Anda di halaman 1dari 12

Analisis Aspek-Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia PNS Dinas

Pendidikan Kota Semarang dalam Rangka Reformasi Birokrasi


Oleh :
Habibah Faladinta;Mochammad Mustam;Maesaroh*)
Jurusan Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro
Jalan Profesor Haji Soedarto Sarjana Hukum, Tembalang, Semarang 12693
Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405
Laman : http://www.fisip.undip.ac.id email : fisip@undip.ac.id
Email : habibah.fd@gmail.com

ABSTRAK
Manajemen Sumber Daya Manusia menjadi salah satu instrumen penting bagi
suatu organisasi dalam mencapai berbagai tujuannya dan berperan sebagai
pengelola sistem.
Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa pelaksanaan
Manajemen Sumber Daya Manusia PNS Dinas Pendidikan Kota Semarang dalam
rangka Reformasi Birokrasi sudah dilaksanakan berdasarkan aspek-aspek yang
ada yang meliputi dengan 8 indikator yang meliputi : (1) penataan sistem
rekrutmen, dilakukan dengan menggunakan sistem CAT (Computer Asissted Test)
yang dilaksanakan dengan transparan dan akuntabel, (2) analisis jabatan,
dilakukan oleh pemerintah Kota Semarang, pada tahun 2015 belum dilaksanakan
sehingga belum tersedianya dokumen uraian jabatan (3) evaluasi jabatan,
dilakukan setelah analisis jabatan dan belum tersedianya job grading (4)
penyusunan standar kompetensi jabatan, dilaksanakan oleh tim Baperjakat Kota
Semarang, pada tahun 2015 penyusunan standar kompetensi jabatan untuk jabatan
fungsional umum belum tersedia (5) assessment individu berdasarkan kompetensi,
dilaksanakan setiap tahun dengan menggunakan sasaran kerja pegawai (SKP) (6)
penerapan sistem penilaian kinerja individu, pelaksanaannya sama dengan
menggunakan SKP (7) pembangunan dan pengembangan database pegawai,
dilakukan oleh BKD Kota Semarang (8) pengembangan pendidikan dan pelatihan
berbasis kompetensi, telah dilakukannya Analisis Kebutuhan Diklat
(AKD).Walaupun masih ada beberapa aspek yang masih terdapat kelemahan
seperti analisis jabatan.
Penulis merekomendasikan saran sebagai berikut: melakukan upaya
assessment center dan development center dengan mengedepankan prinsip
kompetensi, pelaksanaan rekrutmen PNS dengan sistem CAT harus
disempurnakan dan dilakukan secara transparan dan akuntabel pada keseluruhan
proses tahap rekrutmen, pengembangan database kepegawaian atau bank data,
menerapkan sistem remunerasi berdasarkan merit system.
Kata Kunci: Manajemen Sumber Daya Manusia, Pegawai Negeri Sipil
(PNS), Reformasi Birokrasi
PENDAHULUAN Manusia PNS yang profesional dan
kompeten.
A. Latar Belakang Pada Undang-undang Nomor
Refomasi Birokrasi dimaknai sebagai 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
sebuah perubahan besar dalam Negara, secara jelas mengatakan
paradigma dan tata kelola bahwa untuk mewujudkan Aparatur
pemerintahan, yang mengarah pada Sipil Negara sebagai bagian dari
organisasi (kelembagaan), tata Reformasi Birokrasi, perlu
laksana, Sumber Daya Manusia ditetapkan Aparatur Sipil Negara
(SDM), pelayanan, akuntabilitas, sebagai profesi yang memiliki
perundang-undangan serta pola pikir kewajiban mengelola dan
(Grand Desain Reformasi Birokrasi mengembangkan dirinya dan wajib
Indonesia 2010- 2025). Pondasi mempertanggungjawabkan
dasar Reformasi Birokrasi seutuhnya kinerjanya dan menerapkan prinsip
harus dimulai dari reformasi terhadap merit dalam pelaksanaan Manajemen
pengelolaan Manajemen Sumber Aparatur Sipil Negara. Melihat
Daya Manusia aparaturnya (PNS). pentingnya dan permasalahan yang
Manajemen Sumber Daya Manusia terjadi dalam hal SDM di Indonesia,
(MSDM) menjadi salah satu program penataan sistem Manajemen
instrumen penting bagi suatu Sumber Daya Manusia PNS dalam
organisasi dalam mencapai berbagai kerangka Reformasi Birokrasi
tujuannya. bertujuan untuk meningkatkan
Aspek-aspek dan fungsi profesionalisme SDM aparatur di
MSDM menurut Flippo Edwin B. instansi, yang didukung oleh aspek-
(Flippo, 1996:5-7) terbagi dalam aspek dan fungsi MSDM.
