Oleh:
Tujuan
Kelompok kami menyusun makalah ini bertujuan agar para pembaca bisa mengetahui
tentang Pancasila sebagai ideologi negara, Pancasila terhadap ideologi dunia, dan Pancalisa
terhadap agama. Dengan adanya makalah ini juga di harapkan dapat menjadi pengetahuan
bagi kita semua.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN IDEOLOGI
Ideologi berasal dari kata Yunani yaitu iden yang berarti melihat, atau idea yang
berarti raut muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata logos yang berarti ajaran.
Dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau
science des ideas (AL-Marsudi, 2001:57).
Artinya pancasila merupakan satu ideologi yang dianut oleh Negara atau pemerintah
dan rakyat Indonesia secara keseluruhan, bukan milik atau monopoli seseorang ataupun
sesuatu golongan tertentu.Sebagai filsafat atau dasar kerohanian Negara, yang meruapakn
cita-cita bangsa, Pancasila harus dilaksanakan atau diamalkan, yang mewujudkan kenyataan
dalam penyelenggaraan hidup kenegaraan kebangsaan dan kemasyarakatan kita.Bila terjadi
kesenjangan dalam kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan, kita haruskembali kepada
filsafat Negara Republik Indonesia untuk mencari jalan keluarnya atau untuk meluruskan
kembali.
Secara umum, makna dari Pancasila sebagai ideologi negara adalah Pancasila sebagai
dasar sistem kenegaraan untuk seluruh warga negara Indonesia yang berdasar cita – cita
bangsa. Selain itu, pancasila juga bermakna sebagai nilai integratif negara. Berikut adalah
penjelasan dari makna dari Pancasila sebagai ideologi negara.
Ideologi Pancasila sebagai cita–cita negara berarti bahwa nilai–nilai dalam Pancasila
diimplementasikan sebagai tujuan atau cita–cita dari penyelenggaraan pemerintahan negara.
Secara luas dapat diartikan bahwa nilai–nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila
menjadi visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Visi atau
arah yang dimaksud adalah terwujudnya kehidupan yang berdasar Ketuhanan Yang Maha
Esa, berperi kemanusiaan, menjunjung tinggi persatuan, pro rakyat, serta adil dan makmur.
Pancasila sebagai ideologi negara yang diwujudkan dalam nilai integratif bangsa dan
negara membuat Pancasila menjadi sarana untuk menyatukan perbedaan bangsa Indonesia.
Seperti yang kita tahu, Negara Indonesia terdiri dari suku, agama, dan ras yang berbeda.
Tanpa adanya sebuah sarana untuk menyatukan perbedaan tersebut, persatuan dan kesatuan
bangsa akan sulit dicapai. Disitulah makna dari Pancasila sebagai ideologi negara memegang
peran yang penting untuk persatuan dan kesatuan. Sebagai wujud nilai bersama yang menjadi
pemecah konflik atau penyetara kesenjangan.
Makna dari ideologi terbuka adalah sebagai suatu sistem pemikiran terbuka,dan
makna dari ideologi tertutup adalah sebagai ideologi yang dimutlakkan.Ciri-ciri ideologi
terbuka dan ideologi tertutup adalah :
a.IdeologiTerbuka
Merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat.Berupa nilai-nilai dan cita-
cita yang berasal dari dalam masyarakat sendiri.Hasil musyawarah dan konsensus masyarakat
bersifat dinamis dan reformis.
b. Ideologi Tetutup.
Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat.Bukan berupa nilai
dan cita-cita.Kepercayaan dan kesetiaan ideologis yang kaku.Terdiri atas tuntutan konkret
dan operasional yang diajukan secara mutlak.
Ideologi dunia adalah sebuah gagasan atau ide yang dimiliki setiap negara. Banyak
macam ideologi didunia , hampir masing-masing negara mempunyai ideologi tersendiri yang
sesuai dengan negaranya,karena ideologi ini merupakan dasar atau ide atau cita-cita negara
tersebut untuk semakin berkembang dan maju. Namun, dengan semakin berkembangnya
zaman, ideologi negara tersebut tidak boleh hilang dan tetap menjadi pedoman dan tetap
tertanam pada setiap warganya.
