Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP DASAR INOVASI PENDIDIKAN


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Inovasi Pendidikan

Dosen Pengampu:
Dr. Nurul Hidayah, M.Ag.

Oleh:
1. Muhammad Helmi Aziz (12207183086)
2. Rensi Zulfa Windi Asmara (12207183083)
3. Ananda Safia (12207183062)
4. Tiara Binti Rosyada (12207183069)

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) TULUNGAGUNG
FEBRUARI 2019
2

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil alamin Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah


Subhanallahu Wataala atas segala limpahan rahmat, taufik, hidayah dan
inayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
judul “Konsep Dasar Inovasi Pendidikan”. Dengan hadirnya makalah ini semoga
dapat memberikan informasi bagi para pembaca, khususnya mahasiswa program
studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI)

Shalawat dan salam tetap tercurahkan dan dilimpahkan kepada junjungan


kita Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam beserta keluarga, sahabat dan
pengikutnya.

Penulis menyadari tanpa bantuan dari semua pihak, penulisan makalah ini
mungkin tidak dapat terlaksana. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima
kasih kepada :

1. Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag selaku rektor IAIN Tulungagung yang telah
memberi izin kepada penyusun untuk mengumpulkan data sebagai penyusun
makalah ini.
2. Ibu Nurul Hidayah, M.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah Inovasi
Pendidikan yang telah memberikan pengarahan dan koreksi sehingga makalah
ini dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan.
3. Kedua orangtua yang telah memberikan motivasinya kepada kami, serta semua
pihak yang telah membantu terselesaikannya penyusun makalah ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam


penyusunan makalah ini, karena keterbatasan kemampuan yang penyusun miliki.
Oleh karena itu, penyusun mohon kritik dan sarannya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semuanya.

Tulungagung, Februari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan ................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3
A. Konsep Dasar Inovasi Pendidikan ............................................. 3
B. Pengertian Diskoveri, Invensi dan Inovasi Pendidikan ............. 8
C. Seberapa penting inovasi pendidikan ....................................... 10
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 19
A. Kesimpulan .............................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan sebagaimana kita ketahui tidak akan terpisahkan dari
kehidupan manusia yang dinamis. Karena hal yang dinamis ini, tentu saja
perkembangan pendidikan berjalan dinamis juga. Inovasi pendidikan hadir
untuk menjawab tantangan dinamis dalam penyelenggaraan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar inovasi pendidikan?
2. Apa pengertian inovasi pendidikan?
3. Seberapa penting inovasi pendidikan?
4. Untuk apa inovasi pendidikan?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui konsep dasar inovasi pendidikan
2. Untuk mengetahui pengertian diskoveri, invensi dan inovasi
pendidikan
3. Untuk mengetahui pentingnya inovasi pendidikan
4. Untuk mengetahui tujuan inovasi pendidikan
5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Inovasi Pendidikan


Pesatnya perkembangan lingkungan lokal, regional dan internasional
saat ini berimplikasi terhadap penyelenggaraan pendidikan pada setiap
jenjang pendidikan yang ada. Berkaitan dengan perkembangan tersebut,
kebutuhan untuk memenuhi tuntutan meningkatkan mutu pendidikan
sangat mendesak, terutama dengan ketatnya kompetitif antarbangsa di
dunia dalam saat ini. Sehubungan dengan hal ini, ada tiga fokus
utama yang perlu diatasi dalam penyelenggaraan pendidikan
nasional, yaitu: (1) upaya peningkatan mutu pendidikan; (2) relevansi
yang tinggi dalam penyelenggaraan pendidikan, (3) tata kelola
pendidikan yang kuat. Depdiknas menempatkan ketiga hal tersebut
dalam rencana strategis pembangunan pendidikan nasional tahun
2004-2009, karena ketiganya tetap mendesak dan relevan dalam
penyelenggaraan pendidikan nasional pada waktu yang akan datang.
Atas dasar itu, Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi
Pendidikan (Puslitjaknov) Balitbang Depdiknas dalam simposium
nasional hasil penelitian pendidikan pada tahun 2009 mengangkat
tema peningkatan mutu pendidikan, relevansi, dan penguatan tata
kelola.
Simposium nasional penelitian dan inovasi pendidikan tahun
2009 merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh
Puslitjaknov Balitbang Depdiknas sebagai wahana dan wadah untuk
menjaring informasi hasil penelitian, pengembangan, dan gagasan
inovatif yang bermanfaat dalam memberikan bahan masukan bagi
pengambilan kebijakan pendidikan nasional.1
Sebenarnya konsep dasar inovasi pendidikan sendiri mencakup
hakikat, manfaat serta tujuan yang akan dijelaskan pada poin selanjutnya.

