Anda di halaman 1dari 36

PRESENTASI TUGAS AKHIR

Analisis Karakteristik Busur Api Listrik Pada Tegangan


Rendah Karena Pengaruh Impedansi Hubung Singkat

Novia Ayu Irmawati


2211100023

Dosen Pembimbing 1 : Dimas Anton Asfani, ST.,MT.,Ph.D.


Dosen Pembimbing 2 : Dr.Eng. I Made Yulistya Negara, ST.,M.Sc.

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
OUTLINE Page-1/35

Outline
1. PENDAHULUAN

2. BUSUR API LISTRIK PADA TEGANGAN RENDAH MELALUI MEDIA

3. EKSPERIMEN DAN PENGOLAHAN DATA

4. ANALISIS DATA

5. PENUTUP

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
OUTLINE (1) Page-2/35

Outline
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Batasan Masalah
1.4 Metodologi

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
1.1 LATAR BELAKANG Page-3/35

Penyebab kebakaran
lain-lain
25%
pembakaran
sampah
2%
korsleting Pasar Johar, Semarang
rokok listrik
1% 66% Tanah Abang, Jakarta
kompor gas
6%

*)Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana


(BNPB) Indonesia per Agustus 2011 – Mei 2015 (total kasus 979) [5]

Wisma Kosgoro, Surabaya Pasar Turi, Surabaya

Gambar 1.2 Beberapa kasus kebakaran di Indonesia

Gambar 1.1 Pemicu hubung-singkat

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
1.2 TUJUAN Page-4/35

Mekanisme

TUJUAN

Pengaruh Impedansi
Karakteristik
Terhadap Karakteristik

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
1.3 BATASAN MASALAH Page-5/35

Masalah dibatasi hanya pada busur api listrik secara paralel yang terjadi pada
kabel serabut 1 fasa 1.5mm² dengan beban resistif dan menggunakan beberapa
benda sebagai media hubung singkat yaitu kuningan, besi, stainless steel, kayu
basah, keramik basah, air laut dan air hujan

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
1.4 METODOLOGI Page-6/35
Metodologi dijelaskan dengan menggunakan flowchart dibawah ini.

Start

Persiapan
Pembuatan alat eksperimen busur api listrik berupa seperangkat
alat hubung-singkat buatan
(artificial short-circuit)

Pengambilan Data
Pengambilan data (arus dan tegangan) melalui eksperimen

Pengolahan Data
Data diolah menggunakan
software DIAdem, Matlab, dan Ms. Excel

Analisis Data dan Kesimpulan


Analisis karakteristik berdasarkan impedansi hubung singkat,
jumlah serabut konduktor (untuk media padat) dan jarak
terjadinya busur api listrik (untuk media larutan)

End

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
OUTLINE (2) Page-7/35

Outline
2. BUSUR API LISTRIK PADA TEGANGAN RENDAH MELALUI MEDIA

2.1 Penyebab dan Akibat yang Ditimbulkan

2.2 Media Hubung Singkat

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
2.1 PENYEBAB DAN AKIBAT YANG DITIMBULKAN Page-8/35

Media
fault
Hubung singkat yang terjadi
220V AC tidak dapat dideteksi
~ Load perangkat pengaman
konvensional (fuse maupun
MCB) [7]

Kerusakan isolator kabel

Gambar 2.1 Ilustrasi penyebab terjadinya busur api listrik melalui media

Gambar 2.3 Akibat yang ditimbulkan


(kebakaran)
Gambar 2.2 Beberapa kondisi real kabel menempel pada media

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
2.2 MEDIA HUBUNG SINGKAT Page-9/35

Media busur api listrik merupakan benda-benda yang mudah dijumpai di rumah-rumah (pemukiman
penduduk). Pada Tugas Akhir ini akan dibahas 3 jenis media, yaitu logam, non-logam, dan larutan.

3.7 cm
Kuningan

3.7 cm
Besi
(a) (b)
3.7 cm
Gambar 2.6 Larutan (a) air laut (b) air hujan
Stainless steel
25 cm
Gambar 2.4 Logam yang digunakan

(a) (b)
Gambar 2.5 Benda non logam (a) kayu basah (b) keramik basah

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
OUTLINE (3) Page-10/35

Outline
3. EKSPERIMEN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Rangkaian Eksperimen
3.2 Kondisi Pengujian
3.3 Hasil Ekperimen dan Pengolahan Data

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
3.1 RANGKAIAN EKSPERIMEN Page-11/35

Tegangan AC PLN
220/380 V Probe Arus
Kabel serabut 1,5 mm2
~
Fuse 6A CT 200/5
Chamber akrilik Beban lampu
V 6 x 100watt
l
Jara
k
Media Hubung Singkat

Probe Tegangan Perangkat akuisisi


PC data
PXI CH1 CP
LabVIEW
CH2
U

Gambar 3.1 Skema rangkaian eksperimen busur api listrik tegangan rendah melalui media

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
3.1 RANGKAIAN EKSPERIMEN (2) Page-12/35

PC Fuse Probe
PXIe-1073&5122 Probe Arus
Tegangan
CT
Kabel 1,5 mm2
Beban
Lampu

Chamber

Media
Hubung singkat

Gambar 3.2 Rangkaian eksperimen busur api listrik tegangan rendah melalui media

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
3.2 KONDISI PENGUJIAN Page-13/35

Kondisi pengujian (test condition) ditunjukkan Tabel 3.1 berikut.