1. Ideologi Liberalisme.
A.Pengertian Liberalisme.
Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan
pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme tumbuh dari
konteks masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ketika itu masyarakat ditandai dengan
karakteristik berikut. Anggota masyarakat terikat satu sama lain dalam suatu sistem dominasi
kompleks dan kukuh, dan pola hubungan dalam sistem ini bersifat statis dan sukar berubah.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi,
hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Bandingkan
Oxford Manifesto dari Liberal International: "Hak-hak dan kondisi ini hanya dapat diperoleh
melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan
didasarkan pada persetujuan yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar
(enlightened) dari kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas
dan rahasia, dengan menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan kaum minoritas.
Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberalisme adalah yang
memungkinkan individu mengembangkan kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya.
Dalam masyarakat yang baik semua individu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-
bakatnya. Hal ini mengharuskan para individu untuk bertanggungjawab atas tindakannya, dan
tidak menyuruh seseorang melakukan sesuatu untuknya atau seseorang untuk mengatakan
apa yang harus dilakukan.
2.Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga yang kaya
makin kaya, yang miskin makin miskin.
5.Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit untuk
mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai media komunikasi dan media
masa sangat efektif menciptakan image dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka.
6. Ajaran liberalisme ortodoks sangat mewarnai pemikiran para Thw Founding Father
Amerika seperti Georgie Wythe, Patrick Henry, Benjamin Franklin, ataupun Thomas
Jefferson.
2. Ideologi Sosialisme
A. Pengertian Sosialisme.
Paham sosialis juga lebih luwes dalam hal perjuangan perbaikannasib buruh secara
bertahap. Istilah sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan
dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilah ini mulai
digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali
untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Prancis, istilah ini mengacu
pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre
Leroux dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie Nouvelle. Penggunaan istilah sosialisme sering
digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi
hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan
buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan
memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat
melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.
Adapun ciri pokok pertama ajaran komunisme adalah sifatnya yang ateis, tidak
mengimani Allah. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada, kalau ia berpikir Tuhan
tidak ada. Akan tetwapi, kalau ia berpikir Tuhan ada, jadilah tuhan ada, Maka, keberadaan
Tuhan terserah kepada manusiaCiri pokok kedua adalah sifatnya yang kurang menghargai
manusia sebagai individu. Manusia itu seperti mesin. Kalau sudah tua, rusak, jadilah ia
rongsokan tidak berguna seperti rongsokan mesin. Komunisme juga kurang menghargai
individu, terbukti dari ajarannya yang tidak memperbolehkan ia menguasai alat-alat produksi.
Dalam hubungan antara agama Islam dan Pancasila, keduanya dapat berjalan
saling menunjang dan saling mengokohkan. Keduanya tidak bertentangan dan tidak boleh
dipertentangkan. Juga tidak harus dipilih salah satu dengan sekaligus membuang dan
menanggalkan yang lain. Selanjutnya Kiai Achamd Siddiq menyatakan bahwa salah satu
hambatan utama bagi proporsionalisasi ini berwujud hambatan psikologis, yaitu kecurigaan
dan kekhawatiran yang datang dari dua arah (Zada dan Sjadzili (ed), 2010: 79).
Hubungan negara dengan agama menurut NKRI yang berdasarkan Pancasila adalah sebagai
berikut (Kaelan, 2012: 215-216):
a. Negara adalah berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Bangsa Indonesia adalah sebagai bangsa yang berketuhanan yang Maha Esa.