Fungsi Manajemen dan Fungsi Secara umum ada 8 kriteria
Operasional. Fungsi Manajemen berasal dari aspek-aspek MSDM
terdiri dari perencanaan (planning), yang menjadi keberhasilan pada
pengorganisasian (organizing), program/kegiatan penataan sistem
pengarahan (directing), dan Manajemen Sumber Daya Manusia
pengawasan (controlling). PNS dalam rangka Reformasi
Sedangkan Fungsi Operasional Birokrasi di instansi adalah sebagai
meliputi pengadaan (procurement), berikut (1) Tersedianya dan
pengembangan (development), diterapkannya sistem rekrutmen
kompensasi (compensation), pegawai instansi berbasis kompetensi
integrasi (integration), pemeliharaan yang transparan dan akuntabel, (2)
(maintenance), pemutusan hubungan Tersedianya dokumen uraian jabatan
kerja dan (separation). Aspek-aspek untuk seluruh jabatan struktural dan
dan fungsi tersebut harus dijalankan non struktural yang ada dalam
secara berintegrasi, netral, kompeten, struktur organisasi instansi, (3)
capable, professional, berkinerja Tersedianya Job Grading instansi
tinggi dan sejahtera. Bagi sektor yang sudah divalidasi oleh
publik, tanggung jawab besar Kementerian PAN dan RB dan BKN
birokrasi dalam memberi pelayanan untuk semua jabatan, (4) Tersedianya
kepada masyarakat harus didukung dokumen standar kompetensi jabatan
oleh Manajemen Sumber Daya instansi, (5) Tersedianya peta profil
kompetensi individu instansi, (6) melaksanakan Reformasi Birokrasi
Tersedianya sistem penilaian kinerja sesuai dengan kebijakan pemerintah
individu instansi, (7) Tersedianya kota Semarang dan pakta integritas.
database pegawai instansi yang Salah satu bidang penting dalam
akurat, (8) Tersedianya sistem dan administrasi atau manajemen
proses pendidikan dan pelatihan pendidikan adalah berkaitan dengan
pegawai instansi berbasis personil atau SDM yang terlibat
kompetensi. dalam proses pendidikan, baik itu
Melihat hal tersebut penataan pendidik seperti guru maupun tenaga
sistem MSDM Manusia dalam kependidikan seperti tenaga
rangka Reformasi Birokrasi harus administratif. Masalah SDM menjadi
dilakukan diseluruh daerah di hal yang sangat dominan dalam
Indonesia salah satunya adalah Kota proses pendidikan dan pembelajaran,
Semarang, yang telah melaksanakan hal ini juga berarti bahwa mengelola
Reformasi Birokrasi sejak tahun SDM merupakan bidang yang sangat
2010 sejalan dengan tuntutan penting dalam melaksanakan proses
masyarakat akan pelayanan publik pendidikan dan pembelajaran di
yang lebih baik. Reformasi Birokrasi sekolah. Melihat pentingnya
di Kota Semarang bertujuan untuk penataan MSDM,maka kita perlu
memperbaiki kinerja birokrasi yang melihat sejauh mana aspek-aspek
diawali dengan mengevaluasi kinerja MSDM diterapkan di Dinas
masing-masing SKPD. Pemerintah Pendidikan Kota Semarang dalam
Kota Semarang memiliki niat kuat rangka Reformasi Birokrasi.
untuk melakukan Reformasi Sehubungan dengan latar
Birokrasi. belakang yang ada, maka penulis
Hal itu bertujuan untuk tertarik untuk mengangkat dalam
menciptakan pemerintahan yang suatu tulisan ilmiah sebagai
bersih, tapi tetap bisa memberikan persyaratan untuk menyelesaikan
pelayanan kepada masyarakat secara studi dengan mengambil judul :
maksimal. Untuk menunjukkan “Analisis Aspek-Aspek
komitmennya dalam mendukung Manajemen Sumber Daya
Reformasi Birokrasi pemerintah Manusia Pegawai Negeri Sipil
Kota Semarang membangun (PNS) Dinas Pendidikan Kota
komitmen dari setiap pejabat eselon Semarang dalam Rangka
dan kepala SKPD melalui Reformasi Birokrasi”
penandatanganan pakta integritas.
Pakta Integritas ini ditandatangani B. Tujuan Penelitian
oleh seluruh Kepala SKPD di jajaran Penelitian ini bertujuan untuk
pemerintah Kota Semarang. Pakta mengidentifikasi kondisi aspek-aspek
Integritas tersebut terdiri atas empat dan upaya-upaya Manajemen
point yang wajib dilaksanakan oleh Sumber Daya Manusia PNS Dinas
setiap kepala SKPD beserta Pendidikan Kota Semarang dalam
jajarannya. rangka Reformasi Birokrasi.