Tabel 3.1 Tabel kondisi pengujian
Parameter (Variabel Bebas)
Jumlah
Media Jumlah Serabut *) Jarak Arcing (cm)*) percobaan**) Variabel Tetap
1 3 6 12 18 24 0.5 1 2 3 5

3 x 6 x 30 • Dimensi logam
Logam  -
percobaan (25cm x 3.7cm x 1.5mm)

Non- 2 x 6 x 30
 - -
Logam percobaan
2 x 5 x 30 • Volume larutan (40 ml)
Larutan - 
percobaan • Jumlah serabut
Total 1200 percobaan
*) Parameter yang divariasikan
**) Angka pertama menunjukkan banyaknya media tiap jenis media, angka kedua menunjukkan
parameter yang divariasikan, angka ketiga merupakan banyak percobaan

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
3.2 KONDISI PENGUJIAN (2) Page-14/35

Parameter yang akan divariasikan ditunjukkan Gambar 3.3 dan 3.4 berikut.

(a) (b) (c) (d) (e) (f)


Gambar 3.4 Ilustrasi jarak arcing pada media
Gambar 3.3 Variasi jumlah serabut kabel
larutan dengan variasi jarak 0.5 cm, 1 cm, 2 cm, 3
untuk ekperimen busur api listrik: (a)
cm, dan 5 cm.
serabut 1, (b) serabut 3, (c) serabut 6, (d)
serabut 12, (e) serabut 18, dan (f) serabut 24

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
3.3 HASIL EKSPERIMEN DAN PENGOLAHAN DATA Page-15/35
Busur api listrik hanya terjadi pada media logam dan media air laut, hasil eksperimen ditunjukkan
Gambar 3.5 berikut.( video eksperimen)

Logam Air Hujan

Keramik Basah

Air Laut
Kayu Basah
Gambar 3.5 Hasil eksperimen busur api listrik melalui media

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
3.3 HASIL EKSPERIMEN DAN PENGOLAHAN DATA Page-16/35

Data hasil eksperimen terlalu panjang dan harus diolah agar karakteristik busur api listrik bisa
dianalisis. Pengolahan data dapat dijelaskan dengan alur pada Gambar 4.4 berikut.

1.Alat Uji 2.LabVIEW 3.DIAdem

Arus
Durasi
Daya 5.DIAdem 4. Low Pass Filter
Energi (simulink)

6. – Igor Pro
7. Analisis
Plot sinyal, rekap data,grafik  Excel

Gambar 3.6 Alur pengolahan data

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
OUTLINE (4) Page-17/35

Outline
4. ANALISIS DATA
4.1 Media Logam
4.2 Busur Api Listrik yang Dapat Dideteksi Pengaman
4.3 Media Larutan

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
4. ANALISIS DATA Page-18/35

Analisis dilakukan dengan mempertimbangkan pengaruh impedansi hubung singkat yang


digunakan. Impedansi hubung singkat merupakan impedansi dari media yang digunakan pada
eksperimen busur api. Karena rangkaian eksperimen bersifat resistif, maka berlaku Persamaan
1 berikut.

• Impedansi rangkaian R-L-C:


𝑍 = 𝑅2 + (𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 )2
• Apabila rangkaian bersifat resistif, maka:
𝑍= 𝑅

Dengan:
𝑍 : Impedansi total rangkaian () (1)
𝑅 : Resistansi/ hambatan ()
𝑋𝐿 : Reaktansi induktif ()
𝑋𝐶 : Reaktansi kapasitif ()

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
4.1 MEDIA LOGAM Page-19/35

Tabel 4.1 Nilai resistansi logam dengan perhitungan manual


dan pengukuran menggunakan digital multimeter.