Konsekuensinya setiap warga memiliki hak asasi untuk memeluk dan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama masingmasing.
c. Tidak ada tempat bagi atheisme dan sekularisme karena hakikatnya manusia berkedudukan
kodrat sebagai makhluk Tuhan.
d. Tidak ada tempat bagi pertentangan agama, golongan agama, antar dan inter
pemeluk agama serta antar pemeluk agama.
e. Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karena ketakwaan itu bukan hasil peksaan bagi
siapapun juga.
f. Memberikan toleransi terhadap orang lain dalam menjalankan agama dalam negara.
g. Segala aspek dalam melaksanakan dan menyelenggatakan negara harus sesuai
dengan nilainilai Ketuhanan yang Maha Esa terutama norma-norma Hukum positif maupun
norma moral baik moral agama maupun moral para penyelenggara negara.
h. Negarapada hakikatnya adalah merupakan “…berkat rahmat Allah ya ng Maha Esa”.
Berdasarkan kesimpulan Kongres Pancasila (Wahyudi (ed.), 2009: 58), dijelaskan
bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius. Religiusitas bangsa Indonesia ini,
secara filosofis merupakan nilai fundamental yang meneguhkan eksistensi negara
Indonesia sebagai negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Ketuhanan Yang Maha Esa
merupakan dasar kerohanian bangsa dan menjadi penopang utama bagi persatuan dan
kesatuan bangsa dalam rangka menjamin keutuhan NKRI. Karena itu, agar terjalin
hubungan selaras dan harmonis antara agama dan negara, maka negara sesuai dengan Dasar
Negara Pancasila wajib memberikan perlindungan kepada agama-agama di Indonesia.
Sebagai sebuah negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama islam, maka
Pancasila sendiri sebagai dasar negara Indonesia tidak bisa lepas dari pengaruh agama
yang tertuang dalam sila pertama yang berbunyi sila “Ketuhanan yang Maha Esa”. Yang pada
awalnya berbunyi “… dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluknya” yang
sejak saat itu dikenal sebagai Piagam Jakarta. Namun ada dua ormas Islam terbesar saat
itu yang menentang bunyi sila pertama tersebut, karena dua ormas Islam tersebut
menyadari bahwa jika syariat Islam diterapkan maka secara tidak langsung akan
menjadikan.
Indonesia sebagai negara Islam yang utuh maka hal tersebut dapat memojokkan
umat beragama lainnya. Yang lebih buruk lagi adalah akan memecah belah bangsa ini
khususnya bagi provingsi-provingsi yang sebagian besar penduduknya nonmuslim.
Karena itulah sampai detik ini bunyi sila pertama adalah “ketuhanan yang maha esa” yang
berarti bahwa Pancasila mengakui dan menyakralkan keberadaan Agama, tidak hanya
Islam namun termasuk juga Kristen, Katolik, Budha, khonhucu dan Hindu sebagai
agama resmi negara pada saat itu.
Keterkaitan hubungan antara rukun Islam sebagai landasan agama Isalam dan
Pancasila sebagai landasan negara Indonesia. Adapun hubungan itu yaitu pertama dari segi
jumlah, rukun Islam berjumlah lima begitupun pancasila. Kedua, dari segi makna yaitu:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa, sila ini keterkaitannya dengan rukun Islam yang pertama yaitu
syahadat. Secara umum, sila ini menerangkan tentang ketuhanan begitu pun syahadat yang
mempunyai makna pengakuan terhadap tuhan yaitu Allah SWT. Selain itu, kata Esa sendiri
berarti tunggal, yang sebagaimana yang kita ketahui bahwa Isalm sebagai agama mayoritas
penduduk negeri ini mempunyai tuhan tunggal Allah SWT.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab sila kedua pancasila, berkaitan dengan rukun Islam
kedua yaitu Shalat. Shalat dalam Islam selain sebagai ibadah wajib juga dilakukan untuk
mendidik manusia menjadi manusia yang beradab. Sholat adalah sebuah media untuk
mencegah perbuatan yang tidak terpuji, sebagai mana yang di firmankan oleh Allah bahwa
“Shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar.”