Dinas Pendidikan Kota
Semarang merupakan salah satu C. Kajian Pustaka
SKPD yang ikut dalam Manajemen
Stoner dan Wankel (1996:4), b. Fungsi Manajemen Sumber
mengatakan bahwa manajemen Daya Manusia
secara harfiah adalah proses c. Fungsi Manajemen Keuangan
perencanaan, pengorganisasian, d. Fungsi Manajemen Informasi
kepemimpinan dan pengendalian e. Fungsi manajemen Hubungan
upaya anggota organisasi dan Luar
penggunaan seluruh sumber daya Manajemen Sumber Daya
organisasi lainnya demi tercpainya Manusia Dalam Rangka
tujuan organisasi yang telah Reformasi Birokrasi
ditetapkan. Menurut Soesastro dalam
Manajemen pada hakikatnya Effendi (2007) Reformasi Birokrasi
mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi ditujukan untuk menciptakan tata
yang bersifat organik dan fungsi pemerintahan yang baik dan
yang bersifat pelengkap. Fungsi birokrasi yang ramping, efektif,
organik adalah fungsi yang mutlak efisien, menetapkan sistem
harus dilakukan, sedangkan fungsi mritokrasi dengan tugas dan
pelengkap merupakan fungsi yang pengawasan ketat serta
mendukung pelaksanaan fungsi pengembangan karir pegawai, sistem
organik. Dalam tulisan ini hanya rekruitmen pegawai yang perlu ditata
dapat diuraikan tentang fungsi-fungsi dan terakhir peningkatan remunerasi.
organik dari manajemen. Sedangkan David Osborne
Semakin berkembangnya dan Ted Gaebler dalam bukunya
fungsi-fungsi manajemen di berbagai Mewirausahakan Birokrasi:
sektor, muncul pula upaya untuk Mentransformasi Semangat
melakukan penyempurnaan fungsi- Wirausaha ke dalam Sektor Publik
fungsi manajemen disektor publik. (1996) atau George Federickson
Dalam organisasi publik atau instansi dalam bukunya The Spirit of
pemerintah, pendekatan PAFHRIER Administration (1997) menyatakan
karya Garson dan Overman bahwa dalam masyarakat yang
(1983:1991) dalam Keban berubah (changing society), aparatur
(2008:107) mendapatkan perhatian negara harus merubah perilakunya ke
karena melihat peranan manajer arah yang lebih kondusif seiring
sebagai pihak yang melayani dengan perkembangan masyarakat.
masyarakat publik (adanya Artinya, pemerintah baik secara
pengelolaan hubungan dengan pihak institusional maupun aparatur secara
luar), dan bukan lagi sebagai pihak personal diharapkan beradaptasi
yang bekerja dalam kantor semata melalui perampingan struktur,
(tidak pernah mendatangi, fleksibilitas, ketanggapan serta
memahami, dan mengartikulasikan kemampuan untuk bekerjasama
kepentingan masyarakat). Fungsi- dengan semua pihak.