Nilai resistansi Manual Multimeter


Besi 0.44  0.43 
Stainless steel 0.09  0.09 

Kuningan 0.028  0.04 

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
4.1 MEDIA LOGAM Page-20/35

BENTUK GELOMBANG

Awal Akhir
Arcing Arcing

Gambar 4.1a Bentuk gelombang arus (garis tebal) dan tegangan (garis tipis) busur
api listrik serabut sedikit

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
4.1 MEDIA LOGAM Page-21/35

BENTUK GELOMBANG

Gambar 4.1b Bentuk gelombang arus (garis tebal) dan tegangan (garis tipis) busur
api listrik serabut sedang

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
4.1 MEDIA LOGAM Page-22/35

BENTUK GELOMBANG

Gambar 4.1c Bentuk gelombang arus (garis tebal) dan tegangan (garis tipis) busur
api listrik serabut banyak

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
4.1 MEDIA LOGAM Page-23/35

1. Karakteristik Arus dan Daya

90 25000

80
70 20000

Daya (Watt)
60
Arus (A)

15000
50
40
10000
30
20 Besi Besi
5000
10 Stainless Stainless
Kuningan Kuningan
0 0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Jumlah Serabut Jumlah Serabut
Gambar 4.2 Grafik arus maksimum vs jumlah serabut Gambar 4.3 Grafik daya maksimum vs jumlah
media logam serabut media logam

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
4.1 MEDIA LOGAM Page-24/35

2. Karakteristik Durasi dan Energi

700 2.0
Besi
600
Stainless
1.5 Kuningan

Energi (Watthour)
500
Durasi (ms)

400
1.0
300

200
0.5
Besi
100 Stainless
Kuningan
0 0.0

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Jumlah Serabut Jumlah Serabut

Gambar 4.4 Grafik durasi vs jumlah serabut Gambar 4.5 Grafik energi vs jumlah serabut
media logam media logam

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
4.2 BUSUR API LISTRIK YANG DAPAT DIDETEKSI PENGAMAN Page-25/35
Pada eksperimen busur api listrik melalui media logam terdapat 10 dari 540 percobaan yang dapat
dideteksi fuse. Arus busur api listrik yang dapat dideteksi oleh perangkat pengaman seperti fuse
merupakan arus busur api listrik dengan gelombang kontinyu seperti yang ditunjukkan oleh Gambar
4.6 berikut. Arus fault

Fuse trip

1,475 s

Arus normal Gambar 4.6 Arus busur api listrik kontinyu yang dapat dideteksi fuse

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
4.2 BUSUR API LISTRIK YANG DAPAT DIDETEKSI PENGAMAN Page-26/35

Fuse lama yang telah trip beberapa kali dan rusak harus diganti dengan fuse yang baru. Hal ini
menyebabkan nilai parameter busur api listrik dari beberapa kejadian trip berbeda antara fuse baru
dan lama seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Nilai parameter busur api listrik yang menyebabkan fuse trip.
Parameter Fuse Lama (F1) Fuse Baru (F2)
Arus maksimum 76.9 A 76.8 A
Daya maksimum 19909 watt 19845 watt
Durasi 3.97 sekon 1.56 sekon
Energi 10.4 watthour 3.87 watthour

Fuse lama yang tidak pernah diganti dapat menjadi salah satu faktor kebakaran akibat adanya
busur api listrik yang terjadi di area distribusi karena kurang sensitif terhadap arus gangguan

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
5.2 BUSUR API LISTRIK YANG DAPAT DIDETEKSI PENGAMAN Page-27/35

Kejadian trip hanya berpengaruh pada nilai durasi dan energi busur api listrik. Artinya saat terjadi
busur api listrik yang dapat dideteksi fuse, nilai yang berubah merupakan nilai parameter durasi
dan energi saja sedangkan nilai arus dan daya sama seperti kejadian tidak trip.

6000
16
Besi
Besi
5000 Stainless 14
Kuningan Stainless
12 Kuningan

Energi (Watthour)
4000
f1 trip
Durasi (ms)

10 f1 trip
3000
8
2000 6
f2 trip
1000 4 f2 trip
2
0
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Jumlah Serabut 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Jumlah Serabut

Gambar 4.7 Grafik perbedaan durasi busur api listrik Gambar 4.8 Grafik perbedaan energi busur api
fuse trip vs fuse tidak trip listrik fuse trip vs fuse tidak trip

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
5.3 MEDIA LARUTAN – AIR LAUT Page-28/35

Iarc logam > Iarc air laut Tabel 4.3 Nilai impedansi berdasarkan
Nilai arus busur api listrik sedikit dipengaruhi oleh nilai jarak arcing
impedansi. Nilai impedansi dipengaruhi oleh jarak arcing. Nilai
Hubungan jarak arcing dan besar impedansi ditunjukkan Jarak arcing
Impedansi
oleh Persamaan 5 berikut [13]. (cm)
()
1 𝑙 0.5 cm 14.26 
𝑅= 𝑥 (5)
𝑘 𝐴
1 cm 28.52 
Dengan: 2 cm 57 
𝑅 : impedansi ()
𝑘 : konduktivitas jenis larutan (μ-1/m) 3 cm 85.55 
𝑙 : jarak arcing (m)
𝐴 : luas penampang konduktor kabel (mm2) 5 cm 142.6 

