Keterangan :
FFA : Free Fatty Acid (Asam Lemak Bebas)
PV : Perokside Value (Bilangan Peroksida)
Berdasarkan hasil dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada penggorengan
ketiga semua jenis minyak terdapat sedikit buih saat digoreng. Hal ini
dikarenakan adanya radikal yang terakumulasi dari penggorengan pertama dan
penggorengan kedua, adapun radikal yang dimaksud berupa debu, kandungan air,
dan bahan pengotor lainnya yang dapat masuk pada saat penggorengan. Tidak
hanya itu faktor lain yang menyebabkan minyak berbuih saat digoreng adalah
karna bahan yang digoreng mengandung protein. Bahan yang digunakan adalah
kerupuk tempe yang merupakan bahan pangan yang mengandung protein dalam
bentuk kering. Protein yang telah terakumulasi dari penggorengan pertama dan
kedua akan menyebabkan timbulnya buih saat bahan digoreng karena terjadi
denaturasi proteein, namun buih hanya timbul pada penggorengan ketiga saja hal
itu dikarenakan jenis protein yang digunakan merupakan protein kering dan dalam
kadar yang sangat rendah.
Keterangan :
1 : Sangat tidak suka 4 : Suka
2 : Tidak suka 5 : Sangat Suka
3 : Agak suka
Berdasarkan hasil dari tabel diatas dapat diketahui bahwa aroma kerupuk
tempe dengan penggorengan menggunakan minyak RBD Palm Olein (IV.59)
paling disukai panelis. Hal ini dikarenakan kerupuk yang digoreng dengan minyak
RBD Palm Olein (IV.59) beraroma khas kerupuk tanpa ada aroma minyak dan
aroma lain. Kerupuk dengan penggorengan menggunakan minyak RBD Palm
Olein (IV.59) paling disukai panelis, paling disukai dari segi rasa dan kegurihan,
hal ini dikarenakan after taste saat kerupuk dimakan di ada minyak yang terasa di
mulut (Mouthfeel) saat kerupuk habis dimakan serta tekstur kerupuk yang sangat
gurih dan mudah patah saat dikunyah. Diikuti oleh kerupuk tempe dengan
penggorengan menggunakan RBD Palm Blended Oil (IV.57) dan selanjutnya
diikuti oleh kerupuk tempe dengan penggorengan menggunakan RBD Palm Olein
(IV.60).
IV 57 IV 60 IV 59
Berdasarkan hasil dari grafik diatas diketahui bahwa semua jenis minyak
mengalami peningkatan Peroxide Value (PV), peningkatan paling tinggi terjadi
pada minyak RBD Palm Blended Oil (IV.57) saat penggorengan ketiga yang
mencapai 5,58 mek/kg. Dan Bilangan Peroksida minyak paling cepat naik dalah
RBD Palm Olein (IV.60) dimana pada penggorengan pertama mencapai 4,55
namun ketika minyak sudah rusak Bilangan Peroksida mengalami peningkatan
yang sangat rendah. Hal ini dikarenakan semakin tinggi nilai IV suatu minyak
maka semakin cepat mengalami reaksi Oksidasi, karena semakin tinggi nilai IV
suatu minyak maka semakin banyak ikatan rangkap atom Karbon (C). Hal itu
mengakibatkan semakin banyak rantai Karbon yang dapat mengikat Oksigen (O).
Lovibond Colour (Red)
3.5
2.5
1.5
0.5
0
Pemanasan
Kontrol penggorengan I Penggorengan II Penggorengan III
180℃
IV 57 1.8 2 2.2 2.3 2.9
IV 60 2.1 2.4 2.6 2.8 3
IV 59 2.2 2.4 2.7 2.8 3.2
Berdasarkan hasil dari tabel diatas diketahui bahwa peningkatan nilai FFA
(Free Fatty Acid) pada setiap penggorengan mengalami peningkatan yang sangat
rendah. Hal ini dikarenakan bahan yang digunakan saat menggoreng adalah bahan
yang memiliki kadar air yang sangat rendah, sehingga kandungan air dalam bahan
tidak terlalu mempengaruhi nilai FFA dari minyak saat penggorengan. Nilai
peningkatan FFA dipengaruhi oleh reaksi Hidrolisis dimana air merupakan faktor
utama peningkatan nilai FFA.