Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 5

1. Aryo ichwan KW
2. Mahdi R
3. Qori
4. Sofhia Az-zahrah
5. Natasha Fauziah
6. Zacky MD

JARINGAN PERMANEN TUMBUHAN


Pengertian Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa yiatu jaringan tumbuhan yang tersusun atas sel-
sel yang berhenti membelah dan sudah mengalami diferensiasi

Ciri-Ciri Jaringan Dewasa


Adapun ciri-ciri atau karakteristik dari jaringan dewasa adalah

 Mempunyai seperti tidak adanya kegiatan pembelahan sel


 Ukuran selnya lebih besar dari sel meristematik
 Kadang selnya sudah mati
 Ada ruang antar sel
 Dinding sel mengalami penebalan sesuai dengan fungsinya
 Sitoplasma dan vakuolanya besar

Fungsi Jaringan Dewasa


Menurut Fungsinya jaringan dewasa dibedakan menjadi empat macam,
yaitu jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan penguat dan
jaringan pengangkut.

Jaringan Pelindung
Jaringan pelindung pada tumbuhan tersusun atas jaringan epidermis
dan jaringan gabus. Fungsi dari jaringan pelindung yaitu
melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang merugikan.

Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis yaitu jaringan terluar dan menyelubungi
permukaan tubuh tumbuhan. Pada umumnya jaringan epidermis
tersusun atas satu lapis sel dengan susunan rapat tanpa ruang
diatara selnya. Jaringan epidermis mempunyai fungsi sebagai
pelindung bagian atau jaringan dalam tubuh tumbuhan dari pengaruh
buruk lingkungan atau patogen, penyerap air dan mineral (terutama
daerah akar dan daun), menyekresi lapisan lilin atau kutikula
yang dapat mencegah evaporasi (pada batang dan daun).

Ciri-Ciri Jaringan Epidermis:


Ciri-ciri dari jaringan epidermis adalah sebagai berikut:

 Tersusun atas satu sel yang susunannya atas sel-sel hidup


dan tersusun rapat sehingga tidak ditemukan ruang antar
sel.
 Bentuk, ukuran serta susunannya sangat banyak (secara umum
bentuknya persegi panjang)
 Tidak berklorofil, selain epidermis tumbuhan paku
 Dinding sel jaringan epidermis pada bagian luar yang
berbatasan dengan udara melakukan penebalan, tetapi dinding
sel epidermis di bagian dalam yang berbatasan dengan
jaringa lain tetap tipis
 Bisa mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan
epidermis. Misalnya:
 Stomata (mulut daun). Fungsi dari stomata adalah sebagai
akses keluar masuk oksigen dan karbon dioksida
 Trikomata (rambut-rambut). Fungsi dari trikomata adalah
untuk melindungi semua permukaan tumbuhan
 Spina (duri). Ini adanya pada beberapa jenis tumbuhan
contohnya pada mawar dan bunga kertas
 Velamen atau epidermis ganda. Adanya pada akar gantung
 Sel Kipas. Sel kipas adanya pada beberapa jenis tumbuhan
dan letaknya pada bagian atas permukaan daun. Fungsi dari
sel kipas adalah untuk mengurangi penguapan
 Sel kersik. Adalah sel yang membuat permukaan batang
tumbuhan menjadi keras. Contoh sel kresik yaitu pada
tumbuhan tebu

Jaringan Gabus
Jika batang sudah besar, epidermis menjadi terhimpit dan akhirnya
pecah dan rusak. Kemudian, epidermis tidak aktif lagi dan
fungsinya tergantikan oleh jaringan gabus. Jaringan gabus dibagi
menjadi 3 macam yaitu Eksodermis, Endodermis, dan Peridermis. Di
bagian peridermis ada felem, felogen dan feloderm.

Jaringan Dasar (Parenkim)


Jaringan parenkim atau jaridan dasar karena letaknya pada semua
bagian tumbuhan. Ciri-ciri jaingan dasar atau jaringan parenkim
adalah:

 Sel susunannya renggang menjadikan mempunyai banyak ruang


antarsel. Ruang antarsel ini dipakai sebagai pertukaran
gas.
 Dinding selnya tpisi dan bervakuola besar sebagai penyimpan
makanan cadangan
 Bentuk selnya polihedral atau segi banyak

Jenis-Jenis Jaringan Parenkim


Menurut Fungsinya, jaringan parenkim dibagi menjadi lima jenis
yakni:

 Parenkim Asimilasi
Adlaah jaringan parenkim yang fungsinya memproduksi zat
makanan melewati proses fotosintesis karena mengandung
klorofil. Contoh parenkim asimilasi adalah parenkim
palisade (jaringan pagar) dan parenkim spons (bunga karang)
pada daun
 Parenkim Pengangkut
Adalah parenkim yang adanya pada sekitara jaringan
pengangkut. Sel parenkim pengangkut bentuknya memanjang
mengikuti arah pengangkutnya
 Parenkim Penimbun
Adalah jaringan parenkim yang fungsinya sebagai penyimpan
makanan cadanga berupa gula, tepung, lemak dan protein.
Parenkim penimbun adanya di empulur batang dan akar, umbi,
umbi lapis, biji dan akar rimpang
 Parenkim Air
Adalah jaringa parenkim yang fungsinya menyimpan air. Pada
umumnya parenkim air adanya di tumbuhan yang hidup di
daerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan
sekulen
 Parenkim Udara (aerenkim)
Adalah jaringan parenkim yang fungsinya sebagai penyimpan
udara. Parenkim udara dapat ditemukan di tanmana anggrek,
batang teratai, batang talas, dan batang genjer.