fungsi manajemen yang didasarkan Menurut Ashari dalam
pada pendekatan PAFHRIER, Jurnalnya : Reformasi Pengelolaan
dimana para manajer publik dituntut SDM Aparatur Prasyarat Tata Kelola
untuk menerapkannya secara tepat, Birokrasi yang Baik, sedikitnya
meliputi : terdapat 3 (tiga) hal utama dalam
a. Fungsi Manajemen Kebijakan melakukan pengelolaan atau
penyelenggaraan Analisis data menggunakan
pemerintahan/birokrasi yang efektif tipe analisa deskriptif dengan model
dan efisien yaitu melakukan suatu interaktif terdiri atas empat tahapan,
langkah, upaya, ataukah perlakuan yaitu pengumpulan data, reduksi
yang optimal dan merujuk kepada data, penyajian data, dan menarik
prinsip-prinsip tata kelola kesimpulan atau verifikasi. Pertama,
pemerintahan yang baik (good peneliti melakukan kunjungan awal
governance) terhadap kelembagaan kepada dinas terkait atau lokasi
(organisasi), ketatalaksanaan penelitian untuk mendapatkan
(business process), dan yang paling gambaran umum mengenai
utama adalah sumberdaya manusia permasalahan yang akan diteliti, hal
aparatur. Oleh karenanya, program ini dilakuakan untuk mendapatkan
Reformasi Birokrasi yang saat ini data pra survey yang sesuai dengan
tengah gencar dilakukan, harus fokus penelitian. Kedua, peneliti
melibatkan atau mendasarkan melakuakan wawancara serta
prosesnya pada ketiga komponen dokumentasi dengan pihak yang
utama tersebut diatas disamping mengerti mengenai fokus penelitian
faktor-faktor pendukung lainnya. yang diambil. Sehingga
menghasilkan data-data baik primer
D. Metode Penelitian ataupun sekunder.
Pembahasan penelitian ini Ketiga, setelah data yang ada
menggunakan metode deskriptif terkumpul peneliti merduksi data
kualitatif. Menurut Usman dan yang ada selama dilapangan, dengan
Setiady (2008:78), metode kualitatif cara merangkum hasil wawancara,
berusaha memahami dan dan menentukan data mana yang bisa
menafsirkan makna suatu peristiwa digunakan atau tidak sehingga data
interaksi tingkah laku manusia dalam dari lapangan yang kompleks
situasi tertentu menurut prespektif menjadi sederhana. Keempat, setelah
peneliti sendiri. data yang diperoleh sudah menjadi
Alat pengumpul data atau sederhana atau sudah melalui tahap
instrument penelitian dalam metode reduksi maka akan ditampilkan
ini adalah peneliti sendiri, dengan dalam bentuk uraian teks dan
teknik pengumpulan data yang melanjutkan tahap analisis dan
meliputi observasi partisipasi, interpretasi terhadap data tersebut.
wawancara, dan dokumentasi untuk Kelima, tahap terakhir peneliti
kemudian dapat menjadi konsep menarik kesimpulan berdasarkan
dasar untuk menganalisis bagaimana data yang telah dianalisis sehingga
kondisi aspek-aspek Manajemen muncul pengetahuan baru mengenai
Sumber Daya Manusia PNS Dinas suatu objek penelitian yang diteliti.
Pendidikan Kota Semarang dalam
rangka Reformasi Birokrasi. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di kantor 1. Tersediannya dan
Dinas Pendidikan Kota Semarang. Diterapkannya Sistem
Dalam penelitian ini penulis Rekrutmen PNS Berbasis
menggunakan purposive sampling. Kompetensi yang Transparan
dan Akuntabel
Pada tahapan rekrutmen 2. Tersedianya Dokumen Uraian
pemerintah daerah Jawa Tengah Jabatan Untuk Seluruh
telah menerapkan Analisis Jabatan Struktural dan Non
Kebutuhan Daerah (AKD) dalam Struktural yang Ada dalam
perencanaan. Dalam Rekrutmen Struktur Organisasi Instansi
PNS ini Dinas Pendidikan Kota
Semarang hanya diminta untuk Analisis jabatan merupakan
memberikan data-data tentang suatu proses yang sangat penting
kebutuhan pegawai oleh BKD dalam Manajemen Sumber Daya
Kota Semarang. Rekrutmen di Manusia. Melalui analisis jabatan,
Dinas Pendidikan Kota Semarang akan diketahui berapa posisi/jabatan
dilakukan oleh pemerintah Kota yang seharusnya ada dalam suatu
melalui BKD Kota Semarang organisasi dan kemampuan apa yang
berdasarkan kuota yang diberikan dibutuhkan oleh pemegang jabatan.
oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu harus tersedianya
Pada tahun 2014 Dinas dokumen uraian jabatan untuk
Pendidikan Kota Semarang seluruh jabatan struktural dan non
diberikan kuota sebanyak 35 dari struktural yang ada dalam struktur
75 orang yang diberikan organisasi instansi pemerintah.
pemerintah pusat kepada Dalam rangka Reformasi
pemerintah Kota Semarang. Birokrasi saat ini pemerintah kota
Namun, dari kebutuhan pegawai Semarang membentuk tim analisis
yang diajukan oleh Dinas jabatan yang terdiri dari pemerintah
Pendidikan selama ini belum kota dan BKD Kota Semarang. Tim
sepenuhnya terpenuhi, melihat tersebut yang akan membantu SKPD
banyaknya kebutuhan pegawai termasuk Dinas Pendidikan Kota
yang dibutuhkan oleh Dinas Semarang dalam penempatan jabatan
Pendidikan Kota Semarang, seorang pegawai berdasarkan
terutama pada tenaga pendidik informasi yang akurat, melalui
(guru). dokumen uraian jabatan.
Pelaksanaan rekrutmen di Pelaksanaan analisis jabatan di
Dinas Pendidikan Kota Semarang lingkungan pemerintah kota
sudah dilakukan dengan Semarang termasuk Dinas
berdasarkan kompetensi. Dinas Pendidikan leading sector nya adalah
Pendidikan hanya akan pemerintah kota di bagian organisasi
meneriman calon PNS sesuai dibawah Sekertariat Daerah
dengan spesialisasinya dan (SEKDA) Kota Semarang dan Dinas
kebutuhan pegawai. Rekrutmen Pendidikan hanya diminta satu orang
tersebut dilakukan seleksi dengan untuk mendampingi dalam
menggunakan Computer Assisted pelaksanaan analisis jabatan tersebut.
