsi khusus yang
dapat juga bersama jaringan lain
membentuk fungsi yang lebih
kompleks. Pertumbuhan dari
tanaman ini sangat penting pada
aktivitas jaringan meristem.

Mengamati Jaringan Pada Tumbuhan


9
BAB 3
KESIMPULAN
Pada sel bawang merah terdapat inti sel, dinding sel dan sitoplasma. Pada sel kapas terdapat
sitoplasma dan dinding sel. Pada sel gabus terdapat sitoplasma dan dinding sel dan pada
sel Rhoeo discolor terdapat inti sel, dinding sel dan sitoplasma.

Berdasarkan praktikum yang dilakukan ada dua sel, yaitu sel hidup dan sel mati. Sel yang
dimaksud sel hidup, yaitu sel yang mempunyai dinding sel dan inti sel dan sedangkan sel mati
yaitu sel yang tidak mempunyai dinding sel dan inti sel. Pengamatan sel bawang merah termasuk
sel hidup dan sel matinya kapas karena tidak mempunyai dinding sel dan inti sel (Deroberits,
1975).

Sitoplasma ini terdiri dari medium semi cair yang dibuat oleh sitosol, yang di dalamnya itu
terdapat dengan organel-organel yang mempunyai bentuk sebagai dalam sel prokariotik, sesuai
dengan yang kami lakukan waktu praktikum itu terdiri dari bawang merah atau Allium cepa yang
terdapat dengan membran plasma, inti sel dan terdapat dengan dinding sel yang berbentuk bulat
dan berwarna merah (Campbell, 2000).

Membran plasma adalah perluasan yang memberan yang di dalam sel tersebut.
Dengan mikroskop elektron, pada yang sudah nampak dengan sel tersebut dengan berpasang-
pasangan dan memberan ini mempunayi struktur yang terdapat lipid dan protein dan memberan
plasma, dan di dalam praktikum yang kami lakukan dan yang kami amati itu terdapat dalam
gabus terdapat dengan dinding sel dan vakuela dan sedangkan pada kapas itu terdapat dengan
dinding sel, lumut dan senterosol yang di dalamnya yang ketiga tersebut termasuk dengan di
dalam struktur sel (Campbell, 2000).

Dalam dan bentuk dan struktur sel itu terdapat yang namanya membran sel adalah suatu batasan
antara sel dengan lingkungan yang terdapat dalam membran sel. Membran sel juga dapat
berfungsi untuk interfase antar mesin-mesin yang bagian dalam sel dan cairan yang membasahi
di dalam sel. Membran sel yang sangat tipis sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop
elektron (Campbell, 2000).

Di dalam sel itu biasanya terdapat dengan nukleus dan mitokanderia itu yang terdapat dalam
struktur yang sangat banyak dalam sel tumbuhan. Nukleus merupakan pusat pengendalian sel,
sebagai contoh sel yang terdapat dalam nukleus contohnya amoeba, yang sedangkan
mitokanderia itu terdapat juga dalam struktur sel yang berbentuk tongkat dan berbentuk 0,2 um
(Campbell, 2000).

Di dalam sel juga mempunyai ciri-ciri penting yang sama dalam sel itu terdapat dalam proses
kimia sel, itu terdapat ratusan reaksi kimia yang berlangsung dengan terjadinya sel yang telah
ditemukan. Beberapa reaksi kimia yang telah ditentukan dengan menghasilkan energi bebas yang
terdapat dalam sel yang pertama itu pembakaran bahan bakar kayu, yang telah terdapat dalam
persamaa yang sama dengan mempercepat reaksi dengan menaikkan suhu yang terdapat dengan

Mengamati Jaringan Pada Tumbuhan


10
reaksi kimia dalam sel, baik itu sel hewan maupun yang terdapat dalam sel tumbuhan (Campbell,
2000).

SARAN
Diharapkan dengan makalah yang menjelaskan tentang jaringan pada tumbuhan ini bisa
menambah wawasan bagi para pembacanya, dan bilamana ada kesalahan mohon dikoreksi dan
diberitahukan kepada pembuat makalah ini guna mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan

Mengamati Jaringan Pada Tumbuhan


11

Anda mungkin juga menyukai