Menurut Bentuknya, jaringan parenkim dibagi menjadi empat jenis,


yaitu:

 Parenkim Palisade
Adalah parenkim penyusun mesofil daun yang bentuknya
silindris atau memanjang, tegak dan terdapat kloroplas
 Parenkim Bunga Karang
Adalah parenkim penyusun mesofil daun yang sel penyusunnya
mempunyai bentuk dan ukuran yang tidak teratur dengan ruang
antarsel relatif lebih besar
 Parenkim Lipatan
Adalah parenkim yang dinding selnya mengalami lipatan ke
arah dalam dan mengandung banyak kloroplas. Parenkim
lipatan bisa dijumpai pada mesofil daun pinus dan padi
 Parenkim Bintang
Adalah parenkim yang bentuknya seperti bintang dan saling
sambung di bagian ujungnya, parenkim ini bisa dijumpai pada
tangkai daun Canna sp.

Jaringan Penguat (Mekanik)


Jaringa penguat atau jaringa mekanik di tumbuhan mempunyai fungsi
sebagai pengokoh tubuh tumbuhan. Menurut bentuk dan sifatnya,
jaringan penguat dibagi menjadi:

 Jaringan Kolenkim
Ciri-ciri jaringan kolenkim adalah:
o Terdiri atas sel-sel hidup. Seringkali dijumpai pada
bagian bawah epidermis batang, tangkai daun, tangkai
bunga, ibu tulang daun dan buah. Jaringan kolenkim
jarang terdapat di akar
o Dinding sel tidak mengandung lignin, tetapi mengandung
selulosa, pektindan hemiselulosa adalah penguat pada
organ tumbuhan yang masih muda atau bagian tubuh
tumbuhan yang lunak
o Adalah jaringan penguat utama pada organ tumbuhan yang
masih aktif mengalami pertumbuhan dan perkembangan
 Jenis-jenis Jaringan Kolenkim
Menurut letak dan bentuk penebalannya, jaringan kolenkim
dibagi menjadi tiga, yaitu:
o Kolenkim Angular (kolenkim sudut)
Adalah penebalan dinding di sudut sel dan memanjang
seusuai sumbu sel. Contoh kolenkim angular adanya pada
daun Vitis, Begonia, dan Solanum tuberosum
o Kolenkim Lamelar (kolenkim papan)
Adalah penebalan dinding pada dinding tangensial
(sejajar permukaan) hingga bentuknya serupa papan yang
berderet. Contoh kolenkim lamelar bisa ditemukan di
korteks batang Sambucus
o Kolenkim Tubular (lakunar)
Adalah penebalan di dinding yang mengarah ke ruang
antarsel. Contoh kolenkim tubular adanya pada tangkai
daun Salvia.

Jaringan Sklerenkim
Ciri-ciri Jaringan Sklerenkim:

 Tersusun atas sel-sel mati dengan dinding sel tebal


 Adanya hanya pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami
pertumbuhan dan perkembangan
 Mempunyai dinding sekunder yang tebal dan tersusun atas
linginJaringa sklerenkim tersusun atas serabut sklerenkim
dan sklereid. Serabut sklerenkim adalah berbentuk benang
panjang dalam berkas pengangkut. Seringkali serabut
sklerenkim adalah seludang yang berkaitan dengan berkas
pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem
dan floemDan Sklereid (sel batu), adanya pada seluruh
bagian tumbuhan utamanya dalam kulit kayu, pembuluh tapis,
buah, dan biji. Sklereid yang ada soliter di antara sel
lainnya disebut idioblas. Sel sklereid juga bisa terhimpun
menjadi kelompok sel keras di atara sel parenkim
disekelilingnya.

Jaringan Pengangkut
Menurut bentuk dan sifatnya, jaringan pengangkut dibagi menjadi:

 Xilem
Xilem atau disebut juga pembuluh kayu mempunyai fungsi
sebagai pengangkut air dan unsur hara dari akar menuju
daun. Sel penyusun xilem seringkali sudah mati dengan
dinding sekunder yang lebih tebal tersusun atas lignin
sebagai jaringan penguat. Xilem tersusun atas trakeal
(trakea dan trakeid), serabut xilem, dan parenkim xilem.
 Floem
Floem atau disebut juga pembuluh tapis mempunyai fungsi
sebagai pengangkut dan pengedar zat makanan dari hasil
fotosintesis dari daun menuju semua bagian tumbuhan. Floem
tersusun atas berbagai macam bentuk sel hiduo dan mati yang
meliputi unsur kibral (sel-sel tapis dan komponen buluh
tapis), sel pengantar, sel albumin, parenkim floem dan
serabut floem.

Anda mungkin juga menyukai