PENAMBANGAN
By Windhu Nugroho
SISTEMATIKA MATERI
• CIRI-CIRI USAHA PERTAMBANGAN
• TAHAPAN PERTAMBANGAN
• SISTEM TAMBANG TERBUKA
• UKURAN JENJANG
• PERALATAN
CIRI-CIRI USAHA
PERTAMBANGAN
PENGOLAHAN
PENGANGKUTAN
DAN
PU FS EXPLOITASI PEMASARAN
A
A
• Pengupasan tanah penutup Medan kerja awal
• Pembangunan sarana prasarana Sumuran dalam
tambang Persiapan Penambangan Terowongan
Produksi bijih
• Geologi & pemercontohan
Re-vegetasi
• Pemetaan kemajuan tambang Penambangan
• Pemberaian, pemuatan & penangkutan
• Energi, bahan kerja, suku cadang
• Pengolahan & pemantauan lingkungan
Konsentrat
• Pengecilan ukuran & klasifikasi Pengolahan Bahan Galian
• Pencucian & Konsentrasi
• Pengolahan & Pemantauan lingkungan
Paduan logam
• Proses ekstraktif metalurgi
Metalurgi
Logam murni
• Pemurnian Logam
• Pengolahan & pemantauan lingkungan
• Pengangkutan Pemasaran
• Promosi
• Penelitian & pengembangan produksi
METODA PENAMBANGAN
SISTEM TAMBANG
SURFACE UNDERGROUND
Pengembangan
Land Clearing Underbrushing
Felling
Pilling
Penggalian Awal Burning
→ BENTUK PENAMBANGAN
TERBUKA YANG
DILAKUKAN UNTUK
MENGGALI ENDAPAN-
ENDAPAN BIJIH
BACK
2. QUARRY
→ MERUPAKAN
PENAMBANGAN
TERBUKA YANG
DILAKUKAN UNTUK
MENGGALI ENDAPAN
BAHAN GALIAN
INDUSTRI
BACK
3. STRIP MINE
→ MERUPAKAN
PENAMBANGAN
TERBUKA YANG
DILAKUKAN UNTUK
ENDAPAN-ENDAPAN
YANG LETAKNYA
MENDATAR ATAU SEDIKIT
MIRING
SISTIMATIKA KEGIATAN TAMBANG TERBUKA
Penambangan
terbuka
menggunakan
strip dan blok.
Biasanya tiap
strip
berdimensi
40x140m dan
didesain agar
dapat diakses
oleh truk
angkut
batubara
berukuran
besar.
BAGAN ALIR PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. BUKIT ASAM
PERALATAN :
137 TRUCK (@ 85-185
TON)
31SHOVEL/BACK
HOE (S/D 30 M3
130 MOBILE
EQUIPMENT
→ MERUPAKAN
PENAMBANGAN
TERBUKA YANG
DITERAPKAN PADA
ENDAPAN “ALLUVIAL”
ATAU ENDAPAN
“PLACER”
→ ADA 3 MACAM:
1. MANUAL METHODE
2. HYDRAULICKING
3. DREDGING →
Manual Method
BACK BACK
HYDRAULICKING
◼ SYARAT UTAMA:
- ADA AIR YANG CUKUP
--> MATERIAL HASIL
PENGGALIAN DITAMPUNG
DALAM SUATU SUMURAN DAN
SELANJUTNYA DIPOMPA KE
INSTALASI JIG
BACK
DREDGING
BACK
BACK
AUGERING
• METODE YANG
DIGUNAKAN PADA
PERMUKAAN
HIGHWALL ATAU
PENEMUAN
SINGKAPAN BATUBARA
DENGAN PEMBORAN
ATAU PENGGALIAN
BUKAAN PADA LAPISAN
DI BAWAH LAPISAN
TANAH PENUTUP
(OVERBURDEN)
BACK
BOREHOLE MINING
BACK
LEACHING
BACK
Bagan Jenjang (Bench)
Layout Jenjang Open Pit
UKURAN JENJANG
1. HEAD QUARTER
WMINIMUM = Y + Wt + Ls + G + Wb
Keterangan:
WMINIMUM : lebar jenjang minimum
Y : lebar yang disediakan untuk pengeboran, m
Wt : lebar yang disediakan untuk alat-alat, m
Ls : panjang power shovel tanpa panjang boom
G : floor cutting radius dari power shovel, m
Wb : lebar untuk broken material, m
2. LEWIS (ELEMENT MINING)
TINGGI JENJANG:
a. Untuk Cara Hydraulicking yang baik: 200 ft dan
maximum 600 ft
b. Untuk dredging kedalaman ideal antara 50 – 80 ft,
tetapi ada sampai 130 m
c. Untuk open cut antara 12 – 75 ft; yang baik adalah 30
ft. Tambang bijih : max 225 ft.