Test (CAT) dan test bertingkat Pelaksanaan analisis jabatan di Dinas
(test tertulis, test kemampuan Pendidikan Kota Semarang sudah
verbal, psykotest, dan dilakukan pada tahun 2014
wawancara). Strategi ini oleh sedangkan yang sekarang sedang
pemerintah dianggap lebih berjalan jadi dokumen uraian jabatan
akuntabel dan transparan. untuk seluruh jabatan struktural dan
non struktural pada tahun 2015 masing-masing jabatan. Bobot atau
belum tersedia karena sedang dalam nilai jabatan serta peringkat jabatan
proses pembuatan. diperoleh atau ditetapkan melalui
Di lingkungan Dinas proses yang disebut Evaluasi
Pendidikan Kota Semarang analisis Jabatan. Pelaksanaan evaluasi
jabatan digunakan untuk menentukan jabatan di Dinas Pendidikan Kota
penempatan pegawai jika terjadi Semarang dilakukan setelah
kekososngan jabatan yang dilakukannya analisis jabatan, yang
sebelumnya akan diajukan ke BKD melakukan evaluasi jabatan di Dinas
Kota Semarang. Kemudian nanti Pendidikan Kota semarang adalah
akan diseleksi oleh tim Baperjakat pemerintah kota melalui bagian
(Badan Pertimbangan Jabatan dan organisasi di Sekertariat Daerah Kota
Kepangkatan). Hal ini juga berlaku Semarang.
untuk jabatan Fungsional tertentu Dalam pelaksanaan evaluasi
seperti Kepala Sekolah, yang akan di jabatan Dinas Pendidikan Kota
tes sesuai dengan kompetensinya. Semarang hanya melaporkan hasil
Untuk Kepala sekolah dan guru analisis jabatan dan analisis beban
sudah ada peraturan yang mengatur kerja yang telah dilaksanakan. Dinas
yaitu berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Kota Semarang belum
Nomor 16 tahun 2009, tentang melaksanakan merit system. Namun,
jabatan fungsional guru dan angka Dinas Pendidikan sudah ada upaya
kreditnya, dalam peraturan tersebut untuk mengawali pelaksanaannya
mengatur tentang acuan analisis yaitu dengan melaksanakan analisis
jabatan bagi guru. Khusus untuk jabatan. Manajemen Sumber Daya
Kepala Sekolah selain tim Baperjakat Manusia PNS dalam pelaksanaan
Dinas Pendidikan Kota Semarang Reformasi Birokrasi dalam evaluasi
juga mengundang pihak ke tiga, yaitu jabatan salah satu syaratnya adalah
LPMP (Lembaga Penjamin Mutu harus tersedianya peringkat jabatan
Pendidikan) dan LP2KS (Lembaga atau Job Grading instansi yang
Pengembangan dan Pemberdayaan sudah divalidasi oleh Kementerian
Kepala Sekolah) yang akan menguji PAN dan RB dan BKN untuk semua
kompetensi para calon kepala jabatan.
sekolah. Pada Dinas Pendidikan Kota
3. Tersedianya Job Grading Semarang hal tersebut belum
Instansi yang Sudah Divalidasi tersedia, karena kurangnya informasi
Oleh Kementrian PAN dan RB mengenai peringkat jabatan yang
serta BKN Untuk Semua dimaksud dan mengingat Dinas
Jabatan Pendidikan belum melaksanakan
remunerasi berdasarkan merit system
Sistem remunerasi PNS harus dan evaluasi jabatan belum berjalan.
berdasarkan pada merit system.
Prinsip utama dari sistem remunerasi 4. Tersedianya Dokumen
berbasis merit adalah penetapan Standar Kompetensi Jabatan
besarnya remunerasi pegawai harus Instansi
berbasis kinerja, bobot pekerjaan
(job value) dan peringkat (grade) Penyususnan standar
kompetensi jabatan PNS di
lingkungan Dinas Pendidikan Kota yang terkait dengan masalah-masalah
Semarang dilakukan oleh Pemerintah yang bisa dijadikan acuan atau
Kota yaitu tim Baperjakat. Setiap penguat usulan itu juga dapat
SKPD termasuk Dinas Pendidikan diperoleh dari DP3 atau dokumen
hanya mengirimkan perwakilannya Penilaian Prestasi Kinerja Pegawai
untuk mengikuti berjalannya proses Negeri Sipil. yang diisi oleh PNS
penyusunan standar kompetensi setiap tahun.
jabatan PNS sehingga untuk tahun Jabatan fungsional umum dan
2015 dokumen standar sedang dalam jabatan fungsional tertentu memiliki
proses pembuatan, untuk sekarang perbedaan SKP, pada guru SKP nya
belum tersedia untuk jabatan harus terkait dengan angka kredit atau
fungsional umum. komponen yang ada angka kreditnya
Namun, untuk jabatan yaitu sesuai dengan Peraturan Menteri
fungsioanal tertentu, guru dan kepala PAN dan RB No 16 tahun 2009
sekolah dokumen standar kompetensi tentang Jabatan Fungsional Guru dan
jabatan sudah tersedia dan dalam Angka Kreditnya. Pelaksanaan
penyusunannya diatur berdasarkan assessment untuk guru juga dilakukan
Peraturan Menteri Negara dengan berdasarkan penilaian
Pemberdayaan Aparatur Negara dan kompetensi yang setiap tahunnya
Reformasi Birokrasi Nomor 16 dinilai dan akan diberikan label sesuai
Tahun 2009 tentang Jabatan dengan kompetensi yang dimilikinya.