c. Persatuan Indonesia yang artinya seluruh elemen rakyat yang ada di Indonesia yang terdiri
dari berbagai macam suku dan adat bersatu dan membentuk kesatuan dalam wadah bangsa
Indonesia. Kaitannya dengan itu, persatuan terbentuk ketika jurang pemisah sudah tidak ada
lagi di masyarakat. salah satu jurang pemisah yang paling nyata yaitu jurang antara yang
miskin dan yang kaya. Untuk menyatukan jurang pemisah tersebut maka di agama Islam
diwajibkan membayar zakat bagi orang-orang kaya yang akan disalurkan untuk kepentingan
kaum miskin dan duafa. Zakat yang notabennya adalah rukun Islam ketiga sangat erat
kaitannya dengan poin pancasila ketiga tersebut. Dengan zakat akan terbentuk rasa kasih
sayang pada umat yang akan menghasilkan persatuan yang di cita-citakan.
d. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan sangat erat kaitannya dengan rukun Islam keempat yaitu puasa. Dengan pusas
akan terbentuk sifat bijaksana dan kepemimpinan. Ciri orang bijaksana, yaitu ia mampu
merasakan dan mempumnyuai rasa kasih sayang sesama, semua itu adalah hikmah dari
puasa. Selain itu, dalam menentukan waktu puasa, perlu dilakukan suatu musyawarah yang
dikenal dengan sidang isbat.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indionesia. Pada rukun Islam, terdapat yang namanya
haji. Haji adalah proses sosial yang terbesar di dunia ini, dimana setiap orang datang dari
berbagai negara dengan berbagai bahasa dan kebiasaan bergabung menjadi satu dalam satu
tempat dan waktu dalam kedudukan yang sama. Di dalalam haji, tidak memandang itu siapa
dan siapa, semuanya sama, pakaiannya sama dan peraturan dan hukumnya sama. Semua itu
adalah cerminan dari keadilan Tuhan.
BABIII
PENUTUP
Kesimpulan
Pancasila sebagai ideologi negara adalah Pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan
untuk seluruh warga negara Indonesia yang berdasar cita-cita bangsa .
Beberapa ideologi didunia seperti:
1. Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan, filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama
2. Sosialisme adalah gagasan tentang hidup manusia yang rukun tanpa kerusuhan
sosial.
3. Komunisme adalah pemikiran bahwa setiap manusia harus memiliki hak dan
kewajiban yang sama untuk hidup
Sebagai negara yang terdiri dari berbagai macam agama, suku, ras, dan bahasa
Pancasila adalah ideologi yang sangat baik untuk di terapkan di negara Indonesia.
Sehingga jika ideologi Pancasila diganti oleh ideologi yang berlatar belakang agama,
akan terjadi ketidaknyamanan bagi rakyat yang memeluk agama diluar agama yang
dijadikan ideologi negara tersebut. Dengan tetap menjunjung tinggi ideologi Pancasila
sebagai dasar negara, maka perwujudan untuk menuju negara yang aman dan
sejahtera pasti akan tercapai.
Saran
Saat ini banyak sekali orang menyalahgunakan ideologi. Banyak ideologi yang
digunakan untuk menghasut masyarakat luas agar mendukung seseorang untuk menjadi
pemimpin atau penguasa . Maka dari itu janganlah begitu mudah menerima sebuah ideologi,
namun berpikirlah terlebih dahulu apakah ideologi itu sesuai dengan keadaan masyarakat
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://kampusbaca.blogspot.com/2010/12/tugas-makalah-ideologi.html
http://id.scribd.com/doc/69740255/Ideologi-di-dunia
http://masterblog-information.blogspot.com/2012/02/kelebihan-dan-kekurangan-idiologi-
di.html
diakses tanggal 28 Oktober 2012
Notonagoro. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila dengan Kelangsungan
Agama, Cet. 8. Jakarta: Pantjoran Tujuh.
http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertian-agama.html