1
A. Rusdiana, Konsep Dasar Inovasi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2004), hlm.43-44.
6

B. Pengertian Inovasi Pendidikan

Kata “innovation” berasal dari bahasa inggris yang sering


diterjemahkan segala hal yang baru atau pembaharuan. Inovasi kadang-
kadang juga dipakai untuk menyatakan penemuan, karena hal yang baru
itu hasil penemuan. Untuk memperluas wawasan serta memperjelas
pengertian inovasi pendidikan maka perlu dibicarakan dulu tentang
discoveri, invensi dan inovasi sebelum membicarakan tentang pengertian
inovasi pendidikan.

Discoveri, invensi dan inovasi dapat diartikan dalam bahasa


Indonesia “penemuan”, maksudnya ketiga kata tersebut mengandung arti
ditemukannya sesuatu yang baru, baik sebenarnya barang itu sendiri sudah
ada lama namun baru diketahui atau memang benar-benar baru dalam arti
sebelumnya tidak ada. Demikian pula mungkin hal yang baru itu diadakan
dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Inovasi dapat
menggunakan diskoveri atau invensi.

Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya sesuatu


tersebut sudah ada, tetapi belum diketahui orang. Misalnya, penemuan
benua Amerika. Sebenarnya benua Amerika tersebut sudah lama ada,
tetapi baru ditemukan oleh Columbus pada tahun 1942, maka dikatakan
Columbus menemukan benua Amerika, artinya orang Eropa yang pertama
kali menjumpai Amerika.

Invansi adalah suatu penemuan sesuatu yang benar-benar baru yang


artinya hasil kreasi manusia. Benda atau hal yang ditemui itu benar-benar
sebelumnya belum ada, kemuadian diadakan dengan hasil kreasi baru.
Misalnya, penemuan teori belajar, teori pendidikan, teknik pembuatan
barang dari plastik dll.2

2
Sutirna, Inovasi dan Teknologi Pendidikan. (Yogyakarta: CV Budi Utama. 2018), hal 18-19
7

Keseluruhan tantangan dan persoalan dalam dunia pendidikan


memerlukan pemikiran kembali yang mendalam dalam pendekatan baru
yang progresif. Pendekatan ini harus selalu didahului dengan penjelajahan
yang mendahului percobaan, dan tidak boleh semata-mata atas dasar coba-
coba. Gagasan baru sebagai hasil pemikiran kembali haruslah mampu
memecahkan persoalan yang tidak terpecahkan hanya dengan cara yang
tradisional atau komersial. Gagasan dan pendekatan baru yang memenuhi
ketentuan inilah yang dinamakan inovasi atau pembaharuan dalam
pendidikan.3

Dapat dijabarkan beberapa istilah yang menjadi kunci pengertian


inovasi pendidikan, sebagai berikut:

1. “Baru” dalam inovasi dapat diartikan apa saja yang belum dipahami,
diterima atau dilaksanakan oleh penerima inovasi, meskipun mungkin
bukan baru lagi bagi orang lain. Yang lebih penting dari sifatnya yang baru
ialah sifat kualitatif berbeda dari yang sebelumnya.
2. “Kualitatif” berarti inovasi itu memungkinkan adanya pengaturan kembali
unsur-unsur dalam pendidikan. Tindakan mengatur kembali jenis dan
pengelompokan pelajaran, waktu, ruang kelas cara-cara menyampaikan
pelajaran, sehingga dengan tenaga, alat, uang, dan waktu yang sama dapat
menjangkau sasaran siswa yang lebih banyak dan dicapai kualitas yang
lebih tinggi adalah tindakan inovasi.
3. “Kesengajaan” merupakan unsur perkembangan baru dalam pemikiran
para pendidik dewasa ini. Inovasi dan penyempurnaan pendidikan harus
dilakukan secara sengaja dan berencana, dan tidak dapat diserahkan
menurut cara-cara kebetulan atau sekedar berdasarkan hobi perseorangan
belaka.
4. “Meningkatkan kemampuan” mengandung arti bahwa tujuan utama
inovasi ialah kemampuan sumber-sumber tenaga, uang dan sarana
termasuk struktur dan prosedur organisasi. Pendeknya keseluruhan sistem

3
Tapip. Pembaharuan Pendidikan. (Bandung: Humaniora), hal 49-50
8

perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat


dicapai dengan sebaik-baiknya.
5. “Tujuan” yang direncanakan harus dirinci dengan jelas tentang sasaran dan
hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin dapat diukur untuk
mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi
dilaksanakan. Tujuan dari inovasi itu sendiri adalah efisiensi dan
efektivitas, mengenai sasaran jumalah anak didik sebanyak-banyaknya
dengan hasil pendidikan yang sebesar-besarnya. Dengan menggunakan
sumber tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah sekecil-kevilnya. Hsil
inovasi tidak selamanya baik, dapat sebaliknya ataupun tidak penting. Bila
demikian, apa yang semula dianggap sebagai inovasi setelah diuji, baik
secara teori maupun praktis, tidak lagi dianggap sebagai inovasi sperti
disebutkan semula.

Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud


dengan inovasi dibidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan
dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang
pendidikan

Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan mencakup


hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik
sitem dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang
lain, maupun sistem dalam arti yang luas mislnya sistem pendidikan
nasional.

C. Pentingnya inovasi pendidikan

Inovasi dalam prespektif luas jelas, penting bagi setiap kehidupan


manusia dan masyarakat. Penemuan-penemuan baru yang lebih baik bagi
peningkatan mutu hidup dan kesejahteraan manusia dimanapun sangat
diperlukan. Bukan saja di negara-negara yang terbelakang dan sedang
9

berkembang, di negara-negara yang sudah maju pun selalu memerlukan


adanya inovasi.4

Inovasi Pendidikan berperan dalam memecahkan persoalan


persoalan pendidikan yang dihadapi, telah banyak dilontarkan model
model inovasi dalam berbagai bidang antara lain: usaha pemerataan
pendidikan, peningkatan mutu, peningkatan efisiensi dan efektivitas
pendidikan, dan relevansi pendidikan. Kesemuanya dimaksudkan agar
difusi inovasi yang dilakukan bisa diadopsi dan dimanfaatkan untuk
perbaikan dan pemecahan persoalan pendidikan di Tanah Air. Beberapa
contoh inovasi antara lain: program belajar jarak jauh, manajemen berbasis
sekolah, pengajaran kelas rangkap, pembelajaran konstekstual.5

D. Manfaat Inovasi Pendidikan

Telah dikemukakan bahwa munculnya suatu inovasi adalah sebagai


alternatif pemecahan masalah, meningkatkan kualitas dan efektifitas
sarana serta jumlah peserta didik sebanyak-banyaknya dengan hasil
pendidikan sebesar-besarnya dan meningkatkan kualitas hidup manusia
melalui penemuan-penemuan baru yang membantu dalam proses
pemenuhan kebutuhan hidup manusia serta mampu mendistribusikan
kualitas dalam wadah penciptaan sesuatu yang baru. Maka langkah
pertama pengembangan inovasi didahului dengan pengenalan terhadap
masalah (Rogers, 1983; Lehman 1981).6
Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa inovasi akan mempunyai
makna jika inovasi tersebut diterapkan, sebab jika inovasi tersebut tidak
diterapkan atau disebarluaskan maka inovasi tersebut akan menjadi inovasi
yang tidak terpakai. Misalnya dalam bidang pendidikan yaitu memecahkan
persoalan pendidikan yang dihadapi telah banyak dilontarkan model model

4
Syafaruddin, dkk. Analisis Kebijakan Pendidikan (Medan : Perdana Publishing, 2012), hal.38
5
Ibid, hal.63.
6
Ibid, hal.70.
10

inovasi dalam berbagai bidang antara lain: usaha pemerataan pendidikan,


peningkatan mutu, peningkatan efisiensi dan efektifitas pendidikan. Hal ini
dapat bermanfaat untuk perbaikan dan pemecahan persoalan pendidikan di
tanah air.
Inovasi ini diciptakan oleh atasan sebagai usaha untuk meningkatkan
mutu pendidikan atau pemerataan kesempatan untuk memperoleh
pendidikan berkualitas atau unggul, ataupun sebagai usaha untuk
meningkatkan efisiansi. Inovasi seperti ini dilakukan dan diterapkan
kepada bawahannya dengan cara mengajak, menganjurkan apa yang
menurut penciptaan pembaharuan itu baik untuk kepentingan bawahannya.
Banyak contoh inovasi oleh Depdiknas selama beberapa dekade
terakhir ini, seperti cara belajar siswa, guru pamong, sistem pengajaran
modul, sistem belajar jarak jauh dan pendidikan berbasis jaringan. Inovasi
di katakan sangat perlu dan banyak sekali tujuannya di antara lain adalah
tumbuhnya masyarakat yang gemar belajar, meluasnya kesempatan kerja,
lebih kokohnya kesadaran, identitas, dan kesadaran Nasional.
11

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
12

DAFTAR PUSTAKA

Sutirna. 2018. Inovasi dan teknologi pendidikan. Yogyakarta: CV Budi Utama.


Tapip. Pembaharuan Pendidikan. Bandung: Humaniora.
Syafaruddin, dkk. 2012. Analisis Kebijakan Pendidikan. Medan : Perdana
Publishing.

Anda mungkin juga menyukai