Fungsional Guru dan Angka Hal ini akan berpengaruh pada
Kreditnya. Terdapat 14 kompetensi pengurangan jam mengajar dan
untuk guru mata pelajaran dan 17 insentif yang diterima jika mendapat
kompetensi untuk guru BK yang kategori kurang. Terkait peta profil
dinilai terkait PK (penilaian kinerja) dan kompetensi, guru sudah
guru yang dilaksanakan selama 1 mempunyai informasi yang
tahun yang harus dipenuhi dalam mendukung dalam pelaksanaan
rangka pembinaan karier assessment dan digunakan untuk
kepangkatan dan jabatannya. perencanaan formasi guru, yaitu
DAKODIK yaitu data pokok
5. Tersedianya Peta Profil kepegawaian. Hal tersebut juga
Kompetensi Jabatan Instansi dipakai sebagai acuan dalam
untuk Assessment Individu mengeluarkan tunjangan profesi guru.
DAKODIK diisi oleh setiap sekolah-
Pelaksanaan assessment
sekolah yang ada dilingkungan Dinas
individu berdasarkan kompetensi di
Pendidikan Kota Semarang secara
Dinas Pendidikan Kota melalui
online sehingga data yang ada valid
sasaran kerja pegawai (SKP) yang
untuk digunakan.
merupakan penilaian perbulan yang
dilakukan oleh atasan langsung dari 6. Tersedianya Sistem Penilaian
PNS. SKP berisi tentang kegiatan Kinerja Individu Instansi
sehari-hari yang dilakukan PNS. Sistem penilaian kinerja
Sedangkan untuk peta profil dan indivdu di Dinas Pendidikan Kota
kompetensi jabatan di Dinas Semarang dalam rangka Reformasi
Pendidikan sudah tersedia yaitu, Birokrasi sudah tersedia dan
berupa informasi jabatan yaitu data
diterapkan dengan menggunakan nantinya juga akan dikirim ke
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang database BKD Kota Semarang.
terdapat dalam dokumen penilaian Oleh karena itu, bank data
prestasi kerja PNS seperti pada yang ada di Dinas Pendidikan Kota
pelaksanaan assessment individu semarang belum komperhensif,
yang telah dijelaskan sebelumnya. karena data-data yang ada belum
Sedangkan untuk guru penilaian lengkap khususnya data tentang
kinerja individu juga berdasarkan guru. Bank data belum mampu
Peraturan Menteri PAN dan RB No menyediakan informasi tentang guru
16 tahun 2009 tentang Jabatan secara lengkap dan akurat. Melihat
Fungsional Guru dan Angka hal tersebut pengembangan dan
Kreditnya. penggunaan Sistem informasi
SKP pada Jabatan Fungsional kepegawaian berbasis IT ini sangat
Umum terdapat pada dokumen penting untuk dilakukan karena
Penilaian Prestasi Kinerja Pegawai dapat memudahkan pengamatan dan
Negeri Sipil. Dalam Pasal 12 dan penyebaran akan kondisi
Pasal 20 UU No. 43 Tahun 1999 kepegawaian secara utuh dan
antara lain mengamanatkan bahwa dinamis sehingga langkah-langkah
pembinaan PNS dilakukan kebijakan dibidang kepegawaian
berdasarkan sistem prestasi kerja akan dengan mudah dirumuskan.
dan sistem karier yang dititik 8. Tersedianya Sistem dan Proses
beratkan pada sistem prestasi kerja Pendidikan dan Pelatihan
dan untuk menjamin obyektivitas Pegawai Instansi Berbasis
dalam mempertimbangkan Kompetensi
pengangkatan dalam jabatan dan Terkait pengembangan
kenaikan pangkat diadakan kapasitas PNS, pemerintah daerah
penilaian prestasi kerja. juga secara reguler dan berkala telah
7. Tersedianya Database Pegawai mengikutsertakan pegawainya
Instansi yang Akurat termasuk Dinas Pendidikan Kota
Semarang untuk mengikuti
Tuntutan perkembangan pendidikan dan pelatihan dengan
IPTEK yang kian modern juga dukungan anggaran pengembangan
memicu Dinas Pendidikan Kota kapasitas Sumber Daya Manusia
Semarang untuk menyediakan dan yang dimilikinya. Disamping itu,
mengembangkan sistem informasi untuk mengetahui diklat-diklat apa
kepegawaian yang mantap dan saja yang dibutuhkan untuk
berbasis pada IT. Namun, untuk memperlancar pelaksanaan tugas dan
pengembangan database pegawai pokok organisasi, juga telah
dilakukan oleh BKD Kota dilaksanakan Analisis Kebutuhan
Semarang, sedangkan di Dinas Diklat (AKD) sehingga seluruh
Pendidikan Kota Semarang belum kebutuhan akan pengembangan
tersedia database pegawai yang kapasitas PNS dapat terpetakan dan
menyajikan informasi secara dipenuhi sesuai prioritas kebutuhan.