3. L. SHEVYAKOV
(Mining of Mineral Deposit)
a. MATERIAL LUNAK
B = ( 1,00 – 1,50) Ro + L + L1 + L2
b. MATERIAL KERAS
B = N + L + L1 + L2
Keterangan:
B : lebar jenjang, m
Ro : digging radius dari alat muat, m
L : jarak antara sisi jenjang (bench) dengan rel, 3-4 m
L1 : lebar lori, 1,75 – 3,00 m
L2 : jarak untuk menjaga agar tidak longsor, m
N : lebar yang dibutuhkan untuk broken material, m
4. MELINKOV DAN CHEVNOKOY
(SAFETY IN OPEN CAST MINING)
a. LAPISAN LUNAK (SOFT STRATA)
B = 2R + C + C1 + L
Keterangan:
Vr : lebar jenjang minimum, m
A : lebar broken material,m
C : jarak sisi timbunan ke garis tengah rel, m
C1 : 0,5 lebar lori = 2 - 3 m
6. YOUNG
(ELEMENTS OF MINING)
A. TINGGI JENJANG
L = Lm X Sf
Keterangan:
L : tinggi jenjang, m
Lm : maximum cutting height dari alat muat
Sf : swell factor
: = 1/3 untuk cara corner cut
= 0,5 untuk cara box cut
PERALATAN 1
CRAWLOADER WHEEL LOADER
A.1 Lebar jalan angkut pada jalan lurus. JUMLAH PERHITUNGA LEBAR JALAN
LAJUR TRUK N ANGKUT MIN
Lebar jalan minimum pada jalan lurus
dengan lajur ganda atau lebih, menurut 1 1+(2x1/2) 2,00
Aasho Manual Rural High Way Design,
harus ditambah dengan setengah lebar 2 2+(3x1/2) 3,50
Dimana:
L min= lebar jalan angkut minimum, m
n = jumlah jalur
Wt = lebar alat angkut,m
A.2 Lebar jalan angkut pada jalan belokan
Lebar jalan angkut pada belokan atau tikungan selalu lebih besar dari pada
lebar jalan lurus
W min = 2(U + Fa + Fb + Z ) + C
U + Fa + Fb
Z=
2
dimana :
W
R=
Sin
Di mana:
e = 67 x S
R
Di mana:
R = radius belokan, m
D. Kemiringan Jalan Angkut
Kemiringan jalan berhubungan langsung dengan kemampuan alat angkut
baik dalam pengereman maupun dalam mengatasi tanjakan. Kemiringan
jalan pada umumnya dinyatakan dalam persen (%).
TABEL 3.1
KEMIRINGAN MAKSIMUM VS KECEPATAN.
Kemiringan 3 3 44 5 8 9 10 10
maks,%
E. Cross Slope
Cross slope adalah sudut yang dibentuk oleh dua sisi permukaan jalan
terhadap bidang horizontal. Pada umumnya jalan angkut mempunyai bentuk
penampang melintang cembung.
KONSTRUKSI JALAN
TAMBANG
❖ Tujuan perkerasan pada jalan angkut adalah
untuk membangun dasar jalan yang mampu
menahan beban pada poros roda yang diteruskan
melalui lapisan-lapisan dibawahnya
Jalur pengelak untuk daerah yang sempit Jalur pengelak daerah yang luas
❑ Jarak pandang mengemudi harus lebih panjang dari jarak berhenti alat
berat
❑ Perlunya penempatan rambu-rambu lalu lintas jalan pada kondisi-kondisi
tidak aman (misalnya: tanda jalan menaik)
❑ Perlunya pemasangan rambu-rambu adanya pekerjaan penunjang
(misalnya: pemasangan gorong-gorong, perbaikan jembatan, perawatan
jalan)
❑ Perlunya pemasangan penerangan jalan pada tikungan, perempatan,
jembatan, tanjakan maupun turunan yang cukup tajam.
❑ Perlunya dibuat jalur pengelak untuk menghindari kecelakaan
TAHAP-TAHAP PENAMBANGAN
A. Pembersihan Lahan
Cara-cara pembersihannya adalah sebagai berikut :
3.Pengangkutan
a. Truck
- Memerlukan jalan yang bagus untuk
memperkecil biaya penggantian ban.
- Dapat beroperasi pada lereng dengan
kemiringan tertentu < 11%.
- Secara ekonomis jarak angkut ± 4 km.
- Sangat mobil
b. Lori
- Dapat mengangkut material yang besar,
jarak angkut jauh, unit cost rendah.
- Membutuhkan track
- Modal awal besar
- Kemiringan tidak lebih dari 3%.
- Biasa untuk material kasar dan bongkah.
c. Belt conveyor
- Dapat mengangkut material yang besar,
jarak angkut jauh, unit cost rendah.
- Sukar dipindah-pindahkan dan
membutuhkan ongkos besar.
- Modal permulaan tinggi.
- Kemiringan sampai 4%.
- Material yang diangkut berbatu kecil, agar
umur belt conveyor lama.
Perubahan dari Tambang Terbuka Menjadi
Tambang Bawah Tanah
URUTAN PENAMBANGAN DAN REKLAMASI