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
5.4 MEDIA LARUTAN – AIR LAUT Page-29/35

1. Karakteristik Arus dan Daya

10
3000
8 2500
Arus (A)

Daya (Watt)
6 2000

1500
4
1000
2
500
0 0
0 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Jarak Arcing (cm) Jarak Arcing (cm)
Gambar 4.10 Grafik arus maksimum vs jarak arcing Gambar 4.11 Grafik daya maksimum vs jarak arcing

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
5.3 MEDIA LARUTAN – AIR LAUT Page-30/35

2. Karakteristik Durasi dan Energi

8 2.0
7

Energi (Watthour)
6 1.5
5
Durasi (s)

4 1.0
3
2 0.5
1
0
0.0

0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5
Jarak Arcing (cm) Jarak Arcing (cm)
Gambar 4.12 Grafik durasi vs jarak arcing Gambar 4.13 Grafik energi vs jarak arcing

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
OUTLINE (5) Page-31/35

Outline
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Daftar Pustaka

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
6.1 KESIMPULAN Page-32/35

• Pada media logam, karakteristik busur api listriknya dipengaruhi oleh


impedansi dan jumlah serabut.

• Pada media larutan, busur api listrik melalui media larutan terjadi pada
jarak tertentu dan tidak dipengaruhi oleh jumlah serabut konduktor, busur
api listrik yang terjadi pun bergantung pada besarnya konduktivitas jenis
masing-masing larutan. Pada larutan elektrolit seperti air laut, jarak arcing
sedikit berpengaruh pada nilai arus dan daya, namun berpengaruh besar
terhadap nilai energi dan durasi busur api listrik yang terjadi. Sedangkan
pada larutan non-elektrolit seperti air hujan, busur api listrik tidak terjadi
karena konduktivitas jenis dari air hujan relatif sangat kecil.

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
6.1 KESIMPULAN Page-33/35

• Busur api listrik tidak terjadi pada media non-logam, karena benda non-logam
memiliki impedansi yang nilainya sangat besar. Ketika benda non-logam
dibasahi air, air hanya menjadi media konduktif antara dua konduktor (fasa-
netral) dan tidak menimbulkan busur api listrik.

• Busur api listrik secara paralel sulit dideteksi pengaman karena durasinya yang
pendek walaupun memiliki arus yang cukup besar.

• Busur api listrik mengandung noise frekuensi tinggi

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
6.2 DAFTAR PUSTAKA Page-34/35

DAFTAR PUSTAKA
[1] K. Mishra, A. Routray, and A. K. Pradhan, “Detection of Arcing in Low Voltage Distribution Systems,” 2008,
pp. 1–3.
[2] Graiger, John J, and Wiliam D Stevenson. 1994. Power system analysis. Singapore.
[3] Badan Standarisasi Nasional. 2000. Persyaratan Umum Instalasi Listrik. Jakarta. BSN.
[4] N. K. Medora and A. Kusko, “Arcing Faults In Low And Medium Voltage Electrical Systems - Why Do They
Persist?,” 2011, pp. 1–6.
[5] Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) periode Agustus 2011-2015
[6] G. Artale, A. Cataliotti, V. Cosentino, and G. Privitera, “Experimental Characterization Of Series Arc Faults
In AC And DC Electrical Circuits,” 2014, pp. 1015–1020.
[7] A. M. Smoak and A. J. Keeth, “An Investigation Of Low Voltage Arc Flash Exposure,” 2013, pp. 183–185.
[8] E. Carvou, N. Ben Jemaa, S. Tian, Z. Belhaja, and B. Jusselin, “Electrical Arc Characterization For Ac-Arc
Fault Applications,” 2009, pp. 22–27.
[9] M. R. Lukowicz and L. Kang, “High-Impedance Fault Detection in Distribution Networks With Use of
Wavelet-Based Algorithm,” IEEE Trans. Power Deliv., vol. 21, no. 4, pp. 1793–1802, Oct. 2006.
[10] B.J M, Beumer. 1979. Ilmu Bahan Logam. Jakarta. PT. Bhatara Karya Aksara.
[11] Kanginan, Marthen. 2007. Fisika. 3A. Jakarta. Erlangga.
[12] Sudarmo, Unggul. 2013. Buku kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta. Erlangga.
[13] Widiastuti, Endang., dkk. 2010. Buku I Bahan Ajar: Instrumentasi Analitik. Bandung : Politeknik Negeri
Bandung.[14]PT. PLN (Persero). 2014. Statistik PLN 2013. Jakarta. PT. PLN (Persero).

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Page-35/35

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Anda mungkin juga menyukai