lengkap dan akurat namun, hanya Dinas Pendidikan Kota
mempunyai bank data yang memuat Semarang secara langsung tidak
tentang data-data individu yang mempunyai kewenangan atas
pelaksanaan diklat, karena hal ini PENUTUP
sudah bergantung atas kewenangan 1. Kesimpulan
pemerintah kota Semarang yaitu
Kantor Diklat Kota Semarang yang Penataan sistem Manajemen
bekerjasama dengan Badan Diklat Sumber Daya Manusia PNS Dinas
Provinsi Jawa Tengah sebagai Pendidikan Kota Semarang dalam
penyedia sistem dan proses diklat rangka Reformasi Birokrasi telah
bagi pegawai dilingkungan Kota dilaksanakan sesuai dengan aspek-
Semarang. aspek MSDM yang ada sesuai
Untuk guru pelaksanaan dengan 8 indikator yang meliputi :
diklat berdasarkan Peraturan Menteri a. Penataan sistem rekrutmen,
PAN dan RB No 16 tahun 2009, pelaksanaan rekrutmen di Dinas
untuk guru kenaikan pangkat harus Pendidikan Kota Semarang
melalui Pengembangan Keprofesian sudah dilakukan dengan
Berkelanjutan (PKB), yang dibagi berdasarkan kompetensi.
menjadi 3, meliputi : Pengembangan Rekrutmen tersebut dilakukan
Diri (PD), Karya Inovatif (KI) dan seleksi dengan menggunakan
Publikasi Ilmiah (PI). PD ini adalah Computer Assisted Test (CAT)
kegiatan-kegiatan yang bersifat dan test bertingkat. Strategi ini
diklat, kalau guru ingin naik pangkat oleh pemerintah dianggap lebih
maka nilai PD nya itu harus 4 akuntabel dan transparan.
(empat) dan untuk naik pangkat b. Analisis jabatan, pelaksanaan
jangka waktunya adalah 4 (empat) analisis jabatan di Dinas
tahun. Oleh karena itu dalam jangka Pendidikan Kota Semarang
waktu 1 (satu) tahun guru bisa dapat dilaksanakan oleh pemerintah
diklat sekali,sehingga dalam waktu 4 kota. Analisis jabatan pada tahun
tahun dia bisa naik pangkat, namun 2015 masih dalam proses
juga berdasarkan pelaksanaan KI dan pelaksanaan, sehingga dokumen
PI nya. Untuk menunjang kenaikan uraian jabatan belum tersedia.
pangkatnya. pelaksanaan diklat guru c. Evaluasi jabatan, job grading
harus mencari sendiri secara aktif atau peringkat jabatan yang
tentang informasi pelaksanaan diklat. diperoleh melalui evaluasi
Pelaksanaan diklat dapat jabatan para informan kurang
dilaksanakan melalui lembaga- mengetahui secara pasti apa itu
lembaga diklat atau dengan cara peringkat jabatan yang harus
melalui kelompok kerja guru dengan divalidasi oleh oleh Kementerian
mengundang narasumber yang PAN dan RB dan BKN untuk
berkompeten untuk datang dan semua jabatan, sehingga job
melaksanakan diklat. Untuk dapat grading belum tersedia.
mewujudkan sistem dan proses d. Penyusunan standar kompetensi
pendidikan dan pelatihan pegawai jabatan, penyususna standar
berbasis kompetensi dalam kompetensi jabatan PNS di
pengelolaan kebijakan dan pelayanan lingkungan Dinas Pendidikan
publik. Kota Semarang dilakukan oleh
tim Baperjakat. Untuk tahun
2015 dokumen standar jabatan
untuk jabatan fungsional umum telah ada agar lebih
sedang dalam proses pembuatan, komperhensif.
Namun, untuk jabatan h. Pengembangan pendidikan dan
fungsioanal tertentu sudah pelatihan berbasis kompetensi,
tersedia berdasarkan Peraturan untuk jabatan fungsional umum
Menteri Negara Pemberdayaan diklat dilaksanakan oleh
Aparatur Negara dan Reformasi pemerintah kota, karena Dinas
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Pendidikan Kota Semarang
tentang Jabatan Fungsional Guru secara langsung tidak
dan Angka Kreditnya.. mempunyai kewenangan atas
e. Assessment individu berdasarkan pelaksanaan diklat. Sedangkan
kompetensi, telah dilaksanakan untuk guru mengacu pada
dengan penilaian perbulan lewat peraturan Menteri PAN dan RB
SKP dan akan dinilai dalam No. 16 tahun 2009, untuk guru
kurun waktu 1 tahun. Jabatan kenaikan pangkat harus melalui
fungsional umum dan jabatan Pengembangan Keprofesian
fungsional tertentu memiliki Berkelanjutan (PKB), yang
perbedaan SKP, pada guru SKP dibagi menjadi 3, meliputi :
nya harus terkait dengan angka Pengembangan Diri (PD), Karya
kredit atau komponen yang ada Inovatif (KI) dan Publikasi
angka kreditnya sesuai Peraturan Ilmiah (PI).
Menteri PAN dan RB No 16 2. Saran
tahun 2009 tentang Jabatan Berdasarkan kesimpulan dari
Fungsional Guru dan Angka hasil penelitian diatas, maka ada
Kreditnya. beberapa hal yang menjadi masukan,
f. Penerapan sistem penilaian
untuk dapat mengoptimalkan upaya-
kinerja individu, sistem
penilaian kinerja individu sudah upaya keberhasilan program/kegiatan
tersedia dalam bentuk SKP, pada penataan sistem Manajemen Sumber
Jabatan Fungsional Umum Daya Manusia Pegawai Negeri Sipil
terdapat pada dokumen (PNS) sesuai dengan 8 indikator
Penilaian Prestasi Kinerja dalam Rangka Reformasi Birokrasi,
Pegawai Negeri Sipil. adalah sebagai berikut :
Sedangkan untuk guru penilaian
a. Melakukan upaya assessment
kinerja individu tersedia
center dan development center
berdasarkan Peraturan Menteri
dengan mengedepankan prinsip
PAN dan RB No 16 tahun 2009
kompetensi. Kompetensi yang
tentang Jabatan Fungsional Guru
dimiliki Sumber Daya Manusia
dan Angka Kreditnya.
PNS perlu untuk dikembangkan
g. Pembangunan dan
dan diselaraskan dengan visi,
pengembangan database
misi dan tujuan organisasi.
pegawai, database pegawai
Karena berfungsi sebagai acuan
berpusat di BKD Kota
dalam rangka pelaksanaan
Semarang, namun Dinas
rekrutmen PNS, penilaian
Pendidikan terus berupaya untuk
kebutuhan pendidikan dan
mengembangkan bank data yang
pelatihan (Diklat), penilaian
kinerja, perencanaan karier, dan Keban, T. 2011. Memahami Good
penempatan. Governance, Dalam
b. Pelaksanaan rekrutmen PNS Perspektif Sumber Daya
dengan sistem CAT harus
Manusia. Yogyakarta : Gava
disempurnakan dan dilakukan
secara transparan dan akuntabel Media
pada keseluruhan proses tahap
rekrutmen, sehingga tidak akan Sedarmayanti. 2008. Manajemen
menimbulkan kecurigaan pada Sumber Daya Manusia,
masyarakat. Reformasi Birokrasi dan
c. Database kepegawaian atau bank Manajemen Pegawai Negeri
data pada Dinas Pendidikan Sipil. Bandung: PT.Refika
Kota Semarang harus terus Aditama
dikembangkan, salah satunya
yaitu dengan cara bekerjasama Thoha, Miftah, 2007, Birokrasi dan
dengan ahli di bidang teknologi
Politik di Indonesia, Jakarta:
informasi (TI) agar informasi
dan data-data kepegawaian dapat PT Raja Grafindo Persada.
diakses secara komperhensif dan
lengkap sesuai kebutuhan. Undang-Undang Republik Indonesia
d. Dinas Pendidikan Kota Nomor 5 Tahun 2014
Semarang juga harus segera Tentang Aparatur Sipil
menerapkan sistem remunerasi
Negara
berdasarkan merit system agar
penetapan besarnya remunerasi
pegawai dapat dilakukan dengan Peraturan Menteri Negara
berdasarkan kinerja, bobot Pemberdayaan Aparatur
pekerjaan (job value) dan Negara dan Reformasi
peringkat masing-masing jabatan Birokrasi Nomor 16 Tahun
(job grading) pegawai dalam 2009 Tentang Jabatan
organisasi.
Fungsional Guru dan Angka
keamanan.
Kreditnya.
DAFTAR PUSTAKA
Herdiansyah, Haris. 2012.
Metodologi Penelitian Buku Saku Reformasi Birokrasi
Kualitatif untuk Ilmu-ilmu kementerian Hukum dan
Sosial. Jakarta : Salemba HAM RI
Humanika

Usman, Husaini dan Setiady,


Purnomo. 2008. Metodologi
Penelitian Sosial. Jakarta:
Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai